Jumat, 15 Februari 2008

ISLAM, ISMAIL, IBRAHIM, SALAH SIAPA ?

ISLAM, ISMAIL, IBRAHIM, SALAH SIAPA ?

BERITA BERITA DI SWARAMUSLIM BISA DIKONFIRMASI ATAU COCOKKAN DENGAN BERITA
BERIKUT INI:

Muslim senantiasa menyatakan bahwa :

• Al-Qur’an yang sekarang adalah sama persis dengan apa yang diterima oleh nabi
SAW.

• Telah dihafalkan dengan sempurna oleh sangat banyak sahabat-sahabat nabi SAW.

• Tidak pernah ada kesalahan dalam penulisannya

• Sangat cermat dalam penyusunannya

Apakah klaim tersebut benar? Ataukah hanya perwujutan iman saja?.

Uniknya jika dibaca dari tulisan-tulisan ulama-ulama kuno, justru hal yang
sebaliknya yang terjadi yaitu :

• banyak bagian qur’an yang telah hilang

• banyak sahabat yang terlupakan ayat-ayat quran

Tulisan berikut adalah ringkasan dari hasil karya Professor Hossein Modarresi
dari Princeton University, New Jersey, Amerika.

Beliau meneliti hasil karya ulama-ulama kuno mulai dari kumpulan hadis Bukhari
Sahih (816 M – 870 M), Muslim Sahih (828 M – 883 M), Tirmidhi Sunan (824 M – 892
M), Ibn Maja Sunan (824 M – 887) dan Abu Dawud Sunan (817 M – 889 M) hingga era
Suyuthi (1445 M – 1505 M). Selain itu Prof Modarresi juga mengutip dari hasil
karya Arthur Jeffrey.

Catatan tambahan brw :

Beberapa hasil karya ulama kuno yang dikutip adalah dari :

Ahmad Ibn Hanbal

Hidup 780 M –855 M,

Seorang ahli hukum dan ahli agama.

Salah satu karya utamanya adalah Musnad yang merupakan koleksi hadis.

Muhammad Ibn Sa’d

Lahir di Basrah 783 M dan meninggal tahun 845 M. Belajar agama dari Muhammad ibn
Umar al-Waqidi. Dalam pencariannya terhadap ilmu, Ibn Sa’d belajar hingga ke
Kufa dan Madina. Otoritasnya diakui oleh ulama belakangan yaitu : Ibn Hajar, adh-Dhahabi,
al-Khatib al-Baghdadi dan Ibn Khallikan.

Ibnu Jarir at Tabari

Lahir di Thabrastan tahun 839 M, meninggal di Baghdad 932 M. Seorang ahli
sejarah yang terkemuka, ahli tafsir dan seorang imam. Kitab tafsirnya telah
menjadi rujukan bagi segala ulama tafsir.

Ibn al Nadim

Mengarang buku yang sangat terkenal yaitu Fihrist yang berisi ulasan tentang
buku-buku kuno Islam yang ditulis sebelumnya. Buku ini diselesaikannya pada
tahun 987/988 M. Meninggal pada 17 September 995

Imam Al Bayhaqi

Abu Bakr Ahmad ibn al-Hussayn al-Bayhaqi, seorang imam dan memiliki pengetahuan
yang sangat mendalam tentang hadis. Lahir di Bayhaq (Asia Tengah) tahun 1006 M.

Abi Bakr ibn Faraj al Qurtubhi

Lahir di Kordoba tahun 1093 M, meninggal di Maushul tahun 1172 M. Seorang pakar
tafsir yang terkenal dan sangat menguasai ilmu qiraat dan hadis.

Imam Ibn Kathir

Namanya Abul Fida Ismail ibn Abi Hafs Shihabuddin Omar ibn Kathir ibn Daw ibn
Kathir. Lahir di Busra (Syria) tahun 1302 M, meninggal 1373 M. Mengarang kitab
tafsir yang diakui oleh muslim sebagai satu yang terbaik.

Badruddin Zarkashi

Mengarang buku yang sangat terkenal yaitu al Burhan fi Ulum al Qur’an pada tahun
1345 M

Jalaludin as Suyuthi

Lahir 1445 M dan meninggal 1505 M. Seorang imam, ahli penyelidik yang ternama,
hafizh yang terkemuka, pakar sejarah dan ahli bahasa Arab. Telah menulis lebih
dari 500 buku.

Laporan sumber-sumer tradisi Islam tentang pengumpulan qur’an menyatakan bahwa
qur’an belum dikumpulkan dalam satu mushaf hingga setelah nabi SAW meninggal
ditahun 11 H / 632 M.

Sumber :

• Ibn Sa'd, Kitab al Tabaqat al Kabir, vol 3 p 211, 281

• Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 10

• Ibn Babawayh, Kamal ad Din, p 31-32

• Bayhaqi, Dalail al Nubuwwa, vol 7 p 147-8

• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 262

• Ibn al Hadid, Sharah of Nahj al Balagha. vol 1 p 27

• Ibn Juzayy, al Tashil li ulum al tanzil, vol 1 p 4

• Suyuti, Al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 202

• Ibrahim al Harbi, Gharib al hadith, vol 1 p 270

Namun laporan ini ternyata berseberangan dengan beberapa laporan yang
mengindikasikan bahwa nabi SAW telah mengumpulkan satu quran selama hidupnya.
Kemungkinan terbesar adalah saat tahun-tahun awalnya di Madina.

• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 235, 237-38, 256, 258

• Suyuti, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 212-13, 216

Bahkan disebutkan nabi SAW sendiri yang memberitahukan tempat penyimpanan qur’an
kepada Ali.

Diriwayatkan bahwa nabi SAW pernah berkata kepada Ali : "Hai Ali, al-Qur’an ada
dibelakang tempat tidurku, (tertulis) di atas suhuf, sutera dan kertas. Ambil
dan kumpulkanlah. ……… Ali menuju ketempat itu dan membungkus bahan-bahan
tersebut dengan kain berwarna kuning

Sumber :Az-Sanjani, Tarikh, p 66

Dikisahkan pencatat-pencatat wahyu biasa mencatat dengan cepat ayat-ayat segera
setelah nabi SAW menerima wahyu dan mendiktekannya. Yang lain biasa
menghafalkannya, dan ada juga yang mencatat di bahan-bahan yang seadanya yang
tersedia. Pakar-pakar yang mendukung pandangan bahwa qur’an belum dikumpulkan
beralasan karena saat itu nabi SAW masih hidup sehingga selalu ada kemungkinan
ayat-ayat tambahan, ayat-ayat yang dihapuskan, penempatan ayat-ayat yang dirubah.
Semua tulisan-tulisan yang ada belum dapat dikatakan mushaf yang lengkap. Banyak
orang yang telah menghafalkan sebagian besar qur’an, yang mereka ulang-ulang
saat berdoa dan mereka diktekan kepada sahabat-sahabat mereka. Selama nabi masih
hidup, tidak diperlukan keberadaan satu kitab.

Sumber :• Bayhaqi, Dalail al Nubuwwa, vol 7 p 154

• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 235, 262

• Suyutim Al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 202

• Ahmad al Naraqi, Manahij al ahkam, p 152

Namun keadaan ini berubah setelah nabi SAW meninggal ditambah dengan kejadian-kejadian
yang menimpa muslim saat itu. Kisah yang terekam dalam laporan adalah sbb :

Dua tahun setelah nabi SAW meninggal, muslim terlibat dalam pertempuran berdarah
di Yamama. Banyak penghafal qur’an yang meninggal.

Sumber :• Yaqubi, Kitab al Tarikh, vol 2 p 15, menyatakan kebanyakan penghafal
qur’an meninggal selama peperangan. Keseluruhan, sekitar 360 muslim meninggal
diantaranya adalah sahabat-sahabat nabi SAW yang terdekat

• Tabari, Tarikh, vol 3 p 296

• Ibn al Jazari, al Nashr, p 7, melaporkan yang tewas adalah 500 orang.

• Ibn Kathir, Tafsir al Quran, vol 7 p 439

• Qurtubi, al Jami li Ahkam al Quran, vol 1 p 50

• Abd al Qahir al Baghdadi, Usul al Din p 283, menyebutkan yang tewas adalah
1200 orang.

Ada beberapa hal yang menarik untuk diperdebatkan :

• Dalam beberapa laporan, disebutkan jumlah penghafal al-Qur’an yang tewas
mencapai 500 orang dari keseluruhan korban tewas 1200 orang. Namun jika diteliti
dari daftar nama 1200 muslim orang yang meninggal dalam perang ini, ternyata
hanya 2 orang yang bisa dikatakan memiliki pengetahuan yang memadai akan al-Qur’an,
yaitu Salim ibn Maqil dan Abdullah ibn Hafsh ibn Ganim

• Dalam beberapa laporan disebutkan seolah-olah ribuan orang telah hafal qur’an
dengan lengkap dan sempurna.

Dikutip dari :Ibn Atsir al Jazary, Kitab an Nasyr

Sahabat yang menghafal al Qur’an di masa nabi masih banyak yang hidup. Mereka
tidak perlu menulis al Qur’an karena mereka sangat baik hafalannya.

Diantara sahabat yang hafal al Qur’an seluruhnya adalah :

Dari golongan muhajirin :

(1) Abu Bakar, (2) Umar, (3) Usman, (4) Ali bin Abi Thalib, (5) Thalhah, (6) Sa’ad,
(7) Hudzaifah, (8) Salim (meninggal di Yamama), (9) Abu Huraira, (10) Ibn Masud,
(11) Abdullah ibn Umar, (12) Abdullah ibn Abbas, (13) Amar ibn Ash, (14)
Abdullah ibn Amar ibn Ash, (15) Muawiyah, (16) Ibnu Zubair, (17) Aisha, (18)
Hafsa, (19) Ummu Salamah

Dari golongan Anshar :

(20) Ubay bin Ka’b, (21) Muadz bin Jabal, (22) Zaid bin Tsabit, (23) Abu Darda,
(24) Abu Zaid, (25) Haritsah, (26) Anas ibn Malik.

Selain itu terdapat pula beberapa shahaby, yaitu :

(27) Ubadah ibn Shamit, (28) Fudalah bin Ubaid, (29) Maslamah bin Khalid, (30)
Qais Abu Shashah, (31) Tamim Ad Dhary, (32) Uqbah bin Amir, (33) Salamah bin
Makhlad, (34) Abu Musa al Asyhari

Jadi dari 34 nama yang dituliskan oleh Atsir bin Jazary, hanya 1 yang meninggal
yaitu Salim. Jadi toh sebetulnya masih ada 33 orang yang diklaim hafal seluruh
al-Qur’an. Kenapa khalifah Abu Bakar, atau Umar harus merasa khawatir hilangnya
al-Qur’an jika mereka berdua saja dan 31 orang lainnya masih hafal seluruh al
Qur’an?

Atau memang laporan bahwa begitu banyak orang yang hafal quran adalah satu hal
yang dilebih-lebihkan?

Tentang siapa yang mempunyai ide pengumpulan ini juga ada beberapa laporan yang
berbeda-beda.

Versi Pertama

Khawatir jika sebagian besar qur’an lenyap bersamaan dengan meninggalnya
penghafal, Abu Bakar, khalifah pertama memerintahkan pengumpulan qur’an. Sahabat-sahabat
nabi dan penghafal qur’an diminta untuk datang dan menginformasikan apa yang
mereka ketahui baik bahan tertulis maupun hafalan. Abu Bakar memerintahkan Umar
bin Khattab dan Zaid bin Tsabit untuk duduk dimuka pintu masuk masjid di Medina
dan menuliskan setiap ayat atau bagian qur’an dimana setidaknya dikuatkan oleh
kesaksikan 2 orang. Dalam satu kasus khusus, kesaksian 1 orang dianggap cukup
yaitu dalam kasus 2 ayat terakhir dari surah 9 dimana hanya ditemukan pada Abu
Khuzaima.

Sumber :• Bukhari, Sahih, vol 3 p 392-93

• Tirmidhi, Sunan, vol 4 p 346-47

• Abu Bakr al Marwazi, Musnad Abi Bakr al Siddiq, p 97-99, 102-4

• Ibn Abu Dawud, Kitab al Masahif, p 6-7, 9, 20

• Ibn al Nadim, Fihrist, p 27

• al Khatib al Baghdadi, Mudih awham al jam wa l tafrig, vol 1 p 276

• Bayhaqi, Dalail al Nubuwwa, vol 7 p 149-50

(Catatan tambahan oleh brw)

Versi kedua :

Versi ini lebih umum diterima dimana menyebutkan bahwa ide pengumpulan adalah
berasal dari Umar yang dia sampaikan kepada Abu Bakar.

Diriwayatkan oleh Bukhari :

Dari Zaid bin Tsabit, ia berkata : Abu Bakar memberitahukan kepadaku tentang
orang yang gugur dalam pertempuran Yamamah, sementara Umar berada disisinya. Abu
Bakar berkata : "Umar telah datang kepadaku menceritakan bahwa peperangan
Yamamah telah mengakibatkan gugurnya banyak penghafal Al-Qur’an, dan Umar
khawatir akan berguguran pula para penghafal lainnya dalam peperangan-peperangan
lain sehingga mungkin banyak bagian Al-Qur’an akan hilang. Umar minta agar aku
memerintahkan untuk mengumpulkan Al-Qur’an. Lalu aku katakan kepada Umar :
Bagaimana mungkin aku melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan Rasulullah

Versi Ketiga :

Namun, beberapa laporan menolak pendapat bahwa telah ada perintah resmi
pengumpulan quran sebelum masa khalifah Usman. Pengumpulan dilakukan oleh
khalifah Usman. Jadi dalam hal ini sama sekali tidak ada peran dari Abu Bakar
dan Umar dalam proses pengumpulan Al-qur’an

Sumber :• Ibn Asakir, Biography of Uthman, p 170

• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 241

Laporan ini diperkuat dengan beberapa kesaksian dari komunitas muslim awal.

Sumber :• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 235

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol1 p 211

• Ibn Asakir, Biography of Uthman, p 243-46

Versi keempat :

Akibatnya muncullah laporan lain untuk menyelaraskan pertentangan ini dengan
menyebutkan bahwa pengumpulan dilakukan oleh khalifah Umar, namun beliau
meninggal sebelum pengumpulan selesai. Tugas ini kemudian dilanjutkan oleh Usman
yang berhasil mengumpulkan quran yang resmi dalam satu mushaf.

Sumber :• Abu Hilal al Askari, vol 1 p 219

Namun, kontradiksi tidak berhenti pada siapa yang memiliki gagasan pengumpulan
tersebut. Bahkan lebih jauh lagi, kontradiksi juga terjadi pada peran Zaid b.
Tsabit dalam proses pengumpulan ini. Ada 3 versi yang berbeda-beda

Pertama

Mengisahkan bahwa pengumpulan dilakuan oleh Zaid bin Tsabit 2 kali, sekali
dibawah Abu Bakar, sekali dibawah Usman

Sumber :• Bukhari, vol 3 p 393-94

• Tirmidhi, Sunan, vol 4 p 348

• Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 31

• Ibn Asakir, Biography of Uthman, p 234-36)

Kedua :

Tidak menuliskan keterlibatan Zaid sama sekali.

Sumber :• Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 10-11

Ketiga :

Dua laporan lainnya bahkan menyebutkan Zaid bin Tsabit telah mengumpulkan qur’an
bahkan saat nabi masih hidup, dalam bentuk fragmen-fragmen yang ditulis dibahan-bahan
primitif.

Sumber :• Tirmidhi, Sunan, vol 5 p 390

• Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 229, 611

Namun versi ketiga ini jelas betabrakan dengan laporan yang dikutip oleh Suyuthi
yang menyatakan saat nabi meninggal qur’an belum dikumpulkan

Sumber :• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 202

Semua bahan-bahan yang diperoleh Zaid bin Tsabit kemudian dituliskan dalam
lembaran kertas atau perkamen namun belum dikumpulkan dalam satu mushaf dan
disimpan oleh Abu Bakar.

Sumber :• Yaqubi, Kitab al Tarikh, vol 2 p 135

• Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 p 185, 207, 208

Kemudian, lembaran-lembaran qur’an ini tidak dipublikasikan kepada umum.
Sebagian muslim tetap memiliki qur’an dalam bentuk yang tercerai-berai. Lembaran-lembaran
ini tetap dalam pemilikan Abu Bakar dan kemudian Umar. Setelah Umar meninggal
suhuf kemudian disimpan oleh Hafsa (putri Umar). Usman saat menjabat khalifah
kemudian meminjam suhuf dari Hafsa dan kemudian menyalinnya dan menjilid dalam
satu buku qur’an. Usman membuat beberapa copy dan dikirim ke beberapa daerah
Islam dan kemudian memerintahkan pembakaran semua salinan qur’an yang lainnya
dimanapun ditemukan.

Sumber :• Bukhari, vol 3 p 393-94,

• Tirmidhi, Sunan, vol 4 p 347-8

• Abu Bakr al Marwazi, Musnad Abu Bakr al Siddiq, p 99-101

• Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 18-21

• Bayhaqi, Dalail al Nubuwwa, vol 7 p 15051

• Abu Hilal Askari, Kitab al Awail, vol 1 p 218

Catatan • Kenapa mushaf ini akhirnya HANYA DISIMPAN ABU BAKAR, UMAR dan HAFSAH
putri Umar dan TIDAK DIPUBLIKASIKAN sama sekali padahal Abu Bakar dan Umar
adalah pemimpin Islam saat itu?

• Kenapa mushaf tidak disebarluaskan untuk membantu lebih banyak lagi muslim
yang akan menghafal al-qur’an, bukankah motif pengumpulannya karena mengingat
kekuatiran akan berkurangnya penghafal qur’an dan hilangnya banyak bagian al-qur’an
akibat peperangan?

Namun dalam proses pengumpulan oleh Usman ternyata tidak sesempurna yang
dibayangkan.

Beberapa karya-karya klasik ulama dan pakar muslim melaporkan bahwa beberapa
wahyu ternyata telah hilang sebelum pengumpulan oleh Abu Bakar. Dilaporkan,
sebagai contoh, Umar mencari ayat tertentu yang hanya diingatnya samar-samar.
Namun dengan menyesal akhirnya Umar menemukan bahwa orang yang menghafal ayat
tersebut telah terbunuh dalam perang Yamama sehingga ayat tersebut hilang
selamanya.

Sumber :• Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 10

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 204

Umar juga mengingat keberadaan ayat rajam sebagai hukuman bagi pezinah.

Sumber :• Malik b. Anas, Muwatta, vol 2 p 824

• Ahmad b. Hanbal, vol 1 p 47, 55

• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 398, 455

• Bukhari, vol 4 p 305

• Muslim, Sahih, vol 2 p 1317

• Ibn Maja, Sunan, vol 2 p 853

• Tirmidhi, Sunan, vol 2 p 442-3

• Abu Dawud, Sunan, vol 4 p 145

• Ibn Qutayba, Tawil mukhtalif al hadith, p 313

• Ibn Salama, al Nasikh wal Mansukh, p 22

• Bayhaqi, al Sunan al Kubra, vol 8 p 211, 213

Tetapi Umar tidak dapat meyakinkan sahabat-sahabatnya untuk memasukkan ayat
rajam kedalam qur’an sebab tidak ada yang menyokong pendapatnya sehingga
persyaratan minimal kesaksian 2 orang tidak terpenuhi.

Sumber :• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 206

Namun, beberapa sahabat nabi kemudian mengingat keberadaan ayat rajam tersebut
termasuk Aisha

Sumber :• Ahmad b. Hanbal, vol 5 p 183 (mengutip Zayd b. Thabit dan Said al-As
Abd al Razzaq

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 82, 86

• Suyuthi, al Durr al Manthur, vol 5 p 180 (mengutip Ubayy b. Ka'b dan Ikrima)

Aisha melaporkan bahwa bahwa ada satu lembaran yang berisi 2 ayat, termasuk ayat-ayat
rajam, ditulis dalam lembaran yang disimpan dibawah tempat tidurnya. Sayang pada
waktu pemakaman nabi SAW, seekor binatang memakannya hingga musnah. Disebutkan
dalam bahasa Arab "dajin", yang dapat berarti hewan seperti kambing, domba
ataupun unggas.

Sumber :• Ibrahim b. Ishaq al Harbis, Gharib al hadith menyebutkan "shal" yang
berarti domba

• Zamakshari, al Kashaf, vol 3 p 518, footnote

• Sulaym b. Qays al Hilali, Kitab Sulaymn b. Qays, p 108

• Al Fadl b. Shadahn, al Idah, p 211

• Abd al Jalil al Qazwini, p 133

Peristiwa terjadi saat rumah sedang sibuk dengan pemakaman nabi SAW.

Sumber :• Ahmad b. Hanbal, vol 4 p 269

• Ibn Maja, Sunan, vol 1 p 626

• Ibn Qutayba, Tawil, p 310

• Shafi'i, Kitab al Umm, vol 5 p 23, vol 7 p 208

Umar juga mengingat keberadaan ayat lain yang dikeluarkan dari Qur’an

Sumber :• Mabani, p 99

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84

• Ibn Abi Shayba, vol 14 p 564, ekspresi yang digunakan adalah Faqadnah, artinya
"kita kehilangan ayat tersebut")

Atau mungkin hilang, termasuk didalamnya adalah ayat tentang kewajiban terhadap
orang tua

Sumber :• Abd al Razzaq, vol 9 p 50

• Ahmad b. Hanbal, vol 1 p 47, 55

• Ibn Abi Shayba, vol 7 p 431

• Bukhari, vol 4 p 306

• Ibn Salama, al Nasikh wal Mansukh, p 22

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84

• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 39 (mengacu pada Abu Bakar)

dan tentang jihad

Sumber :• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 403

• Mabani, p 99

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84

Klaim Umar terutama tentang ayat pertama (kewajiban terhadap orang tua)
diperkuat oleh tiga orang lainnya yang memiliki otoritas dalam qur’an yaitu Zayd
b. Thabit, 'Abd Allah b. 'Abbas, dan Ubayy b. Ka'b.

Sumber :• Abd al Razzaq, vol 9 p 52

• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 400

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84

Anas b. Malik mengingat satu ayat yang turun saat beberapa muslim terbunuh dalam
perang, tetapi kemudian hilang

Sumber :• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 399

• Tabari, Jami al Bayan, vol 2 p 479

Abdullah ibn Umar menyatakan banyak bagian qur’an yang telah hilang.

Sumber :• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 81-82

dan beberapa pakar yang kemudian menyatakan bahwa banyak bagian qur’an telah
hilang sebelum dikumpulkan.

Sumber :• Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 23 (mengutip pendapat Ibn Shihab (al
Zuhri)

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 5 p 179, mengutip Sufyan al Thawri

• Ibn Qutaybah, Tawil, p 313

• Ibn Lubb, Falh al bab, p 92

Laporan yang senada juga ditujukan kepada mushaf Usman. Banyak laporan bahwa
sahabat-sahabat nabi yang terutama tidak dapat menemukan dalam mushaf Usman ayat-ayat
yang mereka dengar langsung dari nabi atau menemukannya berbeda bentuk dalam
mushaf Usman. Ubay b. Ka’b, sebagai contoh, menuliskan sura 98 berbeda dimana
Ubay mengklaim versi dia adalah dia dengar langsung dari nabi SAW. Termasuk 2
surah yang tidak dimasukkan dalam mushaf Usman.

Sumber :• Ahmad b. Hanbal, vol 5 p 132

• Tirmidhi, Sunan, vol 5 p 370

• Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 224

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 83

Ubay juga berpendapat bahwa sura 33 (al-Ahzab) seharusnya lebih panjang, dimana
yang dia yakin ingat adalah ayat-ayat rajam yang tidak tertulis dalam mushaf
Usman.

• Ahmad b. HAnbal, vol 5 p 132

• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 405

• Bayhaqi, al Sunan al Kubra, vol 8 p 211

• Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 415

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 82 (klaim yang sama tentang jumlah
ayat sura 33 dan keberadaan ayat-ayat rajam diutarakan oleh Umar dan Ikrima
dalam Suyuti, al Durre Manthur, vol 5 p 180)

Klaim Ubay juga diperkuat oleh Zayd b. Thabit

Sumber :• Zarkasi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 2 p 35, dimana ayat dikatakan
seharusnya berada di Sura 25 (al Nur)

• Mabani, p 83 dan 86, menyatakan ayat seharusnya berada di Sura al Ahzab

Aisha dilaporkan menyatakan bahwa saat nabi SAW hidup, sura 33 (al-Ahzab) adalah
3 kali lebih panjang daripada yang ada dalam mushaf Usman.

Sumber :• Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol 4 p 434

• Suyuti, al Durre Manthur, vol 5 p 180

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 226

Kesaksian juga diperkuat oleh Hudhayfa b. al-Yaman yang menemukan sekitar 70
ayat tidak tercantum dalam mushaf Usman. Ayat-ayat yang biasa dibacanya saat
nabi SAW masih hidup.

Sumber :• Suyuti, al Durre Manthur, vol 5 p 180, mengutip dari Bukhari, Kitab at
Tarikh

Hudhayfa juga meyakini bahwa Sura 9 (al-Bara'a) dalam mushaf Usman hanyalah ¼
dari yang biasa dibacakan saat nabi SAW masih hidup.

Sumber :• Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 331

• Haytami, Majam al Zawaid, vol 7 p 28-29

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84

Pendapat ini diperkuat oleh ahli hukum terkenal abad 2 H yaitu Malik b. Anas,
pendiri sekolah hukum Islam Maliki

Sumber :• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 263

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 226

Dilaporkan juga bahwa Suras 15 (al-Hijr) and 24 (al-Nur) seharusnya lebih
panjang dari yang tercantum dalam mushaf Usman.

Sumber :• Sulaym b. Qays al Hilali, Kitab Sulaymn b. Qays, p 108

• Abu Mansur al Tabrisi, al Intijaj, vol 1 p 222, 286

• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 2 p 35

Abu Musa al-Ash'ari mengingat keberadaan 2 sura yang panjang dimana hanya satu
ayat dari 2 sura itu yang dia masih ingat. Namun 2 sura itu tidak ada dalam
mushaf Usman.

Sumber :• Muslim, vol 2 p 726

• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 405

• Abu Nuaym, Hilyat al Awliya, vol 1 p 257

• Bayhaqi, Dalai, vol 7 p 156

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 83

Satu dari 2 ayat yang dia ingat (Jika anak Adam memiliki 2 timbunan emas, dia
akan mencari yang ketiga) juga dikutip oleh sahabat-sahabat nabi SAW yaitu Ubayy
bin Ka'b,

Sumber :• Ahmad b. Hanbal, vol 5 p 131-32

• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 400-01

• Tirmidhi, Sunan, vol 5 p 370

• Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 224

Juga oleh Ibn Masud

Sumber :• Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol 4 p 433

Dan oleh Ibn 'Abbas

Sumber :• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 227

Maslama b. Mukhallad al-Ansari menyebutkan 2 ayat lagi yang tidak terdapat dalam
mushaf Usman.

Sumber :• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84

dan Aisha melengkapi dengan ayat yang ke 3.

Sumber :• Abd al Razzaq, vol 7 p 470

• Ibn Maja, Sunan, vol 1 p 625, 626

Dua sura pendek yang dikenal dengan Sural al-Hafd dan Sura al-Khal tercatat
dalam mushaf Ubayy

Sumber :• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 400-1

• Ibn al Nadim, Fihrist, p 30

• Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol 4 p 433

• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 2 p 37

• Haytami, Majam al Zawaid, vol 7 p 157

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 226, 227

Tercatat juga dalam mushaf Ibn Abbas dan Abu Musa al Ashari

Sumber :• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 227

Diketahui juga oleh Umar

Sumber :• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 226-7

dan sahabat-sahabat nabi lainnya.

Sumber :• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 227, vol 3 p 85

Ibn Mas’ud tidak memasukkan sura 1, 113, dan 114 dalam mushafnya

Sumber :• Ibn Abi Shayba, vol 6 p 146-47

• Ahmad b. Hanbal, vol 5, p 129-30

• Ibn Qutayba, Tawail mushkil al Quran, p 33-34

• Ibn al Nadim, Fihrist, p 29

• Baqillani, al Intisar, p 184

• Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol 4 p 434

• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 251, vol 2 p 128

• Haytami, Majam al Zawaid, vol 7 p 149-50

• Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 p 224, 226, 270-73

Namun ada beberapa kata dan kalimat dalam mushaf Mas’ud yang tidak terdapat
dalam mushaf Usman

Sumber :• Arthur Jeffrey, Materials for the History of the Text of the Quran,
the Old Codices, p 20-113

Mas’ud dan beberapa sahabat nabi lainnya juga mencatat beberapa ayat yang
berbeda dari mushaf Usman.

Sumber :• Arthur Jeffrey, Materials for the History of the Text of the Quran,
the Old Codices, p 114-238

Ada juga banyak laporan bahwa setelah nabi SAW meninggal, Ali mengumpulkan
seluruh qur’an Ali bersumpah untuk tidak keluar dari rumah hingga berhasil
mengumpulkan seluruh qur’an dalam satu mushaf. Ali bahkan tidak hadir saat
pelantikan Abu Bakar sebagai khalifah pengganti kepemimpinan nabi SAW.

Sumber :• Ibn Sa’d, Kitab al Tabaqat al Kabir, vol 2 p 338

• Ibn Abi Shayba, vol 6 p 148

• Yaqubi, Kitab al Tarikh, vol 2 p 135

• Ibn Abu Dawud, Kitab al Masahif, p 10

• Ibn al Nadim, Fihrist, p 30

• Abu Hilal al Askari, vol 1 p 219-20

• Abu Buaym, vol 1 p 67

• Ibn Abd al Barr, al Istiab, p 333-34

• Ibn Juzay, vol 1 p 4

• Ibn Abi al Hadid, vol 1 p 27

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 204, 248

• Kulayni, al Kafi, vol 8 p 18

Setelah berhasil menyusun mushafnya, Ali menunjukkannya kepada sahabat-sahabat
nabi, namun mereka menolaknya sehingga Ali harus membawanya pulang kembali.

Sumber :• Sulaym b. Qays al Hilali, Kitab Sulaymn b. Qays, p 72, 108

• Basair al Darajat, p 193

• Kulayni, al Kafi, vol 2 p 633

• Abu Mansur al Tabrisi, vol 1 p 107, 255-28

• Ibn Shahrashub, Manaqib Al Abi Talib, vol 2 p 42

• Yaqubi, Kitab al Tarikh, vol 2 p 135-6

Laporan diatas membuktikan betapa catatan sejarah tentang pengumpulan al-qur’an
sungguh mengalami variasi dan kontradiksi yang sangat mendasar.

Seorang pakar Al-qur’an di Indonesia yaitu DR. Quraish Shihab dalam pengantarnya
untuk buku Rekonstruksi Sejarah Al-Qur'an karya Taufik Adnan Amal, FKBA, 2001,
berkata sbb :

halaman xvii

... Artinya, masih diperlukan upaya-upaya serius untuk "mengakhiri" berbagai hal
yang menyelimuti sejarah al-qur'an.

APAKAH NABI IBRAHIM MUSLIM?

Jika Nabi Ibrahim adalah muslim (beragama Islam), Kitab apa yang dibawa atau
dipakai oleh Ibrahim ?

Bukankah Hanya satu Kitab yang dipercayai oleh muslim sebagai Kitab pegangan
mereka yaitu Kitab AlQuran ?

Tetapi AlQuran baru ada setelah diberikan kepada Muhammad oleh Allah melalui
perantaraan Jibril. Sedangkan Ibrahim, Musa, Isa dll telah lahir sebelum
Muhammad lahir.

Berarti, mereka telah lahir sebelum AlQuran diturunkan kebumi.

Bagaimana Ibrahim dapat disebut muslim, kalau dia tidak pernah mengaji (membaca
AlQuran) ?

Pertanyaan ini juga berlaku untuk Ismail, Musa dll.

Dan bagaimana Nabi Isa Almasih dapat dikatakan muslim, kalau Dia tidak pernah
melihat/membaca AlQuran ?

Sebagai muslim, harus taat pada ajaran Allah yang terdapat di AlQuran, yang
mengatakan harus sembayang 5 waktu.

Dan didalam sebayang itu disebutkan doa untuk Muhammad, sedangkan Muhammad baru
lahir jauh sebelum Ibrahim.

Demikian juga buat Musa, Isa ... ??

Adakah muslim atau muslimah dapat menjelaskan ini kepada saya ?

Mohon maaf jika pertanyaan saya ini telah pernah dipostingkan di situ ini.

Assalamualaikum,

Ibrahim,Musa dan Isa dipercaya umat Islam sebagai rasul-rasul Allah SWT sebelum
Muhammad dan menyampaikan kepada umat manusia untuk menyembah Allah SWT, umat
Muslim terlahir setelah adanya Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir dan turunnya
Al-Qur'an sebagai kitab terakhir dan pnyempurnaan dari Taurat,Zabur dan Injil,
dan didirikannya Islam setelah perintah dalam Al-Qur'an.

"Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi agama bagimu"(QS Ali-Imran
(3):102)

Islam belum terlahir sebelum Al-Qur'an diturunkan maka dari itu Islam hadir
untuk menyatukan dan menyempurnakan ajaran-ajaran rasul-rasul Allah SWT yang
sebelumnya melalui Nabi Muhammad SAW.

Demikian opini dari saya semoga bisa menjawab sedikit dari pertanyaan saudara
diatas.

ga hanya ibrahim, dari adam hingga muhammad, seluruh nabi dan rasul adalah islam/muslim.

wrote: ga hanya ibrahim, dari adam hingga muhammad, seluruh nabi dan rasul
adalah islam/muslim.

Jawab: Kok ?! main paksa begitu ya ??!! Fidel Castro , Mao Ce Tung , Karl Marx ,
Lenin barang kali muslim/Islam semua ya ?!!

wrote: Sama halnya dengan Muhammad ada di PL Alkitab.

Jawab: Jaka Sembung main gitar......engga nyambung !!! Malu Ahhhh !!!!!

wrote: Ibrahim,Musa dan Isa dipercaya umat Islam sebagai rasul-rasul Allah SWT
sebelum Muhammad dan menyampaikan kepada umat manusia untuk menyembah Allah SWT,
umat Muslim terlahir setelah adanya Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir dan
turunnya Al-Qur'an sebagai kitab terakhir dan pnyempurnaan dari Taurat,Zabur dan
Injil, dan didirikannya Islam setelah perintah dalam Al-Qur'an.

Jawab: Pertanyaan itu timbul dikepala karena kebanyakkan muslim menyatakan bahwa
semua Nabi2 sebelum Muhammmad disebut muslim (beragama Islam).

Kalau memang demikian, bisakah kalian jelaskan pertanyaan saya itu ?

Seperti juga tertulis di AlQuran, agamamu adalah agamamu, agamaku adalah agamaku.
Dan Nabi Isa Almasih hanya buat kaumnya Yahudi (Kristen).

Demikian juga Yahudi dan Kristen tidak percaya kepada agama yang datang setelah
Yesus Christus, maka Islam memang bukan agama yang sempurna dan yang diturunkan
Aulloh kepada Yahudi dan Kristen.

wrote: "Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi agama bagimu"(QS
Ali-Imran (3):102)

Jawab: Ayat yang kamu tulis diatas bukanlah Ali 'Imran 3, 102, karena saya cek
ternyata ayat Ali 'Imran 3, 102 tidak begitu bunyinya ... atau Al Quranmu memang
lain ?

Saya cek di : http://quran.al-islam.com/Targama/DispTargam.asp?nType=1&nSeg=0&l=ind&n
Sora=3&nAya=102&t=ind

Wrote: Agama mana yang disempurnakan oleh Aulloh ? Seperti yang tertulis di ayat
diatas ? "Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu ..." Menjawab
pertanyaan itu, saya berkesimpulan bahwa Agama Yahudi atau Kristen lah yang
disempurnakan oleh Aulloh menjadi Islam. Koreksi kalau saya salah
menyimpulkannya.

Jawab: Karena agama Islam belum ada sebelum ayat diatas turun. Saya kurang tau
dikutib dari judul yang mana, ayat diatas. Padahal Aulloh telah membenarkan
kitab2 yang telah diturunkan sebelummu. Kalau telah dibenarkan, kenapa musti
disempurnakan lagi ? Apakah Aulloh berobah pendirian segampang itu pada waktu
yang sama ?

Sepertinya ada pertentangan ayat disini (AlQuran)

Wrote: Islam belum terlahir sebelum Al-Qur'an diturunkan maka dari itu Islam
hadir untuk menyatukan dan menyempurnakan ajaran-ajaran rasul-rasul Allah SWT
yang sebelumnya melalui Nabi Muhammad SAW.

Jawab: Jika demikian jawabmu, berarti semua Nabi sebelum Muhammad adalah
beragama Yahudi. Dan ini tidak sesuai dengan pendapat teman2 muslim lainnya di
fordis ini yang mengatakan bahwa Ibrahim, Musa sampai Isa adalah muslim.

Jika benar mereka bukan muslim, kalau demikian cerita tentang mereka yang berada
didalam AlQuran adalah bohong besar karena telah di plintir ceritanya. Yang
benar adalah kitab2 (Taurat, Mazmur dan Injil) yang di pegang sampai saat ini
oleh kaum Yahudi dan Kristen.

Sedangkan apa yang ditulis oleh AlQuran dan Alkitab, sama sekali berbeda.
Jikalau berbeda berarti AlQuran lah yang salah mengutib cerita mengenai nabi2
sebelum Muhammad. Jadi memang benar bahwa Aulloh membenarkan "kitab2 sebelumnya"
yaitu kitab Taurat, Mazmur dan Injil.

Jika demikian, kalian harus juga mengimani Taurat, Mazmur dan Injil seperti yang
tertulis di AlQuran :

Al-‘Ankabuut 29 : [46] Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan
dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang lalim di antara mereka,
dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada
kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami
hanya kepada-Nya berserah diri".

Kitab2 yang diturunkan sebelummu adalah :

Al Baqarah 2 : 1-4, 78-79, 85-91, 97, 101, 136.

Yunus 10, 37 dan 94.

Al-‘Ankabuut 29 : 46 dan 47.

Al-Maaidah 5 : 46.

wrote: Ibrahim,Musa dan Isa dipercaya umat Islam sebagai rasul-rasul Allah SWT
sebelum Muhammad dan menyampaikan kepada umat manusia untuk menyembah Allah SWT,
umat Muslim terlahir setelah adanya Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir dan
turunnya Al-Qur'an sebagai kitab terakhir dan pnyempurnaan dari Taurat,Zabur dan
Injil , dan didirikannya Islam setelah perintah dalam Al-Qur'an.

Jawab: Anda mengatakan bahwa Alquran adalah bentuk penyempurnaan dari kitab2
sebelumnya. Bagaimanakah bentuk penyempurnaan yang anda maksud? Apakah
penyempurnaan itu berarti pelengkap kitab2 sebelumnya atau sebagai wujud "kitab
suci" baru? Karena apabila dikatakan sebagai pelengkap, maka sudah seharusnyalah
Alquran mengakui secara defacto bahwa Taurat, Zabur dan Injil adalah VALID; dan
juga sudah seharusnyalah isi dari Alquran TIDAK menyimpang dari Taurat, Zabur
dan Injil; sebagai kitab yang telah diturunkan sebelumnya.

Mengapa dapat dikatakan demikian? Karena Tuhan tidak mungkin asal-asalan dan
plintat-plintut MEREVISI firman yang telah dikeluarkanNya. Seandainya Tuhan
telah merevisi firmanNya berarti Dia sendiri telah mengingkari janjiNya; dan
apakah kita akan menyembah tuhan seperti itu? Tentu tidak !!! Namun selalu
permasalahannya akan kembali kepada alasan bahwa Taurat, Zabur dan Injil sudah
dipalsukan; sehingga Tuhan perlu menurunkan Alquran.

Kalau seseorang berkata, misalnya dompet kamu merek palsu; berarti dia sendiri
telah melihat merek aslinya sehingga dapat membuat perbandingan diantaranya. Nah
untuk itu, apakah ada diantara umat muslim yang dapat menunjukkan bukti otentik
"kepalsuan" Taurat, Zabur dan Injil?? Atau saya buat lebih mudah lagi, apakah
ada diantara umat muslim yang tahu isi Taurat, Zabur dan Injil (tentunya selain
yang tertulis di dalam Alquran!!) yang sebenarnya? Hal ini sangat penting,
karena tanpa adanya bukti2 atau saksi2 yang mengetahui "kepalsuan" Taurat, Zabur,
dan Injil; dapat dikatakan bahwa itu semua adalah isapan jempol belaka.

Dari jawaban/tulisan kamu diatas saya mengambil kesimpulan :

1. Agama Islam adalah agama tauhid dan taat.

Prinsip demikian juga terdapat dalam kepercayaan Yahudi dan Kristen. Tidak
berbeda.

2. Secara tegas, kamu tidak menjawab pertanyaan saya : Jika Nabi Ibrahim adalah
muslim (beragama Islam), Kitab apa yang dibawa atau di pakai oleh Ibrahim ?

Dari keterangan kamu :

wrote: Nama Islam sebagai sebuah agama memang berlum terlahir sebelum Al-Qur'an
diturunkan. Agama-agama Allah itu secara bertahap disempurnakan detail-detail
ajarannya dari nabi yang terdahulu kepada yang berikutnya dan akhirnya sebagai
puncaknya kepada Nabi penutup yakni Muhammad SAW.

Memang benar bahwa Allah menyempurnakan agama-agama sebelumnya menjadi agama
yang disempurnakan yakni Islam, maka dari itu Islam datang bukan untuk mengikis
Kristen dan Yahudi namun untuk menyempurnakan atau meluruskan.

Jawab: Berarti : Nabi Ibrahim / Abraham, bukan muslim melainkan Yahudi, karena
sebelum Muhammad, Islam belum lahir alias tidak ada !

Otomatis dari Adam sampai Isa Almasih, mereka bukan muslim/Islam !! Hati2 lho,
karena pernyataan kamu diatas, kamu bisa di FATWA, sama semua muslim didunia,
terutama rekan2 muslim.

Tentang Islam adalah penyempurnaan dari agama2 lainnya (??? apakah termasuk
Hindu, Buddha, Konghucu, Shinto dll ?), .

Coba baca Al Maa-idah 5: [46] Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani
Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu:
Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada)
petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya,
yaitu Kitab Taurat.

Disini telah dengan jelas Aulloh membenarkan kitab yang sebelumnya dan juga
menyarankan untuk mengikuti/iringkan jejak mereka (nabi2 bani Israel) dengan Isa
putra Maryam.

Coba kamu simak benar2 kata2 yang terdapat dalam ayat Al Maa-idah 5, 46 ini :

- membenarkan kitab sebelumnya, yaitu kitab Taurat.

- Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil ...

- ...sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) ...

- dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat.

- Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.

Bagaimana Aulloh mau menyempurnakan lagi jika Aulloh telah membenarkan kitab2
Taurat, Mazmur dan Injil ?

[47] Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa
yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut
apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.

[48] Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)
dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara
mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap
umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

Di ayat ini kembali Aulloh membenarkan kitab Taurat, Mazmur dan Injil. Dan
menerangkan bahwa kitab2 itu hanya untuk umat Yahudi dan pengikut2 Yesus,
sedangkan kepada umat Islam, diturunkan AlQuran agar kedua umat itu (Yahudi dan
Kristen dalam satu kelompok, versus muslim) untuk saling ber-lomba untuk membuat
kebajikan.

Jadi, AlQuran bisa dikatakan sejajar dengan kitab Taurat, Mazmur dan Injil,
bukan MENYEMPURNAKAN !!!

Saya hanya mau menambahkan, apa yang diajarkan oleh Yesus Kristus tentang KASIH,
saya rasa adalah ajaran yang telah sempurna.

Bagaimana KASIH bisa lebih disempurnakan dengan ajaran yang memusuhi Yahudi dan
Kristen ?

Bagaimana KASIH bisa lebih disempurnakan dengan ajaran memerangi Kafir (Yahudi
dan Kristen) ?

Kesimpulan akhir, Islam yang dibawa oleh Muhammad, tidak menyempurnakan ajaran
Kasih yang dibawa oleh Yesus, melainkan menghancurkan.

Catatan : Al Maa-idah 5, 46 : ... kitab Taurat dan Injil ... Dan menjadi
petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.

Jika kamu adalah termasuk orang-orang yang bertakwa, berarti Taurat dan Injil
adalah merupakan petunjuk serta pengajaran.

Jadi tidak mungkin disempurnakan lagi.

BTW, apakah kamu telah mempelajari Kitab Taurat dan Injil untuk kamu jadikan
petunjuk dan mendapat pelajaran dari nya ?

Shalom.

bunghelp wrote:

Menurut sejarah Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail dalam membangun Rumah Allah,
Kabah dan diperintahNya untuk menaruh batu Hajar Aswad di Rumah Allah.

Boleh saya tahu, sumber sejarah yang anda miliki ?

Berdasarkan :

Logically Think wrote:

Islam belum terlahir sebelum Al-Qur'an diturunkan maka dari itu Islam hadir
untuk menyatukan dan menyempurnakan ajaran-ajaran rasul-rasul Allah SWT yang
sebelumnya melalui Nabi Muhammad SAW.

Dengan demikian maka Ibrahim bukanlah muslim !

Jadi yang harus kamu pakai untuk melihat sejarah Ibrahim adalah yang tercatat
didalam Alkitab. Dan didalam Alkitab hanya Ishak yang diberkati oleh Allah.

Kejadian 25, 11. Setelah Abraham mati, Allah memberkati Ishak, anaknya itu; dan
Ishak diam dekat sumur Lahai-Roi.

Tidak tertulis dalam Alkitab ttg Rumah Allah (Kabah).

Tidak banyak yang ditulis tentang Ismail, tetapi sejarah keturunan Abraham
ditulis menurut keturunan Ishak (yang diberkati Tuhan), bukan Ismael.

Bacalah Alkitab, maka kamu akan mengetahui sejarah Abraham dan keturunannya (dari
Ishak).

BTW, apakah anda telah mempelajari Kitab Taurat dan Injil untuk kamu jadikan
petunjuk dan mendapat pelajaran dari nya ? (Al Maa-idah 5, 46)

wrote: quote:

1. Agama Islam adalah agama tauhid dan taat.

Prinsip demikian juga terdapat dalam kepercayaan Yahudi dan Kristen. Tidak
berbeda.

Tauhid yg di maksud adalah tiada tuhan selain Allah. tidak ada ruang untuk
bentuk lain selain hanya zat allah saja. tidak berupa manusia maupun roh kudus.
dan ajaran seperti itu lah yg secara orisinal di bawa oleh semua nabi.

Sebenarnya telah banyak sekali tulisan yang membahas TriTunggal, walaupun
penjelasan yang sangat mudah dimengerti, tetapi muslim tidak pernah mengakui/menerima
perjelasan kawan2 disini (tentang TriTunggal), karena ayat

Al Maa-idah 5, 72 dan 73 :

[72] Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah
adalah Al Masih putra Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani
Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu
seorang penolong pun.

[73] Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah
satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan
itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang
pedih.

AYAT INI MAH UNTUK KAUM QURAISH ATAU ORANG ARAB YANG WAKTU ITU MENYEMBAH TIGA
ALLAH: AL LATA, AL UZZA, dan AL ….. ATAU TRIO KWEK KWEK ITU. BUKAN UNTUK AGAMA
KRISTEN?

Jadi percuma saja saya membahas hal ini.

wrote: Quote:

2. Secara tegas, kamu tidak menjawab pertanyaan saya : Jika Nabi Ibrahim adalah
muslim (beragama Islam), Kitab apa yang dibawa atau di pakai oleh Ibrahim ?

setiap nabi memiliki kitab nya sendiri. yg berisi ajaran tauhid dan kehidupan.
kitab ibrahim tentu beda dengan daud. dan daud tentu beda dengan musa. yg
menyamakan nya hanya bahwa di setiap kitab mengajarkan tauhid. sedangkan ajaran
kehidupan tentu beda2. allah menurunkan aturan kehidupan kepada suatu umat tentu
di sesuaikan dg kemampuan umat kala itu menerimanya. jadi yg menjadikan mereka
di sebut islam adalah tauhid.

islam adalah tauhid.

berserah diri kepada allah semata, secara tidak langusng menunjukan eksistensi
allah sebagai satu2 nya tuhan (tauhid).

Kamu terlalu memaksa argumen kamu dengan alasan yang tidak valid.

Telah sangat jelas Islam tidak/belum ada sebelum Muhammad.

Jadi Nabi2 sebelum Muhammad tidak pernah mengajarkan tentang Islam !

Apa yang diajarkan tentang Islam hanya terdapat di AlQuran.

Bagaimana Nabi2 sebelum Muhammad dikatakan Islam jika pengikut mereka (nabi2
sebelum Muhammad) disebut didalam AlQuran sebagai musrik dan kafir ?

Kalau Yahudi dan Kristen disebut KAFIR, maka nabi kamu Yahudi dan Kristen :
Abraham, Musa, Daud dan Nabi2 sebelum Yesus dan bahkan Yesus sendiri, adalah
KAFIR.

Dan jika demikian, Nabi2 tersebut bukanlah muslim/Islam, karena mereka adalah
KAFIR !

islam yg di bawa nabi muhammad adalah puncak kesempurnaan dari agama allah yg di
bawa nabi2 sebelum nya. setiap nabi dan rasul yg di kirim allah sebelum muhammad
adalah wujud dari wahyu progresif. ibarat nya di jaman adam islam laksana bunga
yg masih kuncup. maka ketika islam di jaman muhammad, bunganya sudah benar2
mekar. tapi esensi dari bunga tetap terlihat ketika kuncup maupun mekar.
begitulah islam. bukan seperti kepompong yg menjadi kupu2. dimana kepompong dan
kupu2 esensi sudah beda.

tauhid adalah esensi dari islam. dan itulah yg di ajarkan oleh setiap nabi2 dan
rasul2 sebelum muhammad.

... esensi ... bunga ... mekar ... kuncup mekar ... ?????????????????????

AlQuran bukanlah kitab yang menyempurnakan kitab2 sebelumnya (Taurat, Mazmur dan
Injil) !

Baca keterangan saya yang cukup jelas dan mudah dicerna. Karena Alkitab (Injil)
mengajarkan hukum kasih yang sudah sempurna dan tak perlu disempurnakan.

Tolong jawab pertanyaan saya : Apakah kamu telah mempelajari Kitab Taurat dan
Injil untuk kamu jadikan petunjuk dan mendapat pelajaran dari nya ?

Karena di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi). Dan yang terlebih
lagi, karena Aulloh membenarkan kitab sebelumnya, yaitu kitab Taurat. Dan Aulloh
sendiri telah memberikan Injil (?) kepada Isa Almasih serta Aulloh juga telah
memberikan AlQuran kepada Muhammad (?).

kecelakaan

KECELAKAAN DI MEKAH

Quote: MEKAH , (PR).-
Di saat sekira 2,8 juta jemaah haji melempar Jamarat dan segera meninggalkan
Mina untuk nafar awal menuju ke Mekah Al-Mukaramah, Sabtu (22/1), dua wilayah
ini justru diguyur hujan deras disertai petir sekira pukul 15.30 hingga pukul 16.00
WAS (pukul 19.30-20.00 WIB). Akibatnya, Jamarat dan Mina tergenang banjir
setinggi paha. Demikian pula Kota Mekah, banjir menenggelamkan ban bus, sehingga
banyak kendaraan yang mogok dan kota ini lumpuh total.

Hujan ini di Mekah ini adalah salah satu akibat badai yang mengamuk di kawasan
Timur Tengah, terutama Mesir. Sebelum hujan turun, terjadi badai debu dan pasir
di perkemahan jemaah haji di Mina, dan membuat besi penahan tenda-tenda di
lembah ini lepas serta menimbulkan suara sangat gaduh. Para jemaah sempat panik
melihat kondisi itu. Jalanan mulai dari terowongan menuju Jamarat juga macet
total. Karena itu jemaah di perkemahan yang sedang melakukan ibadah mabit (menginap)
di Mina dan akan melakukan lontar jumrah mengalami kesulitan, termasuk jemaah
yang pulang menuju Mekah. Hingga Sabtu sore jemaah memang lebih memilih tetap
berdiam di tendanya karena udara di luar sangat dingin dan berdebu, jarak
pandang juga semakin pendek.

Wartawan "PR" H. Wan Abas semalam sempat melaporkan via sms bahwa dirinya
menyaksikan dari atas bukit dan layar monitor, bahwa sekitar Jamarat diblokir.
Namun ia tidak bisa turun ke lokasi, mengingat banjir di sekitar tenda jemaah "Safari
Suci" kocar-kacir. Hujan ini baru kali pertama terjadi sejak kedatangan jemaah
haji Indonesia ke Arab Saudi tanggal 30 Desember 2003 lalu.

Banjir pernah melanda Mekah November lalu dan menewaskan 12 orang, enam di
antaranya anak-anak serta 50 lainnya luka. Banjir November itu adalah yang
paling buruk selama 12 tahun terakhir. Enam jemaah haji yang akan menunaikan
ibadah haji di Mekah, Jumat (23/1) dilaporkan meninggalkan ketika bus yang
mereka tumpangi bertabrakan dengan truk, di Al-Arish, Sinai Selatan akibat
terbatasnya jarak pandang.

Sopir bus yang mengangkut sekira 39 jemaah haji juga meninggal dan 14 penumpang
lainnya mengalami cedera, kata pihak kepolisian. Enam orang tewas dan 42 lainnya
cedera akibat kecelakaan lalu lintas di Mesir, Kamis (22/1) setelah hujan deras
dan badai pasir melanda kawasan itu. Bahkan telah jalur penerbangan ke Kairo
terpaksa dialihkan.

Pertanda apakah ini??? apakah Alloh swt tidak suka dengan kedatangan para
mujahidin? dan munafiquuuunn? atau tanah yg dulu dianggap suci sekarang sudah
tercemar???

dimana tempat beribadat campur baur dengan tempat berdagang? dimana mana banyak
sampah menumpuk dan kotoran serta kencing yg berceceran di sekitar makkah?

2004 ditutup dengan badai di serambi makkah, dan 2005 diawali dengan badai dan
banjir di majidil harom!

Semestinya ini menjadikan suatu peringatan yg teramat keras untuk umat Islam!
suapya mereka kembali menelaah perilakunya selama ini! sudah cukup manusiawikah
mereka selama ini? sudah benarkah mereka menjalankan ajaran dari langit?

tidak mungkin kan ajaran dari langit mengajarkan manusia untuk saling bunuh dan
saling bantai? dan tidak masuk aqal juga kalau ajaran dari langit mengajarkan
umat Islam untuk membenci sesama manusia, karena mereka beretnis YAHUDI!

Dunia sekarang menjadi saksi atas apa yang dilakukan langit kepada umat islam,
apa mereka masih tetap akan membatu?
menganggap dirinya yg terbaik?

Ada sejuta pertanyaan kepada umat Islam yg bisa dijawab dengan kata2 dan ada yg
bisa dijawab hanya dengan perbuatan amal soleh!

Hai umat Islam! sadarlah!!!!

jangan catut nama Alloh! demi kepentingan pribadi maupun golongan! jangan
hancurkan nama besar Muhammad saw! karena itu sama saja kalian melempari
Muhammad saw dengan kotoran kalian sendiri!

APAKAH DATANGNYA DARI LANGIT?

Yang menjadi pertanyaan BESAAAAAAAR adalah apakah benar Mohammad itu mendapat
wahyu dari Tuhan???????
Jawabannya adalah bukan dari Tuhan, melainkan dari Iblis.
Coba kita renungkan hal2 dibawah ini
1) Tidak mungkin Tuhan memilih seorang Nabi terhadap orang yang amat tercela
tingkah lakunya, yaitu menjadi raja yang diktator, menjadi hakim dan sekaligus
algojo kejam pada beberapa kasus, melakukan pembunuhan, pemerkosaan terhadap
tawanan perang dan budak wanita, melakukan perkawinan dengan anak dibawah umur,
memilikki istri resmi sebanyak 11 orang dan yang tidak resmi tak terhitung
banyaknya (yaitu budak2 dan tawanan perang wanita yang sewaktu-waktu bisa
diperkosanya) dan setumpuk lagi perilkau Muhammad yang sangat tidak pantas untuk
ditiru atau dijadikan teladan bagi orang2 yang hidup normal.
Dan perilaku yang amat tercela itu justru terjadi pada saat Ia mengaku mengemban
tugas kenabiannya. Hal ini semakin memantapkan keyakinan bahwa Muhmmad adalah
seorang NABI PALSU.
2) Muhammad tidak mampu melakukan suatu Mujizat, tetapi Ia sangat pandai membuat
mujizat2 tipuan dan memaksa orang supaya percaya kalau tidak maka akan disiksa
oleh Tuhan diakherat kelak, diantaranya:
a) ia berpura-pura tidak bisa baca dan tulis supaya orang percaya bahwa ayat2
yang ia bawah itu memang benar Tuhan, walaupun tidak langsung tetapi melalui dan
di-imlakan oleh malaikat Jibril. Hal ini merupakan strategi Muhammad supaya ia
bisa mencari/mencuri/merampas secara sah/legal bahan -masukan untuk membuat Al-qur'an
yang berasal dari kitab Taurat dan Injil. Ia mencontek dan mengutak-atik supaya
berbau Arab dan sebagian lagi malah diputar-balik jalan ceritanya, diantaranya
mengenai Iskak dan Ismail oleh Muhammad telah di TUKAR (diputar balik) perannya.
b) Peristiwa Israq-mirad juga merupakan mujizat tipuan, karena tidak ada yang
menyaksikan tapi orang disuruh percaya begitu saja.
3)Mungkinkah seorang yahudi memeluk Islam???????? Bagaimana persaan seorang
yahudi ketika ia membaca Al-QUR.AN dan Hadis, dimana didalamnya disani-sini
terdapat/berbau kebencian terhadap bangsa yahudi. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa yang membenci itu bukan Tuhan tetapi Muhammad sendiri, dan kebencian
Muhammad itu ikut mewarnai isi Al-Quran dan Hadis.

Quote: Al-Quran mengakui dan menyatakan kebenaran dari kitab-kitab sebelumnya,
yaitu Taurat and Injil, sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat dibawah ini.
Al-Quran 3:3: Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya;
membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan
Injil.
Al-Quran 5:46: Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa
putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu : Taurat. Dan Kami telah
memberikan kepadanya kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yatiu kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa.
Apakah Anda menyakini kebenaran dari ayat-ayat tersebut diatas? Jika ya, Apakah
Anda bisa menerima Taurat dan Injil sebagai kebenaran? Apakah Anda juga bisa
menerima ajaran Isa dan Kitab Injil sebagai petunjuk dan cahaya serta pengajaran
untuk orang-orang bertaqwa? Bagaimana Anda menempatkan sosok Yesus (Isa) dalam
kehidupan Anda?
Saya tunggu tanggapan dari Anda yang sejujurnya.
wrote: Mungkin jawaban saya tidak berbeda dengan Sdr. Menj… Kami beriman kepada
Kitab-kitab Suci Allah, Taurat, Zabur dan Injil… Al Quran bahkan menyebut nama
Isa lebih banyak dari Muhammad…
Kalo begitu Anda juga menempatkan Yesus sebagai salah satu dari 5 Nabi hebat dan
ajaran-ajarannya perlu dihormati, diterapkan, dan diamalkan? Dan tentu Anda juga
percaya tanpa keraguan ajaran-ajaran Yesus dalam Kitab Injil.
Bagaimana menurut Anda ayat-ayat dari Kitab Injil berikut ini yang meramalkan
mengenai Nabi palsu yang datang setelah Yesus dan sebelum kedatangannya yang
kedua:
Matius 7:15-23
7:15. "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar
seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah
anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang
pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik,
ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan
dibuang ke dalam api.
7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di
sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan,
bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan
mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku
tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"
Matius 24:24-26
24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan
mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya
mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
24:25 Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.
24:26 Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun,
janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu
percaya.

Karena Al-Quran adalah kata-kata atau wahyu langsung dari Allah dan dalam ayat-ayat
Al-Quran diakui bahwa Allah juga menurukan Kitab Taurat dan Injil, dan Anda
meyakini kebenaran kitab-kitab tersebut, maka Anda juga harus menerima ayat-ayat
dari Kitab Injil tersebut diatas sebagai kata-kata dari Allah yang menyatakan
bahwa jangan mempercayai nabi-nabi yang datang setelah Yesus.
"Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik ……".
Bukankah buah yang tidak baik seperti Osama Bin Laden, Mullah Omar, Taliban, Bom
Bali, Bom WTC, dll dihasilkan dari pohon Islam?
wrote: Kalau anda tulis Al Quran adalah kata-kata atau wahyu langsung dari Allah,
mestinya anda juga percaya dong bahwa Yesus itu Rasul Allah, bukan Tuhan, karena
Allah dalam Al Quran mengatakan demikian… apa lagi yang perlu diperdebatkan? lha
wong anda mengakui bahwa Al Quran adalah wahyu Allah…
Yang mengatakan Al-Quran itu adalah kata-kata atau wahyu langsung dari Allah
bukan saya tapi Nabi Muhammad, ajaran Islam-Nya, dan para penganut ajaran-Nya.
Anda belum dapat membedakan antara "mengutarkan" dan "mempercayai/mengakui"
suatu pandangan atau pernyataan. Jadi perdebatan masih tetap berlaku ("valid").
Quote: Itu semua adalah kalimah Allah SWT, bukan Rasulullah. Beliau itu nggak
bisa baca tulis; kenapa Allah begitu? Supaya Al Qur'an TIDAK DIPALSU. Biasanya
kalo orang itu pinter tapi moralnya jeblok, dia akan merusak isi kitabnya dan
mengubahnya sesuai dg nafsunya sendiri.
emang nya Allouh ga bisa menemukan yah org yg baik sekaligus pintar?
sulit dimengerti . Allouh lebih memilih org buta huruf tapi nafsu bunuh nya
besar, nafsu sex nya besar, dibanding org yg pandai tapi tanpa nafsu2 tersebut.
Pengamat wrote: Gua mah cuman ongkang2 kaki saja menyaksikan pertanyaan2 dan
komen2 lu lu pade yg lucu2 dan keliatan sekali gak ngerti ttg apa yg loe
tanyakan...
Sdr. Pengamat… maaf mengecewakan anda, dan anda harus kecewa lagi, karena saya
tidak pernah mendengarkan ustad dan ulama-ulama menjelekkan Yesus seperti yang
anda tuduhkan… cukuplah Al Quran menyatakan bahwa kami wajib menghormati Yesus…
Saya masih mengharapkan anda atau netter Kristen lainnya menjawab pertanyaan
saya tentang konsep penyaliban untuk penebusan dosa… supaya kami paham...
Saya sudah biasa dikecewakan oleh kesalahpahaman anda.
Gua gak pernah bilang bhw Ustad dan ulama menjelek-jelekkan Yesus.
Yang gua katakan adalah: "Pemahaman kamu mengenai ajaran Kristen itu ngawur
karena kesalahpahaman yg diajarkan ustad2/ulama kamu mengenai kristen"
Apakah Anda menyakini kebenaran dari ayat-ayat tersebut diatas? Jika ya, Apakah
Anda bisa menerima Taurat dan Injil sebagai kebenaran? Apakah Anda juga bisa
menerima ajaran Isa dan Kitab Injil sebagai petunjuk dan cahaya serta pengajaran
untuk orang-orang bertaqwa? Bagaimana Anda menempatkan sosok Yesus (Isa) dalam
kehidupan Anda?
Mungkin jawaban saya tidak berbeda dengan Sdr. Menj… Kami beriman kepada Kitab-kitab
Suci Allah, Taurat, Zabur dan Injil… Al Quran bahkan menyebut nama Isa lebih
banyak dari Muhammad… Tetapi, Al Quran tidak pernah menyatakan Isa itu Tuhan,
atau Allah menjadi manusia Isa… dan saya yakin Injil juga tidak pernah
menyatakan hal itu… Nama-nama tersebut adalah Rasul utusan Allah untuk
disampaikan kepada manusia… bahwa tiada yang patut disembah kecuali Allah…
Dari mana anda yakin injil tidak pernah mengatakan bhw Yesus itu Tuhan??? anda
tidak paham sama sekali ttg Kristen dan Injil! yg anda pahami adalah kesalah
pahaman.
Quote:
Al Quran selalu tegas dalam ayat-ayat Tauhid… pernah dengar ayat "Tiada Tuhan
selain Allah", "Tidak ada sesuatupun yang menyamai Allah"?? Itulah beberapa
ketegasan yang disampaikan Allah dalam Al Quran, dan Sdr. Gilang mengutip
Alkitab ayat Samuel yang kedua pasal 7 ayat 22 yang isinya SAMA… yaitu Tiada
yang dapat disamakan dengan dikau dan tiada Allah melainkan Engkau… kecuali jika
ayat iu tidak pernah ada… atau Sdr. Gilang berbohong kepada kami…
Sama Kristen juga mengajarkan hal diatas! Sayang kamu belum paham Kristen dng
benar!
wrote: Beliau itu nggak bisa baca tulis; kenapa Allah begitu? Supaya Al Qur'an
TIDAK DIPALSU.
Argumentasi Anda bahwa Nabi Muhammad itu tidak bisa baca dan tulis supaya Al-Quran
TIDAK DIPALSU adalah sama sekali tidak logis. Malah sebaliknya karena Nabi
Muhammad tidak bisa baca dan tulis, maka Al-Quran beresiko sangat besar untuk
dipalsukan.
Seperti diketahui bahwa Al-Quran "diturunkan" kepada Nabi Muhammad yang kemudian
"dibacakan/dinyanyikan secara keras" dan kemudian "dihafalkan" dan "dicatat"
oleh orang-orang yang khusus untuk hal tersebut. Karena tidak bisa membaca dan
menulis bagaimana Nabi Muhammad tahu kalo yang dicatat itu sudah benar? Kalo
Anda bilang dibaca ulang, bagaimana Nabi Muhammad bisa tahu kalo yang dibaca
ulang dan yang tertulis itu sudah sesuai sedangkan Nabi sendiri tidak bisa baca
dan tulis alias buta huruf? Bingung saya dengan logika Anda.
wrote: Biasanya kalo orang itu pinter tapi moralnya jeblok, dia akan merusak isi
kitabnya dan mengubahnya sesuai dg nafsunya sendiri.
Biasanya kalo orang itu buta huruf pasti dia tidak bisa merusak isi kitabnya
karena memang nggak tau apa isinya (nggak bisa baca dan tulis), tapi tentu
gampang sekali ditipu oleh orang lain dan sama sekali nggak tau kalo isi
kitabnya sudah dirubah orang lain. Itulah kerugiannya kalo buta huruf.

Coba pikirkan dua kemungkinan berikut ini:

Pertama: Jika memang Nabi Muhammad itu buta huruf berarti Nabi telah berdosa
terhadap Allah karena tidak menjalankan perintahNya, dan umat Islam yang tidak
buta huruf telah mengkhianati Nabi Muhammad karena tidak mencontoh perbuatan
beliau.

Penjelasan:
Berikut ayat Al-Quran mengenai "literacy":
Al-Quran 96:1-5
1 Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
2 Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah
3 Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah,
4 Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam
5 Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Note: Kalam = 1) pen terbuat dari tulang daun. 2) (Lit.) alat menulis.

Ayat-ayat tersebut di atas jelas menyatakan: Bacalah ………….. Dia yang mengajarkan
menulis ………….. mengajarkan kepada manusia apa yg tidak diketahuinya (melalui
tulisan dan bacaan).
Nabi Muhammad sebenarnya mempunyai waktu 23 tahun selama Al-Quran diturunkan
untuk belajar membaca dan menulis. Tetapi apakah waktu tersebut digunakan untuk
belajar membaca dan menulis? 23 tahun adalah waktu yang cukup lama untuk belajar
membaca and menulis jika memang serius. Mengapa Nabi, melalui Al-Quran,
mengajarkan membaca dan menulis ("literacy") untuk mendapatkan pengetahuan
sedangkan Nabi enggan mempelajarinya dan tetap buta huruf ("illiterate") sampai
wafat?
Kalo Nabi Muhammad tidak berminat belajar membaca/menulis dan kenyataannya tidak,
berarti membaca dan menulis adalah tidak baik dan tidak perlu karena Nabi tidak
berusaha untuk mencapainya, dan menjadikannya sunnah sehingga umat Islam juga
memcontoh hal ini.
Para wanita di negara-negara yang menjalankan syariat Islam secara ketat sudah
menjalankan sunnah ini. Tinggal prianya yang masih membandel.
Kedua: Jika memang Nabi Muhammad itu ternyata tidak buta huruf berarti Nabi
telah berdosa terhadap Allah karena telah menipu dan membohongi umat Islam
selama kurang lebih 1500 tahun.
Penjelasannya: Tidak perlu dijelaskan lagi, sudah jelas.
Muhammad punya waktu 23 tahun untuk belajar baca dan menulis sesuai dengan
perintah Alloh saat pertama kali wahyu diturunkan padanya. Namun sampai akhir
hayatnya beliau tetap tak mampu baca-tulis.
Kalau Muhammad saja yang asli Arab enggan belajar baca dan tulis Arab, kenapa
orang-orang bukan Arab mesti repot-repot belajar baca tulis Arab?
wrote: Rasulullah memang illiterate, tapi moral (HEY, MORAL!!) beliau itu bagus.
Inilah pertimbangan kenapa Allah menjadikan beliau seorang Nabi di gua Hira ada
usia 40 thn (usia kematangan. Ingat pepatah, "Life begins at 40"?).
Sahih Bukhari ,Volume 1, Book 4, Number 234:
Anas said, "Some people of 'Ukl or 'Uraina tribe came to Medina and its climate
did not suit them. So the Prophet ordered them to go to the herd of (Milch)
camels and to drink their milk and urine (as a medicine). So they went as
directed and after they became healthy, they killed the shepherd of the Prophet
and drove away the camels. The news reached the Prophet early in the morning and
he sent (men) in their pursuit and they were captured and brought at noon. He
then ordered to cut their hands and feet (and it was done), and their eyes were
branded with heated pieces of iron, They were put in 'Al-Harra' and when they
asked for water, no water was given to them." Abu Qilaba said, "Those people
committed theft and murder, became infidels after embracing Islam and fought
against Allah and His Apostle ."
Apakah penyiksaan dengan memotong kaki dan tangan, dan mata distempel dengan
besi panas yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad seperti tercantum dalam Hadis
di atas adalah MORAL yang Anda maksud?
wrote: Kenapa tuhan harus mono? dan kenapa agama harus monotheism?
Siapa bilang tuhan harus mono (singular), bisa juga poly (plural). Coba simak
ayat Quran berikut:
Al-Quran 69:43-47 : Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.
Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,
Niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar
Kamipotong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu
yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.
Bukankah kata "Kami" menunjukkan bahwa Allah tidak satu (mono) melainkan banyak
(poly)?

Pembunuhan Ka`b bin al-Ashraf

Pembunuhan Ka`b bin al-Ashraf

Ketika Muhammad hijrah dan tinggal di Medina (Yathrib) perlahan-lahan dia
memperkuat kekuasaannya dengan terlebih dahulu mencari dukungan dari orang-orang
Yahudi dan Nasrani yang sudah terlebih dahulu menetap di Medina. Sampai-sampai
Muhammad juga memindahkan arah kiblat ke Yerusalem untuk mendapatkan dukungan
penduduk setempat. Tetapi dalam proses perjalanan dan sepak terjang Muhammad,
perbutaan dan klaim kenabiannya tidak sepenuhnya diterima dengan oleh penduduk
Medina dan sekitarnya. Cara-cara yang digunakan oleh Muhammad dan para sahabat
terhadap orang-orang yang bernani melawan, walaupun sebatas vocal, tidak bebeda
jauh seperti yang digunakan oleh para Mafia, yaitu pembunuhan, penyiksaan, dan
intimidasi.
Salah satu korbannya adalah Ka`b bin al-Ashraf seperti yang diceritakan dalam
Hadist Sahih Bukhari Volume 5 # 369. Pembunuh yang diperintahkan oleh Muhammad
untuk membunuh Ka`b bin al-Ashraf adalah Muhammad bin Maslama.

Sahih Bukhari Volume 5 # 369

Narrated Jabir Abdullah:
Rasulullah bersabda, "Siapa yang bersedia membunuh Ka`b bin al-Ashraf yang telah
menyakiti Allah dan Rasulnya?" Dari situ Maslama berdiri dan berkata, "Oh,
Rasulullah! Apakah kamu suka kalo saya membunuhnya?" Nabi bersabda, "Ya".
Maslama berkata, "Kalo begitu biarkan saya memfitnah (dengan kata lain menipu Ka`.
Nabi bersaba, "Anda boleh mengatakan demikian."
Maslama pergi ke Ka`b dan berkata, "Orang itu (i.e Muhammad) meminta Sadakah (i.e
Zakat, pajak) dari kita, dan dia menyebabkan masalah pada kita, dan saya dating
untuk meminjam sesuatu dari mu." Untuk itu, Ka`b berkata, "Oleh Allah, kamu akan
cape (bosan) menghadapi dia (Muhammad)!" Maslama berkata, "Sekarang sejak kami
sudah mengikutinya, kami tidak mau meninggalkan dia dan sampai kami melihat
bagaimana dia akhirnya. Sekarang kami mau kamu meminjamkan kepada kami satu atau
dua truk onta penuh dengan makanan." Ka`b berkata, "Ya, tapi kamu mesti
memberikan jamiman pada saya." Maslama dan temannya berkata, "Apa yang kamu mau?"
Ka`b menjawab, "Jaminkan perempuan anda pada saya". Mereka berkata, "Bagaimana
mungkin kami menjaminkan perempuan kami pada anda dan anda adalah yang
terganteng daripada semua orang Arab?" Ka`b berkata, "Kalau begitu jaminkan anak
anda kepada saya." Mereka berkata, "Bagaimana mungkin kami menjaminkan anak-anak
kami kepada mu? Di waktu yang akan datang, mereka akan dihina oleh orang-orang
bahwa si anu telah dijaminkan untuk satu truk onta penuh makanan. Hal itu akan
membuat kami malu, tapi kami akan menjaminkan senjata kami kepadamu."
Maslama dan temannya menjanjikan pada Ka`b bahwa Maslama akan kembali padanya.
Dia datang ke Ka`b pada malam harinya bersama dengan saudara lelaki angkat Ka`b,
Abu Na`ila. Ka`b mengundang mereak untuk masuk kedalam rumahnya dan pergi
bersama dengan mereka. Isterinya menanyakan padanya, "Kemana engkau akan pergi
di waktu malam demikian?" Ka`b menjawab, "Tidak lain tetepai Maslama dan saudara
angakat saya abu Na`ila yang datang." Isterinya berkata, "Saya mendengar suara
seakan-akan darah bercucuran darinya." Ka`b berkata, "Mereka tidak lain tetapi
saudara saya Maslama dan saudara angkat saya Abu Na`la. Seorang yang murah hati
selayaknya memenuhi undangan untuk melewatakan malam hari walaupun jika diundang
untuk dibunuh."
Maslama pergi dengan kedua lelaki tersebut. Jadi Maslama masuk bersama dengan
dua orang, dan berkata kepada mereka, "Ketika Ka`b datang, saya akan menyentuh
rambutnya dan menciumnya, dan ketika kamu melihat bahwa saya telah memegang
kepalanya, pukulah dia. Saya akan membiarkan anda mencium kepalanya."
Ka`b bin al-Ashraf turun dan menghampiri mereka dalam pakaiannya, dan
menyebarkan bau parfum. Maslama berkata, "Saya belum pernah mencium wangi yang
lebih baik dari pada ini." Ka`b menjawab, "Saya mempunyai wanita Arab terbaik
yang mengetahui cara penggunaan parfum kelas tinggi." Maslaam meminta Ka`b, "Bolehkan
saya mencium kepala anda?" Ka`b berkata, "Boleh." Maslama menciumnya dan membuat
temanya menciumnya juga. Kemudian dia meminta Ka`b lagi, "Apakah saya boleh (mencium
kepala anda)?" Ka`b berkata, "Boleh." Ketika Maslama berhasil memegangnya erat,
dai berkata (kepada teman-temannya), "Tankap dia!" Kemudian mereka membunuhnya
dan pergi kepada nabi untuk memberitahukan kepadanya.

Dari Ibn Sa'd, vol 1, halaman 37:
Mereka (Maslama dan teman-temannya) memotong kepalanya (Ka` dan membawanya ….
mereka menyuguhkan kepala Ka`b dihadapan Muhammad. Dia (nabi) memuji Allah atas
kematiannya (Ka`.

Pertanyaannya:
Nabi Muhmmad ingin membunuh Ka`b karena menurut Nabi Muhammad dia telah
menyakiti "Allah dan Rasulullah". Bagaimana mungkin seorang Ka`b menyakiti Allah?
Apakah Nabi Muhammad bisa seenaknya membunuh orang-orang yang tidak sepaham
dengannya?
Nabi Muhammad memerintahkan orang lain untuk melakukan pekerjaan kotor ini. Nabi
Muhammad mau dirinya bersih dari pembunuhan orang yang telah menyakiti Allah dan
dirinya. Bukankah ini suatu tindakan yang pengecut?
Nabi Muhammad merestui Maslama untuk berbohong, memfitnah, dan menipu Ka'b agar
dia bisa keluar rumah dan dibunuh. Apakah perbutaan pengecut dengan menghalalkan
segara cara beginikah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad? Bukankah hal ini sama
dengan tingkah laku para Mafia?

Pembunuhan Abu Afak

Nabi Muhammad rupanya tidak pilih bulu dalam hal memerintahkan pembunuhan
terhadap orang-orang yang menentang dia. Satu persatu dibungkam dengan
pembunuhan keji dan pengecut. Tidak peduli apakah itu pria muda, kakek tua renta,
atau perempuan yang masih menyusui. Perintah pembunuhan lainnya yang dikeluarkan
Muhammad saat di Madinah adalah terhadap seorang tua berumur 120 tahun bernama
Abu Afak.
Dari Sirat Rasul Allah (Kehidupan Rasul Allah) Oleh Ibn Ishaq, hal 675:

EXPEDISI SALIM B. UMAYR'S EXPEDITION UNTUK MEMBUNUH ABU AFAK

Abu Afak adalah salah satu dari B. Amr b, Auf dari klan B. Ubayda. Dia
menunjukkan ketidakpuasannya keitka Rasulullah membunuh al-Harith b. Suwayd b.
Samit dan berkata:

"Lama sudah saya hidup tapi tidak pernah saya melihat
Suatu kumpulan orang-orang
Yang lebih setia terhadap tanggung jawab mereka
Dan sekutu mereka ketika diperintahkan
Daripada anak-akan Qayla ketika mereka berkumpul,
Orang yang menaklukkan gunung dan tidak pernah menyerah,
Seorang penunggang yang datang kepada mereka memisahkan mereka menjadi dua (mengatakan)
"Diperbolehkan", "Dilarang", dari semua macam hal.
Jika seandainya anda percaya dalam kemuliaan atau martabat
Anda pasti akan mengikuti Tubba.

[Catatan: Tubba adalah pemimpin dari Yemen yang menyerbu yang merupakan bagian
dari Saudi Arabia sekarang ini. Qaylite menentang mereka]
Rasulullah bersabda, "Siapa yang akan berurusan dengan bajingan ini untuk saya?"
Kemudian Salim b. Umayr saudara laki-laki B. Amr b. Auf, salah satu dari "yang
berduka", pergi dan membunuhnya. Umama b. Muzayriya berkata mengenai hal itu:
Kamu memberikan kepada agama Allah dan orang yang bernama Ahmad! (Muhammad).
Melalui dia yang adalah ayahmu, kejahatan adalah anak yang dia hasilkan!. "Hanif"
memberikanmu dorongan di waktu malam dengan perkataan. "Ambilah Abu Afak itu
terlepas dari umurnya!" Walaupun saya tahu apakah itu perbuatan orang atau jin
Yang membunuhmua di kegelapan malam (Saya tidak akan memberi tahu).

Dari Kitab Al Tabaqat Al Kabir Volume 2, Oleh Ibn Sa`d, halam 32:
Kemudian terjadi serangan ("sariyyah") oleh Salim Ibn Umayr al-Amri terhadap Abu
Adak, orang Yahudi pada (bulan) Shawwal dipermulaan dari bulan ke duapuluh dari
hijrah Rasulullah. Abu Afak adalah dari Bani Amr Ibn Awf dan seorang yang sudah
tua yang telah mencapai umur 120 tahun. Dia seorang Yahudi, dan dulunya pernah
menghasut orang-orang untuk menentang Rasulullah, dan menyusun bait-bait puisi
yang bersifat menyindir (Muhammad).
Salim Ibn Umayr yang adalah salah seorang yang paling berduka yang
berpartisipasi dalam perang Badr berkata, "Saya bersumpah bahwa saya harus
membunuh abu Afak atau mati dihadapannya." Dia menunggu kesempatannya sampai
suata malam yang panas datang, dan Abu Afak tidur di ruang terbuka. Salim Ibn
Umayr mengetahui hal ini, sehingga dia menusukkan pedangnya pada hati Abu Afak
dan menekannya sampai tembus ke kasurnya. Musuh Allah berteriak dan orang-orang
yang menjadi pengikutnya segera datang kepadanya, membawa dia ke rumahnya dan
menguburkannya.
Abu Afak yang sudah tua renta yang sudah tinggal di Medina sebelum Nabi Muhammad
hijrah dari Mekkah mendorong orang-orang yang tinggal di Medina untuk meragukan
dan meniggalkan Nabi Muhammad. Afak merasa bahwa ajaran dan perkataan Nabi
Muhammad sangat aneh dan diktatorial. Dia mempertanyakan orang-orang Arab yang
percaya dengan Nabi Muhammad. Dia suka membuat puisi-puisi yang bersifat satire
untuk menynidir Nabi Muhammad. Kelihatannya Nabi Muhammad tidak senang sehingga
memerintahkan pengikutnya untuk menghabisi "bajingan" ("rascal") yang sudah tua
renta ini. Abu Afak sama sekali tidak mengacam atau menyakiti Nabi Muhammad
secara fisik. Hanya dengan kata-kata yang tidak pas di telinga Nabi Muhammad,
maka melayanglah nyawanya.

Pertanyaannya
Apakah pembunuhan Abu Afak yang dilakukan oleh Salim atas perintah Nabi Muhammad
bisa dibernarkan?
Apakah hanya karena sindrian dari puisi dan kata-kata Abu Afak yang tidak
berkenan dihati Nabi Muhammad, nyawanya bisa diambil oleh Muhammad begitu saja?
Apakah ini standard moral Nabi Muhammad sebagai seorang utusan Allah?
Tidakakah Anda melihat bahwa pembunuhan terhadap Abu Afak seorang tua renta oleh
Salim seorang pejuang Muslim dengan cara mencuri-curi pada saat Abu Afak
tertidur lelap sebagai perbutaan yang sangat pegecut?

Pembunuhan Asma Binti Marwan
Apakah ada yang berani mempertanyakan kediktatoran Nabi Muhmmad dan para sahabat?
Adakah yang berani vokal pada jaman Orba? Adakah rakyat Irak yang berani
menentang Saddam Hussein sebelum jatuh? Apakah yang akan terjadi pada mereka
yang berani menentang para diktator? Jawabanya, jelas akan dibunuh dengan keji.
Begitulah yang terjadi sesudah pembunuhan Abu Afak yang tua renta yang sudah
tidak bergigi itu. Asma bint Marwan menyuarakan ketidakpuasan atas kekejaman dan
ketidakadilan Nabi Muhammad dalam memerintahkan pembunuhan Abu Afak. Karena
berani mempertanyakan perbuatan keji Nabi Muhammad, nyawa Asma bint Marwan pun
melayang sia-sia tanpa bekas. Kambing pun tidak akan peduli, begitulah kira-kira
pernyataan Nabi Muhammad setelah Asma dibunuh.

Dari Sirat Rasul Allah (Terjemahan A. Guilaume, "The Life of Muhammad") halaman
675 - 676:

PERJALANAN UMAYR B. ADIYY UNTUK MEMBUNUH ASMA B. MARWAN.

Dia (Asma) berasal dari B. Umayya b. Zayd. Ketika Abu Afak telah dibunuh, dia
memperlihatakan ketidakpuasannya. Abdullah b. al-Harith b. Al-Fudayl dari
ayahnya berkata bahwa dia kawin dengan seorang pria dari B. Khatma yang bernama
Yazid b. Zayd. Menyalahkan Islam dan para pengikutnya dia (Asma) berkata:
"Saya memandang rendah B. Malik dan al-Nabit dan Auf dan B. al-Khazraj. Kalian
mematuhi seorang asing yang bukan dari antara kamu. Yang bukan "Murad" atau "Madhhij"
(dua suku berasal dari Yaman). Apakah kalian mengharapkan kebaikan dari dia
setelah pembunuhan atas pemimpin kalian, seperti orang lapar yang menunggu kaldu
dari tukang masak? Apakah tidak ada orang yang dapat dibanggakan yang akan
menyerangnya dengan tiba-tiba dan memutuskan harapan mereka yang mengharapkan
segala hal dari dia?"

Hassan b. Thabit menjawabnya:

"Bani Wa`il dan B. Waqif dan Khatma lebih rendah tingkatnya dari B. al-Khazrahj.
Ketika dia (Asma) memanggil kesengsaraan yang bodoh dalam dukanya. Karena
kematian sudah tiba. Dia membangkitan amarah seorang lelaki dari asal yang mulia.
Mulia dalam kepergian dan kedatangannya. Sebelum tengah malam dia mencelupkanya
dalam darahnya. Dan tidak menyebabkan rasa bersalah karenanya."
Ketika Rusulullah mendengar apa yang telah diucapkan oleh nya (Asma) dia
bersabda, "Siapa yang akan melenyapkan dari saya anak perempuan Marwan?" Umayr b.
Adiy al-Khatmi yang bersamanya mendengarnya, dan malam itu juga dia pergi ke
rumahnya (Asma) dan membunuhnya. Pada pagi harinya dia mendatangi Rasulullah dan
memberitahukan padanya apa yang telah dia lakukan dan dia (Muhammad) bersabda, "Kamu
telah membantu Allah dan Rasulnya, Oh Umayr!" Ketika dia bertanya apakah dia
harus menanggung konsekwensi jahat atas perbuatannya, Rasulullah bersabda, "Dua
ekor kambingpun tidak akan beradu kepala mengenainya (Asma)", jadi Umayr kembali
ke orang-orangnya.
Kemudian terjadi kebingungan diantara B. Khatma pada hari itu mengenai masalah
bint Marwan. Dia mempunyai lima anak laki-laki, dan ketika Umayr datang kepada
mereka setelah dari Muhammad dia berkata, "Saya telah membunuh bint Marwan, Oh
orang-orang Khatma. Hadapilah saya jika kamu bisa; jangan biarkan saya menunggu."
Itulah hari permulaan Islam menjadi sangat kuat diantara B. Khatma; sebelum itu
mereka yang Muslim menyembunyikan kenyataan. Yang pertama kali menerima Islam
adalah Umayr b. Adiy yang dijuluki "Pembaca", dan Abdullah b. Aus dan Khuzayma b.
Thabit. Hari sesudah bint Marwan dibunuh, orang-orang B. Khatma menjadi Muslim
karena mereka melihat kekuatan Islam.

Dari Ibn Sa`d, Kitab al-Tabaqat al-Kabir, terjemahan S. Moinul Haq, Vol. 2, hal.
31

SERANGAN (SARIYYAH) UMAYR IBN ADI
Kemudian terjadilah serangan (sariyyah) Umayr ibn Adi Ibn Kharashah al-Khatmi
terhadap Asma Bint Marwan dari Bani Umayyah Ibn Zayd, ketika lima malam sebelum
bulan suci Ramadhan, dipermulaan bulan keduapuluh sejak hijrah Rasulullah. Asma
adalah isteri Yazid Ibn Zayd Ibn Hisn al-Khatmi. Dia sebelumnya pernah mencerca
Islam, menyakiti hati nabi (Muhammad) dan mempengaruhi orang-orang menentang dia.
Dia membuat bait-bait puisi. Umayr Ibn Adi mendatanginya pada malam hari dan
masuk ke rumahnya. Anak-anaknya sedang tidur di sekitarnya. Ada satu yang sedang
dia susui. Dia (Umayr) mencarinya dengan tanganya karena dia buta, dan
memisahkan anak itu darinya. Dia menghujamkan pedangnya di dadanya hingga tembus
ke punggungnya. Kemudian dia melakukan sholat pagi bersama dengan nabi (Muhammad)
di al-Madina. Rasulullah bersabda padanya: "Apakah kamu sudah membantai anak
perempuan Marwan?" Dia berkata: "Sudah. Apakah adalah hal lain yang perlu saya
lakukan?" Dia (Muhammad) bersabda: "Tidak ada. Dua kambing tidak akan mengadu
kepala mengenai dia (Asma)." Inilah adalah kata-kata yang pertama kali didengar
dari Rasulullah. Rasulullah memberi julukan kepadanya Umayr, "basir" (yang
melihat).
Lagi-lagi suatu pembunuhan keji dan pengecut yang dilakukan oleh pengikut setia
Nabi Muhammad. Pembunuhan terhadap Abu Afak dan Asma bint Marwan dilakukan
dengan sangat pengecut secara diam-diam pada malam hari saat korban sedang tidur
lelap. Pembunuhan Asma seorang wanita yang sedang menyusui anaknya yang masih
balita adalah sangat kejam. Hanya karena puisinya dan pembelaannya atas kematian
Abu Afak yang tua renta, Asma dihabisi oleh Nabi Muhammad secara kejam dan keji.
Begitu teganya Nabi Muhammad menghabisi nyawa seorang perempuan tak berdaya yang
mempunyai lima anak dan satu diantaranya masih menyusui. Bisa dibayangkan
penderitaan keluarga Asma.
Yang lebih parah lagi, Nabi Muhammad mengatakan bahwa kambingpun tidak akan
beradu kepala mengenai hal ini. Yang artinya tidak akan ada yang peduli. Memang
Nabi Muhammad dan pengiktunya tidaklah akan peduli, tapi lima anak-anak Asma
yang masih kecil dan keluraganya tentunya sangat peduli.


Pertanyaannya:
Inikah moral yang dicontohkan dan disunnahkan oleh Nabi Muhammad?

Begitukah caranya Islam merekut umatnya dengan mendatangkan terror? Bukankah
setelah pembunuhan Asma orang-orang B. Khatma masuk Islam karena takut dan
melihat Islam yang begitu kejam? Lebih aman masuk Islam daripada dibunuh?
Apa bedanya cara-cara pembungkaman dan pembantaian ini dengan cara para Mafia
atau rezim-rezim diktator?
Mengapa Nabi Muhammad begitu pengecut sehingga harus selalu menggunakan tangan
orang lain untuk membunuh orang-orang yang tidak sepaham dengan dia, dan
kemudian mengatakan bahwa kambingpun tidak peduli alias tidak ada yang peduli
atau tidak berdosa sama sekali?
Inikah tawaran istimewa dari Islam bahwa membunuh ibu lima anak yang sedang
menyusui yang sekedar membuat puisi satire adalah hal yang tidak berdosa karena
perintah Nabi Muhammad dan Allah, sehingga orang-orang berbondong-bondong masuk
Islam?

Dari Kitab Al Tabaqat Al Kabir Volume 2, Oleh Ibn Sa`d, halam 32:
Kemudian terjadi serangan ("sariyyah") oleh Salim Ibn Umayr al-Amri terhadap Abu
Adak, orang Yahudi pada (bulan) Shawwal dipermulaan dari bulan ke duapuluh dari
hijrah Rasulullah. Abu Afak adalah dari Bani Amr Ibn Awf dan seorang yang sudah
tua yang telah mencapai umur 120 tahun. Dia seorang Yahudi, dan dulunya pernah
menghasut orang-orang untuk menentang Rasulullah, dan menyusun bait-bait puisi
yang bersifat menyindir (Muhammad).

Membunuh karena tidak tahan melihat kemurtadan di depan mata ? Jadi menurut anda
pembunuhan seperti ini diperbolehkan ?

QUOTE
Membunuh karena tidak tahan melihat kemurtadan di depan mata ? Jadi menurut anda
pembunuhan seperti ini diperbolehkan ?

Sekali lagi saya katakan bahwa Islam itu tidaklah membunuh orang tanpa alasan
dan dalam kasus ini bukanlah si Abu Afak murtad akan tetapi dia ini sudah
menghina nabi dan kaum Muslim dan telah menyebarkan permusuhan diantara orang
Muslim.Jadi sekali lagi saya harap bung Moonlight baca postingan saya dan
sejarah yg sesungguhnya dari versi Islam dan coba bandingkan dengan yang anda
ketahui.

Jadi menurut anda, boleh membunuh ketika curiga bahwa musuh akan menyerang kita
?

QUOTE (yusuf roni @ Oct 11 2004, 05:37 PM)
Nah ini juga namanya Jaka sembung nggak keramas bu , nggak nayambung Bu. Masa
sih kalo cuma curiga aja boleh membunuh,itu sih keterlaluaan namanya.Begini bu ,
ibukan tahu bagaimana kelakuannnya orang yahudi yang begitu sombong dan licik
sampai - sampai nabi-nabi dan rasulnya banyak yang dibunuh oleh kaum bani Israel
ini. hingga Yesus pun di salibnya bukan begitu bu. Jadi sebaiknya itu baca lagi
deh postingan saya mengenai Abu Afak orang Yahudi ,oke.

Saya tidak ingin berpolemik tentang kelicikan seseorang, saya hanya ingin
menanyakan, apakah boleh membunuh ketika curiga bahwa musuh akan menyerang kita
? (Musuh tersebut bisa saja musuh yang licik menurut anda). Boleh atau tidak ?
Kalau susah jawabnya, nggak usah dijawab juga nggak apa-apa.

QUOTE

Jadi alasan membunuhnya karena ini ya (saya posting kembali tulisan anda) :
Adalah Abu Afak,seorang Yahudi yg selalu menebar kebencian terhadap Rasullah saw.Setelah
perang Badar da kaum Muslimin meraih kemenangan yg gemilang,hatinya makin panas
dan kebenciannya makin memuncak terhadap Nabi saw dan kaum Muslimin.Dari hari ke
hari ,ia terus-menerus menampakkan permusuhan. Diantaranya ia menyuruh pengarang
syair untuk menggubah syair-syair celaan,cercaan,cacian.makin,dan penghinaan
terhadap Nabi saw dan Islam.Diantara perbuatan yg dilakukan dgn cara terang-2 an,yaitu
melemparkan kata-kata cemoohan kepada Nabi dan menghasut kawan-2 nya supaya
menentang dan melawan kaum muslimin.Terhadap para kawannya yg sudah beriman,ia
memaksanya supaya segera keluar dari Islam.Melihat tindak tanduk Abu afak yg
sangat membahayakan itu,diam diam salah seorang sahabat Nabi bernama Salim bin
Umair pergi ke Kediaman ABU AFAK.Dengan cara menyamar,Salim bin Umair mengawasi
gerak gerik Abu afak.Pada malam harinya,ia masuk ke rumah musuh Allah itu dan
mendapati Abu afak sedang tidur nyenyak di rumahnya.Dengan penuh keberanian,seketika
itu juga Salim bin Umair langsung meletakan pedangnya dibatang leher Abu Afak.seketika
itu,musuh Allah itu mati.

Itu hanya ringkasan saja dan kalo Ibu ingin jelas , Ibu bisa baca di buku-buku
sejarah nabawiyah versi Islam dan coba Ibu bandingakan tentang cerita tersebut.Sedangkan
cerita-cerita yg ditulis oleh Bung Nomind kebanyakan tidak fair karena
kebanyakannya hasil tulisan para orientalist yang sudah benci sama Islam.

Banyak tulisan dari NoMind dan BRW JUSTRU dari kalangan Islam sendiri. Baca dulu
sumber yang mereka kutip, baru komentar.

QUOTE (yusuf roni @ Oct 12 2004, 01:55 PM)
Bagaimana dari Islam, kalo isinya sudah diplinterkan kesana kemari. dan juga
pengambilan isi nya banyak dari website-websiite anti Islam dikatakan dari Islam.Makanya
Ibu lihat dulu dari yang dikemukan oleh Bung No Mind dan Bung Brw.

Ada yang dari sumber islam, ada yang dari sumber kafir.

QUOTE : Anda bisa memilah-milah mana yang sumber Islam, mana yang sumber kafir.
Kan anda pintar ?

Ah Ibu jangan suka memuji seperti itu . Ibu juga pintar. Bagaimana Ibu bisa kita
teruskan diskusi ini.

Oke, karena anda berniat baik, maka kita teruskan diskusi ini :

Pertanyaannya:1. Nabi Muhmmad ingin membunuh Ka`b karena menurut Nabi Muhammad
dia telah menyakiti "Allah dan Rasulullah". Bagaimana mungkin seorang Ka`b
menyakiti Allah? Apakah Nabi Muhammad bisa seenaknya membunuh orang-orang yang
tidak sepaham dengannya?

2. Nabi Muhammad memerintahkan orang lain untuk melakukan pekerjaan kotor ini.
Nabi Muhammad mau dirinya bersih dari pembunuhan orang yang telah menyakiti
Allah dan dirinya. Bukankah ini suatu tindakan yang pengecut?

3. Nabi Muhammad merestui Maslama untuk berbohong, memfitnah, dan menipu Ka'b
agar dia bisa keluar rumah dan dibunuh. Apakah perbutaan pengecut dengan
menghalalkan segara cara beginikah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad? Bukankah
hal ini sama dengan tingkah laku para Mafia?

Tidak ada komentar: