Jumat, 15 Februari 2008

Cerita Nabi

Cerita Nabi

Muhammad adalah anak Abdullah bin Abd al-Muttalib dari suku Quraysh dari hasil
perkawinannya dengan Aminah. Muhammad lahir di Mekkah sekitar 570 AD. Ayahnya
meninggal sebelum ia dilahirkan dan ibunya meninggal ketika ia masih kanak-kanak,
dan ia dibesarkan oleh kakeknya kemudian oleh pamanya Abu Talib. Sebagai remaja
Muhammad telah menempuh perjalanan sampai ke Syria dengan para pedagang dengan
caravan mereka. Pada umur 25, Muhammad dipersunting oleh Khadijah, anak
Khuwailid, seorang janda kaya raya yang berumur 15 tahun lebih tua dari Muhammad.

Terkesan oleh monotheism orang-orang Yahudi dan Nasrani, sejumlah penganut
kepercayaan pada Tuhan atau paham spiritualitas, yang dikenal juga dengan “Hanif”
telah menolak ajaran polythesism suku Arab di waktu itu. Muhammad sangat
terpengaruh oleh mereka. Adalah menjadi kebiasaan Muhammad untuk menyendiri ke
dalam gua untuk berdoa dan bermeditasi. Sesuai dengan tradisi Islam, suatu malam
di bulan Ramadhan sekitar tahun 610, ketika Muhammad tertidur atau dalam keadaan
“trance”, ada suara yang datang kepadanya dan berkata: “Bacalah!”. Ia menjawab:
“Apa yang mesti saya baca?” Perintah suara tersebut diulang sebanyak tiga kali,
sampai akhirnya suara itu berkata: “Bacalah atas nama Tuhan mu yg menciptakan,
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmu adalah yang Maha
Pemurah, yang dengan kalam mengajari manusia apa yang tidak diketahui”.

Tidak jelas suara apa itu sebenarnya. Apakah benar Garbriel atau Setan tidak ada
yang tahu pasti dan tidak bisa dibuktikan.

Setelah kejadian tersebut suara dalam goa tersebut selalu terngiang-ngiang di
telinganya, dan Muhammad mempercayainya sebagai suara malaikat Gabriel, sehingga
ia pergi ke orang-orang Mekkah dan mengatakan bahwa ia adalah nabi besar tetapi
mereka hanya menertawainya dan mengatakan bahwa dia sudah tidak waras dan
menolaknya. Karena ditolak kemudian Muhammad pergi ke orang-orang Yahudi dan
mengatakan bahwa ia adalah nabi yang lebih besar dari pada Musa. Tentu saja hal
ini dilihat oleh orang-orang Yahudi sebagai suatu penghinaan karena Musa adalah
nabi terbesar bagi mereka yang telah menghabiskan waktu 40 tahun hidup bersama
dengan mereka dan belajar bersama-sama dari Tuhan di dalam perjalanan mereka
menuju tanah perjanjian.

Orang-orang Yahudi juga menolak Muhammad, dan oleh karena itu ia lalu pergi ke
orang-orang Nasrani dan mengatakan kepada mereka bahwa ia adalah nabi yang lebih
besar daripada Yesus. Karena orang-orang Nasrani mempercayai dalam hati mereka
dengan teguh bahwa Yesus adalah Anak Tuhan yang hidup dan Tuhan yang menjelma
menjadi manusia, mereka juga menolak Muhammad yang tidak jelas asal usulnya.
Muhammad ditolak karena telah berani mengangkat dirinya lebih tinggi dari pada
Anak Tuhan. Tidak ada yang berani melakukan hal ini kecuali Iblis.

Setelah berusaha dan gagal dalam mengangkat dirinya ke dalam posisi tinggi di
antara ketiga agama atau ajaran yang sudah lama ada di wilayahnya, Muhammad
tinggal punya satu pilihan saja yaitu menciptakan agamanya sendiri dengan
menggunakan Dewa Bulan orang-orang Mekkah dan berhala keluarganya, ALLAH. Ingat
sebelum Muhammad mengajarkan Islam, Allah sudah disembah oleh keluarganya dan
orang-orang Quraysh. Buktinya adalah nama ayah Muhammad adalah Abdullah yang
berarti “Budak atau Pelayan ALLAH” dalam bahasa Arab. ALLAH sendiri mempunyai
isteri dan tiga anak perempuan Al-Lat, Al-Uzza, dan Al-Manat.

Pertama-tama Muhammad perlu memisahkan Allah dan Islam dari agama-agama samawi
yang ada pada saat itu dengan mengangkat Allah di atas semua Tuhan agama samawi.
Maka dari itu Islam mengajarkan bahwa “tidak ada Tuhan selain Allah”. Padahal
Allah tidak lebih daripada salah satu patung yang disembah di dalam Kaabah. Pada
awalnya Muhammad masih tetap memberikan tempat bagi isteri Allah dan ketiga anak
perempuannya yang kemudian di hilangkan semuanya agar dapat bersaing dengan
ajaran monotheism ala Yahudi dan Nasrani. Bukit bahwa Muhammad menyembah Allah
beserta isteri dan anaknya (KAMI) bisa dilihat dengan jelas dalam ayat-ayat Al
Quran. Selalu bisa ditemukan kata-kata KAMI ketika Allah berbicara kepada
Muhammad dalam ayat-ayat Al Quran. Ada juga penggunaan kata tunggal, tetapi
jelas terlihat bahwa ayat-ayat tersebut ditambahkan oleh orang lain. Muhammad
kelihatannya lupa mengganti kata-kata jamak dengan kata-kata tunggal ketika
Muhammad dengan berat hati menghilangkan isteri dan anak-anak perempuan Allah
dalam Quran.

Muhammad juga mengklaim bahwa Allah adalah Tuhan dalam Injil dan Taurat untuk
menjauhkan Allah yang disembah oleh orang-orang Mekkah untuk meniru gaya
monotheism Yahudi dan Nasrani. Untuk mendukung klaimnya, ia membuat banyak klaim
seperti Musa, Elia, Nuh, dan nabi-nabi lain sebagai nabi Allah dan menciptakan
cerita-cerita yang kabur tentang mereka yang menjadi saksi Allah, berbicara
dengan Allah, dan Allah menghancurkan orang-orang yang menolak Allah dengan
saksi para nabi utusan Allah. Padahal Allah adalah patung yang bercokol di dalam
Kaabah dan tidak pernah beranjak dari situ. Muhammad juga mengklaim bahwa Allah
adalah Tuhan Abraham, Iskak, dan Yakub, bahwa Yesus bukan Anak Tuhan dan hanya
seorang nabi (lebih kecil dari Muhammad), dan mencopy dengan buruk cerita-cerita
dalam Injil dan Taurat. Sebagai contoh adalah Maryam ibunda Yesus yang dikira
Maryam saudara perempuan Harun anak Imran. Contoh lain adalah cerita Raja Saul
dalam ayat Quran 2:249.

Quran 2:249
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah
akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya,
bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya, kecuali menceduk
seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali
beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang
beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum
berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan
tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata:
"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang
banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar."


Siapa saja pernah membaca Kitab PL mengetahui bahwa bukanlah Raja Saul yang
minum dari sungai untuk menguji orang-orangnya dan menyusustkan jumlah
tentaranya. Tetapi Gideon dan ia melakukannya karena Tuhan memerintahkan
demikian dan bukan atas kemauannya. Selain itu certia mengenai penyusutan jumlah
tentara Israel tidak mempunyai kaitan dengan Goliath.

Oleh karena kejanggalan ini dan sejumlah kesalahan copy atau cerita yang dibuat-buat,
dapat dipastikan bahwa pengetahuan Muhammad tentang Taurat dan Injil adalah
sepotong-potong berdasarkan cerita-cerita nyasar dan tahyul yang beredar waktu
itu. Tidak mungkin kalo Allah adalah Tuhan orang-orang Yahudi dan Nasrani
melakukan kesalahan yang begitu norak dan begitu banyak.

Salah satu contoh dari begitu banyak cerita yang dibuat-buat adalah seperti yang
terdapat antara ayat Quran 51:31 dan 51:44 dimana Allah berbicara (dengan kata
jamak KAMI):

Quran 51:38-40
[38] Dan juga pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami
mengutusnya kepada Firaun dengan membawa mukjizat yang nyata.
[39] Maka dia (Firaun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya, dan berkata: "Dia
adalah seorang tukang sihir atau seorang gila".
[40] Maka Kami siksa dia dan tentaranya lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut,
sedang dia melakukan pekerjaan yang tercela.


Inilah adalah contoh standar dimana Muhammad mencomot nama-nama dalam Taurat dan
Injil untuk membuktikan (baca mengelabui) kalo Allah adalah Tuhan dalam Taurat
dan Injil tanpa memberikan cerita yang benar dan lengkap untuk memberikan kesan
bahwa Muhammad mengetahui secara penuh Taurat dan Injil. Yang pasti adalah
Muhammad mengetahui sejumlah nama dalam Taurat dan Injil dan mendengar kisah-kisah
mereka dari tangan kedua. Tetapi Muhammad memasukkan nama-nama tersebut dengan
cerita-cerita pendek dan tidak lengkap sekedar untuk mengelabui orang-orang Arab
bahwa ia sungguh-sunggah menguasai Taurat dan Injil. Ternyata banyak orang-orang
Arab yang termakan oleh bualan Muhammad karena mereka kebanyakan tidak mengenal
cerita-cerita orang-orang Yahudi dan Nasrani. Tetapi bualan Muhammad tidak
begitu mudah diterima oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani sehingga Muhammad
harus memusuhi mereka sampai akhir hayatnya dan berupaya menghabisi mereka
supaya kibulannya tidak terungkap.

Tentunya hal ini menyebabkan orang-orang Yahudi dan Nasrani makin percaya bahwa
Muhammad adalah utusan setan karena Muhammad memberikan kredit untuk apa yang
dikerjakan oleh Tuhan dalam Taurat dan Injil kepada Allah (plagiarism tingkat
tinggi), dan mengangkat Allah diatas Tuhan mereka. Mengangkat berhala Allah
lebih tinggi daripada Tuhan dalam Taurat dan Injil bagi orang-orang Yahudi dan
Nasrani adalah termasuk perbuatan Iblis.


Ketika Muhammad pertama kali memulai Islam, dia berada di Mekkah, dan jelas
dalam karangannya dalam Quran, menemui banyak hambatan untuk mendapatkan
pengikut karena orang-orang Mekkah selalu memberitahu kepada pengikutnya bahwa
Allah adalah Dewa Bulan dan Dewa Perang mereka dan Allah mempunyai tiga anak
perempuan. Karena terkesan dengan ajaran monotheism Yahudi dan Nasrani, Muhammad
tidak mempunyai pilihan lain kecuali menyingkirkan isteri Allah dan anak
perempuannya.

Walaupun pada mulanya berusaha memberikan tempat kepada ketiga anak perempuan
Allah untuk merebut pengikut orang-orang Mekkah dengan membuat ayat yang
mengatakan bahwa perantaraan Al-Lat, Al-Uzza, dan Al-Manat diterima oleh Allah.

Ayat ini yang dikenal dengan Satanic Verses kemudian di ralat dan diakui sebagai
ayat dari Setan padahal saat ayat tersebut diturunkan semua orang termasuk
Muhammad sudah menerima ayat tersebut sebagai wahyu Allah dengan menyembah
sambil mencium tanah. Tetepi karena Muhammad ingin membuat Islam berbeda dari
agama-agama polytheism dan paganisme Arab, akhirnya ia meralat sendiri ayat
tersebut dan mengatakan bahwa ayat itu berasal dari Setan. Tidak ada yang tahu
berapa banyak lagi ayat-ayat dari Al Quran yang juga berasal dari Setan yang
tidak diketahui umat Islam sampai hari ini. Jelas ayat 53:19-21 mengenai anak-anak
perempuan Allah tidak diketahui berasal dari Setan oleh para pengikut Muhammad
sampai akhirnya di ralat.

Quran 53:19-21
[19] Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Al Lata dan Al
Uzza,
[20] dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan
Allah)?
[21] Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan?

Akhirnya, orang-orang Mekkah merasa capek dan muak dengan cara-cara Muhammad
mempromosikan agama barunya sehingga membuatnya tersusir dari Mekkah. Sejak saat
itu Muhammad dan para pengikutnya hijrah ke Medina dimana di sana Muhammad lebih
leluasa memaksakan agama barunya karena tidak harus menghadapi keluarangnya dan
sukunya sendiri. Di Medina, Muhammad mulai menunjukkan sifat aslinya yang kejam
dan bengis dengan pembunuhan yang tidak kenal ampun.

Mula-mula Muhammad perlu mengumpulkan dana lebih banyak dengan merampok caravan
yang menuju Mekkah. Selama hidupnya Muhammad memerinthakan 82 perampokan caravan
dimana 26 diantaranya dipimpin langsung oleh Muhammad. Setalah cukup dana dari
hasil rampokan, Muhammad mulai membangun pasukan yang super kejam dan keji (dengan
janji 72 bidadari perawan di surga) dan mulai mengintimidasi dan menyerang
penduduk Medina terutama kaum Yahudi. Peperangan demi peperangan dilakukan untuk
mendapatkan hasil pampasan perang dimana Muhammad dijamin oleh Allah untuk
mendapatkan 1/5 bagian dari pampasan perang. Pembantaian demi pembantaian
dilakukan oleh pasukan Muhammad, termasuk pembantaian hampir 1000 penduduk sipil
Bani Quraiza.

Dan tentunya tidak lupa para gadik belia cantik korban perang dijadikan budak
dan cem-ceman oleh Muhammad dan para pengikutnya. Untuk melegalkanya, Muhammad
menurunkan ayat-ayat yang menjustifikasi hubungan seks dengan para wanita yang
suami atau keluarganya di bunuh dengan kejam. Muhammad mengkhususkan satu surah
(Al Anfal) yang terdiri dari 75 ayat untuk melegalkan masalah-masalah pampasan
perang. Agama “damai” mana yang dalam Kitab Sucinya mengkhususkan satu bab untuk
melegalakan pamapansan perang selain agama Islam? Salah satu ayat tsb adalah
Quran 33:50.

Quran 33:50
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah
kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa
yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian
pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan
dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu
dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama
kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau
mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin.
Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang
istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi
kesempitan bagimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Tetapi Muhammad masih mempunyai problem dengan orang Yahudi dan Nasrani karena
mereka bisa menunjukkan Al Kitab mereka dan banyak Muslim yang meningalkan Islam
setalah tahu bahwa apa yang diceritakan Muhammad rupanya bersumber dari Taurat
dan Injil. Untuk mencegah hal ini Muhammad kemudian menulis dalam Qurannya bahwa
orang-orang Yahudi dan Nasrani telah memalsukan dan merubah kitab mereka.

Muhammad juga berkepentingan untuk memojokkan kepercayaan kaum Nasrani dengan
mengatakan bahwa Yesus bukanlah Anak Tuhan dan Ia tidak mati di salib. Untuk itu
Muhammad menciptakan sosok baru yang dikenal dengan sebutan Isa yang diposisikan
sebagai nabi biasa dan seorang manusia. Selanjutnya Muhammad melancarkan perang
yang tidak henti-hentinya kepada kaun Yahudi, Nasrani, dan Kafir lainya untuk
membungkan mereka. Hal ini masih dilakukan oleh pengikut Muhammad sampai hari
ini. Tujuannya jelas untuk menutupi tipu muslihat dan kebohongan dalam Quran
karanganya agar tidak terungkap.

Muhammad sangat licik dalam pengembangan agama barunya, Islam. Ia memberi
dirinya kekuasaan yang absolute (kadang melebihi Allah) sambil pura-pura
merendah dan takut akan Allah. Apa yang di tulisnya dalam Al Quran secara
otomatis adalah wahyu Allah (walaupun pernah ngaku kalau ada ayat dari Setan)
dan secara otomatis pula menjadi Hukum ilahi yang tidak bisa dibantah. Contoh
Muhammad memberikan kekuasaan absolute kepada dirinya bisa dilihat di dalam ayat
4:115.

Quran 4:115: Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran
baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan
ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke
dalam Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali. Jelas Muhammad
menyatakan bahwa, jika Muhammad atau penguasa Islam (Khalifah, Muallah, Ustad,
dll) memerintahkan para pengikutnya untuk melalukan sesuatu dan mereka tidak
mematuhi, mereka akan dibakar di neraka. Contoh lain dari pemberiaan kekuasaan
penuh pada diri sendiri adalah ayat 33:36.

Quran 33:36:Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu
ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan
barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat,
sesat yang nyata.

Sesuai dengan ayat-ayat Quran di atas, jika Muhammad atau penguasa Islam
memberitahukan kepada seorang Muslim untuk menerbangkan sebuah pesawat komersial
penuh dengan penumpang tak bersalah untuk ditabrakan pada gedung-gedung penuh
dengan orang-orang sipil tak bersalah atau mengikatkan bomb dan meledakan diri
di tengah-tengah kepadatan orang-orang sipil tak bersalah, dan jika dia tidak
mematuhinya maka dia akan disiksa di neraka. Itulah besarnya kekuasaan yang
diberikan oleh Muhammad kepada dirinya sendiri dan penguasa Islam dalam kedua
ayat tersebut di atas, dan ayat-ayat ini dapat menjelaskan banyak mengenai aksi
para terrorist.

Kemudian Muhammad juga menyalah gunakan kekuasaannya secara menyolok dan norak.
Setelah ayat 33:36 bisa kita baca ayat 33:37:

Quran 33:37
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan
nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus
istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam
hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang
Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah
mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu
dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri
anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan
keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.

Jelas di sini bisa kita lihat bahwa Muhammad menggunakan Allah untuk melegalkan
perbuatannya. Muhammad menulis ayat-ayat Quran untuk memenuhi keinginannya.
Dalam ayat 33:37 di atas Muhammad memergoki Zainab, isteri Zaid (anak angkat
Muhammad), dalam keadaan berbusana minim sehingga membuat jantungnya berdebar.
Karena tidak tahan maka ditulislah ayat Quran yang membolehkan mengawini
menantunya dan menjadikan anak angkat tidak diperlakukan sebagai anak kandung.
Contoh lain adalah ayat 33:50 yang sudah dijelaskan di atas.

Dengan kata lain, Muhammad membuat Allah memberikan peraturan khusus bagi
dirinya diatas peraturan yang umum sehingga Muhammad bisa mengawini siapa saja
yang dia kehendaki termasuk gadis cilik umur 6 tahun dan menantunya. Enak sekali
Muhammad membuat ayat Quran yang mengatakan bahwa Allah membolehkan dia
melakukan apa saya yang dia mau.

Dalam kasus lain, Muhammad telah berjanji pada Hafsa, salah satu isteri
favoritenya, untuk tidak menggauli Mariyah (budak Kristen Mesir), tetapi tetap
saja Muhammad kepergok menyetubuhi budak milik Hafsa tersebut. Oleh karena ia
tidak menepati janjinya sendiri kepada Hafsa, dan berkelit dan keluar dari
permasalahan ini, Muhammad menulis ayat Quran 66:1-6 berikut:

Quran 66:1-6
[1] Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu;
kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
[2] Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri
dari sumpahmu; dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana.
[3] Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang
dari istri-istrinya (Hafshah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafshah)
menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (semua
pembicaraan antara Hafshah dengan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad
memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan
sebagian yang lain (kepada Hafshah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan
pembicaraan (antara Hafshah dan Aisyah) lalu Hafshah bertanya: "Siapakah yang
telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan
kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".
[4] Jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua
telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu
menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula)
Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat
adalah penolongnya pula.
[5] Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya
dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang
taat, yang bertobat, yang mengerjakan ibadah, yang berpuasa, yang janda dan yang
perawan.
[6] Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat
yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Ini adalah cara yang sangat licin dan licik untuk menghadapi dan berkelit
situasi sulit seperti ini. Pertama, Muhammad membuat seakan-akan itu adalah
salah baginya untuk membuat janji pada Hafsa, dan oleh karena itu adalah legal
baginya untuk menginkari janjinya sendiri. Dan kemudian dia melimpahkan
kesalahan pada kedua isterinya (Hafsa dan Aisha) yang memprotes dan mengancam
mereka dengan perceraian dimana Allah akan memberikan ganti isteri yang lebih
baik (baca nikmat) dari mereka berdua. Muhammad sempat ngambek dan puasa tidak
mengunjungi para isterinya selama sebulan. Ngambek ni yee.

Begitu juga ide Muhammad mengenai seperti apa surga adalah sangat lucu. Muhammad
secara rutin mengatakan bahwa surga dipenuhi oleh pohon dan air yang mengalir
dimana orang-orang Muslim bermalas-malasan dan berbaring sepanjang hari sambil
menikmati anggur (arak) dan persetubuhan dengan bidadari-bidadari perawan sambil
dilayani bidadara-bidadara muda. Tujuannya tak lain selain untuk mengiming-imingin
pengikutnya untuk melakukan apa saja yang dia kehendaki.

Sebagai “final control” untuk menghilangkan segala ancaman pada dirinya dan
agama buatannya, Muhammad secara rutin menuliskan ayat dan hukum dalam Quran
yang membuat orang-orang menjadi berdosa jika mencoba untuk berpikir kritis,
mengeluh atau mempertanyakan otoritas Muhammad dan Quran dalam segala aspek.
Hukum dan pertaturan yang dibuat oleh Muhammad juga membuat banyak orang yang
tidak setuju dan menantang hal ini sehingga Muhammad merasa perlu untuk mengacam
secara ilahi sekali lagi seperti terlihat dalam ayat 33:57:

Quran 33:57
Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan
melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang
menghinakan.

Begitulah sepak terjang dan tipu muslihat seorang yang bernama Muhammad yang
menjadikan dirinya nabi dari sosok Allah, dewa bulan dan perang bangsa kuno Arab
yang dibuatnya memberikan dirinya kekuasaan absolute.

Dewa-dewa

Ketika manusia belum menemukan teropong bintang, dan belum pula memiliki
pengetahuan tentang alam semesta, mereka mengagumi benda-benda angkasa seperti,
BULAN, MATAHARI dan BINTANG-BINTANG. Bahkan mereka tidak hanya berhenti sampai
dengan mengagumi benda-benda angkasa itu saja, tetapi lebih lanjut lagi, mereka
menganggap benda-benda itu mempunyai kuasa, lalu mereka sembah menjadi
sesembahan mereka.
Penyembahan kepada benda-benda angksa ini berkembang terus ke berbagai negara,
yang dimulai dari Babilonia, menyebar ke Selatan, ke Mesir, ke Barat, ke Eropa,
ke Timur, ke India dan Jepang.
MATAHARI telah disembah sebagai sesembahan, dipelbagai negara, dan ditiap negara
disebut dengan sebutan yang berbeda-beda
Di Babilonia, dewa MATAHARI, disebuat SHAMASH
Di Mesir, dewa MATAHARI, disebut RA-AMON
Di Roma, dewa MATAHARI, disebut MITRAS
Di India, dewa MATAHARI, disebut BETARA SURYA
Di Jepang, dewa MATAHARI, disebut AMATERAZU
Di Peru, dewa MATAHARI, disebut INTI
Di Arab, dewa MATAHARI, disebut ALLATA
Bangsa-bangsa telah menyembah BULAN, MATAHARI dan BINTANG-BINTANG
Bahwa penyembah-penyembah BULAN, MATAHARI dan BINTANG-BINTANG telah meluas
keempat penjuru dunia
penyembah-penyembah BAAL, BERHALA,
penyembah-penyembah BULAN, ALLAH
penyembah-penyembah MATAHARI, ALLATA
penyembah-penyembah BINTANG-BINTANG, AL UZZA-ALMANA
Sungguh menarik perhatian karena:
BULAN SABIT telah menjadi simbol bagi Islam
BULAN SABIT telah ditinggikan di atas kubah masjid-masjid.
BULAN SABIT telah dimulyakan dengan dilukis di benda negara-negara Islam
BULAN SABIT telah jadi tanda permulaan dan akhir puasa umat Islam
BULAN SABIT telah jadi tanda permulaan dan akhir puasa umat Islam.
BULAN SABIT telah menjadi tanda yang setara dengan ALLAH yang ditinggikan di
atas kubah masjid. Di atas kubah tiap masjid kalau tidak dipasang tanda BULAN
SABIT di pasang tulisan ARAB yang berbunyi ALLAH
Benda angkasa yang ketiga, yang telah dikagumi manusia lalu disembah ialah
BINTANG-BINTANG-BINTANG di langit telah disembah sebagai anak-anak ALLAH. Orang
Arab zaman Jahiliyah menyebut anak-anak ALLAH itu dengan sebutan namanya AL UZZA
dan ALMANA, sedang menantu ALLAH bernama ALHUBAL.
Nabi Muhammad pada umur 40 tahun, yaitu pada tahun 610 Masehi, bangkit menjadi
nabinya bangsa Arab, mengajarkan ajaran Tauhid, menyembah ALLAH yang Esa, tidak
beranak dan tidak diperanakkan dan tidak mempersekutukan ALLAH dengan apapun.
Dia mengubah bangsa Arab dari penyembahan banyak ilah, banyak dewa, politheisme
menjadi penyembahan ALLAH yang Esa atau monotheisme, Bangsa Arab pra-Islam,
kalau bersumpah, mengucapkan sumpahnya dengan ucapan: "Demi ALLAH, demi ALLATA
dan demi ALUZZA" setelah mendapat ajaran Muhammad mengucapakn sumpahnya dengan
ucapan: "Demi ALLAH" saja.
Dari sini dapat ditemukan bahwa Muhammad tidak meniadakan ALLAH yang telah
disembah oleh bangsa Arab pra-Islam sebagai dewa BULAN tetapi hanya meniadakan
permaisuri ALLAH yaitu ALLATA dan anak-anak ALLAH yaitu ALUZZA dan ALMANA.
ALLAH yang tadinya disembah sebagai dewa BULAN telah diubah konsepnya, diubah
pengertiannya menjadi ALLAH yang Esa dan yang Mahakuasa. Sebutan namanya tetap
yaitu ALLAH, sedang pengertiannya telah berbeda. ALLAH yang tadinya diimani
mempunyai anak, diubah menjadi tidak beranak dan tidak diperanakkan.

Pengubahan konsep atau pengubahan pengertian tentang ALLAH dan tentang
ketidakpunyaan ALLAH akan anak itu, termuat di dalam Alqu'ran surah ke 112 Al
Ikhlas ayat 1 s/d 4 yang berbunyi sebagai berikut:
1 Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa
2 Allah tempat meminta
3 Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan
4 Dan tidak ada seorangpun setara dengan dia.
Sedang jin-jin juga ikut mengatakan:
Dan bahwasanya Maha Tinggi Tuhan kami, dia tidak beristri dan tidak beranak (72
AL Jin 3)
Dan lebih lanjut, tentang anak-anak Allah ini Alqur'an menyebutkan demikian:
19 Apakah kamu perhatikan LATA dan UZZA?
20 Dan MANATA, ketiga yang lain?
21 Apakah bagi kamu anak laki-laki dan bagi-Nya anak perempuan?
22 Itu, kalau demikian adalah pembagian curang. (53 AN-NAJM 19-22)
Benda angkasa yang kedua yang telah dikagumi manusia lalu disembah ialah BULAN,
menjadi dewa BULAN dengan namanya ALLAH
Pada zaman Jahiliyah, bangsa Arab menyembah dewa MATAHARI dan dewa BULAN, ajaran
yang mereka terima dari bangsa Babel yang diam di daerah Mesopotamia, disebelah
utara tanah Arab. Dengan bukti-bukti penemuan Arkeologi, di dalam inskripsi-inskripsi,
ajaran itu datang dari Babil ke Selatan, ke Arab bagian Utara dan memusat di
kota Mekah.
Dewa BULAN mereka sebut ALLAH, sedang dewa MATAHARI mereka sebut ALLATA. BULAN
mengawini MATAHARI, ALLAH mengawini ALLATA dan memperanakkan bintang-bintang,
antara lain yang bernama ALUZZA dan ALMANA, anak-anak perempuan ALLAH sedang
ALHUBAL adalah menantu ALLAH.
Patung ALHUBAL ini pernah ditemukan di dalam Ka'bah yang ada di kota Mekah itu.
Didalam dan di sekitar Ka'bah ini tadinya, sampai dengan tahun 610 Masehi masih
terdapat 361 berhala, yang semuanya disembah oleh orang Arab pra-Islam. Orang-orang
Arab yang berangkakt berdagang ke pasar, singgah dulu ke Ka'bah ini, berdoa
minta diberi banyak rezeki.
Sudah sejak zaman Jahiliyah, zaman pra-Islam, orang-orang Arab telah memuja-muka
berhala-berhala di Ka'bah Baitullah itu dengan thawaf, mengelilingi Ka'bah
sambil bertepuk tangan dan telanjang bulat. (Catatan kaki Hadits Shahih Bukhari
843). Maka ada yang mengatakan apa yang dilakukan oleh umat Islam tiap tahun
yaitu upacara Haji, tidak lain adalah pelestarian upacara penyembahan berhala
dari orang-orang Jahiliyah sebelum Islam. Bedanya pada zaman Jahiliyah
penyembahannya harus dengan telanjang bulat, sedang pada zaman Islam harus
berpakaian Ichrom, tetapi tidak boleh pakai celana.
Ketika Muhammad datang dan membawakan ajaran baru, ajaran Tauhid, bukan lagi
menyembah banyak dewa, tetapi satu Tuhan, menghadapi masyarakat Quraish yang
sudah ribuan tahun menyembah banyak dewa itu, yang salah satu dewa, dewa bulan
disebut ALLAH dan yang mempunyai anak perempuan ALUZZA dan ALMANA.
Ayah Muhammad sendiri bernama Abdullah yang berarti hamba ALLAH yaitu ALLAH yang
bukan diajarkan oleh Muhammad, tetapi ALLAHnya orang Arab Jahiliyah suku Quraish
penyembah berhala, penyembah banyak dewa atau politheisme itu.
Kesimpulan dari semua itu ialah bahwa yang mereka sebut ALLAH sampai hari ini
berasal dari ajaran orang Arab Jahiliyah, penyembah berhala, hanya saja
pengertiannya yang sudah diubah oleh Muhammad menjadi ALLAH yang Esa, tidak
beranak dan tidak diperanakkan. Tuhan mereka, Ilah mereka, bernama ALLAH.
KESAKSIAN HADITS
Orang akan melihat Tuhan seperti BULAN
- Kami bersama Nabi SAW: beliau menengok ke bulan yakni bulan empat belas. Maka
beliau berkata: "Sesungguhnya kamu semua akan melihat Tuhanmu, sebagaimana kamu
melihat bulan ini." (HSB 315)
-Orang banyak bertanya:
"Dapatkah kami melihat Tuhan kita nanti di hari kiamat?
Jawab Nabi:
"Masihkah kamu sangsi untuk dapat melihat bulan purnama pada empat belas yang
tidak berawan?"
Jawa mereka:
"Tidak Ya Rasulullah"
Sabda nabi SAW:
"Sesungguhnya kamu akan melihat ALLAH seperti itu!"
Pada hari Kiamat akan dikumpulkan seluruh manusia lalu Allah berfirman:
"Siapa yang menyembah sesuatu maka hendaklah mengikut sesembahannya itu".
Diantara mereka itu ada yang mengikut MATAHARI, ada yang mengikut BULAN, ada
yang mengikut THAGHUL. Maka tinggalah umat Islam ini, termasuk di dalamnya orang-orang
munafik (HSB 441)

Harus shalat waktu ada gerhana
Karena itu kalau ada gerhana MATAHARI atau BULAN, diperintahkan shalat.
Shalat gerhana:
"Karena itu apabila kamu melihat gerhana, maka segeralah pergi shalat. Shalatlah
hingga ALLAH memberi cahaya terang kembali kepadamu" (HSB 856)
Nabi Muhammad sendiri juga melakukan shalat waktu melihat gerhana (HSB 855, 856,
857)

Kesaksian arkeologi
* Kuil bulan Arab Nama dewa bulan dipahatkan pada batu
* Patung dewa bulan
* Patung Dewa bulan dilihat dari empat sisi Catatan: Simbol bulan sabit
dipahatkan pada dada patung. Dua patung tersebut ditemukan pada tempat ini.
Tentang Dewa Bulan
ISLAMIC INVASION Karya Dr. Robert Morey

Tidak ada komentar: