MUHAMMAD : BUTA HURUF ATAU PINTER NULIS
QUOTE :Apakah seorang yang "buta huruf" tidak dapat membaca dan menulis dapat
menciptakan ilmu atau ajaran "sehebat" Al Quran".
Jawab: Apakah memang Muhammad SAW buta huruf?
Kita cek dengan Al-Qur'an.
QS 98 : 2 : (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran
yang disucikan (Al Qur'an), Jadi Muhammad SAW membacakan lembaran-lembaran.
BUKAN MENGHAFALKAN. Terus dimana LEMBARAN-LEMBARAN INI???. Sudah DIMUSNAHKAN
USMAN yah??
Atau yang berikut : QS 13 : 30 : "Demikianlah Kami mengutus kamu (Muhammad)
kepada satu umat yang sebelumnya beberapa umat telah berlalu untuk membacakan
mereka apa yang Kami mewahyukan kamu ...."
Atau yang berikut : QS 17 : 106 : "Dan sebuah al-Qur'an yang Kami membahagi-bahagikan,
untuk kamu (Muhammad) membacakannya kepada manusia berjarak-jarak, dan Kami
menurunkannya dengan satu penurunan."
Atau yang berikut : QS 94 : 4 : "Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam"
Surah 96 adalah sura yang PERTAMA diturunkan.
Di sura pertama Allah SWT sudah menetapkan bahwa nabi Muhammad SAW akan mengajar
manusia dengan menggunakan sarana TULIS BACA.
Catatan kaki untuk QS 96 : 4 adalah :
1590) Maksudnya Allah mengajar manusia dengan perantaraan TULIS BACA.
Terjemahan DEPAG sengaja DIPALSUKAN (seperti muslim memalsukan hadis) dengan
menuliskan apa yang tidak tertulis yaitu KALAM.
Bandingkan dengan terjemahan Yusuf Ali :
"He Who taught (the use of) the Pen"
Atau yang berikut :
sumber : http://www.quraan.com/index.aspx?tabindex=1&tabid=27&bid=96
Who has taught (the writing) by the pen,
Atau yang berikut :
sumber : http://www.quraan.com/index.aspx?tabindex=1&tabid=26&bid=96
Who teacheth by the pen,
Semua terjemahan jelas menunjukkan penggunaan PENA
Jadi Muhammad SAW sudah diperintahkan untuk mengajarkan Al-Qur'an dengan TULISAN.
Jadi bisa nulis dong.
QUOTE : dengan demikian sungguh aneh si Muhammad ini, nggak punya guru, tidak
pernah membaca dan menulis
Jawab: Setidaknya ada seorang Waraqa, sepupu dari Khadijah, yang adalah seorang
Kristen yang sangat terpelajar.
Kisahnya dapat kita lihat dari :
Hadis Shahih Bukhari volume 4, buku 55 nomor 605.
Diceritakan oleh Aisyah :
Nabi kembali kepada Khadijah dengan jantung yang berdetak cepat. Khadijah
kemudian membawa Nabi kepada Waraqa bin Naufal, seorang yang beragama Kristen
dan terbiasa membaca Injil dalam bahasa Arab. …….
Waraqa telah masuk Kristen sebelum Islam muncul di Jazirah Arab. Dari
tangannyalah, Injil diterjemahkan ke dalam bahasa Arab sebanyak yang dikehendaki
Allah.
Hadis Shahih Bukhari volume 6, buku 60 nomor 478 :
…Waraqa telah memeluk Kristen sebelum masa Islam dan terbiasa menulis Arab dan
menuliskan Injil dalam bahasa Arab sebanyak yang dikehendaki Allah. …..
Waraqa juga memahami bahasa Ibrani , dan dapat menulis Ibrani.
Hadis Shahih Bukhari volume 1, nomor 3 :
Khadijah kemudian menemani Nabi menemani Waraqa bin Naufal yang telah masuk
Kristen sebelum masa Islam dan biasa menulis dalam bahasa Ibrani. ….
Jadi selama setidaknya 15 tahun dengan Khadijah, Muhammad SAW pasti pernah
bertemu dan belajar dari Waraqah.
QUOTE: Tetapi "menciptakan Al Quran" yang sejak 14 abad lalu masih dipakai
hingga kini
Jawab : Ah, mana sih Al-Qur'an yang "tercipta" dari Muhammad SAW.
Yang ada sekarang ini kan hasil KARANGAN ULAMA-ULAMA MESIR di tahun 1923 / 1924.
Sumber : http://islamlib.com/id/page.php?page=article&id=447
Merenungkan Sejarah Alquran
Luthfi Assyaukanie.
Dosen Sejarah Pemikiran Islam di Universitas Paramadina, Jakarta,
Editor Jaringan Islam Liberal.Luthfi .....
Alquran dalam bentuknya yang kita kenal sekarang sebetulnya adalah sebuah
INOVASI yang usianya tak lebih dari 79 tahun. Usia ini didasarkan pada upaya
pertama kali kitab suci ini dicetak dengan percetakan modern dan menggunakan
STANDAR EDISI MESIR PADA TAHUN 1924. Sebelum itu, Alquran ditulis dalam beragam
bentuk tulisan tangan (rasm) dengan teknik penandaan bacaan (diacritical marks)
dan otografi yang BERVARIASI.
Hadirnya mesin cetak dan teknik penandaan bukan saja membuat Alquran menjadi
lebih mudah dibaca dan dipelajari, tapi juga telah MEMBAKUKAN BERAGAM VERSI AL-QUR'AN
yang sebelumnya beredar MENJADI SATU STANDAR bacaan resmi seperti yang kita
kenal sekarang.
Apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Saudi Arabia MENCETAK RATUSAN RIBU KOPI
Alquran sejak tahun 1970-an merupakan bagian dari proyek amal yang sekaligus
juga merupakan upaya PENYUKSESAN STANDARISASI ALQUR'AN. Kendati tidak seperti
Uthman bin Affan yang secara terang-terangan memerintahkan membakar seluruh
versi (mushaf) Alquran yang bukan miliknya (kendati tidak benar-benar berhasil),
tindakan penguasa Saudi membanjiri pasar Alquran hanya dengan satu edisi,
menutupi dan perlahan-lahan menyisihkan edisi lain yang diam-diam masih beredar
(khususnya di wilayah Maroko dan sekitarnya).......
Edisi Mesir adalah salah satu dari ratusan versi bacaan Alquran (qiraat) yang
beredar sepanjang sejarah perkembangan kitab suci ini. ...
Saya cenderung meyakini bahwa Alquran pada dasarnya adalah kalamullah yang
diwahyukan kepada Nabi tapi kemudian mengalami berbagai proses "COPY EDITING"
oleh para sahabat, tabi'in, ahli bacaan, qurra, otografi, mesin cetak, dan
kekuasaan.
Jadi kesempurnaan teks Al-Qur'an sesungguhnya hanyalah KLAIM KOSONG yang baru
ada setelah tahun 1924 dimana AL-QUR'AN DITULISKAN ULANG.
Satu hal yang sangat mengejutkan ternyata bahwa KARANGAN AL-QUR'AN EDISI 1924
TERNYATA TIDAK MENDASARKAN DARI MANUSKRIP KUNO YANG MANAPUN melainkan DIKLAIM
MURNI DARI HAFALAN.
Sumber :
The writing of the Quran and the timing of the mathematical miracle
www.submission.org/miracle/writing.html
It was not until the year 1918 when the Muslim scholars, gathered in Cairo,
Egypt, and decided to write a standardized edition of the Quran that avoids all
the obvious scribes' errors in different editions of the Quran floating in the
world and to standardize the numbering f the suras and verses of the Quran. In
1924, they produced the edition of the Quran that later became the standard
edition around the world. They depended mainly on the oral transmission of the
Quran to correct all the contradiction seen in the different Rasm (Orthography)
and numbering of different Qurans
Hingga ditahun 1918 ketika pakar-pakar muslim, berkumpul di Kairo, Mesir dan
memutuskan untuk MENULISKAN EDISI STANDARD AL-QUR'AN UNTUK MENGHINDARKAN SEMUA
KESALAHAN TULISAN DALAM EDISI AL-QUR'AN YANG SAAT ITU BEREDAR diseluruh dunia
dan untuk menstandarkan penomoran surah dan ayat-ayat al-Qur'an. Di tahun 1924
mereka menerbitkan edisi Al-Qur'an yang kemudian menjadi standar edisi diseluruh
dunia. MEREKA SEPENUHNYA MENDASARKAN PADA TRADISI LISAN AL-QUR'AN UNTUK
MENGOREKSI SEMUA PERBEDAAN TULISAN DAN PENOMORAN DARI AL-QUR'AN YANG BERBEDA-BEDA.
Jadi hingga tahun 1924 TIDAK ADA AL-QUR'AN yang BENAR karena masih HARUS
DIKOREKSI.
Jadi dimana klaim HAFALAN 100% SEMPURNA dan 100% SAMA ITU??? PEPESAN KOSONG???
Pengkajian sejarah Alquran bukan hanya dimaksudkan untuk mengungkap dimensi-dimensi
tersembunyi yang selama ini tak terpikirkan oleh umat Islam, tapi juga merupakan
modal intelektual untuk memahami kitab suci.
Sebagian besar kaum Muslim meyakini bahwa Alquran dari halaman pertama hingga
terakhir merupakan kata-kata Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad secara
verbatim, baik kata-katanya (lafdhan) maupun maknanya (ma'nan). Kaum Muslim juga
meyakini bahwa Alquran yang mereka lihat dan baca hari ini adalah persis seperti
yang ada pada masa Nabi lebih dari seribu empat ratus tahun silam.
Keyakinan semacam itu sesungguhnya lebih merupakan formulasi dan angan-angan
teologis (al-khayal al-dini) yang dibuat oleh para ulama sebagai bagian dari
formalisasi doktrin-doktrin Islam. Hakikat dan sejarah penulisan Alquran sendiri
sesungguhnya penuh dengan berbagai nuansa yang delicate (rumit), dan tidak sunyi
dari perdebatan, pertentangan, intrik, dan rekayasa.
Alquran dalam bentuknya yang kita kenal sekarang sebetulnya adalah sebuah
inovasi yang usianya tak lebih dari 79 tahun. Usia ini didasarkan pada upaya
pertama kali kitab suci ini dicetak dengan percetakan modern dan menggunakan
standar Edisi Mesir pada tahun 1924. Sebelum itu, Alquran ditulis dalam beragam
bentuk tulisan tangan (rasm) dengan teknik penandaan bacaan (diacritical marks)
dan otografi yang bervariasi.
Hadirnya mesin cetak dan teknik penandaan bukan saja membuat Alquran menjadi
lebih mudah dibaca dan dipelajari, tapi juga telah membakukan beragam versi
Alquran yang sebelumnya beredar menjadi satu standar bacaan resmi seperti yang
kita kenal sekarang.
Pencetakan Edisi Mesir itu bukanlah yang pertamakali dalam upaya standarisasi
versi-versi Alquran. Sebelumnya, para khalifah dan penguasa Muslim juga turun-tangan
melakukan hal yang sama, kerap didorong oleh keinginan untuk menyelesaikan
konflik-konflik bacaan yang muncul akibat beragamanya versi Alquran yang beredar.
Tapi pencetakan tahun 1924 itu adalah ikhtiyar yang luar biasa, karena upaya ini
merupakan yang paling berhasil dalam sejarah kodifikasi dan pembakuan Alquran
sepanjang masa. Terbukti kemudian, Alquran Edisi Mesir itu merupakan versi
Alquran yang paling banyak beredar dan digunakan oleh kaum Muslim.
Keberhasilan penyebarluasan Alquran Edisi Mesir tak terlepas dari unsur
kekuasaan. Seperti juga pada masa-masa sebelumnya, kodifikasi dan standarisasi
Alquran adalah karya institusi yang didukung oleh --dan menjadi bagian dari
proyek-- penguasa politik. Alasannya sederhana, sebagai proyek amal (non-profit),
publikasi dan penyebaran Alquran tak akan efektif jika tidak didukung oleh
lembaga yang memiliki dana yang besar.
Apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Saudi Arabia mencetak ratusan ribu kopi
Alquran sejak tahun 1970-an merupakan bagian dari proyek amal yang sekaligus
juga merupakan upaya penyuksesan standarisasi kitab suci. Kendati tidak seperti
Uthman bin Affan yang secara terang-terangan memerintahkan membakar seluruh
versi (mushaf) Alquran yang bukan miliknya (kendati tidak benar-benar berhasil),
tindakan penguasa Saudi membanjiri pasar Alquran hanya dengan satu edisi,
menutupi dan perlahan-lahan menyisihkan edisi lain yang diam-diam masih beredar
(khususnya di wilayah Maroko dan sekitarnya).
Agaknya, tak lama lagi, di dunia ini hanya ada satu versi Alquran, yakni versi
yang kita kenal sekarang ini. Dan jika ini benar-benar terwujud (entah kapan),
maka itulah pertama kali kaum Muslim (baru) boleh mendeklarasikan bahwa mereka
memiliki satu Alquran yang utuh dan seragam.
Edisi Mesir adalah salah satu dari ratusan versi bacaan Alquran (qiraat) yang
beredar sepanjang sejarah perkembangan kitab suci ini. Edisi itu sendiri
merupakan satu versi dari tiga versi bacaan yang bertahan hingga zaman modern.
Yakni masing-masing, versi Warsh dari Nafi yang banyak beredar di Madinah, versi
Hafs dari Asim yang banyak beredar di Kufah, dan versi al-Duri dari Abu Amr yang
banyak beredar di Basrah. Edisi Mesir adalah edisi yang menggunakan versi Hafs
dari Asim.
Versi bacaan (qiraat) adalah satu jenis pembacaan Alquran. Versi ini muncul pada
awal-awal sejarah Islam (abad pertama hingga ketiga) akibat dari beragamnya cara
membaca dan memahami mushaf yang beredar pada masa itu. Mushaf adalah istilah
lain dari Alquran, yakni himpunan atau kumpulan ayat-ayat Allah yang ditulis dan
dibukukan.
Sebelum Uthman bin Affan (w. 35 H), khalifah ketiga, memerintahkan satu
standarisasi Alquran yang kemudian dikenal dengan "Mushaf Uthmani," pada masa
itu telah beredar puluhan --kalau bukan ratusan-- mushaf yang dinisbatkan kepada
para sahabat Nabi. Beberapa sahabat Nabi memiliki mushafnya sendiri-sendiri yang
berbeda satu sama lain, baik dalam hal bacaan, susunan ayat dan surah, maupun
jumlah ayat dan surah.
Ibn Mas'ud, seorang sahabat dekat Nabi, misalnya, memiliki mushaf Alquran yang
tidak menyertakan surah al-Fatihah (surah pertama). Bahkan menurut Ibn Nadiem (w.
380 H), pengarang kitab al-Fihrist, mushaf Ibn Mas'ud tidak menyertakan surah
113 dan 114. Susunan surahnyapun berbeda dari Alquran yang ada sekarang.
Misalnya, surah keenam bukanlah surah al-An'am, tapi surah Yunus.
Ibn Mas'ud bukanlah seorang diri yang tidak menyertakan al-Fatihah sebagai
bagian dari Alqur'an. Sahabat lain yang menganggap surah "penting" itu bukan
bagian dari Alquran adalah Ali bin Abi Thalib yang juga tidak memasukkan surah
13, 34, 66, dan 96. Hal ini memancing perdebatan di kalangan para ulama apakah
al-Fatihah merupakan bagian dari Alquran atau ia hanya merupakan "kata pengantar"
saja yang esensinya bukanlah bagian dari kitab suci.
Salah seorang ulama besar yang menganggap al-Fatihah bukan sebagai bagian dari
Alquran adalah Abu Bakr al-Asamm (w. 313 H). Dia dan ulama lainnya yang
mendukung pandangan ini berargumen bahwa al-Fatihah hanyalah "ungkapan liturgis"
untuk memulai bacaan Alqur'an. Ini merupakan tradisi populer masyarakat
Mediterania pada masa awal-awal Islam. Sebuah hadis Nabi mendukung fakta ini: "siapa
saja yang tidak memulai sesuatu dengan bacaan alhamdulillah [dalam hadis lain
bismillah] maka pekerjaannya menjadi sia-sia."
Perbedaan antara mushaf Uthman dengan mushaf-mushaf lainnya bisa dilihat dari
komplain Aisyah, isteri Nabi, yang dikutip oleh Jalaluddin al-Suyuthi dalam
kitabnya, al-Itqan, dalam kata-kata berikut: "pada masa Nabi, surah al-Ahzab
berjumlah 200 ayat. Setelah Uthman melakukan kodifikasi, jumlahnya menjadi
seperti sekarang [yakni 73 ayat]." Pandangan Aisyah juga didukung oleh Ubay bin
Ka'b, sahabat Nabi yang lain, yang di dalam mushafnya ada dua surah yang tak
dijumpai dalam mushaf Uthman, yakni surah al-Khal' dan al-Hafd.
Setelah Uthman melakukan kodifikasi dan standarisasi, ia memerintahkan agar
seluruh mushaf kecuali mushafnya (Mushaf Uthmani) dibakar dan dimusnahkan.
Sebagian besar mushaf yang ada memang berhasil dimusnahkan, tapi sebagian
lainnya selamat. Salah satunya, seperti kerap dirujuk buku-buku 'ulum al-Qur'an,
adalah mushaf Hafsah, salah seorang isteri Nabi, yang baru dimusnahkan pada masa
pemerintahan Marwan ibn Hakam (w. 65 H) beberapa puluh tahun kemudian.
Sebetulnya, kendati mushaf-mushaf para sahabat itu secara fisik dibakar dan
dimusnahkan, keberadaannya tidak bisa dimusnahkan dari memori mereka atau para
pengikut mereka, karena Alquran pada saat itu lebih banyak dihafal ketimbang
dibaca. Inilah yang menjelaskan maraknya versi bacaan yang beredar pasca-kodifikasi
Uthman. Buku-buku tentang varian-varian bacaan (kitab al-masahif) yang muncul
pada awal-awal abad kedua dan ketiga hijriah, adalah bukti tak terbantahkan dari
masih beredarnya mushaf-mushaf klasik itu. Dari karya mereka inilah, mushaf-mushaf
sahabat yang sudah dimusnahkan hidup kembali dalam bentuk fisik (teks tertulis).
Sejarah penulisan Alqur'an mencatat nama-nama Ibn Amir (w. 118 H), al-Kisai (w.
189 H), al-Baghdadi (w. 207 H); Ibn Hisyam (w. 229 H), Abi Hatim (w. 248 H), al-Asfahani
(w. 253 H) dan Ibn Abi Daud (w. 316 H) sebagai pengarang-pengarang yang
menghidupkan mushaf-mushaf klasik dalam karya masahif mereka (umumnya
diberijudul kitab al-masahif atau ikhtilaf al-masahif). Ibn Abi Daud berhasil
mengumpulkan 10 mushaf sahabat Nabi dan 11 mushaf para pengikut (tabi'in)
sahabat Nabi.
Munculnya kembali mushaf-mushaf itu juga didorong oleh kenyataan bahwa mushaf
Uthman yang disebarluaskan ke berbagai kota Islam tidak sepenuhnya lengkap
dengan tanda baca, sehingga bagi orang yang tidak pernah mendengar bunyi sebuah
kata dalam Alquran, dia harus merujuk kepada otoritas yang bisa melafalkannya.
Dan tidak sedikit dari pemegang otoritas itu adalah para pewaris varian bacaan
non-Uthmani.
Otoritas bacaan bukanlah satu-satunya sumber yang menyebabkan banyaknya varian
bacaan. Jika otoritas tidak dijumpai, kaum Muslim pada saat itu umumnya
melakukan pilihan sendiri berdasarkan kaedah bahasa dan kecenderungan
pemahamannya terhadap makna sebuah teks. Dari sinilah kemudian muncul beragam
bacaan yang berbeda akibat absennya titik dan harakat (scripta defectiva).
Misalnya bentuk present (mudhari') dari kata a-l-m bisa dibaca yu'allimu, tu'allimu,
atau nu'allimu atau juga menjadi na'lamu, ta'lamu atau bi'ilmi.
Yang lebih musykil adalah perbedaan kosakata akibat pemahaman makna, dan bukan
hanya persoalan absennya titik dan harakat. Misalnya, mushaf Ibn Mas'ud
berulangkali menggunakan kata "arsyidna" ketimbang "ihdina" (keduanya berarti "tunjuki
kami") yang biasa didapati dalam mushaf Uthmani. Begitu juga, "man" sebagai
ganti "alladhi" (keduanya berarti "siapa"). Daftar ini bisa diperpanjang dengan
kata dan arti yang berbeda, seperti "al-talaq" menjadi "al-sarah" (Ibn Abbas), "fas'au"
menjadi "famdhu" (Ibn Mas'ud), "linuhyiya" menjadi "linunsyira" (Talhah), dan
sebagainya.
Untuk mengatasi varian-varian bacaan yang semakin liar, pada tahun 322 H,
Khalifah Abbasiyah lewat dua orang menterinya Ibn Isa dan Ibn Muqlah,
memerintahkan Ibn Mujahid (w. 324 H) melakukan penertiban. Setelah membanding-bandingkan
semua mushaf yang ada di tangannya, Ibn Mujahid memilih tujuh varian bacaan dari
para qurra ternama, yakni Nafi (Madinah), Ibn Kathir (Mekah), Ibn Amir (Syam),
Abu Amr (Bashrah), Asim, Hamzah, dan Kisai (ketiganya dari Kufah). Tindakannya
ini berdasarkan hadis Nabi yang mengatakan bahwa "Alquran diturunkan dalam tujuh
huruf."
Tapi, sebagian ulama menolak pilihan Ibn Mujahid dan menganggapnya telah semena-mena
mengesampingkan varian-varian lain yang dianggap lebih sahih. Nuansa politik dan
persaingan antara ulama pada saat itu memang sangat kental. Ini tercermin
seperti dalam kasus Ibn Miqsam dan Ibn Shanabudh yang pandangan-pandangannya
dikesampingkan Ibn Mujahid karena adanya rivalitas di antara mereka, khususnya
antara Ibn Mujahid dan Ibn Shanabudh.
Bagaimanapun, reaksi ulama tidak banyak punya pengaruh. Sejarah membuktikan
pandangan Ibn Mujahid yang didukung penguasa itulah yang kini diterima orang
banyak (atau dengan sedikit modifikasi menjadi 10 atau 14 varian). Alquran yang
ada di tangan kita sekarang adalah salah satu varian dari apa yang dipilihkan
oleh Mujahid lewat tangan kekuasaan. Yakni varian bacaan Asim lewat Hafs.
Sementara itu, varian-varian lain, tak tentu nasibnya. Jika beruntung, ia dapat
dijumpai dalam buku-buku studi Alquran yang sirkulasi dan pengaruhnya sangat
terbatas.
Apa yang bisa dipetik dari perkembangan sejarah Alquran yang saya paparkan
secara singkat di atas? Para ulama, khususnya yang konservatif, merasa khawatir
jika fakta sejarah semacam itu dibiarkan diketahui secara bebas. Mereka bahkan
berusaha menutup-nutupi dan mengaburkan sejarah, atau dengan memberikan apologi-apologi
yang sebetulnya tidak menyelesaikan masalah, tapi justru membuat permasalahan
baru.
Misalnya, dengan menafsirkan hadis Nabi "Alquran diturunkan dalam tujuh huruf"
dengan cara menafsirkan "huruf" sebagai bahasa, dialek, bacaan, prononsiasi, dan
seterusnya yang ujung-ujungnya tidak menjelaskan apa-apa. Saya sependapat dengan
beberapa sarjana Muslim modern yang mengatakan bahwa kemungkinan besar hadis itu
adalah rekayasa para ulama belakangan untuk menjelaskan rumitnya varian-varian
dalam Alquran yang beredar. Tapi, alih-alih menjelaskan, ia malah justru
mengaburkan.
Mengaburkan karena jumlah huruf (bahasa, dialek, bacaan, prononsiasi), lebih
dari tujuh. Kalau dikatakan bahwa angka tujuh hanyalah simbol saja untuk
menunjukkan "banyak," ini lebih parah lagi, karena menyangkut kredibilitas Tuhan
dalam menyampaikan ayat-ayatnya.
Apakah kita mau mengatakan bahwa setiap varian bacaan, baik yang berbeda
kosakata dan pengucapan (akibat dari jenis penulisan dan tatabahasa) merupakan
kata-kata Tuhan secara verbatim (apa adanya)? Jika tidak terkesan rewel dan
simplistis, pandangan ini jelas tak bertanggungjawab, karena ia mengabaikan
fakta kaum Muslim pada awal-awal sejarah Islam yang sangat dinamis.
Lalu, bagaimana dengan keyakinan bahwa Alquran dari surah al-Fatihah hingga al-Nas
adalah kalamullah (kata-kata Allah) yang diturunkan kepada Nabi baik kata dan
maknanya (lafdhan wa ma'nan)? Seperti saya katakan di atas, keyakinan semacam
ini hanyalah formula teologis yang diciptakan oleh para ulama belakangan. Ia
merupakan bagian dari proses panjang pembentukan ortodoksi Islam.
Saya cenderung meyakini bahwa Alquran pada dasarnya adalah kalamullah yang
diwahyukan kepada Nabi tapi kemudian mengalami berbagai proses "copy-editing"
oleh para sahabat, tabi'in, ahli bacaan, qurra, otografi, mesin cetak, dan
kekuasaan. Proses-proses ini pada dasarnya adalah manusiawi belaka dan merupakan
bagian dari ikhtiyar kaum Muslim untuk menyikapi khazanah spiritual yang mereka
miliki.
Ajaran Yg Bernilai Moral dlm Al Quran Adalah Subset dari Taurat dan Injil
Ketidaktahuan ("ignorance") sebagian besar umat Islam mengenai sumber ajaran
moral dalam Al Quran membuat mereka mengira bahwa hanya Islam yang mengajarkan
nilai-nilai moral "tinggi" yang tidak terdapat dalam ajaran atau Kitab Suci
agama lain. Mereka mengira dan bahkan ada yang dengan sombongnya mengklaim bahwa
Al Quran adalah penyempurnaan dari kitab-kitab lain terutama Taurat dan Injil
padahal sebenarnya semua nilai moral yang "bermoral" dalam Al Quran adalah
merupakan subset (baigan hasil contekan) dari ajaran yang terdapat dalam Taurat
dan Injil yang jauh lebh komprehensif dan lengkap. Ajaran-ajaran tambahan (karangan
Muhammad sendiri) dan sunah nabi yang katanya "bermoral tinggi" tetapi nyatakan
tak bermoral adalah hasil rekayasa seorang manusia yang tidak mempunyai nilai
ilahi yang patut di contoh atau di ikuti.
Dalam thread ini saya minta bantuan rekan-rekan Muslim untuk memaparkan dan
mengutikan ayat-ayat Al Quran dan Hadist yang merupakan ajaran "bermoral tinggi"
dan non-Muslim (terutama Krsiten) juga memberikan ayat-ayat dari PL dan PB (Taurat
dan Injil) yang juga mengajarkan hal yang sama atau serupa.
Saya rasa dengan "exercise" ini akan menunjukkan bahwa semua ajaran yang
terdapat dalam Al Quran dan Hadist yang "bermoral tinggi" adalah subset atau
bagian dari PL dan PB, tetapi tidak sebaliknya. Jadi akan menjadi jelas bahwa Al
Quran bukanlah penyempuranaan dari kitab-kitab sebelumnya tetapi sekedar
contekan belaka yang meruapakan bagian dari yang di contek.
Contohnya:
Jangan membunuh
Jangan berzinah
Jangan menyembah berhala
Jangan mencuri, dll
JANGAN MEMBUNUH
Quran 17:33
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan
dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang siapa dibunuh secara lalim, maka
sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah
ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang
mendapat pertolongan.
Keluaran 20:13
Jangan membunuh.
Injil Matius 5:21-22
Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh;
siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang
yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada
saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata:
Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
Perintah jangan membunuh dalam Al Quran adalah merupakan subset atau bagian dari
PL dan PB karena masih menetapkan syarat "yang diharamkan oleh Allah (membunuhnya)"
dan "dengan alasan yang benar" dan "alih waris boleh membunh" sebagai batasan
yang membuat lingkupnya menjadi lebih sempit.
Perintah jangan membunuh ini masih menyisahkan celah yang cukup berbahaya bagi
manusia untuk melakukan pembunuhan dan pembantaian. Misalnya perintah membantai
kafir: "maka penggallah kepala mereka dan pancunglah tiap-tiap ujung jari mereka
(8:12)". Kafir boleh di bunuh karena tidak di haramkan Allah membunuhnya dan ada
sautu alasan. Sehingga membunuh Kafir (yang juga mansuia) tidak melanggar ayat
17:33.
Perintah "Jangan membunuh" dalam PL dan "jangankan membunuh, membenci saudaramu
pun jangan" dalam PB adalah sangat luas lingkupnya dan berlaku bagi siapa saja
tanpa membedakan agama atau ras.
TUHAN MAHA ADA
Quran 57:3
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Batin; dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.
Wahyu 22:13
Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang
Akhir."
Sepintas memang bisa kita lihat bahwa Al Quran menjiplak dari Injil, tetapi kalo
kita perhatikan lagi lebih teliti bisa kita lihat perbedaanya. Dalam Wahyu 22:13,
Tuhan menggunakan kata "AKU" untuk menyatakan dirinya, sedangkan dalam Al Quran
(yang katanya kata-kata lagsung dari Allah), Allah menggunakan kata-kata "DIA".
Apakah Allah dalam hal ini menunjuk kepada Muhammad sebagai "DIALAH"? Masa kalo
Allah sendiri yang menurunkan Al Quran menggunakan kata DIA untuk menunjuk pada
dirinya sendiri?
Konsepnya sudah sama, tapi makna sangatlah berbeda. Kita jelas bisa melihat beda
yang Asli dan Palsu. Serupa tapi tak sama.
JANGAN BERZINAH
Keluaran 20:13
Jangan berzinah.
Matius 5:27-28
Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu:
Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah
dengan dia di dalam hatinya.
Quran 17:32
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan suatu jalan yang buruk.
Tapi ........................ kalo budak halal untuk dicampuri.
Quran 23:5-6 (dan 70:29:30)
dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka
atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada
tercela.
Tapi ................ halal untuk mencari isteri-isteri dengan harta. Setelah
dicampuri baru bayar mahr untuk mereka. Koq dicampuri dulu baru di bayar?
Kedengarannya persis kaya prostitusi deh. Pake dulu baru bayar.
Quran 4:24
dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak
yang kamu miliki (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas
kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri
dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka istri-istri yang telah
kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan
sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap
sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
QUOTE : OOH....JADI TAURAT ITU UNTUK YAHUDI...MUSA BUKAN RASUL....DAN TUHAN MUSA
BUKAN TUHAN ISA...BUKAN TUHAN MUHAMMAD BUKAN TUHAN AL MAHDY DAN BUKAN TUHANNYA
UMAT KRISTEN....JADI SIAPAKAH TUHNNYA UMAT KRISTEN ITU????? ANEH YAA???
Jawab: TAURAT SUDAH DIGENAPI YESUS . (titik)
QUOTE : TANYA JUGA:
1. SIAPAKAH TUHANNYA MUSA?
2. SIAPAKAH TUHANNYA YESUS;
3. SIAPAKAH TUHANNYA MUHAMMAD?
Jawab : 1 YHWH
2 YESUS = TUHAN
3 AULLOH
QUOTE : TANYA LAGI:
1. APA NAMA KITB YANG DITURUNKAN KEPADA MUSA?
2. APA NAMA KITAB YANG DITURUNKAN PADA YESUS?
3. APA NAMA KITAB YANG DITURUNKAN KEPADA MUHAMMAD?
Jawab :
1. Musa tidak diturunin kitab (karena jaman itu belum ada percetakan) tetapi
MUSA diberi 10 Hukum Taurat.
2. Yesus tidak pernah dituruni (dari langit) kitab apapun,
3. Jaman Muhammaad pun belum ada percetakan KITAB, jadi saya tidak tahu
QUOTE :TANYA LAGI:
1. SIAPA YANG MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA INI?
2. SIAPA YANG MENCIPTAKAN IBLIS, MALAIKAT DAN MANUSIA?
3. SIAPA YANG MEMTIKAN YESUS (KETIKA DISALIB) SIAPA YANG MEMATIKAN MUSA DAN
MUHAMMAD;
4. SIAPA YANG MENJADIKAN DUNIA INI DAN SIAPA YANG MENAJDIKAN DUNIA INI KIAMAT,
SIAPA YANG MEMASUKKAN ORANG KE SURGA DAN NERAKA??
Jawab:
1. YAHWE PENCIPTA = Yahwe (Ibrani) = Bapa
2. Mengapa dan untuk apa IBLIS diciptakan ???
3. Yesus mengalahkan MAUT atau Kematian, dan katanya nich ! Muhammad mati
keracunan, benar gak ??
4. YAHWE TRITUNGGAL
QUOTE : JAWABAN DARI SEMUA PERTANYAAN DI ATAS HANYA SATU:
DIALAH DARI ALLAH SWT (TUHAN YANG MAHA SUCI DAN MAHA TINGGI) YG MENCIPTKAN ALAM
SEMESTA INI (ALLAHIRABBIL ALAMIN)...TITIK.
Jawab: SALAH... KURANGI SERATUS,
QUOTE : MAKA SAYA BILANG....KITA TUNGGU SAJA HARI KEMATIAN KITA....BARU KITA
TAHU..SAAT INI KITA MASIH TIDUR KHOK....LHO KHOK GITU...ANDA JUSTRU BANGUN TIDUR
KALAU SUDAH WAFAT....BINGUNG??? YAA PIKIRKANLAH ....
Jawab: Saya tidak BINGUNG mas... mungkin jenengan sing bengung...
SAYA SUDAH SANGAT MANTAP !!
Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia
akan hidup walaupun ia sudah mati. (Yoh. 11:25)
SEMOGA BERGUNA.
QURAN BERBEDA-BEDA
Sebagian dari tulisan ini diterjemahkan dari tulisan Sam Shamoun di Answering
Islam yang berjudul Respons to 7 Wonders of Qur’an yang merupakan bantahan
terhadap tulisan dari Dr. Jamal Badawi. Dr. Jamal Badawi adalah salah satu tokoh
Apologetic Islam yang terkemuka di Amerika. Dia berpendapat ada 7 bukti (no. 2 –
8) tentang keajaiban Qur’an yang membuktikan bahwa Qur’an berasal dari Allah dan
Muhammad adalah UtusanNya.
Beberapa materi ditambahkan disini agar tulisan lebih lengkap lagi.
Klaim-klaim terhadap keajaiban al-Qur’an tersebut adalah :
1. AL-QUR’AN TETAP SAMA DARI JAMAN MUHAMMAD HINGGA SEKARANG (tambahan)
Pendapat bahwa Al-Qur’an yang sekarang adalah sama persis dengan apa yang
dibacakan oleh Muhammad SAW adalah klaim bohong. Klaim ini sengaja dibuat oleh
ulama-ulama muslim dengan mengesampingkan laporan-laporan kuno dan sejarah
perkembangan Al-Qur’an itu sendiri. Namun ada juga sumber kritis yang mau
mengakui kebohongan klaim tersebut.
Sumber : http://www.submission.org/quran/warsh.html
Are all the Arabic versions of the Quran the same ?
By Said Abdo and Khalil Uthman Detroit, Michigan, USA
These scholars were unaware of the true miracle of the Quran and therefore made
up lies about the prophet and even claimed him miracles that he never performed.
One of the famous misinformation spread by these scholars is that all the Qurans
in the world are identical, and that it is free from any variation. This is not
true and has nothing to do with God's promise in verse15:9. Although the
Christian missionaries like to attack the Quran for such variations they only
show their ignorance with the Quran and its miracle.
Pakar-pakar ini tidaklah menyadari akan keajaiban sebenarnya dari qur’an
sehingga MEMBUAT KEBOHONGAN TENTANG NABI DAN MENGKLAIM ADANYA MUJIZAT YANG TIDAK
PERNAH DILAKUKAN NABI. Salah satu PENYESATAN INFORMASI OLEH PAKAR-PAKAR INI
ADALAH PERNYATAAN BAHWA QUR’AN DISELURUH DUNIA ADALAH SAMA, TIDAK ADA VARIASINYA
SAMA SEKALI. INI TIDAKLAH BENAR dan tidak ada hubungannya dengan janji Allah
dalam QS 15 : 9. Sekalipun misionaris Kristen menyukai untuk menyerang qur’an
karena variasi bacaan tersebut, itu hanyalah menunjukkan ketidaktahuan mereka
tentang qur’an dan keajaibannya.
Berikut ini diberikan beberapa kutipan bahwa Al-Qur’an tidaklah sama sejak jaman
nabi Muhammad SAW hingga tahun 1924 saat distandarisasi kesekian kalinya.
• PADA JAMAN NABI HIDUP, AL-QUR’AN TIDAKLAH SAMA
Kutipan dari :
Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an
DR Subhi As Shalih halaman 119
Diceritakan tentang percekcokan Umar bin Khatab dengan Hisyam bin Hakim sbb :
Pada suatu hari semasa Rasulullah masih hidup, aku mendengar Hisyam bin Hakim
membaca SURAH AL FURQAAN. Aku mendengarkan baik-baik bacaannya. Tapi tiba-tiba
ia membaca BEBERAPA HURUF YANG TIDAK PERNAH DIBACAKAN RASULULLAH kepadaku
sehingga hampir saja ia kuserang ketika ia sedang shalat. Akhirnya kutunggu ia
sampai mengucapkan salam. Setelah itu kutarik bajunya. Aku bertanya kepadanya :
"Siapakah yang membacakan surah itu kepadamu?". IA MENJAWAB, "RASULULLAH YANG
MEMBACAKANNYA KEPADAKU." Kukatakan, "Engkau berdusta! Demi Allah, RASULULLAH
TIDAK MEMBACAKAN SURAH ITU KEPADAKU SEPERTI KUDENGAR DARIMU." Hisyam bin Hakim
lalu kuseret menghadap rasulullah dan aku bertanya, "Ya Rasulullah, aku
mendengar orang ini membaca surah Al-Furqaan dengan huruf-huruf yang tidak
engkau bacakan kepadaku ketika engkau membacakan surah Al-Furqaan kepadaku.!"
Rasulullah menjawab, "Hai Umar, lepaskan dia. Hai Hisyam, bacalah." Hisyam
kemudian membaca surah Al-Furqaan sebagaimana yang kudengar tadi. Kemudian
rasulullah menanggapinya, "Demikian surah itu diturunkan.". Beliau melanjutkan,
"Qur’an itu diturunkan dalam tujuh huruf, karena itu BACALAH MANA YANG MUDAH
DARI AL-QUR’AN." (Sahih Bukhari VI, hal 185)
Jadi dari hadis diatas terlihat RASULULLAH MENDIKTEKAN SURAH AL-FURQAAN YANG
BERBEDA kepada Umar dan Hisyam.
Ini jelas bahwa HAFALAN RASULULLAH TIDAK TEPAT.
Muslim biasanya berargumen bahwa perbedaan hanya sekedar perbedaan dialek.
Inipun tidak tepat karena Umar dan Hisyam keduanya adalah ORANG QURAISH dan
keduanya konon adalah mereka yang MENDENGAR LANGSUNG rasulullah mendiktekan ayat-ayat
Al-Qur'an dalam dialek QURAISH.
Sumber :
Muqadimah Al-Qur’an
Bab Satu, halaman 25
Tugas panitia adalah membukukan al-Qur’an, yakni menyalin dari lembaran-lembaran
yang tersebut menjadi buku. Dalam pelaksanaan tugas ini Usman menasihatkan
supaya :
a. mengambil pedoman kepada bacaan mereka yang hafal Al-Qur’an
b. kalau ada pertikaian antar mereka tentang bahasa (bacaan), maka haruslah
dituliskan dalam menurut DIALEK SUKU QUIRAISY, SEBAB AL-QUR’AN DITURUNKAN
MENURUT DIALEK MEREKA
Yang sangat mungkin adalah hadis tentang 7 huruf adalah KEBOHONGAN KEMUDIAN
untuk membenarkan adanya perbedaan bacaan tersebut sehingga ada alasan kalau
HAFALAN RASULULLAH BERBEDA-BEDA SAAT MENDIKTEKAN KEPADA si A atau si B.
• SETELAH NABI MENINGGAL, AL-QUR’AN TIDAKLAH SAMA
Ini sangat jelas dari alasan Usman membuat satu standar Al-Qur’an yaitu karena
ADANYA PERBEDAAN AL-QUR’AN ANTARA PENGIKUT IBN MAS’UD (PRAJURIT IRAK) DAN UBAY
BIN KAAB (PRAJURIT SYRIA) sebagaimana dilaporkan oleh Huzaifah bin Yaman
Sumber :
Muqadimah Al-Qur’an
Bab Satu, halaman 25
Beliau ini ikut dalam pertempuran menaklukan Armenia dan Azerbaijan, maka selama
dalam perjalanan dia pernah mendengar PERTIKAIAN KAUM MUSLIMIN TENTANG BACAAN
BEBERAPA AYAT AL-QUR’AN ……..
Muslim akan berargumen perbedaan hanya dari segi dialek. Namun jelas perbedaan
antara mushaf Ibn Mas’ud dan Ubay bin Kaab BUKAN PERBEDAAN DIALEK MELAINKAN
PERBEDAAN ISI AL-QUR’AN.
Menurut laporan Suyuthi :
Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 halaman 224, 226, 270-73
IBN MAS’UD MENOLAK MEMASUKKAN SURAH 1, 113 DAN 114, KARENA SURA-SURA TERSEBUT
ADALAH DOA-DOA DAN MANTERA UNTUK MENGUSIR SETAN. Hal ini diperkuat dengan
laporan dari al Razi, al Tabari dan Ibn Hajar
Sementara mushaf Ubay bin Kaab, mushaf Ibn Abbas, Abu Musa al Ashari dan Ali bin
Abi Thalib justru ada penambahan 2 SURAH YANG UNIKNYA SEKARANG JUSTRU TIDAK ADA
DI AL-QUR’AN EDISI KAIRO 1924.
Menurut laporan Suyuthi :
Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 hal 227, vol 3 hal 85
Dua surah yang bernama "AL-KHAL" DAN "AL-HAFD" TELAH DITULIS DALAM MUSHAF UBAYY
BIN KA'B DAN MUSHAF IBN ABBAS, SESUNGGUHNYA ALI AS MENGAJAR KEDUA SURAH TERSEBUT
KEPADA ABDULLAH AL-GHAFIQI, UMAR B. KHATTTAB DAN ABU MUSA AL-ASY'ARI juga
membacanya.
Jadi jelas, setelah Muhammad SAW meninggal, mushaf-mushaf sahabat berbeda satu
dengan lainnya.
• SETELAH DISTANDARISASI USMAN, AL-QUR’AN MASIH BERBEDA-BEDA.
Mushaf yang distandarisasi oleh Usman ditulis dalam bahasa Arab yang masih
sangat sederhana, dimana :
1. Tidak ada tanda baca
2. Tidak ada indikasi huruf hidup
3. Tidak ada pembeda konsonan yang bersimbol sama (15 konsonan bisa dibaca
menjadi 28 konsonan yang berbeda)
Karenanya tulisan mushaf Usman tersebut bisa dibaca dengan berbagai macam cara
yang berbeda-beda. Tergantung penambahan huruf hidupnya dan penambahan titik
diakritis terhadap konsonannya.
Akibatnya timbullah bermacam-macam variasi bacaan, maka lagi-lagi harus
dilakukan standarisasi pasca Usman :
Dikutip dari Luthfi A dari Islamlib :
http://islamlib.com/id/page.php?page=article&id=447
Merenungkan Sejarah Alquran
Untuk mengatasi VARIAN-VARIAN BACAAN YANG SEMAKIN LIAR, pada tahun 322 H (944 M),
Khalifah Abbasiyah lewat dua orang menterinya Ibn Isa dan Ibn Muqlah,
memerintahkan Ibn Mujahid (w. 324 H) melakukan penertiban. SETELAH MEMBANDING-BANDINGKAN
SEMUA MUSHAF YANG ADA DI TANGANNYA, Ibn Mujahid memilih tujuh varian bacaan dari
para qurra ternama, yakni :
1. Nafi (Madinah)
2. Ibn Kathir (Mekah)
3. Ibn Amir (Syam)
4. Abu Amr (Bashrah)
5. Asim, Hamzah, dan Kisai (ketiganya dari Kufah).
Tindakannya ini berdasarkan hadis Nabi yang mengatakan bahwa "Alquran diturunkan
dalam tujuh huruf."
Adanya perbedaan tulisan Al-Qur’an ini dilaporkan juga oleh seorang ulama yaitu
ibn al-Nadim di tahun 988 M.
Sumber :
Fihrist, Ibn al-Nadim, halaman 79
Dalam buku Fihrist, Ibn Al-Nadim menuliskan daftar buku-buku kuno yang membahas
tentang perbedaan antar manuskrip qur’an kuno sbb :
Buku Tentang Perbedaan Manuskrip (Qur’an)
• Perbedaan Antara Manuskrip Penduduk Madina, Kufa dan Basrah menurut al Kisai
• Kalaf, Buku Tentang Perbedaan Manuskrip
• Perbedaan antara Penduduk Kufa, Basra dan Siria tentang Manuskrip, karya al
Farra
• Perbedaan Antar Manuskrip, karya al Sijistani
• Al Mada’ini tentang perbedaan antar manuskrip dan pengumpulan al Qur’an
• Perbedaan Manuskrip antara Penduduk Syria, Hijaz dan Iraq, karya Ibn Amir al
Yashubi
• Buku karya Muhammad ibn ‘Abd Al-Rahman al-Isbahani tentang perbedaan manuskrip
Fakta dimana penambahan huruf hidup dan titik diakritis berbeda-beda antar kota
MEMATAHKAN ARGUMEN BAHWA AL-QUR’AN TELAH DIHAFALKAN DENGAN SEMPURNA. Bahkan
setelah dibantu dengan tulisan dasarnya, hafalan masing-masing kota ternyata
berbeda-beda.
• PENULISAN ULANG DI KAIRO 1923/1924
Upaya terakhir untuk menstandarisasi Al-Qur’an dilakukan di Kairo Mesir ditahun
1923/1924. Satu catatan yang unik adalah mushaf Kairo 1924 ini TIDAK DISUSUN
DARI NASKAH KUNO YANG MANAPUN, melainkan DIKLAIM mendasarkan pada murni "HAFALAN".
Sumber :
The writing of the Quran and the timing of the mathematical miracle
www.submission.org/miracle/writing.html
It was not until the year 1918 when the Muslim scholars, gathered in Cairo,
Egypt, and decided to write a standardized edition of the Quran that avoids all
the obvious scribes' errors in different editions of the Quran floating in the
world and to standardize the numbering f the suras and verses of the Quran. In
1924, they produced the edition of the Quran that later became the standard
edition around the world. They depended mainly on the oral transmission of the
Quran to correct all the contradiction seen in the different Rasm (Orthography)
and numbering of different Qurans
Hingga ditahun 1918 ketika pakar-pakar muslim, berkumpul di Kairo, Mesir dan
memutuskan untuk MENULISKAN EDISI STANDARD AL-QUR’AN UNTUK MENGHINDARKAN SEMUA
KESALAHAN TULISAN DALAM EDISI AL-QUR’AN YANG SAAT ITU BEREDAR diseluruh dunia
dan untuk menstandarkan penomoran surah dan ayat-ayat alQ-ru’an. Di tahun 1924
mereka menerbitkan edisi Al-Qur’an yang kemudian menjadi standar edisi diseluruh
dunia. MEREKA SEPENUHNYA MENDASARKAN PADA TRADISI LISAN AL-QUR’AN UNTUK
MENGOREKSI SEMUA PERBEDAAN TULISAN DAN PENOMORAN DARI AL-QUR’AN YANG BERBEDA-BEDA.
Ini sangat serius karena menjadikan seluruh TULISAN Al-Qur’an sebelum 1923/1924
adalah SALAH. Salah satu contohnya adalah :
Sumber : http://www.understanding-islam.com/related/history.asp
5. The Extant Samarkand Codex at Tashkent
Many Muslims scholars believe that the Samarkand Codex preserved at the Tashkent
Library is the one compiled by ‘Uthman (rta). A close examinatikon of the text
of this mushaf has shown that it cannot be – since IT IS DIFFERENT FROM THE
CODEX WE HAVE IN OUR HANDS TODAY.
Banyak pakar muslim mempercayai bahwa kodek Samarkand yang disimpan di
perpustakaan Tashkent adalah mushaf yang dikumpulkan oleh Usman. Pemeriksaan
cermat terhadap teks mushaf ini membuktikan bahwa mushaf ini bukan mushaf asli
Usman karena MUSHAF INI BERBEDA DENGAN KODEKS YANG KITA MULIKI SAAT INI.
Jadi klaim muslim bahwa Al-Qur’an selalu sama tidaklah berdasar. Keseragaman
teks dan isi Al-Qur’an baru dicapai setelah tahun 1924 dengan diterbitkannya
KARANGAN AL-QUR’AN YANG BARU OLEH ULAMA-ULAMA MUSLIM. HASIL KARYA TAHUN 1924
INILAH YANG KEMUDIAN DIKLAIM SAMA DENGAN YANG DIBACA OLEH NABI MUHAMMAD SAW.
2. BUKTI INTERNAL : QUR’AN MENGKLAIM SEBAGAI KALIMAT ALLAH
Argumen bahwa sebuah buku yang mengaku berasal dari Allah adalah cukup sebagai
bukti adalah tidak berdasar. Banyak penulis yang akan mampu melakukannya dan
membuat klaim yang serupa. Lagipula dalam Qur’an ada bukti ayat yang
mengindikasikan bahwa Qur’an bukanlah kalimat Allah :
Contoh kesatu :
QS 27 : 91 : AKU HANYA DIPERINTAHKAN UNTUK MENYEMBAH TUHAN NEGERI INI (Mekah)
Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku
diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.
Jika Allah yang berbicara, maka siapa lagi Tuhan yang dilayaniNya? Jika ayat
diatas adalah kalimat malaikat atau Muhammad maka Qur’an tidak dapat dianggap
100% kalimat Allah.
Contoh kedua :
QS 19 : 64 : DAN TIDAKLAH KAMI (JIBRIL) TURUN, kecuali dengan perintah Tuhanmu.
Kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang
kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa.
Terjemahan ditambah kata yang tidak ada yaitu jibril. Jika Allah yang berbicara,
maka SIAPA LAGI TUHAN YANG MEMERINTAHKAN ALLAH SWT UNTUK TURUN? Atau jika memang
itu kalimat Jibril, maka Qur’an tidak dapat dianggap 100% kalimat Allah.
Contoh ketiga :
QS 113 : 1: Katakanlah : "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh"
QS 114 : 1 : Katakanlah : "Aku berlindung kepada Tuhan manusia"
Jelas kalimat diatas bukanlah kalimat Allah, sehingga oleh editor Al-Qur’an
harus ditambahkan KATAKANLAH. Itulah sebabnya ABDULLAH IBN MASUD TIDAK
MEMASUKKAN SURAH 113 DAN 114 dengan alasan bahwa sura tersebut berisikan doa
yang diucapkan manusia kepada Allah, bukan kalimat Allah yang ditujukan kepada
manusia, bahkan dengan penambahan "Katakanlah" sekalipun.
Contoh keempat :
QS 69 : 40 : Sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah benar-benar wahyu (ALLAH YANG
DITURUNKAN KEPADA) Rasul yang mulia
Kalimat "ALLAH YANG DITURUNKAN KEPADA" tidak ada dalam Al-Qur'an.
Jadi QS 69 : 40 seharusnya berbunyi :
Sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah benar-benar WAHYU RASUL yang mulia
3. KEJUJURAN DAN INTEGRITAS PENERIMA WAHYU
Bahkan sebelum menjadi nabi, Muhammad telah dipanggil al-amin (Terpuji,
Terpercaya dll) karena kejujurannya. Untuk membuktikan integritas Muhammad SAW,
muslim sering mengkutip ayat-ayat qur’an dimana Muhammad SAW memohon ampun atas
dosa-dosanya. Jika qur’an adalah karangannya, mengapa menggambarkan dirinya
sebagai manusia berdosa? Kenapa tidak memuliakan dirinya sendiri seperti orang
kristen memuliakan Yesus? Menurut muslim, inilah bukti kebenaran wahyu yang
diterima Muhammad SAW dari Allah, dengan mengesampingkan apakah wahyu tersebut
menguntungkan atau tidak.
Lagi, argumen yang digunakan tidak tepat karena ini berarti harus menerima
seluruh klaim pemimpin dan pendiri agama yang jujur yang mengakui kelemahan
manusiawinya. Hal ini mengakibatkan seluruh agama / aliran kepercayaan menjadi
memiliki klaim sebagai berasal dari Allah dan berarti benar.
Yang lebih penting lagi, jika argumen ini diterima, berarti muslim harus
menerima kebenaran Alkitab dan INTEGRITAS DAN KEJUJURAN ORANG-ORANG YAHUDI
KARENA DALAM ALKITAB PENULIS-PENULISNYA MENGGAMBARKAN BEGITU BANYAK SISI-SISI
NEGATIF ORANG-ORANG YAHUDI. Tidak masuk akal jika orang-orang Yahudi yang telah
mengubah Alkitab ternyata tidak mengubah tulisan-tulisan yang negatif tentang
nabi-nabi, raja-raja mereka dan tentang kaum Yahudi sendiri. BAHWA ALKITAB
MEMUAT HAL-HAL YANG NEGATIF TENTANG ORANG-ORANG YAHUDI, MEMBUKTIKAN BAHWA ORANG-ORANG
YAHUDI SANGAT JUJUR DALAM MENJAGA KEBENARAN ALKITAB KATA DEMI KATA.
Lebih lanjut, ada bukti-bukti dalam qur’an dan hadis yang menyebutkan motif
penurunan ayat-ayat dan menunjukkan betapa "integritas" Muhammad SAW dalam hal
ini :
• Ketika Muhammad SAW menginginkan istri anak angkatnya, sim salabim, muncullah
ayat yang mengenakkan Muhammad SAW :
QS 33 : 37 :
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan ni'mat
kepadanya dan kamu (juga) telah memberi ni'mat kepadanya: "Tahanlah terus
isterimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam
hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang
Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. MAKA TATKALA ZAID TELAH
MENGAKHIRI KEPERLUAN TERHADAP ISTRINYA (MENCERAIKANNYA), KAMI KAWINKAN KAMU
DENGAN DIA [1220] supaya tidak ada keberatan bagi orang mu'min untuk (mengawini)
isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah
menyelesaikan keperluannya daripada isterinya [1221]. Dan adalah ketetapan Allah
itu pasti terjadi.
• Ketika Muhammad SAW menginginkan menambah jumlah istrinya, tahu-tahu turunlah
wahyu yang selaras dengan keinginannya bahkan sepupunyapun dan semua wanita yang
menyerahkan diri kepada Muhammad SAW boleh diperistri.
QS 33 : 50 :
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah
kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa
yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian
pula) ANAK-ANAK PEREMPUAN DARI SAUDARA LAKI-LAKI BAPAKMU, ANAK-ANAK PEREMPUAN
DARI SAUDARA PEREMPUAN BAPAKMU, ANAK-ANAK PEREMPUAN DARI SAUDARA LAKI-LAKI IBUMU
DAN ANAK-ANAK PEREMPUAN DARI SAUDARA PEREMPUAN IBUMU yang turut hijrah bersama
kamu dan PEREMPUAN MU'MIN YANG MENYERAHKAN DIRINYA kepada Nabi kalau Nabi mau
mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mu'min.
• Dilain kesempatan, wahyu turun membebaskan Muhammad SAW dari sumpah yang
dibuatnya terhadap Hafsah saat Hafsah menjumpai Muhammad SAW "tidur" dengan Mary
di rumah Hafsah diluar jadual keadilan. Muhammad SAW bersumpah tidak akan
menjumpai Mary lagi jika Hafsah tidak membeberkan aib ini. Namun apa lacur,
Hafsah menceritakan kejadian ini kepada Aisah yang kemudian mempertanyakannya
kepada Muhammad SAW. Maka turunlah wahyu QS 66 : 1 – 3 yang membebaskan Muhammad
SAW dari sumpahnya dan memberikan kebebasan kepada Muhammad SAW untuk
mengunjungi istri-istrinya sesuai keinginannya.
QS 66 : 1 : Hai Nabi, MENGAPA KAMU MENGHARAMKAN APA YANG ALLAH HALALKAN BAGIMU;
kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang [1486].
QS 66 : 2 : Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepadamu sekalian MEMBEBASKAN
DIRI DARI SUMPAHMU [1487] dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana.
QS 66 : 3 : Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah
seorang isterinya (Hafsah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafsah) menceritakan
peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (pembicaraan
Hafsah dan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian (yang
diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan sebagian yang lain (kepada
Hafsah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara Hafsah dan
Aisyah) lalu (Hafsah) bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini
kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal."
Umumnya komentator muslim menolak kisah ini karena tidak sesuai dengan "kesucian"
Muhammad SAW. Namun apapun alasannya, ayat-ayat ini telah "menyelamatkan" muka
Muhammad SAW dari situasi yang sulit dan memalukan. Kita bisa bertanya, apa
manfaat dari ayat-ayat diatas selain daripada menyelamatkan muka Muhammad SAW
saat beliau membutuhkannya? Apakah kita harus menyimpulkan bahwa ayat-ayat ini
telah tertulis di surga bahkan sebelum penciptaan dunia?
• Dalam perjanjian Hudaibiya, MUHAMMAD SAW SETUJU UNTUK MENGEMBALIKAN ORANG-ORANG
MEKAH YANG TELAH MENJADI ISLAM KEPADA PIHAK MEKAH dan setuju mengubah statusnya
dalam perjanjian dari Muhammad, Rasul Allah menjadi Muhammad, anak Abdullah
sebagai ganti dimana Muhammad SAW dan pengikutnya diperbolehkan melakukan ibadah
haji ke Mekah pada tahun berikutnya. Salah satu yang dikembalikan kepada pihak
Mekah adalah Abu Jandal. Kita bisa membaca kisah ini dalam Sirat Rasul Allah (edisi
Inggris) hal 505 dan Bukhari volume 3 no. 891.
Atau sumber berikut :
Sejarah Hidup Muhammad – Sirah Nabawiyah
Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury
Robbani Press, halaman 500
Abu Jandalpun berteriak sekeras-kerasnya, "Wahai kaum muslimin, apakah aku
dikembalikan kepada orang-orang musyrik yang akan menyiksaku karena agamaku?"
Sebagai perbandingan, mungkinkah Musa memiliki pemikiran seperti ini,
mengembalikan pengikutnya kepada Firaun sebagai ganti untuk tuntutan Musa?
Apakah Yesus pernah mengkompromikan kebenaran dengan menyetujui keinginan Parisi
agar mengembalikan pengikut-pengikut Yesus dengan imbalan mendapatkan posisi
keagamaan?.
Terhadap perjanjian Hudaibiya tersebut, Umar dan banyak muslim sangat marah
Kemarahan muslim dapat dimengerti karena Muhammad menjanjikan ibadah haji pada
tahun tersebut. Ketika hal ini tidak terealisir, Muhammad SAW mengatakan, "Apakah
aku mengatakan bahwa kita akan ke Kabah tahun ini?" Alasan ini jelas dicari-cari
karena saat itu kaum muslim tengah dalam perjalanan menuju Mekah saat mereka
ditolak oleh penyembah berhala Mekah.
Makanya untuk mengobati kemarahan pengikut-pengikutnya Muhammad SAWpun
memerintahkan untuk menghancurkan Yahudi Khaibar dan merampas seluruh kekayaan
mereka sebagai kompensasinya.
Dari contoh-contoh diatas kita bisa melihat bagaimana "integritas" Muhammad SAW.
4. TANTANGAN UNTUK MEMBUAT YANG SERUPA AYAT QUR’AN
Tantangan ini tidak jelas kriterianya. Apa dasar penilaiannya?
Apa susahnya membuat ayat-ayat yang serupa Al-Qur’an :
Contoh kesatu :
Demi cahaya menyala-nyala
Sesungguhnya Aku berkata
Kami tidaklah mengutusnya
Dia utusan iblis Hira
Mengujinya berbugil ria.
Tuhan agar mengampuninya
Sudah ada gaya bersumpah ala Allah SWT
Sudah ada pemakaian Aku, Kami dan Tuhannya secara membingungkan
Seluruh ayat terdiri dari 9 suku kata
Terdiri dari 19 kata sesuai dengan klaim keajaiban angka 19
Memiliki rima berakhiran a
Keindahannya hanya dapat dinikmati dalam bahasa Indonesia
Tentang test jibril dengan bugil dapat dibaca di Test Jibril dengan Telanjang
ala Muhammad
Atau contoh kedua :
Ingatlah bagaimana babi diciptakan
Dari tetes mani yang memang kelihatan
Terjatuh dalam rongga yang Kami amankan
Sayang terlahir sudah harus diharamkan
Namun Tuhannya bersumpah meyediakan
Babi panggang enak dihari kebangkitan
Disantap bersama anggur yang memabukkan
Sudah ada gaya disuruh mengingat-ingat
Sudah ada keajaiban embriologi ala pengetahuan primitive
Sudah ada kata Kami dan Tuhannya dengan membingungkan
Sudah ada paradoks haram didunia, halal di syurga
Terdiri dari total 91 suku kata, jika dibaca dari kanan ke kiri seperti tulisan
Arab berarti 19, memenuhi keajaiban angka 19
Memiliki rima berakhiran kan
Keindahannya hanya dapat dinikmati dalam bahasa Indonesia
Kesulitan satu-satunya dalam membuat buku seperti Al-Qur’an adalah
ketidakmampuan manusia untuk mengarang dengan urutan yang tidak runtut seperti
cerita-cerita Al-Qur’an. Setiap orang sejak duduk dibangku Sekolah Dasar sudah
diajarkan mengarang dengan runtut waktu dan runtut peristiwa, sehingga tidaklah
memungkinkan bagi mereka untuk mengarang dengan urutan yang kacau balau.
Mengatakan bahwa qur’an adalah sebuah buku hasil karya yang luar biasa sehingga
dikatakan wahyu Allah adalah tidak masuk akal. Ini menjadikan hasil karya
Shakespeare atau epik Gilgamesh adalah wahyu Allah juga. Ini menjadikan penulis
Yunani yang buta yaitu Homer juga seorang nabi karena mampu menghasilkan 2 buku
yang luar biasa yaitu Illiad dan Odessy. Karya-karya penulis diatas telah teruji
oleh waktu dan terus dibaca orang hingga sekarang, namun toh tidak menjadikan
Homer atau Shakespeare nabi.
Persoalan lain adalah pendapat muslim bahwa keindahan dan keistimewaan qur’an
terletak dalam bahasa Arabnya dan tidak dapat dinikmati dalam bahasa lainnya.
Jadi Allah telah mewahyukan qur’an dimana keajaibannya hanya dapat dinilai dari
bahasa Arabnya saja, membatasi kemampuan Allah dalam mengekspresikan kehendakNya
hanya dalam bahasa Arab, bahasa yang justru tidak dimengerti oleh sebagian besar
penduduk dunia. Sungguh jauh dari keajaiban.
5. TIDAK ADA KONTRADIKSI INTERNAL.
Beberapa kontradiksi internal dalam qur’an dapat dengan mudah ditemukan.
Contohnya :
• Kesatu : Berapa hari penciptaan
Bumi dan langit diciptakan dalam 6 masa
QS 7 : 54 : Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit
dan bumi dalam ENAM MASA, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy [548]. Dia
menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya
pula) matahari, bulan dan bintang-bintang
QS 10 : 3 :Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi
dalam ENAM MASA, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala
urusan
QS 41 : 9 – 12 : dalam 8 masa (2 + 4 + 2)
Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam
DUA MASA ………Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya.
Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya
dalam EMPAT MASA. …… Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam DUA MASA.
• Kedua : Urutan penciptaan bumi dan langit
Bumi diciptakan dahulu, baru langit.
QS 41 : 10 – 11 : Dan Dia MENCIPTAKAN DIBUMI itu gunung-gunung ……
KEMUDIAN DIA MENUJU KEPADA PENCIPTAAN LANGIT dan langit masih merupakan asap ….
Berkontradiksi dengan :
Langit diciptakan dahulu, baru bumi.
QS 79 : 29 – 30 : Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan menjadikan
siangnya terang benderang. Dan BUMI SESUDAH ITU DIHAMPARKANNYA.
Berkontradiksi dengan :
Diciptakan bersama-sama
QS 21 : 30 – 31 : Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasannya
LANGIT DAN BUMI ITU KEDUANYA DAHULU ADALAH SUATU YANG PADU, kemudian Kami
pisahkan
• Ketiga : Berapa malaikat yang berbicara kepada Maria
QS 3 : 42 dan 45, menyebutkan "the ANGELS said" (jamak, minimal 2 malaikat)
QS 19 : 17 – 18, menyebutkan, "We sent to her our ANGEL (tunggal) and HE (tunggal)
appeared before her as A MAN (tunggal)…"
• Keempat : Kadar hari Allah
QS 32 : 5 : satu hari = 1000 tahun
QS 70 : 4 : satu hari = 50.000 tahun
• Kelima : Siapa yang dapat diselamatkan
QS 5 : 69 : Sesungguhnya orang-orang MU'MIN, ORANG-ORANG YAHUDI, SHABIIN DAN
ORANG-ORANG NASRANI, siapa saja [431] (diantara mereka) yang benar-benar saleh,
maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati.
QS 3 : 85 : Barangsiapa mencari agama SELAIN AGAMA ISLAM, maka sekali-kali
tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk
orang-orang yang rugi.
• Keenam : Allah sebagai pencipta pendosa
Menarik karena ternyata Allah memang menciptakan banyak manusia untuk dimasukkan
dalam neraka. Bagaimana mungkin Allah bisa berbuat demikian. Satu ketidakadilan
yang luar biasa.
QS 11 : 119 : kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk
itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah
ditetapkan: sesungguhnya AKU AKAN MEMENUHI NERAKA JAHANAM DENGAN JIN DAN MANUSIA
(yang durhaka) semuanya.
QS 32 : 13 : Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap-tiap
jiwa petunjuk, akan tetapi telah tetaplah perkataan dari padaKu: "Sesungguhnya
akan AKU PENUHI NERAKA JAHANNAM ITU DENGAN JIN DAN MANUSIA bersama-sama."
QS 7 : 179 : Dan sesungguhnya KAMI JADIKAN UNTUK (ISI NERAKA JAHANNAM)
KEBANYAKAN DARI JIN DAN MANUSIA,
Sungguh berbeda dengan pengajaran Kristen dimana neraka diciptakan memang bagi
setan, bukan diciptakan bagi manusia.
Mat 25 : 34, 41 : … "Mari kamu yang diberkati bapaKu, terimalah kerajaan yang
telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan" …… "… enyahlah kedalam api yang
kekal yang telah sedia untuk iblis dan malaikat-malaikatnya….."
6. KETEPATAN NUBUATAN
Klaim bahwa qur’an mengandung puluhan ramalan hanya berdasar impian belaka
karena "ramalan-ramalan" tersebut tidak meyakinkan jika dibaca sesuai konteks
kalimatnya. Satu-satu ramalan yang "meyakinkan" adalah QS 30 : 2 – 4 yang
berbunyi
QS 30 : 2 – 4:
Telah dikalahkan bangsa Rumawi [1162], di negeri yang terdekat [1163] dan mereka
sesudah dikalahkan itu akan menang [1164] dalam beberapa tahun lagi [1165]. Bagi
Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan
bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,
Ramalan menyatakan bangsa Romawi akan menang terhadap Persia sekalipun pada
pertempuran awalnya mengalami kekalahan. Tetapi ada beberapa masalah disini :
• Menurut Yusuf Ali kata yang diterjemahkan sebagai beberapa tahun, "Bidh'un"
mengindikasikan waktu 3 – 9 tahun. Sementara menurut sejarah Persia mengalahkan
Romawi tahun 614 M atau 615 M, penyerangan balik oleh Romawi dimulai 622 M,
kemenangan diraih pada 625 M, menjadikan periode 10 – 12 tahun.
• Teks qur’an yang asli tanpa huruf hidup. Jadi kata Arab SAYAGHLIBUNA, "MEREKA
AKAN MENGALAHKAN" DAPAT DENGAN MUDAH DISESUAIKAN DENGAN PERUBAHAN 2 HURUF HIDUP
MENJADI SAYUGHLABUNA, YANG BERARTI "MEREKA AKAN DIKALAHKAN". Karena penambahan
huruf hidup baru dilakukan beberapa puluh tahun setelah kejadian ini maka sangat
mungkin itu dilakukan untuk menjadikan ayat diatas seolah-olah adalah suatu
nubuatan.
• Bagaimanapun juga, "nubuatan" tersebut "digenapi" PADA SAAT QUR’AN BELUM
DIBAKUKAN DAN DIBUKUKAN. Bagaimana ini bisa dikatakan nubuatan?.
• Romawi pada waktu itu sudah menjadi kerajaan Kristen. Kalau Kristen sudah
dikafirkan, kenapa kaum beriman (muslim) harus BERGEMBIRA DI HARI KEMENANGAN
KAUM KAFIR TERSEBUT??
7. TIDAK ADA KESALAHAN SEJARAH DAN ILMU PENGETAHUAN
Kita bisa melihat banyak kesalahan dalam qur’an, baik sejarah maupun pengetahuan.
• Kesatu : Zulkarnain
QS 18 : 83 – 98 menyebutkan seorang tokoh Zul-Qarnayn yang adalah muslim.
Menurut tokoh Islam Ibn Hisham dan Al-Tabari Zul-Qarnayn adalah Aleksander Agung.
Ironisnys, Aleksander Agung adalah seorang polytheis
• Kedua : Matahari terbenam dalam Lumpur
Dalam surah yang sama disebutkan matahari terbenam di lumpur. Sementara dalam QS
36 : 38 dan Bukhari vol 2 hal 743 disebutkan matahari bergerak. Kesimpulannya
matahari bergerak hingga terbenam dalam lumpur.
• Ketiga : Orang Samaria dijaman Musa
QS 20 : 87, 94 menyebutkan orang Samiri (Samaritan) yang membuat patung anak
lembu pada jaman Musa. Padahal kaum Samiri (Samaritan) baru muncul sekitar 600
tahun kemudian setelah kerajaan Israel terpecah 2 sekitar 931 SM menjadi Yehuda
di selatan dan Israel di Utara. Oleh raja Omri dari Israel Utara sekitar tahun
879 SM dibangunlah ibu kota baru yaitu kota Samaria yang kemudian memunculkan
sebutan orang-orang Samaria.
• Keempat : Penyaliban dijaman Musa
QS 7 : 124 Firaun mengancam dengan hukuman penyaliban. Padahal penyaliban tidak
dikenal oleh orang-orang Mesir dan baru dipraktekkan sekitar abad ke 6 SM oleh
orang Persia dan dipopulerkan oleh orang Romawi mulai abad ke 3 SM. Penyaliban
di Mesir baru ada di abad ke 2 SM (1200 tahun setelah Musa) setelah Mesir jatuh
ke tangan Romawi.
• Kelima : Nimrod dan Abraham
QS 21 : 68 – 69 menyebutkan Abraham dilemparkan dalam nyala api. Menurut tradisi
muslim dilakukan oleh Nimrod raja Shinar (Babel), baca juga Kej 10 : 8 – 11.
Padahal Nimrod hidup 7 generasi sebelum Abraham.
• Keenam : Masjidil Aqsa dijaman Muhammad SAW
QS 17 : 1 menyebutkan Muhammad dibawa ke Masjid al Aqsa (Bait Allah).
Persoalannya Bait Allah sudah dihancurkan pasukan Titus pada tahun 70 M.
Sementara Masjid al Aqsa baru dibangun tahun 691 M dibawah pengawasan Amir Abdul
Malik. Ini jelas mengindikasikan bahwa Al-Qur’an ditulis ulang setelah tahun ini
dan menjelaskan kenapa tidak ada satupun mushaf asli Usman yang selamat.
• Ketujuh : Maryam ibu Yesus saudara perempuan Harun
Yang paling parah adalah penyebutan Maryam ibu Yesus sebagai saudara perempuan
Harun dan anak kandung Imran (S. 3:35; S. 19:28; S. 20:25-30; S. 66:12). Allah
SWT mengira bahwa Miryam saudara perempuan Musa dan Harun yang adalah anak Amram
adalah sama dengan Maryam ibu Yesus. Padahal antar keduanya ada beda waktu 1400
tahun. Kesalahan ini menjadikan Yesus adalah KEPONAKAN MUSA. Makanya oleh Allah
SWT dikira hukuman salib sudah ada dijaman Musa.
• Kedelapan : Tujuh langit dan posisi bulan dan bintang.
QS 71 : 15 – 16 :
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit
bertingkat-tingkat? Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan
menjadikan matahari sebagai pelita?
Ayat ini sendiri sudah bermasalah, BAGAIMANA MUNGKIN MANUSIA BISA MEMPERHATIKAN
ALLAH SWT MENCIPTAKAN 7 LANGIT. Satu pertanyaan yang tidak perlu ditanyakan
karena waktu Allah SWT konon menciptakan langit kan BELUM ADA MANUSIA. Menurut
ayat ini, matahari dan bulan diciptakan diantara ke 7 langit tersebut.
Terjemahan bahasa Indonesia sengaja membuat KESALAHAN. Kita lihat perbandingan
dengan terjamahan Yusuf Ali :
QS 71 : 15 – 16 :
Do you not see how God has created the seven heavens
one above the other, and made THE MOON A LIGHT IN THEIR
MIDST (TERJ : DITENGAH-TENGAH 7 LANGIT) , and made the sun as a lamp?
Kenapa harus ada KESALAHAN TERJEMAHAN, karena :
QS 37 : 6 :
Sesungguhnya Kami telah menghias LANGIT YANG TERDEKAT dengan hiasan, yaitu
BINTANG-BINTANG,
Jadi menurut Al-Qur’an, bintang-bintang (dilangit terdekat) LEBIH DEKAT ke bumi
dibandingkan bulan (dilangit ke 4). Satu kesalahan astronomi yang sangat parah.
• Kesembilan : Langit adalah atap
QS 2 : 22 : Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit
sebagai atap
Pemahaman atap ini adalah SEPERTI ATAP TENDA yang terbuat dari sesuatu yang
solid dan tidak retak.
QS 50 : 6 :
Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana
Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu TIDAK MEMPUNYAI RETAK-RETAK
SEDIKITPUN ?
• Kesepuluh : Asal susu sapi
Menurut Al-Quran, susu sapi tercipta dari antara DARAH DAN TAHI. Menjijikkan.
QS 16 : 66 :
Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi
kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa)
SUSU YANG BERSIH ANTARA TAHI DAN DARAH, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang
meminumnya.
Bandingkan dengan terjemahan berikut :
"... between EXCRETIONS AND BLOOD ..." Yusuf Ali
"... from betwixt the FECES AND THE BLOOD ..." M. M. Ali-
"... from between EXCRETIONS AND BLOOD ..." M. Taqi-ud Din Al-Hillali - M.
Muhsin Khan
• Kesebelas : Yahudi dirubah menjadi monyet dan babi.
QS 2 : 65 :
Dan sesungguhnya telah kamu ketahui orang-orang yang melanggar diantaramu pada
hari Sabtu [59], lalu Kami berfirman kepada mereka: "JADILAH KAMU KERA [60] YANG
HINA".
QS 5 : 60 :
Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih
buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang
yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang DIJADIKAN KERA DAN
BABI [424]
Kapan dalam catatan sejarah terjadi peristiwa ini??.
• Keduabelas : Yesus sudah meninggal atau belum
Dalam QS 19 : 33 dikatakan Yesus berkata
"Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari AKU DILAHIRKAN, PADA
HARI AKU MENINGGAL DAN PADA HARI AKU DIBANGKITKAN hidup kembali".
Penafsiran muslim yang dipaksakan adalah bahwa kematian dan kebangkitan Yesus
mengcau pada kedatangan keduanya dimana beliau akan hidup 40 tahun, meninggal
dan dibangkitkan. Menurut muslim, Yesus tidak disalibkan melainkan menurut QS 4
: 157 – 159 diangkat hidup-hidup ke surga.
Namun TAFSIR MUSLIM BERUBAH 180 DERAJAT pada saat menafsirkan KALIMAT YANG SAMA
TENTANG NABI YAHYA dalam QS 19 : 15 : "Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia
dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup
kembali."
Dipercaya bahwa nabi Yahya telah meninggal dan akan dibangkitkan kemudian.
Selain itu dalam QS 19 : 31 dikatakan : "dan Dia menjadikan aku seorang yang
diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan)
shalat dan (menunaikan) ZAKAT SELAMA AKU HIDUP
Jika Yesus belum meninggal, berarti beliau masih harus terus membayar zakat. DAN
KEPADA SIAPA ZAKAT ITU DIBAYARKAN YESUS DI SURGA SELAMA SEKITAR 2000 TAHUN INI??
Itulah sebabnya Yusuf Alipun kebingungan saat menafsirkan ayat QS 19 : 33, dan
memberikan catatan :
(Ali, The Holy Quran, hal.774, f. 2485)
Christ was not crucified (iv 157). But those who believe that he never died
should ponder over this verse.
Kristus tidaklah disalibkan (iv 157). NAMUN MEREKA YANG PERCAYA BAHWA BELIAU
TIDAK PERNAH MENIGGAL HARUS MEMPERTIMBANGKAN AYAT INI.
Lebih menarik lagi ketika membaca ayat berikut :
QS. 3 : 144 :
Terjemahan Muhammad Asad
"And Muhammad is only an Apostle; ALL THE [OTHER] APOSTLES HAVE passed away
before him..."
Terjemahan Maulvi Sher Ali
"verily ALL MESSENGERS HAVE PASSED AWAY before him."
Terjemahan Maulani Muhammad Ali
"messengers have already passed away before him."
Sementara terjemahan Indonesia agak diselewengkan dengan menyatakan :
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh TELAH BERLALU SEBELUMNYA
BEBERAPA ORANG RASUL [234]
Kata Arabnya adalah al-russul, yang terjemahannya adalah the messengers, yang
berarti tertentu dan jamak, mengindikasikan semua rasul sesuai terjemahan
Muhammad Asad dan Maulvi Sher Ali.
Maulani Muhammad Ali (seorang Ahmadiyah) menuliskan :
Ali, Holy Quran [Ahmadiyya Anjuman Isha'at Islam Lahore, inc. U.S.A., 1995], hal
168-169, f. 496)
"... This verse affords a conclusive proof that Jesus Christ was also dead..."
"… AYAT INI MEMBERIKAN BUKTI KONKLUSIF BAHWA YESUS KRISTUS JUGA MENINGGAL …"
8. PENGAMBARAN YANG TEPAT DARI EMBRIOLOGI
Bukti terakhir adalah tentang dituliskannya tahapan embriologi dalam qur’an yang
tidak mungkin diketahui pada abad ke 6 M yang disinggung oleh Keith Moore dan
Maurice Buchaille.
Buku karya Keith Moore yang berjudul The Developing Human, edisi ke 3 dicetak
dalam 2 versi. Versi standard yang digunakan di dunia barat, dan versi Islam
yang digunakan dibeberapa negara Islam. Dengan membandingkan kedua versi
tersebut, terlihat bahwa Keith Moore sendiri tidak yakin dengan "penemuan ilmiah"
dalam qur’an yang akan dapat membahayakan reputasinya sebagai akademisi di dunia
barat.
Sebagai contoh :
Pertama :
QS 23 : 14
"Kemudian KAMI menjadikan air mani itu segumpal darah, lalu segumpal darah itu
KAMI jadikan segumpal daging …..
Ini jelas salah, karena tidak pernah ada periode dimana sperma atau sel telur
yang telah dibuahi oleh sperma berubah menjadi segumpal darah.
Uniknya KESALAHAN INI JUGA DISADARI OLEH BUCHAILLE, yang dalam bukunya
menyebutkan :
Bucaille, Bible, Quran and Science, halaman .200
The majority of translations describe, for example, man's formation from a 'blood
clot' or an 'adhesion.' A statement of this kind is totally unacceptable to
scientists specializing in this field.."
Mayoritas terjemahan menuliskan, sebagai contoh, manusia dibentuk dari "segumpal
darah" atau "gumpalan". STATEMEN SEPERTI INI JELAS TIDAK BISA DITERIMA OLEH
ILMUWA-ILMUWAN YANG SPESIAL DIBIDANG INI.
Oleh karenanya, BUCHAILLE DENGAN SENGAJA TELAH MENGUSULKAN TERJEMAHAN YANG SALAH
YAITU "SESUATU YANG MENEMPEL DI GUMPALAN" yang mengindikasikan fetus menempel di
uterus melalui placenta. (halaman 186 – 187)
Ide bahwa manusia berkembang dari gumpalan darah BERASAL DARI ARISTOTELES (322
SM – 384 SM), yang mempercayai bahwa manusia berasal dari sperma yang jatuh ke
darah menstruasi wanita. Pandangan inilah yang kemudian diambil oleh Al-Qur’an
karena hal inilah yang KELIHATAN OLEH MATA. Wanita setiap bulannya akan
mengeluarkan darah mensutruasi sehingga pemikiran Allah SWT / Muhammad SAW
menyimpulkan kemudian bahwa manusia berasal dari segumpal darah. Pandangan ini
jelas salah. Tidak ada fasenya dimana sperma yang telah membuahi sel telur
berubah menjadi segumpal darah. Kejadian ini hanya mungkin terjadi dalam KONDISI
JANIN TIDAK BERKEMBANG. Jadi EMBRIO YANG TIDAK BERKEMBANG BERUBAH MENJADI
GUMPALAN DARAH. Karena Muhammad memiliki banyak istri, sangat mungkin ada
diantara istri-istrinya yang keguguran dan dari pengamatan dari rahim sang istri
akan keluarlah gumpalan darah yang adalah embrio yang tidak berkembang.
Kedua :
QS 23 : 14
"Kemudian KAMI menjadikan air mani itu segumpal darah, lalu segumpal darah itu
KAMI jadikan segumpal daging, lalu segumpal daging itu KAMI jadikan tulang-tulang,
maka KAMI liputi tulang-tulang itu dengan daging, kemudian KAMI menjadikannya
satu bentuk yg lain. MAHASUCI ALLAH, sebaik-baik PENCIPTA"
Jadi menurut Al-Qur’an :
Air mani – segumpal darah – segumpal daging – diubah menjadi tulang – meliputi
tulang dengan daging – diciptakan bentuk lainnya.
Menurut Prof Keith Moore dalam edisi standardnya, jaringan dimana tulang berasal
yaitu mesoderm, adalah jaringan yang sama yang menghasilkan otot dan daging.
Jadi tulang dan daging berkembang bersama-sama, bukan tulang dulu baru daging
seperti pandangan al-Qur’an. Lagipula pandangan bahwa TULANG DILIPUTI DAGING
BERASAL DARI ILMUWAN YUNANI YAITU GALEN DARI PERGAMUS (129 M – 216 M)
Sumber Encyclopaedica Britannica 2003 :
Hingga tahun 500 M hasil karyanya diajarkan dan dirangkum di Alexandria, dan
teorinya telah dikutip dibuku-buku medical di Byzantium. Manuskrip Yunaninya
dikoleksi dan diterjemahkan dalam bahasa Arab sekitar tahun 850 M oleh Hunayn
ibn Ishaq ……
Pengetahuan ini tidaklah istimewa, karena orang-orang kuno juga membuat patung-patung
manusia atau binatang dengan teknik yang sama yaitu membuat rangka dengan
rangkaian batang kemudian membungkusnya dengan lumpur atau tanah liat.
Pengetahuan yang jauh dari ilmiah, melainkan lebih menggambarkan pandangan kuno
yang salah.
Ketiga :
Quran 86:5-7
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan
dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada.
Jadi menurut Al Quran air mani itu dipancarkan dari antara tulang rusuk dan
tulang dada. Padahal kita semua tahu bahwa sel mani di produksi di testis yang
jaraknya cukup jauh dari kedua tulang yang dimaksud.
Uniknya pandangan ini tampaknya dicontek dari PENGAJARAN HIPPOCRATES di abad 5
SM (1100 tahun sebelum Muhammad SAW)
Sumber :
Hippocratic Writings
Penguin Classics, 1983, halaman 317-8
"sperma dihasilkan dari semua cairan dalam tubuh, disebarkan dari otak melalui
sumsum tulang belakang kemudian melalui ginjal hingga testikel dan organ pria.
Keempat :
Tidak disebutkan sama sekali peran dari sel telur wanita. Jadi Al-Qur’an hanya
dapat menuliskan air mani karena itu kelihatan mata. SEMENTARA YANG TIDAK
KELIHATAN MATA TIDAK DIKETAHUI.
Apakah manusia hanya tercipta dari air mani saja? Dimanakah sel telur dan peran
perempuan?
Itulah sebabnya versi "Islam" dari bukunya bahkan TIDAK TERSEDIA DI BRITISH
LIBRARY, US LIBRARY DAN DI PERPUSTAKAAN-PERPUSTAKAAN DINEGARA MAJU LAINNYA.
Kenapa??? Karena Keith Moore sadar bahwa penemuan ilmiah dalam qur’an itu
bertentangan dengan pengetahuan yang umum, bahkan juga bertentangan dengan apa
yang dia tulis di edisi standardnya.
Dalam bibliografi untuk bab 1 dalam bukunya, Keith Moore mencantumkan buku
rujukan The History of Embryology karya J. Needham yang dikenal sebagai salah
satu pakar embryology. Uniknya, J. Needham dalam buku tersebut sama sekali tidak
terkesan dengan klaim embriologi qur’an. Setelah membahas embriologi yang
dikenal dalam budaya kuno Yunani, India dan Mesir sebanyak 60 halaman, J.
Needham hanya memberikan tidak lebih dari 1 halaman tentang embriologi qur’an
dengan menyimpulkan :
Ilmu pengetahuan Arab, yang begitu sukses dengan ilmu astronominya, ternyata
tidak banyak bermanfaat dalam bidang embriologi……….. hanyalah pengulangan dari
apa yang diajarkan oleh Aristoteles dan Ayer-veda.
ARKEOLOGI BULAN SABIT
Ketika manusia belum menemukan teropong bintang, dan belum pula memiliki
pengetahuan tentang alam semesta, mereka mengagumi benda-benda angkasa seperti,
BULAN, MATAHARI dan BINTANG-BINTANG. Bahkan mereka tidak hanya berhenti sampai
dengan mengagumi benda-benda angkasa itu saja, tetapi lebih lanjut lagi, mereka
menganggap benda-benda itu mempunyai kuasa, lalu mereka sembah menjadi
sesembahan mereka.
Penyembahan kepada benda-benda angksa ini berkembang terus ke berbagai negara,
yang dimulai dari Babilonia, menyebar ke Selatna, ke Mesir, ke Barat, ke Eropa,
ke Timur, ke India dan Jepang.
MATAHARI telah disembah sebagai sesembahan, dipelbagai negara, dan ditiap negara
disebut dengan sebutan yang berbeda-beda
Di Babilonia, dewa MATAHARI, disebuat SHAMASH
Di Mesir, dewa MATAHARI, disebut RA-AMON
Di Roma, dewa MATAHARI, disebut MITRAS
Di India, dewa MATAHARI, disebut BETARA SURYA
Di Jepang, dewa MATAHARI, disebut AMATERAZU
Di Peru, dewa MATAHARI, disebut INTI
Di Arab, dewa MATAHARI, disebut ALLATA
Bangsa-bangsa telah menyembah BULAN, MATAHARI dan BINTANG-BINTANG
Bahwa penyembah-penyembah BULAN, MATHARI dan BINTANG-BINTANG telah meluas
keempat penjuru dunia
penyembah-penyembah BAAL, BERHALA,
penyembah-penyembah BULAN
penyembah-penyembah MATAHARI, ALLATA
penyembah-penyembah BINTANG-BINTANG, ALUZZA-ALMANA
Sungguh menarik perhatian karena:
BULAN SABIT telah menjadi simbol bagi Islam
BULAN SABIT telah ditinggikan di atas kubah masjid-masjid.
BULAN SABIT telah dimulyakan dengan dilukis di benda negara-negara Islam
BULAN SABIT telah jadi tanda permulaan dan akhir puasa umat Islam
BULAN SABIT telah jadi tanda permulaan dan akhir puasa umat Islam.
BULAN SABIT telah menjadi tanda yang setara dengan ALLAH yang ditinggikan di
atas kubah masjid. Di atas kubah tiap masjid kalau tidak dipasang tanda BULAN
SABIT di pasang tulisan ARAB yang berbunyi ALLAH
Benda angksa yang ketiga, yang telah dikagumi manusia lalu disembah ialah
BINTANG-BINTANG-BINTANG di langit telah disembah sebagai anak-anak ALLAH. Orang
Arab zaman Jahiliyah menyebut anak-anak ALLAH itu dengan sebutan namanya ALUZZ
dan ALMANA, sedang menantu ALLAH bernama ALHUBAL.
Nabi Muhammad pada umur 40 tahun, yaitu pada tahun 610 Masehi, bangkit menjadi
nabinya bangsa Arab, mengajarkan ajaran Tauhid, menyembah ALLAH yang Esa, tidak
beranak dan tidak diperanakkan dan tidak mempersekutukan ALLAH dengan apapun.
Dia mengubah bangsa Arab dari penyembahan banyak ilah, banyak dewa, politheisme
menjadi penyembahan ALLAH yang Esa atau monotheisme, Bangsa Arab pra-Islam,
kalau bersumpah, mengucapkan sumpahnya dengan ucapan: "Demi ALLAH, demi ALLATA
dan demi ALUZZA" setelah mendapat ajaran Muhammad mengucapakn sumpahnya dengan
ucapan: "Demi ALLAH" saja.
Dari sini dapat ditemukan bahwa Muhammad tidak meniadakan ALLAH yang telah
disembah oleh bangsa Arab pra-Islam sebagai dewa BULAN tetapi hanya meniadakan
permaisuri ALLAH yaitu ALLATA dan anak-anak ALLAH yaitu ALUZZA dan ALMANA.
ALLAH yang tadinya disembah sebagai dewa BULAN telah diubah konsepnya, diubah
pengertiannya menjadi ALLAH yang Esa dan yang Mahakuasa. Sebutan namanya tetap
yaitu ALLAH, sedang pengertiannya telah berbeda. ALLAH yang tadinya diimani
mempunyai anak, diubah menjadi tidak beranak dan tidak diperanakkan.
Pengubahan konsep atau pengubahan pengertian tentang ALLAH dan tentang
ketidakpunyaan ALLAH akan anak itu, termuat di dalam Alqu'ran surah ke 112 Al
Ikhlas ayat 1 s/d 4 yang berbunyi sebagai berikut:
1 Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa
2 Allah tempat meminta
3 Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan
4 Dan tidak ada seorangpun setara dengan dia.
Sedang jin-jin juga ikut mengatakan:
Dan bahwasanya Maha Tinggi Tuhan kami, dia tidak beristri dan tidak beranak (72
AL Jin 3)
Dan lebih lanjut, tentang anak-anak Allah ini Alqur'an menyebutkan demikian:
19 Apakah kamu perhatikan LATA dan UZZA?
20 Dan MANATA, ketiga yang lain?
21 Apakah bagi kamu anak laki-laki dan bagi-Nya anak perempuan?
22 Itu, kalau demikian adalah pembagian curang. (53 AN-NAJM 19-22)
Benda angkasa yang kedua yang telah dikagumi manusia lalu disembah ialah BULAN,
menjadi dewa BULAN dengan namanya ALLAH
Pada zaman Jahiliyah, bangsa Arab menyembah dewa MATAHARI dan dewa BULAN, ajaran
yang mereka terima dari bangsa Babil yang diam di daerah Mesopotamia, disebelah
utara tanah Arab. Dengan bukti-bukti penemuan Arkeologi, di dalam inskripsi-inskripsi,
ajaran itu datang dari Babil ke Selatan, ke Arab bagian Utara dan memusat di
kota Mekah.
Dewa BULAN mereka sebut ALLAH, sedang dewa MATAHARI mereka sebut ALLATA. BULAN
mengawini MATAHARI, ALLAH mengawini ALLATA dan memperanakkan bintang-bintang,
antara lain yang bernama ALUZZA dan ALMANA, anak-anak perempuan ALLAH sedang
ALHUBAL adalah menantu ALLAH.
Patung ALHUBAL ini pernah ditemukan di dalam Ka'bah yang ada di kota Mekah itu.
Didalam dan di sekitar Ka'bah ini tadinya, sampai dengan tahun 610 Masehi masih
terdapat 361 berhala, yang semuanya disembah oleh orang Arab pra-Islam. Orang-orang
Arab yang berangkakt berdagang ke pasar, singgah dulu ke Ka'bah ini, berdoa
minta diberi banyak rezeki.
Sudah sejak zaman Jahiliyah, zaman pra-Islam, orang-orang Arab telah memuja-muka
berhala-berhala di Ka'bah Baitullah itu dengan thawaf, mengelilingi Ka'bah
sambil bertepuk tangan dan telanjang bulat. (Catatan kaki Hadits Shahih Bukhari
843). Maka ada yang mengatakan apa yang dilakukan oleh umat Islam tiap tahun
yaitu upacara Haji, tidak lain adalah pelestarian upacara penyembahan berhala
dari orang-orang Jahiliyah sebelum Islam. Bedanya pada zaman Jahiliyah
penyembahannya harus dengan telanjang bulat, sedang pada zaman Islam harus
berpakaian Ichrom, tetapi tidak boleh pakai celana.
Ketika Muhammad datang dan membawakan ajaran baru, ajaran Tauhid, bukan lagi
menyembah banyak dewa, tetapi satu Tuhan, menghadapi masyarakat Quraish yang
sudah ribuan tahun menyembah banyak dewa itu, yang salah satu dewa, dewa bulan
disebut ALLAH dan yang mempunyai anak perempuan ALUZZA dan ALMANA.
Ayah Muhammad sendiri bernama Abdullah yang berarti hamba ALLAH yaitu ALLAH yang
bukan diajarkan oleh Muhammad, tetapi ALLAHnya orang Arab Jahiliyah suku Quraish
penyembah berhala, penyembah banyak dewa atau politheisme itu.
Kesimpulan dari semua itu ialah bahwa yang mereka sebut ALLAH sampai hari ini
berasal dari ajaran orang Arab Jahiliyah, penyembah berhala, hanya saja
pengertiannya yang sudah diubah oleh Muhammad menjadi ALLAH yang Esa, tidak
beranak dan tidak diperanakkan. Tuhan mereka, Ilah mereka, bernama ALLAH.
KESAKSIAN HADITS
Orang akan melihat Tuhan seperti BULAN
- Kami bersama Nabi SAW: beliau menengok ke bulan yakni bulan empat belas. Maka
beliau berkata: "Sesungguhnya kamu semua akan melihat Tuhanmu, sebagaimana kamu
melihat bulan ini." (HSB 315)
-Orang banyak bertanya:
"Dapatkah kami melihat Tuhan kita nanti di hari kiamat?
Jawab Nabi:
"Masihkah kamu sangsi untuk dapat melihat bulan purnama pada empat belas yang
tidak berawan?"
Jawa mereka:
"Tidak Ya Rasulullah"
Sabda nabi SAW:
"Sesungguhnya kamu akan melihat ALLAH seperti itu!"
Pada hari Kiamat akan dikumpulkan seluruh manusia lalu Allah berfirman:
"Siapa yang menyembah sesuatu maka hendaklah mengikut sesembahannya itu".
Diantara mereka itu ada yang mengikut MATAHARI, ada yang mengikut BULAN, ada
yang mengikut THAGHUL. Maka tinggalah umat Islam ini, termasuk di dalamnya orang-orang
munafik (HSB 441)
Harus shalat waktu ada gerhana
Karena itu kalau ada gerhana MATAHARI atau BULAN, diperintahkan shalat.
Shalat gerhana:
"Karena itu apabila kamu melihat gerhana, maka segeralah pergi shalat. Shalatlah
hingga ALLAH memberi cahaya terang kembali kepadamu" (HSB 856)
Nabi Muhammad sendiri juga melakukan shalat waktu melihat gerhana (HSB 855, 856,
857)
Kesaksian arkeologi
* Kuil bulan Arab Nama dewa bulan dipahatkan pada batu
* Patung dewa bulan
* Patung Dewa bulan dilihat dari empat sisi Catatan: Simbol bulan sabit
dipahatkan pada dada patung. Dua patung tersebut ditemukan pada tempat ini.
SUMPAH SUMPAH ALLAH
Lanjutan mengenai Sumpah
Nats 68 - Al Qalam -10: "Dan janganlah kamu ikuti tiap orang yang banyak
bersumpah lagi hina"
Kepercayaan dalam Islam adalah:
"Isi Al Qur'an itu adalah 100 persen wahyu Allah yang didikte/diimlakan
langsung oleh Allah kepada Nabi Muhammad (dengan perantaraan Malaikat Jibril)
secara kalimat demi kalimat dan kata demi kata, sehingga oleh karenanya isi Al
Qur'an
itu tidak ada secuilpun hasil pemikiran, rekayasa dan perbuatan tangan manusia
termasuk Muhammad sendiri"
Sejak awal sampai akhir dari 30 juz, 114 nats/Surat dan 6666 ayat yang ada dalam
Al Quran itu, terdapat kata-kata "Sesungguhnya"
(jumlahnya: 2257 x atau kurang lebih 1/3 dari 6666 ayat-ayat yang ada terdapat
kata "Sesungguhnya" ini, dan kalau ditambah dengan sumpah secara langsung,
jumlahnya menjadi kurang lebih
2/5 atau 40%) artinya Allah secara tidak langsung bersumpah bahwa ayat yang dia
turunkan itu tidak bohong melainkan benar-benar dapat dipercaya adanya
secara khusus - karena masih ragu-ragu meskipun sudah melafazkan ratusan kali
kata-kata "Sesungguhnya" Allah menurunkan satu nats/surat khusus yaitu 62-Ath
Thuur yang terdiri 49 ayat, yang isinya hampir seluruhnya (99%)
terdiri dari Sumpah-sumpah dan bantahan-bantahan dari Allah terhadap umat
Manusia yang daif.
a. Bahwa Al Quran itu benar-benar wahyu Allah dan tidak bikin-bikinan Manusia.
b. Bahwa Nabi Muhammad itu adalah benar-benar Nabinya Allah yang Dia utus/suruh
dan tidak Nabi aku-akuan saja.
Sehingga, entah dari mana asal-usulnya tudingan-tudingan itu, mendadak Allah
menjadi kalap sehingga menurunkan dengan Bersumpah WahyuNya: 81-At Takwir 15-25
yang berbunyi:
"Sungguh, Aku (ALLAH) bersumpah demi: Bintang-bintang yang beredar dan terbenam,
demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya dan Demi Subuh apabila
fajarnya mulai menyingsing,
SESUNGGUHNYA Al Quran itu benar-benar Firman Allah yang dibawa oleh utusan yang
mulia Jibrail yang mempunyai kekuatan dan yang mempunyai kedudukan tinggi di
sisi Allah yang mempunyai Arsy (Tahta), yang ditaati disana (alam Malaikat-malaikat)
dan dipercaya, dan temanmu Muhammad itu bukanlah sekali-kali orang yang gila,
karena SESUNGGUHNYA Muhammad itu melihat Jibrail (pembawa ayat-ayat Al Quran) di
ujuk yang terang dan Muhammad bukanlah seorang yang baktil (pendusta) untuk
menerangkan yang ghaib dan Alquran itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk"
Apakah kita sebagai seorang muslim yang yang mau jujur dan teliti dengan memakai
akal sehat terhadap suara hati nurani yang paling dalam? masih dapat menerima
bahwa Allah yang Mahabesar, yang Maha Kuasa, Yang Maha Esa
yang Kekal dan tidak pernah berobah-robah menjadi begitu kecil, begitu lemah dan
tidak berdaya, sehingga harus mengeluarkan pernyataan dengan Sumpah seperti yang
tersurat dalam 81-At Thakwir 15-25 tersebut terhadap tudingan orang-orang yang
tidak percaya
bahwa Muhammad itu Nabi dan Alquran itu Wahyu Allah, sedangkan orang-orang yang
menuding-nuding itu adalah notabene hasil ciptaan Allah itu sendiri?
Saya yakin bahwa Anda dengan perasaan yang tersinggung berat, dengan suara
lantang akan menjawab:
"INI PENGHINAAN BERAT TERHADAP ALLAH, INI TIDAK MUNGKING TERJADI, INI TIDAK
MASUK DIAKAL, INI BEYOND REASON dan APA YANG TERSURAT DALAM 81-At Thakwir 15-25
tersebut itu bukanlah wahyu Allah", amin,
terkecuali tentunya kalau mendadak sontak telah terjadi pertukaran STATUS/POSISI
antara Allah dan Muhammad, yaitu bukan Nabi Muhammad lagi yang Pesuruh Allah
melainkan Allah-lah yang telah berobah menjadi pesuruhnya Nabi Muhammad. Hal ini
tentu saja TABU dan MUSTAHIL karena mengarahkan pikiran kearah itu saja sudah
merupakan
raja-biangnya Syrik!! Jadi dengan sendirinya tertinggal satu solusi atau
kesimpulan yaitu: "Bahwa Al Quran itu.........
Hal ini adalah bahwa berdasarkan logika dan ratio dari siapa saja yang mau
berlaku jujur pada dirinya sendiri pasti berpendapat seperti terlukis dibawah
ini:
"Pada waktu sebelum adanya nats 81-At Thakwir 15-25 tersebut, Muhammad telah
dituding dan diolok-olok oleh orang Arab musuh-musuhnya, bahwa dia adalah
seorang yang sinting dan gila serta pendusta dan Al Quran yang katanya Wahyu
Allah itu dicemooh sebagai perkataan/ayat-ayat setan belaka alias bukan Wahyu
Allah.
Untuk membela dirinya dari tuduhan dan tudingan musuh-musuhnya tersebut satu dan
lain karena dia sendiri tidak mampu berbuat mukjizat sebagai counter bukti, maka
disuruhnya Sekretarisnya Zaid bin Tsabit untuk menulis bantahannya yaitu nats 81-At
Thakwir 15-25 tersebut dalam Al Quran dengan diatas-namakan Wahyu Allah agar
menjadi berbobot kelihatannya"
Silakan disimak
wasalam.
APAKAH BENAR DIA NABI ?
Assalamu alaikum Wr.Wb,
Bagi siapa yang menfitnah sengaja tanpa memperdulikan bukti2 agar menghancurkan
kebenaran. Bagi siapa yang senang/sengaja menghina atau mencaki maki, sebab
bentuk itu besar dosa dan menyakiti. dan pun bagi siapa mengeluarkan perkataan
kotor/jorok/kasar, dapat dibawa perkataan ke Akhirat utk membalas. Karena untuk
menyerang tapi tidak ada semangat berdialog saja. Contohnya Karena misalnya
membego/mengasari orang, tetapi biarlah yang membego/mengasari, malah akan dapat
dibego/dikasari dgn balasan. Itu perlu ada kesadaran umat2 dulu. Bagi siapa yang
percaya akan ada azab? patuhilah apa saja disampaikan firmanNya dan Hamba2Nya di
Surga/bumi (termasuk para Nabi/Rasul). makanya hindari fitnah dan ngawur ttg
mencaki maki tdk perlu. Karena pefitnah akan dapat merasakan difitnah dan
tekanan berat jiwanya. Demi kebaikan kita semuanya
tolonglah gunakan akal sehat dan perasaan yang benar. Kalau hanya bekerja&bertugas
menyebarkan kebohongan, memojokkan kebenaran, ini dapat masuk ke neraka dan
adzab. tidak akan ada dapat survive diri sendiri, itu ada peringatan yang sudah
ada.
Insya allah... Sadarilah wahai umat2 demi kebaikan umat2 dan Satu Tuhan!! bukan
berdasarkan hanya demi diri sendiri dan kelompok saja. Agar hindarilah
menganiaya diri sendiri tidak perlu karena dunia ini sebaiknya bukan tempat
bersenang senang bagi pefitnah dan perusak kebenaran.
Wassalam Alaikum Wr.Wb,
SETUJUUUUUUU.....
walaupun salah alamat, karena lebih tepat jika ucapan ini diberikan kepada para
lulusan pesantren, teroris, pemerkosa, pembunuh, perampok, dan umat auloh
lainnya yang sangat terbiasa menuduh tanpa bukti. tetapi KAMI maklum karena
memang itulah ajaran muhamad dan auloh ciptaannya.
TIADA PENJAHAT SELAIN MUHAMMAD, DAN AULOH ADALAH CIPTAANNYA
wrote:
Sadarilah wahai umat2 demi kebaikan umat2 dan Satu Tuhan!! bukan berdasarkan
hanya demi diri sendiri dan kelompok saja. Agar hindarilah menganiaya diri
sendiri tidak perlu karena dunia ini sebaiknya bukan tempat bersenang senang
bagi pefitnah dan perusak kebenaran.
jawab: Apakah anda punya bukti bahwa tuhan itu satu, dan itu adalah auloh???
hati2, adalah sangat mungkin tidak baik untuk memfitnah, karena itu dibenci and
azhab yang akan menderitakan. sebab itu karena segeralah menghindarkan diri dari
perbuatan yang tidak dan mungkin dibenci
wrote: Bagi siapa yang menfitnah sengaja tanpa memperdulikan bukti2 agar
menghancurkan kebenaran.
Boleh saya tahu, bukti apa yang anda punya selain Alquran dan Hadits ?
Anda sedang berda'wah di forum ini, dan forum ini banyak dipenuhi kafir-kafir
yang kritis. Mereka membeberkan bukti-bukti baik dari Alquran dan Hadits, maupun
dari sumber-sumber di luar Alquran dan Hadits. Jelas di sini bukti anda lah yang
belum mencukupi.
wrote: Apakah anda punya bukti bahwa tuhan itu satu, dan itu adalah auloh???
hati2, adalah sangat mungkin tidak baik untuk memfitnah, karena itu dibenci and
azhab yang akan menderitakan. sebab itu karena segeralah menghindarkan diri dari
perbuatan yang tidak dan mungkin dibenci
Jawab ini dulu berdasarkan bukti di luar Alquran dan Hadits. Mungkin saja mereka
adalah calon muallaf yang perlu bukti sebelum memeluk agama anda. Kalau bukti
cukup, mengapa tidak?
Anda perlu memperhatikan ayat2 di dalam Al Quran bahwa itu adalah firmanNya atau
bukan? itu penting dulu jangan membedabedakan selama sudah ada bukti2 dulu.
saya memang memperoleh pemberitahuan dari Surga.
Assalamu Alaikum Wr.Wb,
yup, sebenarnya a tidak mengharapkan ada mengolok olok tidak perlu, karena orang2
suka menganiaya diri sendiri. Makanya carilah lebih baik dulu caranya.
maaf, a sebenarnya merasa sedih melihat umat2 ngawur dan mengolok olok sengaja.
A mengharapkan umat2 perlu melihat mana perkataan yang baik dan benar. demi
kebaikan umat2 dan Allah.
abis gimana jelaskan pada mereka, susah.. moga2 gak! Wassalam Alaikum Wr.Wb,
Kamu hanya segelintir orang dari jutaan pemeluk islam yang baik dan sedang
prihatin atas kelakuan banyak non-islam terhadap islam. Namun kamu perlu juga
bersikap kritis terhadap kenyataan yang ada dalam ajaran islam, yang memang
banyak sisi-sisi keras dalam ajaran ini.
Kalo kamu ingin menuaikan ajaran islam ini dengan sungguh-sungguh, maka
lakukanlah dengan 100%, bukan hanya 90% ataupun kurang dari itu.
Lakukanlah sesuai yang ada dalam ajaran islam ini.
Sebab banyak pemeluknya mengambil bagian-bagian dari ajaran ini yang dianggap
cocok dengan keadaan diri mereka sendiri, dan sebaliknya mengabaikan hal-hal
yang lainnya.
Ini dapat dikatakan, "pilih-pilih mana gua suka", ini dapat dikatakan, sudah
berbohong kepada Tuhan, dan sudah tentu, artinya, nasibnya sudah sangat jelas,
alias buruk.
Himbauan atau dakwaan kamu lebih baik ditujukan dulu ke dalam diri sendiri.
Sebab ada pepatah, "Kuman di seberang sungai nampak, gajah di depan mata ngga
kelihatan.".
Lebih baik ditujukan kepada kaum kamu sendiri terlebih dahulu.
Untuk para atheis dan non-islam lainnya itu nanti saja.
Karena dunia masih belon kiamat, lain waktu saja.
Kalo kamu merasa jengkel terhadap apa yang kamu sebagai olok-olok terhadap
kebenaran itu, cobalah, seragam dahulu para pemeluknya, dan buktikan kepada
dunia, bahwa islam memang memiliki para pengikutnya yang berpotensi menjaga
perdamaian dunia.
Mohon maaf apabila ada tulisan yang menyinggung hati.
wrote: Hati2 menggunakan perkataan, karena ini akan dapat dibawa ke Akhirat utk
diperhatikan di depan Hamba2Nya. Siapa yang menghina/menfitnah, umat difitnah
akan dapat melihat perbuatanmu. Biarlah umat2 yang menentukan hukuman atau
berapa saja setimpal bagi pefitnah.
Sura 53 An Najm.
[1] By the Star when it goes down,
[2] Your Companion is neither astray nor being misled,
[3] Nor does he say (aught) of (his own) Desire.
[4] It is no less than inspiration sent down to him:
[5] He was taught by one Mighty in Power,
[6] Endued with Wisdom: for he appeared (in stately form)
[7] While he was in the highest part of the horizon:
[8] Then he approached and came closer,
[9] And was at a distance of but two bow-lengths or (even) nearer;
[10] So did (Allah) convey the inspiration to His Servant; (conveyed) what He (meant)
to convey.
[1] Demi bintang ketika terbenam,
[2] kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru,
[3] dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa nafsunya.
[4] Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),
[5] yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat,
[6] Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan
rupa yang asli.
[7] sedang dia berada di ufuk yang tinggi.
[8] Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi,
[9] maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau
lebih dekat (lagi).
[10] Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah
wahyukan.
[5] ????????? ??????? ???????? (TULISAN ARAB)
AAallamahu shadeedu alquwa
Mighty in Power (Allah) dibilang Jibril ??
wrote: bukan... aduh anda salah paham kalinya...
ho..ho..tunggu dulu.
Quote: Perhatikan judul An Najm:
Tuhan bersumpah bahwa Wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah
benar.
ha..ha..siapa yang ngarang ? Sura pake judul-judulan ?? he..he.
Quote: itu diturunkan melalui malaikat Jibril, dan Malaikat Jibril mengajarkan
Nabi Muahammad agar membaca WahyuNya. Itu sudah lama ada sejarah Al Quran,
adalah di gua hira, dan empat turun WahyuNya berangsur angsur dari hati, suara,
rupa malaikat dan tidak rupa malaikat asli.
betul, semua sudah tahu cerita spt itu dari sura 2, 15, 16, 26. TETAPI kasus yg
berbeda terdapat pada An Najm ayat 5 s/d 10.
[5] ????????? ??????? ???????? (TULISAN ARAB)
AAallamahu shadeedu alquwa
Yg seharusnya Yang Maha Kuat Allah Swt difitnah menjadi Jibril yang sangat kuat:
[5] yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.
Menterjemahkan 53:5 "yang diajarkan kepadanya (Muhammad) oleh Jibril" selain
memfitnah salinan asli juga memfitnah sura Baqarah 32-38 dan sura Sad 75, ketika
Jibril adalah salah satu dari malaikat-malaikat yang justru diajari oleh nabi
Adam nama-nama yg tidak mereka tahu. Nama-nama yg diajarkan kepada Jibril dan
malaikat-malaikat adalah:Muhammad, Ali, Fatimah, Hasan, Husain.
Paham tidak?? Jibril tidak bisa mengajarkan kepada Muhammad karena Nabi Muhammad
SAW adalah insan termulia melebihi tingkat dan darjat dari seluruh nabi-nabi dan
umat manusia, bahkan seluruh makhluk-makhluk Allah SWT. Sebab itu Rasulullah (Nabi
Muhammad SAW) bergelar "Rahmatan Lil 'Alamin" yg artinya "Rahmat bagi seluruh
alam".
Jadi menurut An Najam, Allah SWT sendiri yang menampakkan diri & mengajarkan
kepada Muhammad.
[Shakir 53:5] The Lord of Mighty Power has taught him,
[Shakir 53:6] The Lord of Strength; so he attained completion,
[Shakir 53:7] And he is in the highest part of the horizon.
[Shakir 53:8] Then he drew near, then he bowed
[Shakir 53:9] So he was the measure of two bows or closer still.
[Shakir 53:10] And He revealed to His servant what He revealed.
wrote: ..dan Malaikat Jibril mengajarkan Nabi Muahammad
Awas, akan dapat ada balasan adzab pembalasan bagi pembohong/fitna.
wrote: Dear Sdr.Hai,
Quote: Kamu hanya segelintir orang dari jutaan pemeluk islam yang baik dan
sedang prihatin atas kelakuan banyak non-islam terhadap islam.
Namun kamu perlu juga bersikap kritis terhadap kenyataan yang ada dalam ajaran
islam, yang memang banyak sisi-sisi keras dalam ajaran ini.
Kalo kamu ingin menuaikan ajaran islam ini dengan sungguh-sungguh, maka
lakukanlah dengan 100%, bukan hanya 90% ataupun kurang dari itu. Lakukanlah
sesuai yang ada dalam ajaran islam ini.
Sebab banyak pemeluknya mengambil bagian-bagian dari ajaran ini yang dianggap
cocok dengan keadaan diri mereka sendiri, dan sebaliknya mengabaikan hal-hal
yang lainnya.
Ini dapat dikatakan, "pilih-pilih mana gua suka", ini dapat dikatakan, sudah
berbohong kepada Tuhan, dan sudah tentu, artinya, nasibnya sudah sangat jelas,
alias buruk.
sudah, tapi mengapa pencerahanku baik termasuk ayat2 Al Quran dan hadist/sunnah,
tidak ada mengakui kebenaran?
sebab cukup banyak menyatakan ayat2 dengan menyebutkan yang tidak benar dan tdk
lengkap, sebab sudah ada penjelasan makna2 ayat2 dulu sebagai pelengkap. Saya
ajak agar memperhatikan posting2 non Islam dan saya, sudah ada pencerahan yg
baik.
Karena sudah banyak bukti yang ada, yang membuktikan sebaliknya mengenai islam.
Lalu misalnya, ada ucapan yang sangat keras begini,
"Islam adalah ajaran yang cocok untuk anjing dan kawan-kawannya !"
"Mohamad yang diakui sebagai nabi islam, masih meminta didoakan oleh para
pengikutnya. Bagaimana ini?? Rancu? Ngaco? Lantas siapakah yang mendoakan para
pengikutnya? Mohamad sendiri?"
Dst,..
Maaf ini cuma contoh ekstrim saja.
Bagaimana reaksi kamu? Marah? Tersinggung? Terhina? Atau? Bisa digambarkan
bagaimana pandangan kamu terhadap ucapan di atas?
Quote: Untuk para atheis dan non-islam lainnya itu nanti saja.
Karena dunia masih belon kiamat, lain waktu saja.
Kalo kamu merasa jengkel terhadap apa yang kamu sebagai olok-olok terhadap
kebenaran itu, cobalah, seragam dahulu para pemeluknya, dan buktikan kepada
dunia, bahwa islam memang memiliki para pengikutnya yang berpotensi menjaga
perdamaian dunia.
memang, karena tujuanku adalah menjelaskan makna2 ayat2 AL Quran yang baik.
semoga tdk ada yg lari dari pembicaraan dewasa ini.
Memang ada yang menjadi pengikut yang baik misalnya seperti kamu.
Well, bagaimana dengan para pengikut lainnya, misalnya, ada yang mengaku-ngaku
melakukan perbuatan mulia dengan mengajak banyak orang ke akherat, secara paksa
dan kasar?
Tentu berbeda sekali dengan pribahasa umum ini,
Pohon duren yang baik menghasilkan buah-buah duren yang enak, sebaliknya pohon
mangga yang buruk menghasilkan buah-buah mangga yang asem dan akan ditebang.
Apakah ajaran agama yang baik akan menghasilkan buah-buah pengikutnya yang baik?
Lalu apakah ajaran agama yang buruk akan menghasilkan buah-buah pengikutnya yang
buruk juga?
wrote:Tentu Agama Islam adalah agama RahmatNya dan FirmanNya.
Klaim yang baik dan menyakinkan.
Namun kenyataan yang ada amatlah berbeda dengan kamu lho.
Sura hasil fitnah kok dikutip? Pake dong yg asli atau versi Yusuf Ali atau
Shakir yang JELAS-JELAS pake hurup BESAR. Bisa arab dikit-dikit kan? Lafaz
Jibril itu apa coba? aallaa atau jibreella? yang mana?
Lihat disini: [2:97] Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka
Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah;
membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita
gembira bagi orang-orang yang beriman.
Qul man kana AAaduwwan lijibreela fainnahu nazzalahu AAala qalbika biithni
Allahi musaddiqan lima bayna yadayhi wahudan wabushra lilmumineena
Sudah JELAS yg mana Allah yg mana Jibril? sekarang mari:
[An Najm 53:5] AAllamahu shadeedu alquwa
[Yusufali 53:5] He was taught by one Mighty in Power
[Shakir 53:5] The Lord of Mighty Power has taught him
Siapa itu yang HURUP BESAR ?
Shadeedu alquwa, "Yang Maha Kuat", adalah ALLAH.
Quote: ketahuan anda ngelantur.. sebab tidak ada bukti tertulis malakat Jibril
di sura Baqarah 32-38. Apalagi tidak ada penjelasan anda masuk akal sehingga
belum ada bukti utk mengaitkan nama nama Muhammad, Fatimah, Hasan, Husain. nah
ketahuan anda..
Jadi anda mengatakan yg tidak sujud kepada nabi Adam termasuk Jibril dan Iblis?
JAWAB!
Sudah dikatakan di 2:34, semua PARA MALAIKAT kecuali IBLIS sujud kepada Adam.
Paham tidak ?? aduh mau difitna juga ayat ini !
Nama-nama itu juga bisa dimaksudkan sbg hikmah. nah ketahuan anda tidak mengerti.
Quote: sekarang anda menyambung sura Sad 75 dari Baqarah 32-38: (memanfaatkan
penyambungan belum ada hubungan. coba kita melihat perkataan anda dgn
mencocokkan sura Sad 75 dari Baqarah 32-38
anda tidak dapat menangkap makna Sad 75 & Baqarah 32:38 yg SALING BERHUBUNGAN
ITU ??
Diantara malaikat-malaikat termasuk Jibril, siapakah yg tidak sujud kepada nabi
Adam? IBLIS.
Diantara semua malaikat2 ALLAH Swt siapakah yang boleh menjadi guru kepada
Muhammad? TIDAK ADA YG BOLEH karena darjat Muhammad termulia. HANYA ALLAH Swt yg
dapat mengajarnya (An Nisa 113)
Jadi siapa malaikat kurang ajar yg coba-coba mengajar Muhammad?
Quote: tidak ada tertulis di sura Sad 75 dari Baqarah 32-38 bahwa derajat, gelar
Nabi Muhammad...
Nabi Adam si nabi pengajar yg mengajarkan hikmah kepada malaikat-malaikat,
bahkan disujud oleh Jibril, dibanding Nabi Muhammad MANA yg lebih tinggi
darjatnya? Adam atau Muhamaad? APA boleh Jibril yg diajari oleh nabi Adam lalu
menjadi guru yg mengajar kepada Muhammad yang melebihi tingkat dan darjat dari
seluruh nabi-nabi dan semesta alam (Al Anbiyaa 107) ??
Quote: hmm, anda dapat melihat sendiri bahwa itu siapa mengada ada.. karena anda
sampaikan tidak menemui sasaran yg benar
apakah tekad Sdr Jeki untuk membohongi umat umat anda&kita??? semoga tidak...
agar ada perlu memperhatikan kejujuran. supaya bisa mencari apa yang
dicitacitakan kebersamaan dan kebaikanNya.
Semoga kejujuran dan kebenaran selalu diridhoi olehNya Yang Maha Esa, bagi siapa
yang berjiwa besar bagi kebaikan Hamba2Nya dan kebaikanNya Yang Maha Esa dalam
syukuran terimakasih dan pujian kepadaNya.
hmm Awas, akan dapat ada balasan adzab pembalasan bagi pembohong/fitna.
wrote: perhatikan anda sampaikan posting, seterusnya a baca ayat tersebut di
buku Al Quranku.
[2:97] Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah
menurunkannya (Al Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab)
yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang
beriman.
lihat bold, bahwa Allah mengutus Jibril utk menyampaikan WahyuNya.
Tidak percaya?? lihat Judul atas pada 2:97 adalah:
Memusuhi Jibril berarti memusuhi Allah yang mengutusnya.
Tegurlah dirimu sendiri wahai orang yg mendusta ayat. Anda telah menyangkal
Jibril karna menuduhnya sama seperti Iblis yg tidak sujud kepada nabi Adam. Baca
postingmu:
bunghelpmenyangkaljibril wrote:
ketahuan anda ngelantur.. sebab tidak ada bukti tertulis malakat Jibril di sura
Baqarah 32-38. Apalagi tidak ada penjelasan anda masuk akal sehingga belum ada
bukti utk mengaitkan nama nama Muhammad, Fatimah, Hasan, Husain. nah ketahuan
anda..
sekarang anda menyambung sura Sad 75 dari Baqarah 32-38: (memanfaatkan
penyambungan belum ada hubungan. coba kita melihat perkataan anda dgn
mencocokkan sura Sad 75 dari Baqarah 32-3
Jadi perkataan anda tidak mencapai sasaran yang benar sebab tidak ada tertulis
bahwa nama nama Muhammad, Fatimah, Hasan, Husain. dan tidak ada tertulis Jibril
di situ
sudah lihat pendapatmu itu ?
Quote: Itu menjelaskan sangat kuat bahwa Allah mengutus Malaikat Jibril. Kenapa
anda menyampaikan hal itu walaupun tdk mencantumkan Judul tersebut??
"mengutus" dan "mengajar". Rupa-rupanya kedua kata ini mempunyai arti yg sama
bagi anda. Anda asalnya mana ?
Quote: Yang disebutkan An Najm 53:5 bahwa "Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril)
yang sangat kuat"
artinya malaikat Jibril mengajarkan Nabi Muhammad membaca.
Atau begini: "Yang diutus kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat". mengutus
kan sama artinya dgn mengajar.
Ketahuan anda mendustakan ayat sebab tidak ada bukti tertulis malaikat Jibril di
An Najm:5. Apalagi di ayat 10 silahkan:
[Yusufali 53:10] So did (Allah) convey the inspiration to His Servant- (conveyed)
what He (meant) to convey.
[Shakir 53:10] And He revealed to His servant what He revealed.
Mana Jibril disitu?
Quote: [Yusufali 53:5] He was taught by one Mighty in Power.
Bukan Yusufali yang 53:5, tapi surat An Najm ada di buku Al Quran, semua satu
buku translated by Yusuf Ali.
jangan pura-pura bodoh, anak kecil juga tahu.
Quote: One mighty in power, ini dapat diartikan yang diutus menurunkan WahyuNya.
Lihat One. Perhatikan 53:6 menunjukkan mengapa kuat bahwa Yang mempunyai akal
yang cerdas. Jibril digolongkan kuat dalam akal yang cerdas.
Fitna! aalamahu shadeedu alquwa, "Yang Maha Kuat" adalah Jibril? Anda telah
mendustakan asmaulhusna & ayat-ayat An Najm 5, Al Baqarah 32-38, Al Saad 75, An
Nisa 113 dengan pendapat anda itu.
[2:39] Adapun orang-orang yang kafir dan [color=red]mendustakan ayat-ayat Kami,
mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
[6:21] Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu
kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang
yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan.
[6:39] Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan
berada dalam gelap gulita. Barang siapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya),
niscaya disesatkan-Nya. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah (untuk diberi-Nya
petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus.
[7:40] Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan
menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka
pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke
lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang
berbuat kejahatan.
Quote: [Shakir 53:5] The Lord of Mighty Power has taught him, An Najm 53:5 yang
translated oleh buku Al Quran versi Shakir. Lord diartikan raja yang kuat. Semua
kemiripan dalam penafsiran dalam berbagai bahasa bila dilihat He was taught by
one Mighty in Power dan The Lord of Mighty Power has taught him. Kebalikan itu
dalam bahasa karena itu usaha penafsiran yang menyesuaikan.
Jika you has bought his food atau He bought food by you. Itulah menjadi kendala
dalam penafsiran semasa lalu. Tetapi yang perlu diusahakan terpegang keaslian.
Artinya banyak umat selalu mengutamakan kemurnian dengan penafsiran yang
memerlukan usaha baik.
Keaslian? kemurnian? usaha yang baik? Tetapi tidak dilakukan untuk An Najm 5 yg
sangat singkat dalam bahasa aslinya. Belum mengerti juga anda? Yang Maha Kuat
Allah Swt ditafsirkan Jibril. Ini yang didustakan olehmu.
[10:17] Maka siapakah yang lebih lalim daripada orang yang mengada-adakan
kedustaan terhadap Allah atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya, tiadalah
beruntung orang-orang yang berbuat dosa.
[10:95] Dan sekali-kali janganlah kamu termasuk orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Allah yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang rugi.
Quote: masa, tolonglah kembali posting anda tidak menyambung ttg nama nama
Muhammad, Fatimah, Hasan, Husain di sura Baqarah 32-38. maksud anda tidak
mengarah sasaran yang benar. karena tidak ada tertulis di sura Baqarahg 32:38
Anda boleh menyambung ttg Jibril di An Najm, tetapi saya tidak boleh menyambung
nama-nama Muhammad, Fatimah dll di Baqarah ?? ketahuan anda..
Quote: itu memang saya mengetahui bahwa 2:34, semua PARA MALAIKAT kecuali IBLIS
sujud kepada Adam. Padahal anda bilang derajat Nabi Muhammad pada 2:34??? memang
tidak ada tertulis di sura Sad 75 dari Baqarah 32-38 bahwa derajat, gelar Nabi
Muhammad sebagaimana telah disebutkan anda.
Sejak kapan anda mulai serius memperhatikan ayat-ayat ? Apa anda sudah lupa pada
pendapat sendiri bahwa Jibril tidak termasuk PARA MALAIKAT ?? Sudah melek
rupanya, baguslah.
[Yusuf Ali Sad 75] Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu
sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu
menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih)
tinggi?".
Orang-orang yang lebih tinggi atau "alin" adalah orang yg tidak perlu sujud
kepada nabi Adam spt para malaikat di Baqarah 32-38. Orang-orang alin ini
diantaranya nabi Muhammad. Sudah?
Jadi mana yg lebih darjatnya? PARA MALAIKAT, Adam atau Muhammad? Anda belum
menjawab pertanyaan ini.
Quote: mengerti dong!.. coba ngajak milis2 sini melihat posting anda dan saya.
Yang mana benar benar menjadi fakta, semoga perlu terjaga kejujuran agar tidak
berbohong pada umat2 anda dan umat2 kita. Demi kebaikan kita semuanya,
belajarlah memperbaiki dulu.
Anda sadar barusan ngomong apa?
Quote: baca Sad 75 & Baqarah 32:38, itu memang tidak ada hubungan dgn Jibril dan
derajat Nabi Muhammad. coba suruhkan teman2 anda utk membaca komentar anda utk
pencerahan dulu.
Pencerahan ha ha? Pencerahan bahwa di Baqarah 32-38 itu memang tidak ada
hubungannya dgn Jibril karena Jibril bukan termasuk PARA MALAIKAT ?? Itu
pencerahan? Jangan asal bicara yaa. Coba tunjukkan ayatnya bahwa Jibril bukan
termasuk PARA MALAIKAT!
Quote: yaitu Sad 75 & Baqarah 32:38 benar benar sama sekali tdk membicarakan
Derajat Nabi Muhammad. Padahal pembicaraan Baqarah 32:38 adalah terhadap Nabi
Adam. betul kan??
Surah 38 Sa'ad 75, adalah pembicaraanNya terhadap Iblis.
Pembicaraan di baqarah 32-38 & Sad 75 adalah terhadap nabi Adam & IBLIS yang ada
hubungan dengan PARA MALAIKAT dan derajat orang-orang alin spt Muhammad.
Sudah?
Quote: An Nisa 113:
"Sekiranya bukan karena karunia Allah dan rahmatNya kepadamu, tentulah
segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka
tidak menyesatkan melainkan dirinya sendiri, dan mereka tidak dapat
membahayakanmu sedikitpun kepadamu. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan
Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu
ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu"
itu yea memang Hanyalah UrusanNya perlu dihormati, tidak ada umat yg berhak
mengubah FirmanNya. Di situ menyatakan perbuatan orang orang buruk. Apalagi
tidak cukup menyebutkan Nabi Muhammad di situ. Memang apakah ada perlu dikait di
situ?
Ada, Jibrilnya mana? Tolong dong dicari.
Quote: Dan tidak ada menjelaskan perbuatan malaikat.
TEPAT SEKALI KATA-KATAMU !! Disitu tidak ada menjelaskan perbuatan malaikat.
Sama seperti di An Najm 5. TIDAK ADA MALAIKAT. Buktinya sudah didepan mata. Coba
dibaca lagi An Nisa 113. Jangan munafik ya.
Atau anda berpendapat Allah tidak dapat langsung mengajar kepada Muhammad?
Buktikan dan tunjukkan ayatnya!
Quote: Ingat, bila kebenaran di masa lalu Malaikat Jibril menurunkan WahyuNya
atas perintahNya kepada Nabi Muhammad, itu memang kenyataan. Anda mau menghujat
dan menolak kebenaran. makanya perlu dipelajari di mana fakta2 agar tidak
menyinggung kebenaran.
Dan juga ingat, bila kebenaran di masa lalu Allah sendiri langsung menurunkan
WahyuNya kepada Nabi Muhammad, tanpa mengutus Jibril dan itu memang kenyataan.
Anda mau menghujat dan menolak kebenaran. makanya perlu dipelajari di mana fakta2
agar tidak menyinggung kebenaran.
Quote: Maksudnya benarkah anda lebih memastikan itu Iblis??? perkataan itu dapat
sangat berbahaya untuk menghancurkan kebenaran dan mengolok tdk perlu. Agar
sebaiknya menyampaikan pertanyaan, perlu dilalui perasaan dan akal anda dulu,
perlu diraih adalah kemuliaan, kejujuran, kebaikanNya, kebersamaan.
Malaikat yang kurang ajar memang Iblis. Trus kenapa memangnya? Mau membela Iblis
juga? Nah ketahuan anda.
Quote: sederajat tentu saja. tetapi yang disebutkan anda tadi An Nisa 113 benar2
tidak ada menyebutkan derajat Nabi Muhammad.
Nabi Adam dan Muhammad sederajat? Oh ya? Baru tahu saya. Trims atas petunjuk
sesatnya.
[31:6] Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak
berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan
menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang
menghinakan.
ayat itu cocok kan dgn anda ?
Quote: Surat 21 Al Anbiyaa 107 tertulis setelah beberapa Nabi pada judul tadi (Kisah
Para Nabi).
Surat 21 Al Anbiyaa 107:
Dan tiadalah kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam"
Untuk memberi tugas agar melakukan kenabian/Kerasulan. Tidak ada disebut
sebutkan derajat sebagaimana maksud anda. Hanya menyebutkan tugas kenabian
Muhammad, di antara kita para Nabi tidak ada iri atau cemburu atas rahmat pada
kenabian Muhammad. tentang Nabi Muhammad yg dijelaskan anda. melainkan tujuan
perlu untuk kebaikan umat2Nya. Nabi Muhammad sebagai Rasul terakhir di dunia yg
memegang Kitab suci Al Quran yg terakhir di duniapun. Kitab suci terakhir
sebagai RahmatNya dan manfaatNya di alam semesta dan perjuangan cukup berat Nabi
Muhammad.
Apalagi tidak ada derajat yg disebut sebutkan di situ. Seluruh umatNya sederajat
tidak perlu dibedabedakan.
Sejak kapan anda mulai memperhatikan kata-kata satu persatu ? Kagum saya. Tolong
dong dianalisa ayat yang ini, kata demi kata, nggak ngerti sih aku:
[2:253] Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain.
Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan
sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa
putra Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan
kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang
datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam
keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang
beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki,
tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.
sudah? apa masih sederajat atau nggak?
Quote: Agar betapa penting terjaga kejujuran dalam menyampaikan kebenaran. Sebab
Kitab suciNya sebagai FirmanNya mengajarkan kejujuran, kebenaran, tujuan hidup
yang baik. Bukan melahirkan orang orang Fitnah. Itu perlu disadari.
perlu disadari hmm.
Quote: Saya sebenarnya tidak mau menyerang anda tetapi mau menyelamatkan anda
dengan nasihat2 yang baik agar menggunakan diskusi yang benar dan baik. Semoga
anda telah lahir sebagai orang yang taat dan patuh kepadaNya termasuk telah
mengikuti cara2 kedisiplinan FirmanNya. yg salah satu adalah pernyataan yang
benar dan baik.
menyelamatkan untuk masuk neraka jahanamm sih iya. emoh ah! lha trus kamunya
yang masuk syurga esek-esek. enak aja.
Jumat, 15 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar