Jumat, 15 Februari 2008

Sabda Quran

PANGGILAN ke Kabah

TELAAH ATAS QS 2 : 79 DAN 5 :13

QS 2 : 79 :Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab
dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "INI DARI ALLAH ", (dengan
maksud) untuk MEMEPROLEH KEUNTUNGAN yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka
KECELAKAAN BESARLAH bagi mereka, akibat dari apa yang DITULIS OLEH TANGAN MEREKA
SENDIRI, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka
kerjakan.

QS 5 : 13 :"Mereka suka MERUBAH PERKATAAN ALLAH DARI TEMPAT-TEMPATNYA".

ke 2 ayat ini untuk menuduh bahwa Yahudi dan Nasrani telah merubah kitab suci
mereka.

Namun uniknya, ayat-ayat teguran ini justru dapat ditujukan kepada Al-Quran
perhatikan :

1. Ini dari Allah : bukankah nabi Muhammad SAW juga menyatakan "ini (qur’an)
dari Allah", yang didiktekan kepadanya oleh Jibril

2. Ini dari Allah : Bukankah Usman dkk menyusun Al’qur’an lalu dikatakan ini qur’an
dari Allah yang paling benar. Sementara yang lainnya dinyatakan salah makanya
harus dibakar dan dimusnahkan.

3. Menulis dengan tangan mereka : bukankah Usman dkk menulis al-qur’an dengan
tangan mereka sendiri

4. Memperoleh keuntungan: bukankah nabi SAW memperoleh keuntungan dengan dapat
mengawini istri anak angkatnya sendiri dan memperistri lebih dari 4 wanita

5. Memperoleh keuntungan : bukankah Usman memperoleh keuntungan dengan dianggap
berjasa menyalin Al-qur’an

6. Memperoleh keuntungan: bukankah Arab memperoleh keuntungan finansial dengan
membanjirnya jamaah dari seluruh dunia setiap tahunnya

7. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : nabi Muhammad SAW meninggal karena
diracun oleh seorang wanita Yahudi di Khaibar

8. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : Umar meninggal karena dibunuh
didalam masjid

9. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : Usman meninggal ditikam di rumah
kediamannya.

10. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : 4 Desember 1974 : 191 jemaah haji
asal Indonesia meninggal ketika pesawat Dutch DC-8 yang membawa pulang ke tanah
air mengalami kecelakaan di Srilanka

11. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : Juli 1987 : 400 jemaah haji
meninggal, terutama berasal dari jemaah Shiah Iran, setelah mereka terlibat
pertempuran dengan tentara Kerajaan Arab Saudi

12. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : 2 Juli 1990 : 1.426 jemaah haji
meninggal akibat saling injak di Haratul Lisan (terowongan Mina), dari jumlah
tsb. 649 orang berasal dari Indonesia.

13. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : Juli 1991 : 261 jemaah haji asal
Nigeria meninggal setelah pesawat yang mengangkut mereka pulang mengalami
kecelakaan.

14. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : 23 Mei 1994 : 270 jemaah haji
meninggal akibat berdesak-desakan saat melempar jumrah di Mina. Dari jumlah tsb,
6 orang berasal dari Indoensia.

15. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : 15 April 1997 : 340 jemaah
meninggal dan 1.500 lainnya luka-luka akibat kebakaran yang menimpa tenda-tenda
jemaah di Mina. Sejak peristiwa itu, mulai digunakan tenda antiapi.

16. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : 9 April 1998 : 180 jemaah haji
meninggal akibat berdesak-desakan di dekat Mekah saat menjelang akhir
pelaksanaan ibadah haji.

17. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : Maret 2001 : 35 orang jemaah haji
meninggal, juga dalam ritual melempar jumrah di Mina.

18. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : Februari 2003 : 35 jemaah haji
meninggal saat melempar jumrah di Mina.

19. Maka "kecelakaan besarlah bagi mereka" : 1 Februari 2004 : 244 jemaah haji
meninggal dan 244 lainnya luka- akibat berdesak-desakan saat melempar jumrah di
Jamarat Mina.

20. Merubah perkataan Allah dari tempat-tempatnya : bukankah ayat-ayat qur’an
juga sudah dirubah-rubah tempatnya, dari urutan kronologis, menjadi urutan acak,
setelah diacak masih ada penyisipan ayat baru dan penghapusan ayat-ayat lama,
terakhir dibundel hanya atas dasar panjang pendeknya sura.

MUNGKIN inilah bukti bahwa ayat-ayat diatas adalah teguran sekaligus nubuatan
dari Allah SWT sendiri terhadap muslim?!

SEJARAH PEMBUATAN QURAN

SEJARAH PENGKAJIAN QURAN

Pengkajian sejarah Alquran bukan hanya dimaksudkan untuk mengungkap dimensi-dimensi
tersembunyi yang selama ini tak terpikirkan oleh umat Islam, tapi juga merupakan
modal intelektual untuk memahami kitab suci.

Sebagian besar kaum Muslim meyakini bahwa Alquran dari halaman pertama hingga
terakhir merupakan kata-kata Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad secara
verbatim, baik kata-katanya (lafdhan) maupun maknanya (ma'nan). Kaum Muslim juga
meyakini bahwa Alquran yang mereka lihat dan baca hari ini adalah persis seperti
yang ada pada masa Nabi lebih dari seribu empat ratus tahun silam.

Keyakinan semacam itu sesungguhnya lebih merupakan formulasi dan angan-angan
teologis (al-khayal al-dini) yang dibuat oleh para ulama sebagai bagian dari
formalisasi doktrin-doktrin Islam. Hakikat dan sejarah penulisan Alquran sendiri
sesungguhnya penuh dengan berbagai nuansa yang delicate (rumit), dan tidak sunyi
dari perdebatan, pertentangan, intrik, dan rekayasa.

Alquran dalam bentuknya yang kita kenal sekarang sebetulnya adalah sebuah
inovasi yang usianya tak lebih dari 79 tahun. Usia ini didasarkan pada upaya
pertama kali kitab suci ini dicetak dengan percetakan modern dan menggunakan
standar Edisi Mesir pada tahun 1924. Sebelum itu, Alquran ditulis dalam beragam
bentuk tulisan tangan (rasm) dengan teknik penandaan bacaan (diacritical marks)
dan otografi yang bervariasi.

Hadirnya mesin cetak dan teknik penandaan bukan saja membuat Alquran menjadi
lebih mudah dibaca dan dipelajari, tapi juga telah membakukan beragam versi
Alquran yang sebelumnya beredar menjadi satu standar bacaan resmi seperti yang
kita kenal sekarang.

Pencetakan Edisi Mesir itu bukanlah yang pertamakali dalam upaya standarisasi
versi-versi Alquran. Sebelumnya, para khalifah dan penguasa Muslim juga turun-tangan
melakukan hal yang sama, kerap didorong oleh keinginan untuk menyelesaikan
konflik-konflik bacaan yang muncul akibat beragamanya versi Alquran yang beredar.

Tapi pencetakan tahun 1924 itu adalah ikhtiyar yang luar biasa, karena upaya ini
merupakan yang paling berhasil dalam sejarah kodifikasi dan pembakuan Alquran
sepanjang masa. Terbukti kemudian, Alquran Edisi Mesir itu merupakan versi
Alquran yang paling banyak beredar dan digunakan oleh kaum Muslim.

Keberhasilan penyebarluasan Alquran Edisi Mesir tak terlepas dari unsur
kekuasaan. Seperti juga pada masa-masa sebelumnya, kodifikasi dan standarisasi
Alquran adalah karya institusi yang didukung oleh --dan menjadi bagian dari
proyek-- penguasa politik. Alasannya sederhana, sebagai proyek amal (non-profit),
publikasi dan penyebaran Alquran tak akan efektif jika tidak didukung oleh
lembaga yang memiliki dana yang besar.

Apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Saudi Arabia mencetak ratusan ribu kopi
Alquran sejak tahun 1970-an merupakan bagian dari proyek amal yang sekaligus
juga merupakan upaya penyuksesan standarisasi kitab suci. Kendati tidak seperti
Uthman bin Affan yang secara terang-terangan memerintahkan membakar seluruh
versi (mushaf) Alquran yang bukan miliknya (kendati tidak benar-benar berhasil),
tindakan penguasa Saudi membanjiri pasar Alquran hanya dengan satu edisi,
menutupi dan perlahan-lahan menyisihkan edisi lain yang diam-diam masih beredar
(khususnya di wilayah Maroko dan sekitarnya).

Agaknya, tak lama lagi, di dunia ini hanya ada satu versi Alquran, yakni versi
yang kita kenal sekarang ini. Dan jika ini benar-benar terwujud (entah kapan),
maka itulah pertama kali kaum Muslim (baru) boleh mendeklarasikan bahwa mereka
memiliki satu Alquran yang utuh dan seragam.

Edisi Mesir adalah salah satu dari ratusan versi bacaan Alquran (qiraat) yang
beredar sepanjang sejarah perkembangan kitab suci ini. Edisi itu sendiri
merupakan satu versi dari tiga versi bacaan yang bertahan hingga zaman modern.
Yakni masing-masing, versi Warsh dari Nafi yang banyak beredar di Madinah, versi
Hafs dari Asim yang banyak beredar di Kufah, dan versi al-Duri dari Abu Amr yang
banyak beredar di Basrah. Edisi Mesir adalah edisi yang menggunakan versi Hafs
dari Asim.

Versi bacaan (qiraat) adalah satu jenis pembacaan Alquran. Versi ini muncul pada
awal-awal sejarah Islam (abad pertama hingga ketiga) akibat dari beragamnya cara
membaca dan memahami mushaf yang beredar pada masa itu. Mushaf adalah istilah
lain dari Alquran, yakni himpunan atau kumpulan ayat-ayat Allah yang ditulis dan
dibukukan.

Sebelum Uthman bin Affan (w. 35 H), khalifah ketiga, memerintahkan satu
standarisasi Alquran yang kemudian dikenal dengan "Mushaf Uthmani," pada masa
itu telah beredar puluhan --kalau bukan ratusan-- mushaf yang dinisbatkan kepada
para sahabat Nabi. Beberapa sahabat Nabi memiliki mushafnya sendiri-sendiri yang
berbeda satu sama lain, baik dalam hal bacaan, susunan ayat dan surah, maupun
jumlah ayat dan surah.

Ibn Mas'ud, seorang sahabat dekat Nabi, misalnya, memiliki mushaf Alquran yang
tidak menyertakan surah al-Fatihah (surah pertama). Bahkan menurut Ibn Nadiem (w.
380 H), pengarang kitab al-Fihrist, mushaf Ibn Mas'ud tidak menyertakan surah
113 dan 114. Susunan surahnyapun berbeda dari Alquran yang ada sekarang.
Misalnya, surah keenam bukanlah surah al-An'am, tapi surah Yunus.

Ibn Mas'ud bukanlah seorang diri yang tidak menyertakan al-Fatihah sebagai
bagian dari Alqur'an. Sahabat lain yang menganggap surah "penting" itu bukan
bagian dari Alquran adalah Ali bin Abi Thalib yang juga tidak memasukkan surah
13, 34, 66, dan 96. Hal ini memancing perdebatan di kalangan para ulama apakah
al-Fatihah merupakan bagian dari Alquran atau ia hanya merupakan "kata pengantar"
saja yang esensinya bukanlah bagian dari kitab suci.

Salah seorang ulama besar yang menganggap al-Fatihah bukan sebagai bagian dari
Alquran adalah Abu Bakr al-Asamm (w. 313 H). Dia dan ulama lainnya yang
mendukung pandangan ini berargumen bahwa al-Fatihah hanyalah "ungkapan liturgis"
untuk memulai bacaan Alqur'an. Ini merupakan tradisi populer masyarakat
Mediterania pada masa awal-awal Islam. Sebuah hadis Nabi mendukung fakta ini: "siapa
saja yang tidak memulai sesuatu dengan bacaan alhamdulillah [dalam hadis lain
bismillah] maka pekerjaannya menjadi sia-sia."

Perbedaan antara mushaf Uthman dengan mushaf-mushaf lainnya bisa dilihat dari
komplain Aisyah, isteri Nabi, yang dikutip oleh Jalaluddin al-Suyuthi dalam
kitabnya, al-Itqan, dalam kata-kata berikut: "pada masa Nabi, surah al-Ahzab
berjumlah 200 ayat. Setelah Uthman melakukan kodifikasi, jumlahnya menjadi
seperti sekarang [yakni 73 ayat]." Pandangan Aisyah juga didukung oleh Ubay bin
Ka'b, sahabat Nabi yang lain, yang di dalam mushafnya ada dua surah yang tak
dijumpai dalam mushaf Uthman, yakni surah al-Khal' dan al-Hafd.

Setelah Uthman melakukan kodifikasi dan standarisasi, ia memerintahkan agar
seluruh mushaf kecuali mushafnya (Mushaf Uthmani) dibakar dan dimusnahkan.
Sebagian besar mushaf yang ada memang berhasil dimusnahkan, tapi sebagian
lainnya selamat. Salah satunya, seperti kerap dirujuk buku-buku 'ulum al-Qur'an,
adalah mushaf Hafsah, salah seorang isteri Nabi, yang baru dimusnahkan pada masa
pemerintahan Marwan ibn Hakam (w. 65 H) beberapa puluh tahun kemudian.

Sebetulnya, kendati mushaf-mushaf para sahabat itu secara fisik dibakar dan
dimusnahkan, keberadaannya tidak bisa dimusnahkan dari memori mereka atau para
pengikut mereka, karena Alquran pada saat itu lebih banyak dihafal ketimbang
dibaca. Inilah yang menjelaskan maraknya versi bacaan yang beredar pasca-kodifikasi
Uthman. Buku-buku tentang varian-varian bacaan (kitab al-masahif) yang muncul
pada awal-awal abad kedua dan ketiga hijriah, adalah bukti tak terbantahkan dari
masih beredarnya mushaf-mushaf klasik itu. Dari karya mereka inilah, mushaf-mushaf
sahabat yang sudah dimusnahkan hidup kembali dalam bentuk fisik (teks tertulis).

Sejarah penulisan Alqur'an mencatat nama-nama Ibn Amir (w. 118 H), al-Kisai (w.
189 H), al-Baghdadi (w. 207 H); Ibn Hisyam (w. 229 H), Abi Hatim (w. 248 H), al-Asfahani
(w. 253 H) dan Ibn Abi Daud (w. 316 H) sebagai pengarang-pengarang yang
menghidupkan mushaf-mushaf klasik dalam karya masahif mereka (umumnya
diberijudul kitab al-masahif atau ikhtilaf al-masahif). Ibn Abi Daud berhasil
mengumpulkan 10 mushaf sahabat Nabi dan 11 mushaf para pengikut (tabi'in)
sahabat Nabi.

Munculnya kembali mushaf-mushaf itu juga didorong oleh kenyataan bahwa mushaf
Uthman yang disebarluaskan ke berbagai kota Islam tidak sepenuhnya lengkap
dengan tanda baca, sehingga bagi orang yang tidak pernah mendengar bunyi sebuah
kata dalam Alquran, dia harus merujuk kepada otoritas yang bisa melafalkannya.
Dan tidak sedikit dari pemegang otoritas itu adalah para pewaris varian bacaan
non-Uthmani.

Otoritas bacaan bukanlah satu-satunya sumber yang menyebabkan banyaknya varian
bacaan. Jika otoritas tidak dijumpai, kaum Muslim pada saat itu umumnya
melakukan pilihan sendiri berdasarkan kaedah bahasa dan kecenderungan
pemahamannya terhadap makna sebuah teks. Dari sinilah kemudian muncul beragam
bacaan yang berbeda akibat absennya titik dan harakat (scripta defectiva).
Misalnya bentuk present (mudhari') dari kata a-l-m bisa dibaca yu'allimu, tu'allimu,
atau nu'allimu atau juga menjadi na'lamu, ta'lamu atau bi'ilmi.

Yang lebih musykil adalah perbedaan kosakata akibat pemahaman makna, dan bukan
hanya persoalan absennya titik dan harakat. Misalnya, mushaf Ibn Mas'ud
berulangkali menggunakan kata "arsyidna" ketimbang "ihdina" (keduanya berarti "tunjuki
kami") yang biasa didapati dalam mushaf Uthmani. Begitu juga, "man" sebagai
ganti "alladhi" (keduanya berarti "siapa"). Daftar ini bisa diperpanjang dengan
kata dan arti yang berbeda, seperti "al-talaq" menjadi "al-sarah" (Ibn Abbas), "fas'au"
menjadi "famdhu" (Ibn Mas'ud), "linuhyiya" menjadi "linunsyira" (Talhah), dan
sebagainya.

Untuk mengatasi varian-varian bacaan yang semakin liar, pada tahun 322 H,
Khalifah Abbasiyah lewat dua orang menterinya Ibn Isa dan Ibn Muqlah,
memerintahkan Ibn Mujahid (w. 324 H) melakukan penertiban. Setelah membanding-bandingkan
semua mushaf yang ada di tangannya, Ibn Mujahid memilih tujuh varian bacaan dari
para qurra ternama, yakni Nafi (Madinah), Ibn Kathir (Mekah), Ibn Amir (Syam),
Abu Amr (Bashrah), Asim, Hamzah, dan Kisai (ketiganya dari Kufah). Tindakannya
ini berdasarkan hadis Nabi yang mengatakan bahwa "Alquran diturunkan dalam tujuh
huruf."

Tapi, sebagian ulama menolak pilihan Ibn Mujahid dan menganggapnya telah semena-mena
mengesampingkan varian-varian lain yang dianggap lebih sahih. Nuansa politik dan
persaingan antara ulama pada saat itu memang sangat kental. Ini tercermin
seperti dalam kasus Ibn Miqsam dan Ibn Shanabudh yang pandangan-pandangannya
dikesampingkan Ibn Mujahid karena adanya rivalitas di antara mereka, khususnya
antara Ibn Mujahid dan Ibn Shanabudh.

Bagaimanapun, reaksi ulama tidak banyak punya pengaruh. Sejarah membuktikan
pandangan Ibn Mujahid yang didukung penguasa itulah yang kini diterima orang
banyak (atau dengan sedikit modifikasi menjadi 10 atau 14 varian). Alquran yang
ada di tangan kita sekarang adalah salah satu varian dari apa yang dipilihkan
oleh Mujahid lewat tangan kekuasaan. Yakni varian bacaan Asim lewat Hafs.
Sementara itu, varian-varian lain, tak tentu nasibnya. Jika beruntung, ia dapat
dijumpai dalam buku-buku studi Alquran yang sirkulasi dan pengaruhnya sangat
terbatas.

Apa yang bisa dipetik dari perkembangan sejarah Alquran yang saya paparkan
secara singkat di atas? Para ulama, khususnya yang konservatif, merasa khawatir
jika fakta sejarah semacam itu dibiarkan diketahui secara bebas. Mereka bahkan
berusaha menutup-nutupi dan mengaburkan sejarah, atau dengan memberikan apologi-apologi
yang sebetulnya tidak menyelesaikan masalah, tapi justru membuat permasalahan
baru.

Misalnya, dengan menafsirkan hadis Nabi "Alquran diturunkan dalam tujuh huruf"
dengan cara menafsirkan "huruf" sebagai bahasa, dialek, bacaan, prononsiasi, dan
seterusnya yang ujung-ujungnya tidak menjelaskan apa-apa. Saya sependapat dengan
beberapa sarjana Muslim modern yang mengatakan bahwa kemungkinan besar hadis itu
adalah rekayasa para ulama belakangan untuk menjelaskan rumitnya varian-varian
dalam Alquran yang beredar. Tapi, alih-alih menjelaskan, ia malah justru
mengaburkan.

Mengaburkan karena jumlah huruf (bahasa, dialek, bacaan, prononsiasi), lebih
dari tujuh. Kalau dikatakan bahwa angka tujuh hanyalah simbol saja untuk
menunjukkan "banyak," ini lebih parah lagi, karena menyangkut kredibilitas Tuhan
dalam menyampaikan ayat-ayatnya.

Apakah kita mau mengatakan bahwa setiap varian bacaan, baik yang berbeda
kosakata dan pengucapan (akibat dari jenis penulisan dan tatabahasa) merupakan
kata-kata Tuhan secara verbatim (apa adanya)? Jika tidak terkesan rewel dan
simplistis, pandangan ini jelas tak bertanggungjawab, karena ia mengabaikan
fakta kaum Muslim pada awal-awal sejarah Islam yang sangat dinamis.

Lalu, bagaimana dengan keyakinan bahwa Alquran dari surah al-Fatihah hingga al-Nas
adalah kalamullah (kata-kata Allah) yang diturunkan kepada Nabi baik kata dan
maknanya (lafdhan wa ma'nan)? Seperti saya katakan di atas, keyakinan semacam
ini hanyalah formula teologis yang diciptakan oleh para ulama belakangan. Ia
merupakan bagian dari proses panjang pembentukan ortodoksi Islam.

Saya cenderung meyakini bahwa Alquran pada dasarnya adalah kalamullah yang
diwahyukan kepada Nabi tapi kemudian mengalami berbagai proses "copy-editing"
oleh para sahabat, tabi'in, ahli bacaan, qurra, otografi, mesin cetak, dan
kekuasaan. Proses-proses ini pada dasarnya adalah manusiawi belaka dan merupakan
bagian dari ikhtiyar kaum Muslim untuk menyikapi khazanah spiritual yang mereka
miliki. bukan jatuh dari langit, gedebuuuuk!

TANYA JAWAB

TANYA JAWAB

Quote: Tuhankah Yesus itu?

JAWAB :

Yang harus kita perhatikan dalam mempelajari Hakekat Yesus Kristus adalah :

• Ada banyak bukti dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan (Kurios/Adonai),

dan Yesus disebut sebagai Tuhan (Theos/Tuhan & YHVH), bahkan sebelum Yesus Naik
ke Surga.

• Ada Banyak bukti dalam Alkitab yang menyatakan bahwa Yesus adalah manusia.

Tetapi ayat-ayat yang menyatakan kemanusiaan Yesus tidak boleh digunakan untuk
menyerang

keberadaan Yesus sebagai Tuhan. Demikian pula sebaliknya, ayat-ayat yang
menyatakan

Ke-Tuhanan Yesus tidak boleh digunakan untuk menyerang keberadaan Yesus sebagai
Manusia.

Quote: KETUHANAN YESUS PATUT DIPERTANYAKAN!!

SIFAT-SIFAT TUHAN DIPERBANDINGKAN DENGAN YESUS

1) Tuhan mengabulkan doa

- "TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengarNya"(Ams
15:29)

Yesus sendiri berdoa:

- "Kemudian Ia menjauhkandiri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya,
lalu ia berlutut dan berdo’a…" (Luk 22:41)

- "Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdo’a" (Mark 14:35)

- "Maka Ia maju sedikit lalu sujud dan berdo’a..." (Mat 26:39)

JAWAB :

Definisi doa adalah adalah sebagai berikut : Hubungan persekutuan dengan Tuhan,
atau lebih tepatnya Doa adalah komunikasi pribadi dengan Tuhan.

Yesus memberikan teladan bagi murid-muridNya, bahwa Yesus suka berdoa.

Pengajaran dan contoh yang konkrit agar kita selalu berdoa dan mengikuti
kehendak Tuhan Yang Mahakuasa .

Bagi Yesus, tujuan tujuan perjalanan-nya (Yunaninya exodos; Lukas 9:31) dicapai
dengan cara mengajar, menyembuhkan orang-orang yang menderita, menjauhkan mereka
dari kuasa yang jahat, mengajarkan kepada orang banyak siapa Yang Mahakuasa.

1) Tuhan mengabulkan doa

- "TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengarNya" (Ams
15:29)

Yesus sendiri berdoa:

- "Kemudian Ia menjauhkandiri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya,
lalu ia berlutut dan berdo’a…" (Luk 22:41)

- "Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdo’a" (Mark 14:35)

- "Maka Ia maju sedikit lalu sujud dan berdo’a..." (Mat 26:39)

JAWAB :

Definisi doa adalah adalah sebagai berikut : Hubungan persekutuan dengan Tuhan,
atau lebih tepatnya Doa adalah komunikasi pribadi dengan Tuhan. Yesus memberikan
teladan bagi murid-muridNya, bahwa Yesus suka berdoa. Pengajaran dan contoh yang
konkrit agar kita selalu berdoa dan mengikuti kehendak Tuhan Yang Mahakuasa .
Bagi Yesus, tujuan tujuan perjalanan-nya (Yunaninya exodos; Lukas 9:31) dicapai
dengan cara mengajar, menyembuhkan orang-orang yang menderita, menjauhkan mereka
dari kuasa yang jahat, mengajarkan kepada orang banyak siapa Yang Mahakuasa.

Pertanyaannya; Yesus itu sendiri adalah Tuhan kok pakai berdoa segala?

Inilah yang saya maksud dengan posting sebelumnya "ayat-ayat yang menyatakan
kemanusiaan

Yesus tidak boleh digunakan untuk menyerang keberadaan Yesus sebagai Tuhan.

Demikian pula sebaliknya, ayat-ayat yang menyatakan Ke-Tuhanan Yesus tidak boleh
digunakan untuk menyerang keberadaan Yesus sebagai Manusia.

Dan juga tulisan diatas mengenai pengertian "menjelma" tidak berarti di Surga
tidak ada Tuhan.

Doa Yesus di Getsemani juga sebagai persiapan Yesus untuk menghadapi siksa salib.

Perlu dipahami perendahan diri Yesus ('kenosis'). Artinya, dalam keadaanNya
sebagai manusia, ada hal-hal yang bersifat kemanusiawian yang harus dipikul oleh
Yesus. Dalam hal ini, Ia telah membuat diriNya menjadi lebih rendah dari BapaNya,
dalam tubuh manusia, Yesus memiliki keterbatasan untuk sementara waktu.

* Ibrani 2:9

Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada
malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut,
dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Tuhan Ia
mengalami maut bagi semua manusia.

* Filipi 2:5-11

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:6 yang walaupun dalam rupa Tuhan, tidak menganggap kesetaraan dengan Tuhan itu
sebagai milik yang harus dipertahankan,

2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang
hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

2:9 Itulah sebabnya Tuhan sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya
nama di atas segala nama,

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang
ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan
Tuhan, Bapa!

Quote:

2) Tuhan Maha kuasa mutlak atas segala sesuatu (II Kor 6:18)

Yesus tidak berkuasa sama sekali:

- "Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diriKu sendiri"(Yoh 5:30)

- "Ia tidak dapat mengadakan satu mukjizat pun di sana" (Mar 6:5)

- Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin
melihatNya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagi pula ia mengharapkan
melihat bagaimana Yesus meng-adakan suatu tanda. Ia mengajukan banyak per-tanyaan
kepada Yesus, tetapi Yesus tidak mem-beri jawab kepadanya" (Luk 23:8,9)

- "Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan"(II Kor 13:4)

- "Cawanku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kananKu atau di
sebelah kiriKu, Aku tidak berhak memberikannya" (Mat 20:23)

- "Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu,
tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau
kehendaki" (Mat 26:39)

JAWAB :

Hal tersebut berkaitan dengan KENOSIS dari Tuhan Yesus Kristus yang sudah
dijelaskan pada No. 1

* Yohanes 5:30,

"Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai
dengan apa yang

Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menurut kehendak diri-Ku
sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus aku."

OU DUNAMAI EGÔ POIEIN AP EMAUTOU OUDEN KATHÔS AKOUÔ KRINÔ KAI HÊ KRISIS HÊ EMÊ
DIKAIA ESTIN HOTI OU ZÊTÔ TO THELÊMA TO EMON ALLA TO THELÊMA TOU PEMPSANTOS ME
PATROS

Penghakiman Tuhan adalah penghakiman yang sempurna. Hanya Tuhan saja yang suci,
dan karena itu hanya

Dia saja yang mengetahui ukuran yang benar untuk menghakimi orang. Hanya Tuhan
saja yang secara

sempurna mengasihi, dan hanya Dia saja yang melakukan penghakiman dengan belas
kasih. Di dalam belas

kasih itulah semua penghakiman yang benar dilakukan. Hanya Tuhan saja yang
MENGETAHUI secara

sempurna dan penuh, dan penghakiman itu bisa disebut sempurna apabila semua HAL
YANG BERSANGKUTAN

dengan itu dipertimbangkan. Pertimbangan Yesus sebagai yang berhak menghakimi
didasarkan

pada pengakuan bahwa di dalam diri-Nya terdapat pikiran Tuhan yang sempurna.
Yesus tidak

menghakimi berdasarkan motivasi manusiawi yang mungkin sulit dihindarkan. Yesus
melakukan

penghakiman dengan kesucian, kasih dan simpati Tuhan yang sempurna.

Sumber : Yohannes/Biblika

Quote:

"Ia tidak dapat mengadakan satu mukjizatpun disana" (Mar 6:5);

JAWAB :

Yesus tidak dapat membuat mujizat karena ketidak percayaan penduduk Nazareth (Markus
6 : 1 – 6a).

Ini bukan berarti Yesus tidak mampu. Sama seperti jika seorang dosen berkata, "Saya
tidak dapat

meluluskan kamu karena kamu tidak ikut ujian". Bukan berarti bahwa dosen
tersebut

tidak mampu meluluskan mahasiswa tersebut khan?

Quote:

"Cawanku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan Ku atau di
sebelah kiriKu, Aku tidak berhak memberikannya" (mat 20:23);

"Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu,
tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau
kehendaki" (Mat 26:39)

JAWAB :

Tentang Yesus menderita tidak menunjukkan Dia tidak maha kuasa. Yesus kalau mau
bisa saja membuat diriNya tidak menderita, bahkan tidak mengalami proses
penyaliban tersebut. Injil juga memberikan adanya KEMAMPUAN YESUS UNTUK
MELOLOSKAN DIRI DARI PENGEPUNGAN

APAPUN. Baca dalam Yohanes 8:59; Lukas 4 : 29; Matius 17 : 2; Markus 9:2 yang
menggambarkan

kemampuan Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Tuhan saat dikepung.

Quote:

3) Tuhan itu Maha Mengetahui segala yang Gaib

- "Maka Engkau pun kiranya mendengarkannya di Sorga, tempat kediamanMU yang
tetap, dan Engkau kiranya mengampuni, bertindak, dan membalaskan kepada setiap
orang sesuai dengan segala kelakuannya, karena Engkau mengenal hatinya, sebab
Engkau sajalah yang mengenal hati semua anak manusia"(I Raja 8:39)

Yesus sedikit pun tidak tampak memiliki sifat ini.

- "Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar.
Dekat jalan Ia melihat pohon Ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat
apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja"(Mat 21:18:19 )

- "Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat
di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri"(Mat 24:36)

- "Lalu kata Yesus: "Siapa yang menjamah Aku?" Dan karena tidak ada yang
mengakuinya, ber-katalah Petrus: "Guru orang banyak mengeru-muni dan mendesak
Engkau." Tetapi Yesus berkata: Ada seorang yang menjamah aku, sebab aku merasa
ada kuasa keluar diri diriKu" (Mat 8:45-46)

Yudas adalah salah satu dari kedua-belas murid Yesus. Dia mengkhianati Yesus.
Meskipun demikian, kata Yesus kepada mereka (termasuk Yudas):

"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak
manusia bersemayam di tahta kemuliaan-Nya, kamu yang telah mengikut Aku, akan
duduk juga di atas dua belas tahta untuk menghakimi kedua belas suku Israel"(Mat
19:28)

JAWAB :

* Matius 21:19

"Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat
apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: 'Engkau
tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon
ara itu.'"

Pohon ara adalah lambang bangsa Yahudi, yang berlimpah-limpah dalam daun-daun
pekerjaan keagamaan, tapi mandul dalam buah-buah kebenaran. Pengutukan pohon itu
menubuatkan nasib para pembesar Yahudi, yang saat itu siap untuk menolak Mesias
mereka. Israel Memang diumpamakan dengan pohon ara. Tindakan Yesus Kristus
melambangkan hukuman yang akan datang atas Israel yang tidak percaya. Israel
diumpamakan dengan pohon ara dalam Hosea 9:10, suatu bagian tentang hukuman
karena melanggar penjanjian Tuhan.

* Hosea 9:10

"Seperti buah-buah anggur di padang gurun Aku mendapati Israel dahulu; seperti
buah sulung sebagai hasil pertama pohon ara Aku melihat nenek moyangmu. Tetapi
mereka itu telah pergi kepada Baal-Peor dan telah membaktikan diri kepada dewa
keaiban, sehingga mereka menjadi kejijikan sama seperti apa yang mereka cintai
itu."

KA'ANÂVÎM BAMIDBÂR MÂTSÂ'TÎ YISRÂ'ÊL KEVIKÛRÂH VIT'ÊNÂH BERÊ'SYÎTÂH RÂ'ÎTÎ 'AVÔTÊYKHEM
HÊMÂH BÂ'Û VA'AL-PE'ÔR VAYINÂZRÛ LABOSYET VAYIHYÛ SYIQÛTSÎM KE'OHOVÂM

* Yudas 1:12

"Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu
melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak
berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim
gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya
dan yang mati sama sekali."

Bandingkan dengan ayat Al~Qur'an ini:

* Q.S. 14:24-26,: "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Tuhan telah membuat
perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan
cabangnya ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan
seizin Tuhannya. Tuhan membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya
mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk,
yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap
sedikitpun."

Sumber : Yohannes/Biblika

Quote:

4) Tuhan tidak mungkin bisa mati:

- "Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang
yang tak terhampiri" (I Tim 6:16)

Yesus mati:

- "Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita" (Roma 5:6)

JAWAB :

Kedua konteks berbicara mengenai Perjanjian Lama dan Baru.

Sedangkan dalam Roma 5:6 ; Kristus harus mati sebagai korban penebusan dosa yang
jangan anda potong informasinya, bahwa Dia akan bangkit, karena kematian sudah
dikalahkan dan kuasa iblis dinyatakan sudah di bawah kaki Tuhan Yesus. (Roma 6:23)
Kematian itu menyatakan Tuhan Yesus mati sebagai manusia sempurna sebagai
pembelaan akan pembayaran hutang, namun Dia bangkit sebagai Tuhan yang
menggenapi hutang darah kita.

MANGAPA YESUS MATI?

Tuhan menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk
kita, ketika kita masih berdosa (Roma 5:6 )

Baca: Kitab Yesaya pasal 53 (seluruhnya)

Penebusan melalui kematian Kristus merupakan kebenaran yang mendalam sehingga
para cendekiawan pun tak mampu mengukur kedalamannya. Renungkanlah, Yesus, Anak
Tuhan, mati untuk menebus dosa-dosa kita!

Berbagai teori telah disampaikan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi,
tetapi Kitab Suci mengajarkan bahwa kata "menggantikan" adalah kata yang paling
mendekati makna yang sebenarnya dari misteri yang luar biasa ini. Seorang
manusia yang tidak berdosa memikul dosa semua manusia.

Cliff Barrows bercerita tentang dua anaknya yang melakukan kesalahan. Meskipun
sudah diperingatkan, mereka tetap mengulangi pelanggarannya sehingga perlu
didisiplinkan. Hati Cliff yang lembut merasa terluka saat harus menghukum mereka
yang dikasihinya. Karena itu ia memanggil Bobby dan Bettie ke kamarnya, melepas
baju dan ikat pinggangnya, dan dengan punggung terbuka ia berlutut menghadap
tempat tidur. Ia meminta kedua anaknya untuk mencambuknya 10 kali. Mereka
menangis. Namun hukuman harus tetap dijalankan. Mereka menangis saat mencambuki
punggung ayahnya. Kemudian Cliff memeluk, mencium mereka, dan berdoa bersama. "Memang
terasa seperti sakit," katanya, "tetapi mulai sekarang aku tidak akan pernah
memukul mereka lagi."

Yesus sudah menerima cambukan untuk dosa kita semua. Kini Dia mengundang kita
untuk menerima pengampunan-Nya dan mempersembahkan sisa hidup kita kepada-Nya.
Dia ingin kita tahu keagungan kasih Bapa-Nya. Itulah alasan mengapa Yesus mati?

TUHAN SANG HAKIM TIDAK HANYA MENYATAKAN BAHWA KITA BERSALAH TETAPI JUGA MEMBAYAR
HUKUMAN KITA

* Yesaya 53

1 Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah
tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?

2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering.
Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan
rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.

3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa
menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap
dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.

4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan
kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas
Tuhan.

5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya
sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kitasekalian.

7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya
seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di
depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

8 Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah
yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan
karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.

9 Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia
ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu
tidak ada dalam mulutnya.

10 Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia
menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya,
umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.

11 Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku
itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan
kejahatan mereka dia pikul.

12 Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan,
dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti
karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di
antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan
berdoa untuk pemberontak-pemberontak.

Juruselamat telah mati dengan cara yang sangat hina di atas salib. Mengapa
sangat hina? Karena di atas salib, kita hanya melihat orang yang ditolak oleh
Tuhan dan ditolak manusia. Paulus mengatakan "Terkutuklah orang yang tergantung
di atas kayu salib" (Galatia 3:13). Yesus menanggung kutuk Tuhan, ditolak oleh

Tuhan namun bukan karena dosa-Nya tetapi karena dosa kita. Begitu dalamnya
penderitaan dan pengorbanan Juruselamat kita sampai Ia mau mati dengan cara yang
sangat hina. Yesus mati dengan cara terhina agar kita mati tidak mengalami maut
dan kebinasaan.

Semua kutuk dosa telah ditanggung Yesus melalui kematian-Nya, sehingga kita
tidak menanggung kutuk saat kita mati. Sebagai orang Kristen, kematian bukan
sesuatu yang memalukan melainkan suatu kemuliaan dan keuntungan (Filipi 1:21).
Mati adalah suatu keuntungan karena kita langsung bersama-sama dengan Yesus
begitu kita mati, tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Tuhan. Betapa
besarnya kasih Juruselamat kita.

Quote:

5) Tuhan memberikan keselamatan:

- "TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan
orang-orang yang remuk jiwa" (Mzm 34-19)

Yesus sendiri minta keselamatan dari TUHAN:

- "Jiwaku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku" (Yoh
12:27)

JAWAB :

Kok dipotong ayatnya?

* Yohanes 12:27 lengkap adalah demikian :

Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku
dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini

Bagian ini bukan mengatakan Tuhan Yesus minta keselamatan, melainkan Tuhan Yesus
justru mengungkapkan misi utamaNya datang kedunia, dan Dia menghadapi bukan
dengan kegentaran untuk kemudian lari dari kehendak Tuhan melainkan datang untuk
menggenapiNya walau secara manusiawi, Dia gemetar akan hukuman yang akan
disandangNya, karena begitu berat hukuman tersebut!!

Sebaiknya untuk mengerti ayat yang tertulis diatas, hendaknya dibaca mulai dari
ayat 20 pada Yohanes pasal 12 ini. Judul perikopnya adalah : YESUS MEMBERITAKAN
KEMATIANNYA

Dalam perikop tersebut, Yesus mengetahui apa yang akan terjadi, karena Yesus
adalah Tuhan yang Maha Tahu, walaupun pada hal-hal tertentu Yesus membatasi
kemahatahuanNya tentang hari Kiamat.

Quote:

6) TUHAN tidak mungkin takut

Yesus takut:

- "Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak
tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi" (Yoh 11:53,54)

- "Yesus melarang murid-muridNya supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun
bahwa Ia Mesias"(Mat 16:20)

- "Ia pun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam"(Mat 26:39)

JAWAB :

Apakah ayat-ayat di atas mengungkapkan bahwa Tuhan Yesus takut?

Quote:

7) TUHAN tidak mungkin dapat diuji oleh siapa pun, tidak dalam arti baik atau
buruk.

- "Tuhan tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai
siapa pun" (Yak 1:13)

Yesus sendiri dicobai selama 40 hari oleh setan (Luk 4:1-13)

JAWAB :

Kedua ayat ini memiliki konteks yang berbeda. Karena kitab Yakobus adalah
penjelasan mengenai posisi

Tuhan terhadap yang jahat. Sedangkan Lukas yang dipertegas dalam kitab matius
pasal 4

adalah menyatakan Tuhan Yesus sebelum memulai pelayanan, Dia dicobai namun
menang, menang

atas keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup, cobaan yang tidak
dapat diatasi oleh

Adam dan Hawa dan juga kebanyakan dari kita, umatNya.

1 Yohanes 2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan
keinginan

mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

Quote:

8) TUHAN itu baik.

- "Bersyukurlah kepada TUHAN sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya
kasih setia-Nya" (1 Taw 16:34)

Yesus menolak disebut baik:

- "Jawab Yesus mengapa kau katakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain
dari pada Tuhan saja" (Mrk 10:18)

JAWAB :

Ke-dua ayat diatas mempunyai konteks yang berbeda. 1 Taw 16:34 adalah menyatakan
bagaimana rasa syukur kita kepada Tuhan yang berlimpah kasih setiaNya tidak
pernah terputus, sedangkan bagian kedua dalam kitab Markus adalah menyatakan
bagaimana Tuhan Yesus, tidak mau dimanfaatkan sebagai pembenaran akan pengakuan
bahwa seseorang dapat dikatakan baik oleh karena melakukan perbuatan baik yang
dasar motivasi sesungguhnya adalah bukan karena masalah hati tetapi masalah
pengakuan dari orang lain dan bukannya Tuhan. Orang seperti ini sudah
mendapatkan upahnya, tetapi upah dari Tuhan tidak.

APAKAH YESUS MENOLAK DISEBUT BAIK?

* Lukas 18:18-27 "Orang kaya sukar masuk Kerajaan Tuhan"

18:18 Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru yang baik, apa
yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

18:19 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain
dari pada Tuhan saja.

18:20 Engkau tentu mengetahui segala perintah Tuhan: Jangan berzinah, jangan
membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan
ibumu."

18:21 Kata orang itu: "Semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku."

18:22 Mendengar itu Yesus berkata kepadanya: "Masih tinggal satu hal lagi yang
harus kaulakukan: juTuhan segala yang kaumiliki dan bagi-bagikanlah itu kepada
orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah
ke mari dan ikutlah Aku."

18:23 Ketika orang itu mendengar perkataan itu, ia menjadi amat sedih, sebab ia
sangat kaya.

18:24 Lalu Yesus memandang dia dan berkata: "Alangkah sukarnya orang yang
beruang masuk ke dalam Kerajaan Tuhan.

18:25 Sebab lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang
kaya masuk ke dalam Kerajaan Tuhan."

18:26 Dan mereka yang mendengar itu berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat
diselamatkan?"

18:27 Kata Yesus: "Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Tuhan."

Lukas 18:18-27. Dikisahkan ada seorang Kaya bertanya kepada Yesus dengan
keyakinannya bahwa dia adalah orang yang baik karena sudah menuruti semua hukum-hukum
Taurat dan perintah agama, demikian : [i]"Guru yang baik, apa yang harus aku
perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" . Kemudian jawab Yesus: "Mengapa
kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Tuhan saja"

Jawaban Yesus ini merupakan jawaban yang sulit untuk dicerna, seolah-olah Yesus
menolak diriNya disebut baik. Siapapun akan tahu lawan kata baik adalah buruk/jahat.
Apakah benar demikian?

Mari kita coba pahami apa maksud pertanyaan orang kaya tadi kepada Yesus. Bahwa
Ketika dia melihat Yesus, dia tidak mengerti bahwa Yesus adalah Tuhan, tapi dia
hanya melihat Yesus sebagai "guru", dan oleh sebab itu, dia mengira Yesus adalah
juga seorang yang baik (Baca ayat 18) seperti pemahamannya terhadap dirinya
sendiri yang sudah berusaha menjadi orang baik.

Kemudian kita perhatikan jawaban Yesus yang juga merupakan pertanyaan balik di
ayat 19 ; "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari
pada Tuhan saja". Pertanyaan ini dilontarkan kepada orang itu sebab Yesus tahu
bahwa orang ini tidak melihat-Nya sebagai Tuhan. Orang kaya itu tahu betul bahwa
Yesus itu baik, tapi dia menyebut Yesus baik untuk alasan yang keliru. Orang
kaya itu mengira Yesus itu juga baik sebagaimana dia baik karena menuruti hukum-hukum
Tuhan.

Disini Yesus Kristus mengajarkan bahwa percaya pada kehidupan yang baik; atau
melakukan perbuatan yang baik tidak akan memberikan kehidupan kekal.

Dalam Yesaya 64:6 tertulis "Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan
segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti
daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin".
Sebab apabila untuk mendapat keselamatan didasarkan dengan perbuatan baik, untuk
apa Tuhan Yesus datang?. Sejauh mana kebaikan manusia bisa meraih kehidupan
kekal itu, jika kutuk dosa masih mencengkeram manusia.Sebab manusia akan tetap
berada dibawah murka Tuhan (akibat dosa manusia pertama). Hal ini memang tidak
semuanya diterangkan dalam satu perikop tersebut, tetapi kita tahu dari bagian-bagian
lain dari Alkitab banyak menjelaskan; walaupun kita berusaha menjalani kehidupan
sesempurna mungkin, namun satu dosa saja sudah cukup untuk membawa manusia ke
dalam neraka selamanya. Jadi manusia itu benar-benar membutuhkan seorang Penebus.
Yesus Kristus datang untuk menebus dosa-dosa manusia. Dia datang untuk
menyelamatkan manusia dari kutuk dosa.

Yesus adalah satu-satunya cara pemecahan masalah dosa-dosa kita dan memungkinkan
kita untuk mendapat kehidupan yang kekal seperti yang diharapkan oleh orang kaya
itu.

Quote:

9) Tuhan tidak mungkin tidur (Maz 121:3-4)

Yesus tidur :

- "Lalu mengamuklah taufan yag sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam
perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang
tidur di buritan di sebuah tilam." (Mrk 4:37,38)

JAWAB :

Posisi dalam kitab Markus, bisa menyatakan Tuhan Yesus itu kelelahan sehabis Dia
mengajar, dan beristirahat sama seperti manusia biasa sePerti kita, akan tetapi
implikasi yang lain dapat menyatakan bahwa Tuhan Yesus tidur hanya ketika Dia
akan melakukan suatu perbuatan yang besar yang bersifat memberikan pelajaran
kepada para muridNya waktu itu, akankah dalam kesulitan badai taufan yang
berkecamuk hebat seperti itu, mereka tetap beriman kepada Tuhan dan memiliki
kuasa atasnya?

Dalam kisah itu mengandung pengajaran bahwa Yesus berkuasa atas badai yang
mengamuk, dan murid-muridpun takjup akan kuasanya.

Quote:

10) Tuhan tidak terbunuh. Bila terbunuh, dia bukan TUHAN. Dikatakan:

- "Apakah engkau masih akan mengatakan di hadapan pembunuhmu: Aku adalah Tuhan!?
Padahal terhadap kuasa penikammu engkau adalah manusia, bukanlah Tuhan" (Yeh 28:9)

Tentang Yesus dikatakan:

- "Tuhan nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada
kayu salib dan kamu bunuh" (Kis 5:30)

JAWAB :

Ini adalah garis besar rencana Tuhan bahwa Tuhan Yesus sebagai manusia yang akan
menjadi korban pendamaian, harus mati agar kita ini dapat diselamatkan.
Konteksnya sudah jelas menyatakannya. Tidak perlu diperpanjang pembahasan ini,
karena kedua hal menyatakan posisi penjelasan dan KONTEKS yang berbeda.

Quote:

11) TUHAN yang menghidupkan orang mati:

- "Hanya kepada Tuhan yang membangkitkan orang orang mati" (II Kor 1:9)

Sedang Yesus sendiri, daripada menghidupkan orang mati, dia sendiri mati. TUHAN
yang membuatnya hidup.

- "Tuhan telah membangkitkan Dia dari antara orang mati." (Kis 13:3)

JAWAB :

Ayat yg diberikan tidak cocok.

Isi ayat sebenarnya :

Kisah 13:3 Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke
atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.

Quote:

12) Hanya orang suci hatinya yang bisa melihat TUHAN

- "Berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat TUHAN" (Mat
5:8).

Bila Yesus itu TUHAN tentu mereka yang haus darah tak bisa melihat Yesus dan
bahwasanya memang TUHAN itu tidak tampak (I Tim 1:17).

JAWAB :

Ayat Sebenarnya :

1 Timotius 1:17 Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala
zaman, Tuhan yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.

Secara singkat ayat-ayat yang sudah disampaikan justru malah memperkuat bahwa
Yesus adalah Tuhan dengan penggenapan nubuat dari Perjanjian Lama Terutana
Yesaya 53

Dari penjabaran2 diatas sudah jelas menyatakan Ketuhanan Yesus sudah dapat
membela DIRINYA sendiri!

Ketika Yesus datang ke dunia dalam wujud manusia masih memiliki sifat
ketuhananNya, antara lain Yesus mengampuni dosa (Lukas 5:25-26, Matius 9:2).
Yesus berkuasa melakukan mujizat (Mat 14:13-21, Markus 6:30-44, Luk 9:10-17, Yoh
6:1-13, Yoh 11:1-44 dan masih banyak lagi).

SifatNya yang omniscience tercatat dalam (Yoh 4:17-18, Matius 22:15-22 dll).
Walaupun demikian Yesus berada dalam batasan-batasan inkarnasi. Salah satunya
adalah Yesus tidak memiliki Omnipresent (Maha hadir), Yesus terikat kepada
ruangan dan waktu untuk sementara waktu saja. Saat Yesus tergantung diatas kayu
salib, Yesus tidak lagi Omnipotent karena untuk inilah Dia datang ke dunia
menebus manusia dari dosa dan mati diatas kayu salib. Tetapi tidak selama-lamanya
Yesus dalam batasan ini. Tidak selama-lamanya maut itu menguasaiNya.

Ketika Yesus bangkit dari kematian, Yesus ada dalam "tubuh kemuliaan" (Matius 28:9;
Lukas 24:3,15,30,31,40,42,50; Yohanes 20:17,22-29; 21:7,15). Tubuh Kemuliaan itu
tidak dapat dibatasi oleh pintu atau tembok atau lain-lain (Yesus kembali
menjadi Omnipresent). Tubuh itu adalah tubuh yang mulia dan tentu sesuai dengan
keadaan di bumi ini; oleh sebab itulah Tuhan Yesus harus naik ke sorga, suatu
tempat yang sesuai dengan tubuh rohani-Nya. Lagi pula sifat Yesus Kristus yang
lain daripada orang-orang di dunia ini menuntut supaya Ia keluar dari dunia ini
dengan cara yang ajaib. Ia masuk ke dalam dunia ini dengan cara yang ajaib, maka
patutlah Ia keluar dengan cara yang ajaib pula. Suatu kehidupan yang tidak
berdosa wajib berakhir dengan cara yang ajaib dan mulia. Demikian pula tubuh
orang-orang saleh yang akan diangkat akan serupa dengan tubuh kemuliaan Tuhan
Yesus itu (1Korintus 14:51,52). Yesus dalam tubuh kemuliaanNya terangkat ke
Surga dan Yesus akan datang kembali (second coming) dengan cara yang demikian.

Jadi, Yesus dalam status inkarnasi di dunia ini yang memang lebih rendah. Namun
ketika Yesus naik ke surga maka Yesus yang adalah Tuhan itu sendiri kembali
dalam pada eksistensiNya yang hakiki (Omnipresent, Omnipotent, Omniscience, dan
Maha segalanya):

* Ibrani 2:9

Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada
malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut,
dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Tuhan Ia
mengalami maut bagi semua manusia.

* Filipi 2:5-11

2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang
terdapat juga dalam Kristus Yesus,

2:6 yang walaupun dalam rupa Tuhan, tidak menganggap kesetaraan dengan Tuhan itu
sebagai milik yang harus dipertahankan,

2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang
hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

2:9 Itulah sebabnya Tuhan sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya
nama di atas segala nama,

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang
ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,

2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan
Tuhan, Bapa!

Penjelasan diatas tentu tidak akan memuaskan "orang-orang yang belum percaya".
Tetapi kebenaran telah dibukakan bahwa Tuhan sungguh-sungguh mengasihi manusia
sehingga rela datang sebagai manusia sederhana yang melakukan karya agung dan
mulia yaitu misi keselamatan bagi semua umat manusia.

Cerita Nabi

Cerita Nabi

Muhammad adalah anak Abdullah bin Abd al-Muttalib dari suku Quraysh dari hasil
perkawinannya dengan Aminah. Muhammad lahir di Mekkah sekitar 570 AD. Ayahnya
meninggal sebelum ia dilahirkan dan ibunya meninggal ketika ia masih kanak-kanak,
dan ia dibesarkan oleh kakeknya kemudian oleh pamanya Abu Talib. Sebagai remaja
Muhammad telah menempuh perjalanan sampai ke Syria dengan para pedagang dengan
caravan mereka. Pada umur 25, Muhammad dipersunting oleh Khadijah, anak
Khuwailid, seorang janda kaya raya yang berumur 15 tahun lebih tua dari Muhammad.

Terkesan oleh monotheism orang-orang Yahudi dan Nasrani, sejumlah penganut
kepercayaan pada Tuhan atau paham spiritualitas, yang dikenal juga dengan “Hanif”
telah menolak ajaran polythesism suku Arab di waktu itu. Muhammad sangat
terpengaruh oleh mereka. Adalah menjadi kebiasaan Muhammad untuk menyendiri ke
dalam gua untuk berdoa dan bermeditasi. Sesuai dengan tradisi Islam, suatu malam
di bulan Ramadhan sekitar tahun 610, ketika Muhammad tertidur atau dalam keadaan
“trance”, ada suara yang datang kepadanya dan berkata: “Bacalah!”. Ia menjawab:
“Apa yang mesti saya baca?” Perintah suara tersebut diulang sebanyak tiga kali,
sampai akhirnya suara itu berkata: “Bacalah atas nama Tuhan mu yg menciptakan,
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmu adalah yang Maha
Pemurah, yang dengan kalam mengajari manusia apa yang tidak diketahui”.

Tidak jelas suara apa itu sebenarnya. Apakah benar Garbriel atau Setan tidak ada
yang tahu pasti dan tidak bisa dibuktikan.

Setelah kejadian tersebut suara dalam goa tersebut selalu terngiang-ngiang di
telinganya, dan Muhammad mempercayainya sebagai suara malaikat Gabriel, sehingga
ia pergi ke orang-orang Mekkah dan mengatakan bahwa ia adalah nabi besar tetapi
mereka hanya menertawainya dan mengatakan bahwa dia sudah tidak waras dan
menolaknya. Karena ditolak kemudian Muhammad pergi ke orang-orang Yahudi dan
mengatakan bahwa ia adalah nabi yang lebih besar dari pada Musa. Tentu saja hal
ini dilihat oleh orang-orang Yahudi sebagai suatu penghinaan karena Musa adalah
nabi terbesar bagi mereka yang telah menghabiskan waktu 40 tahun hidup bersama
dengan mereka dan belajar bersama-sama dari Tuhan di dalam perjalanan mereka
menuju tanah perjanjian.

Orang-orang Yahudi juga menolak Muhammad, dan oleh karena itu ia lalu pergi ke
orang-orang Nasrani dan mengatakan kepada mereka bahwa ia adalah nabi yang lebih
besar daripada Yesus. Karena orang-orang Nasrani mempercayai dalam hati mereka
dengan teguh bahwa Yesus adalah Anak Tuhan yang hidup dan Tuhan yang menjelma
menjadi manusia, mereka juga menolak Muhammad yang tidak jelas asal usulnya.
Muhammad ditolak karena telah berani mengangkat dirinya lebih tinggi dari pada
Anak Tuhan. Tidak ada yang berani melakukan hal ini kecuali Iblis.

Setelah berusaha dan gagal dalam mengangkat dirinya ke dalam posisi tinggi di
antara ketiga agama atau ajaran yang sudah lama ada di wilayahnya, Muhammad
tinggal punya satu pilihan saja yaitu menciptakan agamanya sendiri dengan
menggunakan Dewa Bulan orang-orang Mekkah dan berhala keluarganya, ALLAH. Ingat
sebelum Muhammad mengajarkan Islam, Allah sudah disembah oleh keluarganya dan
orang-orang Quraysh. Buktinya adalah nama ayah Muhammad adalah Abdullah yang
berarti “Budak atau Pelayan ALLAH” dalam bahasa Arab. ALLAH sendiri mempunyai
isteri dan tiga anak perempuan Al-Lat, Al-Uzza, dan Al-Manat.

Pertama-tama Muhammad perlu memisahkan Allah dan Islam dari agama-agama samawi
yang ada pada saat itu dengan mengangkat Allah di atas semua Tuhan agama samawi.
Maka dari itu Islam mengajarkan bahwa “tidak ada Tuhan selain Allah”. Padahal
Allah tidak lebih daripada salah satu patung yang disembah di dalam Kaabah. Pada
awalnya Muhammad masih tetap memberikan tempat bagi isteri Allah dan ketiga anak
perempuannya yang kemudian di hilangkan semuanya agar dapat bersaing dengan
ajaran monotheism ala Yahudi dan Nasrani. Bukit bahwa Muhammad menyembah Allah
beserta isteri dan anaknya (KAMI) bisa dilihat dengan jelas dalam ayat-ayat Al
Quran. Selalu bisa ditemukan kata-kata KAMI ketika Allah berbicara kepada
Muhammad dalam ayat-ayat Al Quran. Ada juga penggunaan kata tunggal, tetapi
jelas terlihat bahwa ayat-ayat tersebut ditambahkan oleh orang lain. Muhammad
kelihatannya lupa mengganti kata-kata jamak dengan kata-kata tunggal ketika
Muhammad dengan berat hati menghilangkan isteri dan anak-anak perempuan Allah
dalam Quran.

Muhammad juga mengklaim bahwa Allah adalah Tuhan dalam Injil dan Taurat untuk
menjauhkan Allah yang disembah oleh orang-orang Mekkah untuk meniru gaya
monotheism Yahudi dan Nasrani. Untuk mendukung klaimnya, ia membuat banyak klaim
seperti Musa, Elia, Nuh, dan nabi-nabi lain sebagai nabi Allah dan menciptakan
cerita-cerita yang kabur tentang mereka yang menjadi saksi Allah, berbicara
dengan Allah, dan Allah menghancurkan orang-orang yang menolak Allah dengan
saksi para nabi utusan Allah. Padahal Allah adalah patung yang bercokol di dalam
Kaabah dan tidak pernah beranjak dari situ. Muhammad juga mengklaim bahwa Allah
adalah Tuhan Abraham, Iskak, dan Yakub, bahwa Yesus bukan Anak Tuhan dan hanya
seorang nabi (lebih kecil dari Muhammad), dan mencopy dengan buruk cerita-cerita
dalam Injil dan Taurat. Sebagai contoh adalah Maryam ibunda Yesus yang dikira
Maryam saudara perempuan Harun anak Imran. Contoh lain adalah cerita Raja Saul
dalam ayat Quran 2:249.

Quran 2:249
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah
akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya,
bukanlah ia pengikutku. Dan barang siapa tiada meminumnya, kecuali menceduk
seceduk tangan, maka ia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali
beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang
beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum
berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan
tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata:
"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang
banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar."


Siapa saja pernah membaca Kitab PL mengetahui bahwa bukanlah Raja Saul yang
minum dari sungai untuk menguji orang-orangnya dan menyusustkan jumlah
tentaranya. Tetapi Gideon dan ia melakukannya karena Tuhan memerintahkan
demikian dan bukan atas kemauannya. Selain itu certia mengenai penyusutan jumlah
tentara Israel tidak mempunyai kaitan dengan Goliath.

Oleh karena kejanggalan ini dan sejumlah kesalahan copy atau cerita yang dibuat-buat,
dapat dipastikan bahwa pengetahuan Muhammad tentang Taurat dan Injil adalah
sepotong-potong berdasarkan cerita-cerita nyasar dan tahyul yang beredar waktu
itu. Tidak mungkin kalo Allah adalah Tuhan orang-orang Yahudi dan Nasrani
melakukan kesalahan yang begitu norak dan begitu banyak.

Salah satu contoh dari begitu banyak cerita yang dibuat-buat adalah seperti yang
terdapat antara ayat Quran 51:31 dan 51:44 dimana Allah berbicara (dengan kata
jamak KAMI):

Quran 51:38-40
[38] Dan juga pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami
mengutusnya kepada Firaun dengan membawa mukjizat yang nyata.
[39] Maka dia (Firaun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya, dan berkata: "Dia
adalah seorang tukang sihir atau seorang gila".
[40] Maka Kami siksa dia dan tentaranya lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut,
sedang dia melakukan pekerjaan yang tercela.


Inilah adalah contoh standar dimana Muhammad mencomot nama-nama dalam Taurat dan
Injil untuk membuktikan (baca mengelabui) kalo Allah adalah Tuhan dalam Taurat
dan Injil tanpa memberikan cerita yang benar dan lengkap untuk memberikan kesan
bahwa Muhammad mengetahui secara penuh Taurat dan Injil. Yang pasti adalah
Muhammad mengetahui sejumlah nama dalam Taurat dan Injil dan mendengar kisah-kisah
mereka dari tangan kedua. Tetapi Muhammad memasukkan nama-nama tersebut dengan
cerita-cerita pendek dan tidak lengkap sekedar untuk mengelabui orang-orang Arab
bahwa ia sungguh-sunggah menguasai Taurat dan Injil. Ternyata banyak orang-orang
Arab yang termakan oleh bualan Muhammad karena mereka kebanyakan tidak mengenal
cerita-cerita orang-orang Yahudi dan Nasrani. Tetapi bualan Muhammad tidak
begitu mudah diterima oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani sehingga Muhammad
harus memusuhi mereka sampai akhir hayatnya dan berupaya menghabisi mereka
supaya kibulannya tidak terungkap.

Tentunya hal ini menyebabkan orang-orang Yahudi dan Nasrani makin percaya bahwa
Muhammad adalah utusan setan karena Muhammad memberikan kredit untuk apa yang
dikerjakan oleh Tuhan dalam Taurat dan Injil kepada Allah (plagiarism tingkat
tinggi), dan mengangkat Allah diatas Tuhan mereka. Mengangkat berhala Allah
lebih tinggi daripada Tuhan dalam Taurat dan Injil bagi orang-orang Yahudi dan
Nasrani adalah termasuk perbuatan Iblis.


Ketika Muhammad pertama kali memulai Islam, dia berada di Mekkah, dan jelas
dalam karangannya dalam Quran, menemui banyak hambatan untuk mendapatkan
pengikut karena orang-orang Mekkah selalu memberitahu kepada pengikutnya bahwa
Allah adalah Dewa Bulan dan Dewa Perang mereka dan Allah mempunyai tiga anak
perempuan. Karena terkesan dengan ajaran monotheism Yahudi dan Nasrani, Muhammad
tidak mempunyai pilihan lain kecuali menyingkirkan isteri Allah dan anak
perempuannya.

Walaupun pada mulanya berusaha memberikan tempat kepada ketiga anak perempuan
Allah untuk merebut pengikut orang-orang Mekkah dengan membuat ayat yang
mengatakan bahwa perantaraan Al-Lat, Al-Uzza, dan Al-Manat diterima oleh Allah.

Ayat ini yang dikenal dengan Satanic Verses kemudian di ralat dan diakui sebagai
ayat dari Setan padahal saat ayat tersebut diturunkan semua orang termasuk
Muhammad sudah menerima ayat tersebut sebagai wahyu Allah dengan menyembah
sambil mencium tanah. Tetepi karena Muhammad ingin membuat Islam berbeda dari
agama-agama polytheism dan paganisme Arab, akhirnya ia meralat sendiri ayat
tersebut dan mengatakan bahwa ayat itu berasal dari Setan. Tidak ada yang tahu
berapa banyak lagi ayat-ayat dari Al Quran yang juga berasal dari Setan yang
tidak diketahui umat Islam sampai hari ini. Jelas ayat 53:19-21 mengenai anak-anak
perempuan Allah tidak diketahui berasal dari Setan oleh para pengikut Muhammad
sampai akhirnya di ralat.

Quran 53:19-21
[19] Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Al Lata dan Al
Uzza,
[20] dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan
Allah)?
[21] Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan?

Akhirnya, orang-orang Mekkah merasa capek dan muak dengan cara-cara Muhammad
mempromosikan agama barunya sehingga membuatnya tersusir dari Mekkah. Sejak saat
itu Muhammad dan para pengikutnya hijrah ke Medina dimana di sana Muhammad lebih
leluasa memaksakan agama barunya karena tidak harus menghadapi keluarangnya dan
sukunya sendiri. Di Medina, Muhammad mulai menunjukkan sifat aslinya yang kejam
dan bengis dengan pembunuhan yang tidak kenal ampun.

Mula-mula Muhammad perlu mengumpulkan dana lebih banyak dengan merampok caravan
yang menuju Mekkah. Selama hidupnya Muhammad memerinthakan 82 perampokan caravan
dimana 26 diantaranya dipimpin langsung oleh Muhammad. Setalah cukup dana dari
hasil rampokan, Muhammad mulai membangun pasukan yang super kejam dan keji (dengan
janji 72 bidadari perawan di surga) dan mulai mengintimidasi dan menyerang
penduduk Medina terutama kaum Yahudi. Peperangan demi peperangan dilakukan untuk
mendapatkan hasil pampasan perang dimana Muhammad dijamin oleh Allah untuk
mendapatkan 1/5 bagian dari pampasan perang. Pembantaian demi pembantaian
dilakukan oleh pasukan Muhammad, termasuk pembantaian hampir 1000 penduduk sipil
Bani Quraiza.

Dan tentunya tidak lupa para gadik belia cantik korban perang dijadikan budak
dan cem-ceman oleh Muhammad dan para pengikutnya. Untuk melegalkanya, Muhammad
menurunkan ayat-ayat yang menjustifikasi hubungan seks dengan para wanita yang
suami atau keluarganya di bunuh dengan kejam. Muhammad mengkhususkan satu surah
(Al Anfal) yang terdiri dari 75 ayat untuk melegalkan masalah-masalah pampasan
perang. Agama “damai” mana yang dalam Kitab Sucinya mengkhususkan satu bab untuk
melegalakan pamapansan perang selain agama Islam? Salah satu ayat tsb adalah
Quran 33:50.

Quran 33:50
Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah
kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa
yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian
pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan
dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu
dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama
kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau
mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin.
Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang
istri-istri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi
kesempitan bagimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Tetapi Muhammad masih mempunyai problem dengan orang Yahudi dan Nasrani karena
mereka bisa menunjukkan Al Kitab mereka dan banyak Muslim yang meningalkan Islam
setalah tahu bahwa apa yang diceritakan Muhammad rupanya bersumber dari Taurat
dan Injil. Untuk mencegah hal ini Muhammad kemudian menulis dalam Qurannya bahwa
orang-orang Yahudi dan Nasrani telah memalsukan dan merubah kitab mereka.

Muhammad juga berkepentingan untuk memojokkan kepercayaan kaum Nasrani dengan
mengatakan bahwa Yesus bukanlah Anak Tuhan dan Ia tidak mati di salib. Untuk itu
Muhammad menciptakan sosok baru yang dikenal dengan sebutan Isa yang diposisikan
sebagai nabi biasa dan seorang manusia. Selanjutnya Muhammad melancarkan perang
yang tidak henti-hentinya kepada kaun Yahudi, Nasrani, dan Kafir lainya untuk
membungkan mereka. Hal ini masih dilakukan oleh pengikut Muhammad sampai hari
ini. Tujuannya jelas untuk menutupi tipu muslihat dan kebohongan dalam Quran
karanganya agar tidak terungkap.

Muhammad sangat licik dalam pengembangan agama barunya, Islam. Ia memberi
dirinya kekuasaan yang absolute (kadang melebihi Allah) sambil pura-pura
merendah dan takut akan Allah. Apa yang di tulisnya dalam Al Quran secara
otomatis adalah wahyu Allah (walaupun pernah ngaku kalau ada ayat dari Setan)
dan secara otomatis pula menjadi Hukum ilahi yang tidak bisa dibantah. Contoh
Muhammad memberikan kekuasaan absolute kepada dirinya bisa dilihat di dalam ayat
4:115.

Quran 4:115: Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran
baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan
ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke
dalam Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali. Jelas Muhammad
menyatakan bahwa, jika Muhammad atau penguasa Islam (Khalifah, Muallah, Ustad,
dll) memerintahkan para pengikutnya untuk melalukan sesuatu dan mereka tidak
mematuhi, mereka akan dibakar di neraka. Contoh lain dari pemberiaan kekuasaan
penuh pada diri sendiri adalah ayat 33:36.

Quran 33:36:Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu
ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan
barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat,
sesat yang nyata.

Sesuai dengan ayat-ayat Quran di atas, jika Muhammad atau penguasa Islam
memberitahukan kepada seorang Muslim untuk menerbangkan sebuah pesawat komersial
penuh dengan penumpang tak bersalah untuk ditabrakan pada gedung-gedung penuh
dengan orang-orang sipil tak bersalah atau mengikatkan bomb dan meledakan diri
di tengah-tengah kepadatan orang-orang sipil tak bersalah, dan jika dia tidak
mematuhinya maka dia akan disiksa di neraka. Itulah besarnya kekuasaan yang
diberikan oleh Muhammad kepada dirinya sendiri dan penguasa Islam dalam kedua
ayat tersebut di atas, dan ayat-ayat ini dapat menjelaskan banyak mengenai aksi
para terrorist.

Kemudian Muhammad juga menyalah gunakan kekuasaannya secara menyolok dan norak.
Setelah ayat 33:36 bisa kita baca ayat 33:37:

Quran 33:37
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan
nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus
istrimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam
hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang
Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah
mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu
dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) istri-istri
anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan
keperluannya daripada istrinya. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.

Jelas di sini bisa kita lihat bahwa Muhammad menggunakan Allah untuk melegalkan
perbuatannya. Muhammad menulis ayat-ayat Quran untuk memenuhi keinginannya.
Dalam ayat 33:37 di atas Muhammad memergoki Zainab, isteri Zaid (anak angkat
Muhammad), dalam keadaan berbusana minim sehingga membuat jantungnya berdebar.
Karena tidak tahan maka ditulislah ayat Quran yang membolehkan mengawini
menantunya dan menjadikan anak angkat tidak diperlakukan sebagai anak kandung.
Contoh lain adalah ayat 33:50 yang sudah dijelaskan di atas.

Dengan kata lain, Muhammad membuat Allah memberikan peraturan khusus bagi
dirinya diatas peraturan yang umum sehingga Muhammad bisa mengawini siapa saja
yang dia kehendaki termasuk gadis cilik umur 6 tahun dan menantunya. Enak sekali
Muhammad membuat ayat Quran yang mengatakan bahwa Allah membolehkan dia
melakukan apa saya yang dia mau.

Dalam kasus lain, Muhammad telah berjanji pada Hafsa, salah satu isteri
favoritenya, untuk tidak menggauli Mariyah (budak Kristen Mesir), tetapi tetap
saja Muhammad kepergok menyetubuhi budak milik Hafsa tersebut. Oleh karena ia
tidak menepati janjinya sendiri kepada Hafsa, dan berkelit dan keluar dari
permasalahan ini, Muhammad menulis ayat Quran 66:1-6 berikut:

Quran 66:1-6
[1] Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu;
kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
[2] Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada kamu sekalian membebaskan diri
dari sumpahmu; dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana.
[3] Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang
dari istri-istrinya (Hafshah) suatu peristiwa. Maka tatkala (Hafshah)
menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan hal itu (semua
pembicaraan antara Hafshah dengan Aisyah) kepada Muhammad lalu Muhammad
memberitahukan sebagian (yang diberitakan Allah kepadanya) dan menyembunyikan
sebagian yang lain (kepada Hafshah). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan
pembicaraan (antara Hafshah dan Aisyah) lalu Hafshah bertanya: "Siapakah yang
telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab: "Telah diberitahukan
kepadaku oleh Allah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".
[4] Jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua
telah condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu
menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula)
Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat
adalah penolongnya pula.
[5] Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya
dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang
taat, yang bertobat, yang mengerjakan ibadah, yang berpuasa, yang janda dan yang
perawan.
[6] Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat
yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Ini adalah cara yang sangat licin dan licik untuk menghadapi dan berkelit
situasi sulit seperti ini. Pertama, Muhammad membuat seakan-akan itu adalah
salah baginya untuk membuat janji pada Hafsa, dan oleh karena itu adalah legal
baginya untuk menginkari janjinya sendiri. Dan kemudian dia melimpahkan
kesalahan pada kedua isterinya (Hafsa dan Aisha) yang memprotes dan mengancam
mereka dengan perceraian dimana Allah akan memberikan ganti isteri yang lebih
baik (baca nikmat) dari mereka berdua. Muhammad sempat ngambek dan puasa tidak
mengunjungi para isterinya selama sebulan. Ngambek ni yee.

Begitu juga ide Muhammad mengenai seperti apa surga adalah sangat lucu. Muhammad
secara rutin mengatakan bahwa surga dipenuhi oleh pohon dan air yang mengalir
dimana orang-orang Muslim bermalas-malasan dan berbaring sepanjang hari sambil
menikmati anggur (arak) dan persetubuhan dengan bidadari-bidadari perawan sambil
dilayani bidadara-bidadara muda. Tujuannya tak lain selain untuk mengiming-imingin
pengikutnya untuk melakukan apa saja yang dia kehendaki.

Sebagai “final control” untuk menghilangkan segala ancaman pada dirinya dan
agama buatannya, Muhammad secara rutin menuliskan ayat dan hukum dalam Quran
yang membuat orang-orang menjadi berdosa jika mencoba untuk berpikir kritis,
mengeluh atau mempertanyakan otoritas Muhammad dan Quran dalam segala aspek.
Hukum dan pertaturan yang dibuat oleh Muhammad juga membuat banyak orang yang
tidak setuju dan menantang hal ini sehingga Muhammad merasa perlu untuk mengacam
secara ilahi sekali lagi seperti terlihat dalam ayat 33:57:

Quran 33:57
Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya. Allah akan
melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang
menghinakan.

Begitulah sepak terjang dan tipu muslihat seorang yang bernama Muhammad yang
menjadikan dirinya nabi dari sosok Allah, dewa bulan dan perang bangsa kuno Arab
yang dibuatnya memberikan dirinya kekuasaan absolute.

Dewa-dewa

Ketika manusia belum menemukan teropong bintang, dan belum pula memiliki
pengetahuan tentang alam semesta, mereka mengagumi benda-benda angkasa seperti,
BULAN, MATAHARI dan BINTANG-BINTANG. Bahkan mereka tidak hanya berhenti sampai
dengan mengagumi benda-benda angkasa itu saja, tetapi lebih lanjut lagi, mereka
menganggap benda-benda itu mempunyai kuasa, lalu mereka sembah menjadi
sesembahan mereka.
Penyembahan kepada benda-benda angksa ini berkembang terus ke berbagai negara,
yang dimulai dari Babilonia, menyebar ke Selatan, ke Mesir, ke Barat, ke Eropa,
ke Timur, ke India dan Jepang.
MATAHARI telah disembah sebagai sesembahan, dipelbagai negara, dan ditiap negara
disebut dengan sebutan yang berbeda-beda
Di Babilonia, dewa MATAHARI, disebuat SHAMASH
Di Mesir, dewa MATAHARI, disebut RA-AMON
Di Roma, dewa MATAHARI, disebut MITRAS
Di India, dewa MATAHARI, disebut BETARA SURYA
Di Jepang, dewa MATAHARI, disebut AMATERAZU
Di Peru, dewa MATAHARI, disebut INTI
Di Arab, dewa MATAHARI, disebut ALLATA
Bangsa-bangsa telah menyembah BULAN, MATAHARI dan BINTANG-BINTANG
Bahwa penyembah-penyembah BULAN, MATAHARI dan BINTANG-BINTANG telah meluas
keempat penjuru dunia
penyembah-penyembah BAAL, BERHALA,
penyembah-penyembah BULAN, ALLAH
penyembah-penyembah MATAHARI, ALLATA
penyembah-penyembah BINTANG-BINTANG, AL UZZA-ALMANA
Sungguh menarik perhatian karena:
BULAN SABIT telah menjadi simbol bagi Islam
BULAN SABIT telah ditinggikan di atas kubah masjid-masjid.
BULAN SABIT telah dimulyakan dengan dilukis di benda negara-negara Islam
BULAN SABIT telah jadi tanda permulaan dan akhir puasa umat Islam
BULAN SABIT telah jadi tanda permulaan dan akhir puasa umat Islam.
BULAN SABIT telah menjadi tanda yang setara dengan ALLAH yang ditinggikan di
atas kubah masjid. Di atas kubah tiap masjid kalau tidak dipasang tanda BULAN
SABIT di pasang tulisan ARAB yang berbunyi ALLAH
Benda angkasa yang ketiga, yang telah dikagumi manusia lalu disembah ialah
BINTANG-BINTANG-BINTANG di langit telah disembah sebagai anak-anak ALLAH. Orang
Arab zaman Jahiliyah menyebut anak-anak ALLAH itu dengan sebutan namanya AL UZZA
dan ALMANA, sedang menantu ALLAH bernama ALHUBAL.
Nabi Muhammad pada umur 40 tahun, yaitu pada tahun 610 Masehi, bangkit menjadi
nabinya bangsa Arab, mengajarkan ajaran Tauhid, menyembah ALLAH yang Esa, tidak
beranak dan tidak diperanakkan dan tidak mempersekutukan ALLAH dengan apapun.
Dia mengubah bangsa Arab dari penyembahan banyak ilah, banyak dewa, politheisme
menjadi penyembahan ALLAH yang Esa atau monotheisme, Bangsa Arab pra-Islam,
kalau bersumpah, mengucapkan sumpahnya dengan ucapan: "Demi ALLAH, demi ALLATA
dan demi ALUZZA" setelah mendapat ajaran Muhammad mengucapakn sumpahnya dengan
ucapan: "Demi ALLAH" saja.
Dari sini dapat ditemukan bahwa Muhammad tidak meniadakan ALLAH yang telah
disembah oleh bangsa Arab pra-Islam sebagai dewa BULAN tetapi hanya meniadakan
permaisuri ALLAH yaitu ALLATA dan anak-anak ALLAH yaitu ALUZZA dan ALMANA.
ALLAH yang tadinya disembah sebagai dewa BULAN telah diubah konsepnya, diubah
pengertiannya menjadi ALLAH yang Esa dan yang Mahakuasa. Sebutan namanya tetap
yaitu ALLAH, sedang pengertiannya telah berbeda. ALLAH yang tadinya diimani
mempunyai anak, diubah menjadi tidak beranak dan tidak diperanakkan.

Pengubahan konsep atau pengubahan pengertian tentang ALLAH dan tentang
ketidakpunyaan ALLAH akan anak itu, termuat di dalam Alqu'ran surah ke 112 Al
Ikhlas ayat 1 s/d 4 yang berbunyi sebagai berikut:
1 Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa
2 Allah tempat meminta
3 Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan
4 Dan tidak ada seorangpun setara dengan dia.
Sedang jin-jin juga ikut mengatakan:
Dan bahwasanya Maha Tinggi Tuhan kami, dia tidak beristri dan tidak beranak (72
AL Jin 3)
Dan lebih lanjut, tentang anak-anak Allah ini Alqur'an menyebutkan demikian:
19 Apakah kamu perhatikan LATA dan UZZA?
20 Dan MANATA, ketiga yang lain?
21 Apakah bagi kamu anak laki-laki dan bagi-Nya anak perempuan?
22 Itu, kalau demikian adalah pembagian curang. (53 AN-NAJM 19-22)
Benda angkasa yang kedua yang telah dikagumi manusia lalu disembah ialah BULAN,
menjadi dewa BULAN dengan namanya ALLAH
Pada zaman Jahiliyah, bangsa Arab menyembah dewa MATAHARI dan dewa BULAN, ajaran
yang mereka terima dari bangsa Babel yang diam di daerah Mesopotamia, disebelah
utara tanah Arab. Dengan bukti-bukti penemuan Arkeologi, di dalam inskripsi-inskripsi,
ajaran itu datang dari Babil ke Selatan, ke Arab bagian Utara dan memusat di
kota Mekah.
Dewa BULAN mereka sebut ALLAH, sedang dewa MATAHARI mereka sebut ALLATA. BULAN
mengawini MATAHARI, ALLAH mengawini ALLATA dan memperanakkan bintang-bintang,
antara lain yang bernama ALUZZA dan ALMANA, anak-anak perempuan ALLAH sedang
ALHUBAL adalah menantu ALLAH.
Patung ALHUBAL ini pernah ditemukan di dalam Ka'bah yang ada di kota Mekah itu.
Didalam dan di sekitar Ka'bah ini tadinya, sampai dengan tahun 610 Masehi masih
terdapat 361 berhala, yang semuanya disembah oleh orang Arab pra-Islam. Orang-orang
Arab yang berangkakt berdagang ke pasar, singgah dulu ke Ka'bah ini, berdoa
minta diberi banyak rezeki.
Sudah sejak zaman Jahiliyah, zaman pra-Islam, orang-orang Arab telah memuja-muka
berhala-berhala di Ka'bah Baitullah itu dengan thawaf, mengelilingi Ka'bah
sambil bertepuk tangan dan telanjang bulat. (Catatan kaki Hadits Shahih Bukhari
843). Maka ada yang mengatakan apa yang dilakukan oleh umat Islam tiap tahun
yaitu upacara Haji, tidak lain adalah pelestarian upacara penyembahan berhala
dari orang-orang Jahiliyah sebelum Islam. Bedanya pada zaman Jahiliyah
penyembahannya harus dengan telanjang bulat, sedang pada zaman Islam harus
berpakaian Ichrom, tetapi tidak boleh pakai celana.
Ketika Muhammad datang dan membawakan ajaran baru, ajaran Tauhid, bukan lagi
menyembah banyak dewa, tetapi satu Tuhan, menghadapi masyarakat Quraish yang
sudah ribuan tahun menyembah banyak dewa itu, yang salah satu dewa, dewa bulan
disebut ALLAH dan yang mempunyai anak perempuan ALUZZA dan ALMANA.
Ayah Muhammad sendiri bernama Abdullah yang berarti hamba ALLAH yaitu ALLAH yang
bukan diajarkan oleh Muhammad, tetapi ALLAHnya orang Arab Jahiliyah suku Quraish
penyembah berhala, penyembah banyak dewa atau politheisme itu.
Kesimpulan dari semua itu ialah bahwa yang mereka sebut ALLAH sampai hari ini
berasal dari ajaran orang Arab Jahiliyah, penyembah berhala, hanya saja
pengertiannya yang sudah diubah oleh Muhammad menjadi ALLAH yang Esa, tidak
beranak dan tidak diperanakkan. Tuhan mereka, Ilah mereka, bernama ALLAH.
KESAKSIAN HADITS
Orang akan melihat Tuhan seperti BULAN
- Kami bersama Nabi SAW: beliau menengok ke bulan yakni bulan empat belas. Maka
beliau berkata: "Sesungguhnya kamu semua akan melihat Tuhanmu, sebagaimana kamu
melihat bulan ini." (HSB 315)
-Orang banyak bertanya:
"Dapatkah kami melihat Tuhan kita nanti di hari kiamat?
Jawab Nabi:
"Masihkah kamu sangsi untuk dapat melihat bulan purnama pada empat belas yang
tidak berawan?"
Jawa mereka:
"Tidak Ya Rasulullah"
Sabda nabi SAW:
"Sesungguhnya kamu akan melihat ALLAH seperti itu!"
Pada hari Kiamat akan dikumpulkan seluruh manusia lalu Allah berfirman:
"Siapa yang menyembah sesuatu maka hendaklah mengikut sesembahannya itu".
Diantara mereka itu ada yang mengikut MATAHARI, ada yang mengikut BULAN, ada
yang mengikut THAGHUL. Maka tinggalah umat Islam ini, termasuk di dalamnya orang-orang
munafik (HSB 441)

Harus shalat waktu ada gerhana
Karena itu kalau ada gerhana MATAHARI atau BULAN, diperintahkan shalat.
Shalat gerhana:
"Karena itu apabila kamu melihat gerhana, maka segeralah pergi shalat. Shalatlah
hingga ALLAH memberi cahaya terang kembali kepadamu" (HSB 856)
Nabi Muhammad sendiri juga melakukan shalat waktu melihat gerhana (HSB 855, 856,
857)

Kesaksian arkeologi
* Kuil bulan Arab Nama dewa bulan dipahatkan pada batu
* Patung dewa bulan
* Patung Dewa bulan dilihat dari empat sisi Catatan: Simbol bulan sabit
dipahatkan pada dada patung. Dua patung tersebut ditemukan pada tempat ini.
Tentang Dewa Bulan
ISLAMIC INVASION Karya Dr. Robert Morey

ISLAM, ISMAIL, IBRAHIM, SALAH SIAPA ?

ISLAM, ISMAIL, IBRAHIM, SALAH SIAPA ?

BERITA BERITA DI SWARAMUSLIM BISA DIKONFIRMASI ATAU COCOKKAN DENGAN BERITA
BERIKUT INI:

Muslim senantiasa menyatakan bahwa :

• Al-Qur’an yang sekarang adalah sama persis dengan apa yang diterima oleh nabi
SAW.

• Telah dihafalkan dengan sempurna oleh sangat banyak sahabat-sahabat nabi SAW.

• Tidak pernah ada kesalahan dalam penulisannya

• Sangat cermat dalam penyusunannya

Apakah klaim tersebut benar? Ataukah hanya perwujutan iman saja?.

Uniknya jika dibaca dari tulisan-tulisan ulama-ulama kuno, justru hal yang
sebaliknya yang terjadi yaitu :

• banyak bagian qur’an yang telah hilang

• banyak sahabat yang terlupakan ayat-ayat quran

Tulisan berikut adalah ringkasan dari hasil karya Professor Hossein Modarresi
dari Princeton University, New Jersey, Amerika.

Beliau meneliti hasil karya ulama-ulama kuno mulai dari kumpulan hadis Bukhari
Sahih (816 M – 870 M), Muslim Sahih (828 M – 883 M), Tirmidhi Sunan (824 M – 892
M), Ibn Maja Sunan (824 M – 887) dan Abu Dawud Sunan (817 M – 889 M) hingga era
Suyuthi (1445 M – 1505 M). Selain itu Prof Modarresi juga mengutip dari hasil
karya Arthur Jeffrey.

Catatan tambahan brw :

Beberapa hasil karya ulama kuno yang dikutip adalah dari :

Ahmad Ibn Hanbal

Hidup 780 M –855 M,

Seorang ahli hukum dan ahli agama.

Salah satu karya utamanya adalah Musnad yang merupakan koleksi hadis.

Muhammad Ibn Sa’d

Lahir di Basrah 783 M dan meninggal tahun 845 M. Belajar agama dari Muhammad ibn
Umar al-Waqidi. Dalam pencariannya terhadap ilmu, Ibn Sa’d belajar hingga ke
Kufa dan Madina. Otoritasnya diakui oleh ulama belakangan yaitu : Ibn Hajar, adh-Dhahabi,
al-Khatib al-Baghdadi dan Ibn Khallikan.

Ibnu Jarir at Tabari

Lahir di Thabrastan tahun 839 M, meninggal di Baghdad 932 M. Seorang ahli
sejarah yang terkemuka, ahli tafsir dan seorang imam. Kitab tafsirnya telah
menjadi rujukan bagi segala ulama tafsir.

Ibn al Nadim

Mengarang buku yang sangat terkenal yaitu Fihrist yang berisi ulasan tentang
buku-buku kuno Islam yang ditulis sebelumnya. Buku ini diselesaikannya pada
tahun 987/988 M. Meninggal pada 17 September 995

Imam Al Bayhaqi

Abu Bakr Ahmad ibn al-Hussayn al-Bayhaqi, seorang imam dan memiliki pengetahuan
yang sangat mendalam tentang hadis. Lahir di Bayhaq (Asia Tengah) tahun 1006 M.

Abi Bakr ibn Faraj al Qurtubhi

Lahir di Kordoba tahun 1093 M, meninggal di Maushul tahun 1172 M. Seorang pakar
tafsir yang terkenal dan sangat menguasai ilmu qiraat dan hadis.

Imam Ibn Kathir

Namanya Abul Fida Ismail ibn Abi Hafs Shihabuddin Omar ibn Kathir ibn Daw ibn
Kathir. Lahir di Busra (Syria) tahun 1302 M, meninggal 1373 M. Mengarang kitab
tafsir yang diakui oleh muslim sebagai satu yang terbaik.

Badruddin Zarkashi

Mengarang buku yang sangat terkenal yaitu al Burhan fi Ulum al Qur’an pada tahun
1345 M

Jalaludin as Suyuthi

Lahir 1445 M dan meninggal 1505 M. Seorang imam, ahli penyelidik yang ternama,
hafizh yang terkemuka, pakar sejarah dan ahli bahasa Arab. Telah menulis lebih
dari 500 buku.

Laporan sumber-sumer tradisi Islam tentang pengumpulan qur’an menyatakan bahwa
qur’an belum dikumpulkan dalam satu mushaf hingga setelah nabi SAW meninggal
ditahun 11 H / 632 M.

Sumber :

• Ibn Sa'd, Kitab al Tabaqat al Kabir, vol 3 p 211, 281

• Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 10

• Ibn Babawayh, Kamal ad Din, p 31-32

• Bayhaqi, Dalail al Nubuwwa, vol 7 p 147-8

• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 262

• Ibn al Hadid, Sharah of Nahj al Balagha. vol 1 p 27

• Ibn Juzayy, al Tashil li ulum al tanzil, vol 1 p 4

• Suyuti, Al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 202

• Ibrahim al Harbi, Gharib al hadith, vol 1 p 270

Namun laporan ini ternyata berseberangan dengan beberapa laporan yang
mengindikasikan bahwa nabi SAW telah mengumpulkan satu quran selama hidupnya.
Kemungkinan terbesar adalah saat tahun-tahun awalnya di Madina.

• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 235, 237-38, 256, 258

• Suyuti, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 212-13, 216

Bahkan disebutkan nabi SAW sendiri yang memberitahukan tempat penyimpanan qur’an
kepada Ali.

Diriwayatkan bahwa nabi SAW pernah berkata kepada Ali : "Hai Ali, al-Qur’an ada
dibelakang tempat tidurku, (tertulis) di atas suhuf, sutera dan kertas. Ambil
dan kumpulkanlah. ……… Ali menuju ketempat itu dan membungkus bahan-bahan
tersebut dengan kain berwarna kuning

Sumber :Az-Sanjani, Tarikh, p 66

Dikisahkan pencatat-pencatat wahyu biasa mencatat dengan cepat ayat-ayat segera
setelah nabi SAW menerima wahyu dan mendiktekannya. Yang lain biasa
menghafalkannya, dan ada juga yang mencatat di bahan-bahan yang seadanya yang
tersedia. Pakar-pakar yang mendukung pandangan bahwa qur’an belum dikumpulkan
beralasan karena saat itu nabi SAW masih hidup sehingga selalu ada kemungkinan
ayat-ayat tambahan, ayat-ayat yang dihapuskan, penempatan ayat-ayat yang dirubah.
Semua tulisan-tulisan yang ada belum dapat dikatakan mushaf yang lengkap. Banyak
orang yang telah menghafalkan sebagian besar qur’an, yang mereka ulang-ulang
saat berdoa dan mereka diktekan kepada sahabat-sahabat mereka. Selama nabi masih
hidup, tidak diperlukan keberadaan satu kitab.

Sumber :• Bayhaqi, Dalail al Nubuwwa, vol 7 p 154

• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 235, 262

• Suyutim Al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 202

• Ahmad al Naraqi, Manahij al ahkam, p 152

Namun keadaan ini berubah setelah nabi SAW meninggal ditambah dengan kejadian-kejadian
yang menimpa muslim saat itu. Kisah yang terekam dalam laporan adalah sbb :

Dua tahun setelah nabi SAW meninggal, muslim terlibat dalam pertempuran berdarah
di Yamama. Banyak penghafal qur’an yang meninggal.

Sumber :• Yaqubi, Kitab al Tarikh, vol 2 p 15, menyatakan kebanyakan penghafal
qur’an meninggal selama peperangan. Keseluruhan, sekitar 360 muslim meninggal
diantaranya adalah sahabat-sahabat nabi SAW yang terdekat

• Tabari, Tarikh, vol 3 p 296

• Ibn al Jazari, al Nashr, p 7, melaporkan yang tewas adalah 500 orang.

• Ibn Kathir, Tafsir al Quran, vol 7 p 439

• Qurtubi, al Jami li Ahkam al Quran, vol 1 p 50

• Abd al Qahir al Baghdadi, Usul al Din p 283, menyebutkan yang tewas adalah
1200 orang.

Ada beberapa hal yang menarik untuk diperdebatkan :

• Dalam beberapa laporan, disebutkan jumlah penghafal al-Qur’an yang tewas
mencapai 500 orang dari keseluruhan korban tewas 1200 orang. Namun jika diteliti
dari daftar nama 1200 muslim orang yang meninggal dalam perang ini, ternyata
hanya 2 orang yang bisa dikatakan memiliki pengetahuan yang memadai akan al-Qur’an,
yaitu Salim ibn Maqil dan Abdullah ibn Hafsh ibn Ganim

• Dalam beberapa laporan disebutkan seolah-olah ribuan orang telah hafal qur’an
dengan lengkap dan sempurna.

Dikutip dari :Ibn Atsir al Jazary, Kitab an Nasyr

Sahabat yang menghafal al Qur’an di masa nabi masih banyak yang hidup. Mereka
tidak perlu menulis al Qur’an karena mereka sangat baik hafalannya.

Diantara sahabat yang hafal al Qur’an seluruhnya adalah :

Dari golongan muhajirin :

(1) Abu Bakar, (2) Umar, (3) Usman, (4) Ali bin Abi Thalib, (5) Thalhah, (6) Sa’ad,
(7) Hudzaifah, (8) Salim (meninggal di Yamama), (9) Abu Huraira, (10) Ibn Masud,
(11) Abdullah ibn Umar, (12) Abdullah ibn Abbas, (13) Amar ibn Ash, (14)
Abdullah ibn Amar ibn Ash, (15) Muawiyah, (16) Ibnu Zubair, (17) Aisha, (18)
Hafsa, (19) Ummu Salamah

Dari golongan Anshar :

(20) Ubay bin Ka’b, (21) Muadz bin Jabal, (22) Zaid bin Tsabit, (23) Abu Darda,
(24) Abu Zaid, (25) Haritsah, (26) Anas ibn Malik.

Selain itu terdapat pula beberapa shahaby, yaitu :

(27) Ubadah ibn Shamit, (28) Fudalah bin Ubaid, (29) Maslamah bin Khalid, (30)
Qais Abu Shashah, (31) Tamim Ad Dhary, (32) Uqbah bin Amir, (33) Salamah bin
Makhlad, (34) Abu Musa al Asyhari

Jadi dari 34 nama yang dituliskan oleh Atsir bin Jazary, hanya 1 yang meninggal
yaitu Salim. Jadi toh sebetulnya masih ada 33 orang yang diklaim hafal seluruh
al-Qur’an. Kenapa khalifah Abu Bakar, atau Umar harus merasa khawatir hilangnya
al-Qur’an jika mereka berdua saja dan 31 orang lainnya masih hafal seluruh al
Qur’an?

Atau memang laporan bahwa begitu banyak orang yang hafal quran adalah satu hal
yang dilebih-lebihkan?

Tentang siapa yang mempunyai ide pengumpulan ini juga ada beberapa laporan yang
berbeda-beda.

Versi Pertama

Khawatir jika sebagian besar qur’an lenyap bersamaan dengan meninggalnya
penghafal, Abu Bakar, khalifah pertama memerintahkan pengumpulan qur’an. Sahabat-sahabat
nabi dan penghafal qur’an diminta untuk datang dan menginformasikan apa yang
mereka ketahui baik bahan tertulis maupun hafalan. Abu Bakar memerintahkan Umar
bin Khattab dan Zaid bin Tsabit untuk duduk dimuka pintu masuk masjid di Medina
dan menuliskan setiap ayat atau bagian qur’an dimana setidaknya dikuatkan oleh
kesaksikan 2 orang. Dalam satu kasus khusus, kesaksian 1 orang dianggap cukup
yaitu dalam kasus 2 ayat terakhir dari surah 9 dimana hanya ditemukan pada Abu
Khuzaima.

Sumber :• Bukhari, Sahih, vol 3 p 392-93

• Tirmidhi, Sunan, vol 4 p 346-47

• Abu Bakr al Marwazi, Musnad Abi Bakr al Siddiq, p 97-99, 102-4

• Ibn Abu Dawud, Kitab al Masahif, p 6-7, 9, 20

• Ibn al Nadim, Fihrist, p 27

• al Khatib al Baghdadi, Mudih awham al jam wa l tafrig, vol 1 p 276

• Bayhaqi, Dalail al Nubuwwa, vol 7 p 149-50

(Catatan tambahan oleh brw)

Versi kedua :

Versi ini lebih umum diterima dimana menyebutkan bahwa ide pengumpulan adalah
berasal dari Umar yang dia sampaikan kepada Abu Bakar.

Diriwayatkan oleh Bukhari :

Dari Zaid bin Tsabit, ia berkata : Abu Bakar memberitahukan kepadaku tentang
orang yang gugur dalam pertempuran Yamamah, sementara Umar berada disisinya. Abu
Bakar berkata : "Umar telah datang kepadaku menceritakan bahwa peperangan
Yamamah telah mengakibatkan gugurnya banyak penghafal Al-Qur’an, dan Umar
khawatir akan berguguran pula para penghafal lainnya dalam peperangan-peperangan
lain sehingga mungkin banyak bagian Al-Qur’an akan hilang. Umar minta agar aku
memerintahkan untuk mengumpulkan Al-Qur’an. Lalu aku katakan kepada Umar :
Bagaimana mungkin aku melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan Rasulullah

Versi Ketiga :

Namun, beberapa laporan menolak pendapat bahwa telah ada perintah resmi
pengumpulan quran sebelum masa khalifah Usman. Pengumpulan dilakukan oleh
khalifah Usman. Jadi dalam hal ini sama sekali tidak ada peran dari Abu Bakar
dan Umar dalam proses pengumpulan Al-qur’an

Sumber :• Ibn Asakir, Biography of Uthman, p 170

• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 241

Laporan ini diperkuat dengan beberapa kesaksian dari komunitas muslim awal.

Sumber :• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 235

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol1 p 211

• Ibn Asakir, Biography of Uthman, p 243-46

Versi keempat :

Akibatnya muncullah laporan lain untuk menyelaraskan pertentangan ini dengan
menyebutkan bahwa pengumpulan dilakukan oleh khalifah Umar, namun beliau
meninggal sebelum pengumpulan selesai. Tugas ini kemudian dilanjutkan oleh Usman
yang berhasil mengumpulkan quran yang resmi dalam satu mushaf.

Sumber :• Abu Hilal al Askari, vol 1 p 219

Namun, kontradiksi tidak berhenti pada siapa yang memiliki gagasan pengumpulan
tersebut. Bahkan lebih jauh lagi, kontradiksi juga terjadi pada peran Zaid b.
Tsabit dalam proses pengumpulan ini. Ada 3 versi yang berbeda-beda

Pertama

Mengisahkan bahwa pengumpulan dilakuan oleh Zaid bin Tsabit 2 kali, sekali
dibawah Abu Bakar, sekali dibawah Usman

Sumber :• Bukhari, vol 3 p 393-94

• Tirmidhi, Sunan, vol 4 p 348

• Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 31

• Ibn Asakir, Biography of Uthman, p 234-36)

Kedua :

Tidak menuliskan keterlibatan Zaid sama sekali.

Sumber :• Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 10-11

Ketiga :

Dua laporan lainnya bahkan menyebutkan Zaid bin Tsabit telah mengumpulkan qur’an
bahkan saat nabi masih hidup, dalam bentuk fragmen-fragmen yang ditulis dibahan-bahan
primitif.

Sumber :• Tirmidhi, Sunan, vol 5 p 390

• Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 229, 611

Namun versi ketiga ini jelas betabrakan dengan laporan yang dikutip oleh Suyuthi
yang menyatakan saat nabi meninggal qur’an belum dikumpulkan

Sumber :• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 202

Semua bahan-bahan yang diperoleh Zaid bin Tsabit kemudian dituliskan dalam
lembaran kertas atau perkamen namun belum dikumpulkan dalam satu mushaf dan
disimpan oleh Abu Bakar.

Sumber :• Yaqubi, Kitab al Tarikh, vol 2 p 135

• Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 p 185, 207, 208

Kemudian, lembaran-lembaran qur’an ini tidak dipublikasikan kepada umum.
Sebagian muslim tetap memiliki qur’an dalam bentuk yang tercerai-berai. Lembaran-lembaran
ini tetap dalam pemilikan Abu Bakar dan kemudian Umar. Setelah Umar meninggal
suhuf kemudian disimpan oleh Hafsa (putri Umar). Usman saat menjabat khalifah
kemudian meminjam suhuf dari Hafsa dan kemudian menyalinnya dan menjilid dalam
satu buku qur’an. Usman membuat beberapa copy dan dikirim ke beberapa daerah
Islam dan kemudian memerintahkan pembakaran semua salinan qur’an yang lainnya
dimanapun ditemukan.

Sumber :• Bukhari, vol 3 p 393-94,

• Tirmidhi, Sunan, vol 4 p 347-8

• Abu Bakr al Marwazi, Musnad Abu Bakr al Siddiq, p 99-101

• Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 18-21

• Bayhaqi, Dalail al Nubuwwa, vol 7 p 15051

• Abu Hilal Askari, Kitab al Awail, vol 1 p 218

Catatan • Kenapa mushaf ini akhirnya HANYA DISIMPAN ABU BAKAR, UMAR dan HAFSAH
putri Umar dan TIDAK DIPUBLIKASIKAN sama sekali padahal Abu Bakar dan Umar
adalah pemimpin Islam saat itu?

• Kenapa mushaf tidak disebarluaskan untuk membantu lebih banyak lagi muslim
yang akan menghafal al-qur’an, bukankah motif pengumpulannya karena mengingat
kekuatiran akan berkurangnya penghafal qur’an dan hilangnya banyak bagian al-qur’an
akibat peperangan?

Namun dalam proses pengumpulan oleh Usman ternyata tidak sesempurna yang
dibayangkan.

Beberapa karya-karya klasik ulama dan pakar muslim melaporkan bahwa beberapa
wahyu ternyata telah hilang sebelum pengumpulan oleh Abu Bakar. Dilaporkan,
sebagai contoh, Umar mencari ayat tertentu yang hanya diingatnya samar-samar.
Namun dengan menyesal akhirnya Umar menemukan bahwa orang yang menghafal ayat
tersebut telah terbunuh dalam perang Yamama sehingga ayat tersebut hilang
selamanya.

Sumber :• Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 10

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 204

Umar juga mengingat keberadaan ayat rajam sebagai hukuman bagi pezinah.

Sumber :• Malik b. Anas, Muwatta, vol 2 p 824

• Ahmad b. Hanbal, vol 1 p 47, 55

• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 398, 455

• Bukhari, vol 4 p 305

• Muslim, Sahih, vol 2 p 1317

• Ibn Maja, Sunan, vol 2 p 853

• Tirmidhi, Sunan, vol 2 p 442-3

• Abu Dawud, Sunan, vol 4 p 145

• Ibn Qutayba, Tawil mukhtalif al hadith, p 313

• Ibn Salama, al Nasikh wal Mansukh, p 22

• Bayhaqi, al Sunan al Kubra, vol 8 p 211, 213

Tetapi Umar tidak dapat meyakinkan sahabat-sahabatnya untuk memasukkan ayat
rajam kedalam qur’an sebab tidak ada yang menyokong pendapatnya sehingga
persyaratan minimal kesaksian 2 orang tidak terpenuhi.

Sumber :• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 206

Namun, beberapa sahabat nabi kemudian mengingat keberadaan ayat rajam tersebut
termasuk Aisha

Sumber :• Ahmad b. Hanbal, vol 5 p 183 (mengutip Zayd b. Thabit dan Said al-As
Abd al Razzaq

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 82, 86

• Suyuthi, al Durr al Manthur, vol 5 p 180 (mengutip Ubayy b. Ka'b dan Ikrima)

Aisha melaporkan bahwa bahwa ada satu lembaran yang berisi 2 ayat, termasuk ayat-ayat
rajam, ditulis dalam lembaran yang disimpan dibawah tempat tidurnya. Sayang pada
waktu pemakaman nabi SAW, seekor binatang memakannya hingga musnah. Disebutkan
dalam bahasa Arab "dajin", yang dapat berarti hewan seperti kambing, domba
ataupun unggas.

Sumber :• Ibrahim b. Ishaq al Harbis, Gharib al hadith menyebutkan "shal" yang
berarti domba

• Zamakshari, al Kashaf, vol 3 p 518, footnote

• Sulaym b. Qays al Hilali, Kitab Sulaymn b. Qays, p 108

• Al Fadl b. Shadahn, al Idah, p 211

• Abd al Jalil al Qazwini, p 133

Peristiwa terjadi saat rumah sedang sibuk dengan pemakaman nabi SAW.

Sumber :• Ahmad b. Hanbal, vol 4 p 269

• Ibn Maja, Sunan, vol 1 p 626

• Ibn Qutayba, Tawil, p 310

• Shafi'i, Kitab al Umm, vol 5 p 23, vol 7 p 208

Umar juga mengingat keberadaan ayat lain yang dikeluarkan dari Qur’an

Sumber :• Mabani, p 99

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84

• Ibn Abi Shayba, vol 14 p 564, ekspresi yang digunakan adalah Faqadnah, artinya
"kita kehilangan ayat tersebut")

Atau mungkin hilang, termasuk didalamnya adalah ayat tentang kewajiban terhadap
orang tua

Sumber :• Abd al Razzaq, vol 9 p 50

• Ahmad b. Hanbal, vol 1 p 47, 55

• Ibn Abi Shayba, vol 7 p 431

• Bukhari, vol 4 p 306

• Ibn Salama, al Nasikh wal Mansukh, p 22

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84

• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 39 (mengacu pada Abu Bakar)

dan tentang jihad

Sumber :• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 403

• Mabani, p 99

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84

Klaim Umar terutama tentang ayat pertama (kewajiban terhadap orang tua)
diperkuat oleh tiga orang lainnya yang memiliki otoritas dalam qur’an yaitu Zayd
b. Thabit, 'Abd Allah b. 'Abbas, dan Ubayy b. Ka'b.

Sumber :• Abd al Razzaq, vol 9 p 52

• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 400

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84

Anas b. Malik mengingat satu ayat yang turun saat beberapa muslim terbunuh dalam
perang, tetapi kemudian hilang

Sumber :• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 399

• Tabari, Jami al Bayan, vol 2 p 479

Abdullah ibn Umar menyatakan banyak bagian qur’an yang telah hilang.

Sumber :• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 81-82

dan beberapa pakar yang kemudian menyatakan bahwa banyak bagian qur’an telah
hilang sebelum dikumpulkan.

Sumber :• Ibn Abi Dawud, Kitab al Masahif, p 23 (mengutip pendapat Ibn Shihab (al
Zuhri)

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 5 p 179, mengutip Sufyan al Thawri

• Ibn Qutaybah, Tawil, p 313

• Ibn Lubb, Falh al bab, p 92

Laporan yang senada juga ditujukan kepada mushaf Usman. Banyak laporan bahwa
sahabat-sahabat nabi yang terutama tidak dapat menemukan dalam mushaf Usman ayat-ayat
yang mereka dengar langsung dari nabi atau menemukannya berbeda bentuk dalam
mushaf Usman. Ubay b. Ka’b, sebagai contoh, menuliskan sura 98 berbeda dimana
Ubay mengklaim versi dia adalah dia dengar langsung dari nabi SAW. Termasuk 2
surah yang tidak dimasukkan dalam mushaf Usman.

Sumber :• Ahmad b. Hanbal, vol 5 p 132

• Tirmidhi, Sunan, vol 5 p 370

• Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 224

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 83

Ubay juga berpendapat bahwa sura 33 (al-Ahzab) seharusnya lebih panjang, dimana
yang dia yakin ingat adalah ayat-ayat rajam yang tidak tertulis dalam mushaf
Usman.

• Ahmad b. HAnbal, vol 5 p 132

• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 405

• Bayhaqi, al Sunan al Kubra, vol 8 p 211

• Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 415

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 82 (klaim yang sama tentang jumlah
ayat sura 33 dan keberadaan ayat-ayat rajam diutarakan oleh Umar dan Ikrima
dalam Suyuti, al Durre Manthur, vol 5 p 180)

Klaim Ubay juga diperkuat oleh Zayd b. Thabit

Sumber :• Zarkasi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 2 p 35, dimana ayat dikatakan
seharusnya berada di Sura 25 (al Nur)

• Mabani, p 83 dan 86, menyatakan ayat seharusnya berada di Sura al Ahzab

Aisha dilaporkan menyatakan bahwa saat nabi SAW hidup, sura 33 (al-Ahzab) adalah
3 kali lebih panjang daripada yang ada dalam mushaf Usman.

Sumber :• Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol 4 p 434

• Suyuti, al Durre Manthur, vol 5 p 180

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 226

Kesaksian juga diperkuat oleh Hudhayfa b. al-Yaman yang menemukan sekitar 70
ayat tidak tercantum dalam mushaf Usman. Ayat-ayat yang biasa dibacanya saat
nabi SAW masih hidup.

Sumber :• Suyuti, al Durre Manthur, vol 5 p 180, mengutip dari Bukhari, Kitab at
Tarikh

Hudhayfa juga meyakini bahwa Sura 9 (al-Bara'a) dalam mushaf Usman hanyalah ¼
dari yang biasa dibacakan saat nabi SAW masih hidup.

Sumber :• Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 331

• Haytami, Majam al Zawaid, vol 7 p 28-29

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84

Pendapat ini diperkuat oleh ahli hukum terkenal abad 2 H yaitu Malik b. Anas,
pendiri sekolah hukum Islam Maliki

Sumber :• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 263

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 226

Dilaporkan juga bahwa Suras 15 (al-Hijr) and 24 (al-Nur) seharusnya lebih
panjang dari yang tercantum dalam mushaf Usman.

Sumber :• Sulaym b. Qays al Hilali, Kitab Sulaymn b. Qays, p 108

• Abu Mansur al Tabrisi, al Intijaj, vol 1 p 222, 286

• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 2 p 35

Abu Musa al-Ash'ari mengingat keberadaan 2 sura yang panjang dimana hanya satu
ayat dari 2 sura itu yang dia masih ingat. Namun 2 sura itu tidak ada dalam
mushaf Usman.

Sumber :• Muslim, vol 2 p 726

• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 405

• Abu Nuaym, Hilyat al Awliya, vol 1 p 257

• Bayhaqi, Dalai, vol 7 p 156

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 83

Satu dari 2 ayat yang dia ingat (Jika anak Adam memiliki 2 timbunan emas, dia
akan mencari yang ketiga) juga dikutip oleh sahabat-sahabat nabi SAW yaitu Ubayy
bin Ka'b,

Sumber :• Ahmad b. Hanbal, vol 5 p 131-32

• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 400-01

• Tirmidhi, Sunan, vol 5 p 370

• Al Hakim al Naysaburi, al Mustadrak, vol 2 p 224

Juga oleh Ibn Masud

Sumber :• Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol 4 p 433

Dan oleh Ibn 'Abbas

Sumber :• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 227

Maslama b. Mukhallad al-Ansari menyebutkan 2 ayat lagi yang tidak terdapat dalam
mushaf Usman.

Sumber :• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 3 p 84

dan Aisha melengkapi dengan ayat yang ke 3.

Sumber :• Abd al Razzaq, vol 7 p 470

• Ibn Maja, Sunan, vol 1 p 625, 626

Dua sura pendek yang dikenal dengan Sural al-Hafd dan Sura al-Khal tercatat
dalam mushaf Ubayy

Sumber :• Muhasibi, Fahm al Quran an wa manih , p 400-1

• Ibn al Nadim, Fihrist, p 30

• Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol 4 p 433

• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 2 p 37

• Haytami, Majam al Zawaid, vol 7 p 157

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 226, 227

Tercatat juga dalam mushaf Ibn Abbas dan Abu Musa al Ashari

Sumber :• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 227

Diketahui juga oleh Umar

Sumber :• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 226-7

dan sahabat-sahabat nabi lainnya.

Sumber :• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 227, vol 3 p 85

Ibn Mas’ud tidak memasukkan sura 1, 113, dan 114 dalam mushafnya

Sumber :• Ibn Abi Shayba, vol 6 p 146-47

• Ahmad b. Hanbal, vol 5, p 129-30

• Ibn Qutayba, Tawail mushkil al Quran, p 33-34

• Ibn al Nadim, Fihrist, p 29

• Baqillani, al Intisar, p 184

• Al Raghib al Isfahani, Muhadarat al Udaba, vol 4 p 434

• Zarkashi, al Burhan fi ulum al Quran, vol 1 p 251, vol 2 p 128

• Haytami, Majam al Zawaid, vol 7 p 149-50

• Suyuthi, al Itqan fi Ulum al Quran, vol 1 p 224, 226, 270-73

Namun ada beberapa kata dan kalimat dalam mushaf Mas’ud yang tidak terdapat
dalam mushaf Usman

Sumber :• Arthur Jeffrey, Materials for the History of the Text of the Quran,
the Old Codices, p 20-113

Mas’ud dan beberapa sahabat nabi lainnya juga mencatat beberapa ayat yang
berbeda dari mushaf Usman.

Sumber :• Arthur Jeffrey, Materials for the History of the Text of the Quran,
the Old Codices, p 114-238

Ada juga banyak laporan bahwa setelah nabi SAW meninggal, Ali mengumpulkan
seluruh qur’an Ali bersumpah untuk tidak keluar dari rumah hingga berhasil
mengumpulkan seluruh qur’an dalam satu mushaf. Ali bahkan tidak hadir saat
pelantikan Abu Bakar sebagai khalifah pengganti kepemimpinan nabi SAW.

Sumber :• Ibn Sa’d, Kitab al Tabaqat al Kabir, vol 2 p 338

• Ibn Abi Shayba, vol 6 p 148

• Yaqubi, Kitab al Tarikh, vol 2 p 135

• Ibn Abu Dawud, Kitab al Masahif, p 10

• Ibn al Nadim, Fihrist, p 30

• Abu Hilal al Askari, vol 1 p 219-20

• Abu Buaym, vol 1 p 67

• Ibn Abd al Barr, al Istiab, p 333-34

• Ibn Juzay, vol 1 p 4

• Ibn Abi al Hadid, vol 1 p 27

• Suyuthi, al Itqan fi ulum al Quran, vol 1 p 204, 248

• Kulayni, al Kafi, vol 8 p 18

Setelah berhasil menyusun mushafnya, Ali menunjukkannya kepada sahabat-sahabat
nabi, namun mereka menolaknya sehingga Ali harus membawanya pulang kembali.

Sumber :• Sulaym b. Qays al Hilali, Kitab Sulaymn b. Qays, p 72, 108

• Basair al Darajat, p 193

• Kulayni, al Kafi, vol 2 p 633

• Abu Mansur al Tabrisi, vol 1 p 107, 255-28

• Ibn Shahrashub, Manaqib Al Abi Talib, vol 2 p 42

• Yaqubi, Kitab al Tarikh, vol 2 p 135-6

Laporan diatas membuktikan betapa catatan sejarah tentang pengumpulan al-qur’an
sungguh mengalami variasi dan kontradiksi yang sangat mendasar.

Seorang pakar Al-qur’an di Indonesia yaitu DR. Quraish Shihab dalam pengantarnya
untuk buku Rekonstruksi Sejarah Al-Qur'an karya Taufik Adnan Amal, FKBA, 2001,
berkata sbb :

halaman xvii

... Artinya, masih diperlukan upaya-upaya serius untuk "mengakhiri" berbagai hal
yang menyelimuti sejarah al-qur'an.

APAKAH NABI IBRAHIM MUSLIM?

Jika Nabi Ibrahim adalah muslim (beragama Islam), Kitab apa yang dibawa atau
dipakai oleh Ibrahim ?

Bukankah Hanya satu Kitab yang dipercayai oleh muslim sebagai Kitab pegangan
mereka yaitu Kitab AlQuran ?

Tetapi AlQuran baru ada setelah diberikan kepada Muhammad oleh Allah melalui
perantaraan Jibril. Sedangkan Ibrahim, Musa, Isa dll telah lahir sebelum
Muhammad lahir.

Berarti, mereka telah lahir sebelum AlQuran diturunkan kebumi.

Bagaimana Ibrahim dapat disebut muslim, kalau dia tidak pernah mengaji (membaca
AlQuran) ?

Pertanyaan ini juga berlaku untuk Ismail, Musa dll.

Dan bagaimana Nabi Isa Almasih dapat dikatakan muslim, kalau Dia tidak pernah
melihat/membaca AlQuran ?

Sebagai muslim, harus taat pada ajaran Allah yang terdapat di AlQuran, yang
mengatakan harus sembayang 5 waktu.

Dan didalam sebayang itu disebutkan doa untuk Muhammad, sedangkan Muhammad baru
lahir jauh sebelum Ibrahim.

Demikian juga buat Musa, Isa ... ??

Adakah muslim atau muslimah dapat menjelaskan ini kepada saya ?

Mohon maaf jika pertanyaan saya ini telah pernah dipostingkan di situ ini.

Assalamualaikum,

Ibrahim,Musa dan Isa dipercaya umat Islam sebagai rasul-rasul Allah SWT sebelum
Muhammad dan menyampaikan kepada umat manusia untuk menyembah Allah SWT, umat
Muslim terlahir setelah adanya Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir dan turunnya
Al-Qur'an sebagai kitab terakhir dan pnyempurnaan dari Taurat,Zabur dan Injil,
dan didirikannya Islam setelah perintah dalam Al-Qur'an.

"Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi agama bagimu"(QS Ali-Imran
(3):102)

Islam belum terlahir sebelum Al-Qur'an diturunkan maka dari itu Islam hadir
untuk menyatukan dan menyempurnakan ajaran-ajaran rasul-rasul Allah SWT yang
sebelumnya melalui Nabi Muhammad SAW.

Demikian opini dari saya semoga bisa menjawab sedikit dari pertanyaan saudara
diatas.

ga hanya ibrahim, dari adam hingga muhammad, seluruh nabi dan rasul adalah islam/muslim.

wrote: ga hanya ibrahim, dari adam hingga muhammad, seluruh nabi dan rasul
adalah islam/muslim.

Jawab: Kok ?! main paksa begitu ya ??!! Fidel Castro , Mao Ce Tung , Karl Marx ,
Lenin barang kali muslim/Islam semua ya ?!!

wrote: Sama halnya dengan Muhammad ada di PL Alkitab.

Jawab: Jaka Sembung main gitar......engga nyambung !!! Malu Ahhhh !!!!!

wrote: Ibrahim,Musa dan Isa dipercaya umat Islam sebagai rasul-rasul Allah SWT
sebelum Muhammad dan menyampaikan kepada umat manusia untuk menyembah Allah SWT,
umat Muslim terlahir setelah adanya Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir dan
turunnya Al-Qur'an sebagai kitab terakhir dan pnyempurnaan dari Taurat,Zabur dan
Injil, dan didirikannya Islam setelah perintah dalam Al-Qur'an.

Jawab: Pertanyaan itu timbul dikepala karena kebanyakkan muslim menyatakan bahwa
semua Nabi2 sebelum Muhammmad disebut muslim (beragama Islam).

Kalau memang demikian, bisakah kalian jelaskan pertanyaan saya itu ?

Seperti juga tertulis di AlQuran, agamamu adalah agamamu, agamaku adalah agamaku.
Dan Nabi Isa Almasih hanya buat kaumnya Yahudi (Kristen).

Demikian juga Yahudi dan Kristen tidak percaya kepada agama yang datang setelah
Yesus Christus, maka Islam memang bukan agama yang sempurna dan yang diturunkan
Aulloh kepada Yahudi dan Kristen.

wrote: "Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi agama bagimu"(QS
Ali-Imran (3):102)

Jawab: Ayat yang kamu tulis diatas bukanlah Ali 'Imran 3, 102, karena saya cek
ternyata ayat Ali 'Imran 3, 102 tidak begitu bunyinya ... atau Al Quranmu memang
lain ?

Saya cek di : http://quran.al-islam.com/Targama/DispTargam.asp?nType=1&nSeg=0&l=ind&n
Sora=3&nAya=102&t=ind

Wrote: Agama mana yang disempurnakan oleh Aulloh ? Seperti yang tertulis di ayat
diatas ? "Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu ..." Menjawab
pertanyaan itu, saya berkesimpulan bahwa Agama Yahudi atau Kristen lah yang
disempurnakan oleh Aulloh menjadi Islam. Koreksi kalau saya salah
menyimpulkannya.

Jawab: Karena agama Islam belum ada sebelum ayat diatas turun. Saya kurang tau
dikutib dari judul yang mana, ayat diatas. Padahal Aulloh telah membenarkan
kitab2 yang telah diturunkan sebelummu. Kalau telah dibenarkan, kenapa musti
disempurnakan lagi ? Apakah Aulloh berobah pendirian segampang itu pada waktu
yang sama ?

Sepertinya ada pertentangan ayat disini (AlQuran)

Wrote: Islam belum terlahir sebelum Al-Qur'an diturunkan maka dari itu Islam
hadir untuk menyatukan dan menyempurnakan ajaran-ajaran rasul-rasul Allah SWT
yang sebelumnya melalui Nabi Muhammad SAW.

Jawab: Jika demikian jawabmu, berarti semua Nabi sebelum Muhammad adalah
beragama Yahudi. Dan ini tidak sesuai dengan pendapat teman2 muslim lainnya di
fordis ini yang mengatakan bahwa Ibrahim, Musa sampai Isa adalah muslim.

Jika benar mereka bukan muslim, kalau demikian cerita tentang mereka yang berada
didalam AlQuran adalah bohong besar karena telah di plintir ceritanya. Yang
benar adalah kitab2 (Taurat, Mazmur dan Injil) yang di pegang sampai saat ini
oleh kaum Yahudi dan Kristen.

Sedangkan apa yang ditulis oleh AlQuran dan Alkitab, sama sekali berbeda.
Jikalau berbeda berarti AlQuran lah yang salah mengutib cerita mengenai nabi2
sebelum Muhammad. Jadi memang benar bahwa Aulloh membenarkan "kitab2 sebelumnya"
yaitu kitab Taurat, Mazmur dan Injil.

Jika demikian, kalian harus juga mengimani Taurat, Mazmur dan Injil seperti yang
tertulis di AlQuran :

Al-‘Ankabuut 29 : [46] Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan
dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang lalim di antara mereka,
dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada
kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami
hanya kepada-Nya berserah diri".

Kitab2 yang diturunkan sebelummu adalah :

Al Baqarah 2 : 1-4, 78-79, 85-91, 97, 101, 136.

Yunus 10, 37 dan 94.

Al-‘Ankabuut 29 : 46 dan 47.

Al-Maaidah 5 : 46.

wrote: Ibrahim,Musa dan Isa dipercaya umat Islam sebagai rasul-rasul Allah SWT
sebelum Muhammad dan menyampaikan kepada umat manusia untuk menyembah Allah SWT,
umat Muslim terlahir setelah adanya Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir dan
turunnya Al-Qur'an sebagai kitab terakhir dan pnyempurnaan dari Taurat,Zabur dan
Injil , dan didirikannya Islam setelah perintah dalam Al-Qur'an.

Jawab: Anda mengatakan bahwa Alquran adalah bentuk penyempurnaan dari kitab2
sebelumnya. Bagaimanakah bentuk penyempurnaan yang anda maksud? Apakah
penyempurnaan itu berarti pelengkap kitab2 sebelumnya atau sebagai wujud "kitab
suci" baru? Karena apabila dikatakan sebagai pelengkap, maka sudah seharusnyalah
Alquran mengakui secara defacto bahwa Taurat, Zabur dan Injil adalah VALID; dan
juga sudah seharusnyalah isi dari Alquran TIDAK menyimpang dari Taurat, Zabur
dan Injil; sebagai kitab yang telah diturunkan sebelumnya.

Mengapa dapat dikatakan demikian? Karena Tuhan tidak mungkin asal-asalan dan
plintat-plintut MEREVISI firman yang telah dikeluarkanNya. Seandainya Tuhan
telah merevisi firmanNya berarti Dia sendiri telah mengingkari janjiNya; dan
apakah kita akan menyembah tuhan seperti itu? Tentu tidak !!! Namun selalu
permasalahannya akan kembali kepada alasan bahwa Taurat, Zabur dan Injil sudah
dipalsukan; sehingga Tuhan perlu menurunkan Alquran.

Kalau seseorang berkata, misalnya dompet kamu merek palsu; berarti dia sendiri
telah melihat merek aslinya sehingga dapat membuat perbandingan diantaranya. Nah
untuk itu, apakah ada diantara umat muslim yang dapat menunjukkan bukti otentik
"kepalsuan" Taurat, Zabur dan Injil?? Atau saya buat lebih mudah lagi, apakah
ada diantara umat muslim yang tahu isi Taurat, Zabur dan Injil (tentunya selain
yang tertulis di dalam Alquran!!) yang sebenarnya? Hal ini sangat penting,
karena tanpa adanya bukti2 atau saksi2 yang mengetahui "kepalsuan" Taurat, Zabur,
dan Injil; dapat dikatakan bahwa itu semua adalah isapan jempol belaka.

Dari jawaban/tulisan kamu diatas saya mengambil kesimpulan :

1. Agama Islam adalah agama tauhid dan taat.

Prinsip demikian juga terdapat dalam kepercayaan Yahudi dan Kristen. Tidak
berbeda.

2. Secara tegas, kamu tidak menjawab pertanyaan saya : Jika Nabi Ibrahim adalah
muslim (beragama Islam), Kitab apa yang dibawa atau di pakai oleh Ibrahim ?

Dari keterangan kamu :

wrote: Nama Islam sebagai sebuah agama memang berlum terlahir sebelum Al-Qur'an
diturunkan. Agama-agama Allah itu secara bertahap disempurnakan detail-detail
ajarannya dari nabi yang terdahulu kepada yang berikutnya dan akhirnya sebagai
puncaknya kepada Nabi penutup yakni Muhammad SAW.

Memang benar bahwa Allah menyempurnakan agama-agama sebelumnya menjadi agama
yang disempurnakan yakni Islam, maka dari itu Islam datang bukan untuk mengikis
Kristen dan Yahudi namun untuk menyempurnakan atau meluruskan.

Jawab: Berarti : Nabi Ibrahim / Abraham, bukan muslim melainkan Yahudi, karena
sebelum Muhammad, Islam belum lahir alias tidak ada !

Otomatis dari Adam sampai Isa Almasih, mereka bukan muslim/Islam !! Hati2 lho,
karena pernyataan kamu diatas, kamu bisa di FATWA, sama semua muslim didunia,
terutama rekan2 muslim.

Tentang Islam adalah penyempurnaan dari agama2 lainnya (??? apakah termasuk
Hindu, Buddha, Konghucu, Shinto dll ?), .

Coba baca Al Maa-idah 5: [46] Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani
Israel) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu:
Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada)
petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya,
yaitu Kitab Taurat.

Disini telah dengan jelas Aulloh membenarkan kitab yang sebelumnya dan juga
menyarankan untuk mengikuti/iringkan jejak mereka (nabi2 bani Israel) dengan Isa
putra Maryam.

Coba kamu simak benar2 kata2 yang terdapat dalam ayat Al Maa-idah 5, 46 ini :

- membenarkan kitab sebelumnya, yaitu kitab Taurat.

- Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil ...

- ...sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) ...

- dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat.

- Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.

Bagaimana Aulloh mau menyempurnakan lagi jika Aulloh telah membenarkan kitab2
Taurat, Mazmur dan Injil ?

[47] Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa
yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut
apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.

[48] Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)
dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara
mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap
umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

Di ayat ini kembali Aulloh membenarkan kitab Taurat, Mazmur dan Injil. Dan
menerangkan bahwa kitab2 itu hanya untuk umat Yahudi dan pengikut2 Yesus,
sedangkan kepada umat Islam, diturunkan AlQuran agar kedua umat itu (Yahudi dan
Kristen dalam satu kelompok, versus muslim) untuk saling ber-lomba untuk membuat
kebajikan.

Jadi, AlQuran bisa dikatakan sejajar dengan kitab Taurat, Mazmur dan Injil,
bukan MENYEMPURNAKAN !!!

Saya hanya mau menambahkan, apa yang diajarkan oleh Yesus Kristus tentang KASIH,
saya rasa adalah ajaran yang telah sempurna.

Bagaimana KASIH bisa lebih disempurnakan dengan ajaran yang memusuhi Yahudi dan
Kristen ?

Bagaimana KASIH bisa lebih disempurnakan dengan ajaran memerangi Kafir (Yahudi
dan Kristen) ?

Kesimpulan akhir, Islam yang dibawa oleh Muhammad, tidak menyempurnakan ajaran
Kasih yang dibawa oleh Yesus, melainkan menghancurkan.

Catatan : Al Maa-idah 5, 46 : ... kitab Taurat dan Injil ... Dan menjadi
petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.

Jika kamu adalah termasuk orang-orang yang bertakwa, berarti Taurat dan Injil
adalah merupakan petunjuk serta pengajaran.

Jadi tidak mungkin disempurnakan lagi.

BTW, apakah kamu telah mempelajari Kitab Taurat dan Injil untuk kamu jadikan
petunjuk dan mendapat pelajaran dari nya ?

Shalom.

bunghelp wrote:

Menurut sejarah Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail dalam membangun Rumah Allah,
Kabah dan diperintahNya untuk menaruh batu Hajar Aswad di Rumah Allah.

Boleh saya tahu, sumber sejarah yang anda miliki ?

Berdasarkan :

Logically Think wrote:

Islam belum terlahir sebelum Al-Qur'an diturunkan maka dari itu Islam hadir
untuk menyatukan dan menyempurnakan ajaran-ajaran rasul-rasul Allah SWT yang
sebelumnya melalui Nabi Muhammad SAW.

Dengan demikian maka Ibrahim bukanlah muslim !

Jadi yang harus kamu pakai untuk melihat sejarah Ibrahim adalah yang tercatat
didalam Alkitab. Dan didalam Alkitab hanya Ishak yang diberkati oleh Allah.

Kejadian 25, 11. Setelah Abraham mati, Allah memberkati Ishak, anaknya itu; dan
Ishak diam dekat sumur Lahai-Roi.

Tidak tertulis dalam Alkitab ttg Rumah Allah (Kabah).

Tidak banyak yang ditulis tentang Ismail, tetapi sejarah keturunan Abraham
ditulis menurut keturunan Ishak (yang diberkati Tuhan), bukan Ismael.

Bacalah Alkitab, maka kamu akan mengetahui sejarah Abraham dan keturunannya (dari
Ishak).

BTW, apakah anda telah mempelajari Kitab Taurat dan Injil untuk kamu jadikan
petunjuk dan mendapat pelajaran dari nya ? (Al Maa-idah 5, 46)

wrote: quote:

1. Agama Islam adalah agama tauhid dan taat.

Prinsip demikian juga terdapat dalam kepercayaan Yahudi dan Kristen. Tidak
berbeda.

Tauhid yg di maksud adalah tiada tuhan selain Allah. tidak ada ruang untuk
bentuk lain selain hanya zat allah saja. tidak berupa manusia maupun roh kudus.
dan ajaran seperti itu lah yg secara orisinal di bawa oleh semua nabi.

Sebenarnya telah banyak sekali tulisan yang membahas TriTunggal, walaupun
penjelasan yang sangat mudah dimengerti, tetapi muslim tidak pernah mengakui/menerima
perjelasan kawan2 disini (tentang TriTunggal), karena ayat

Al Maa-idah 5, 72 dan 73 :

[72] Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah
adalah Al Masih putra Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani
Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu
seorang penolong pun.

[73] Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah
satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan
itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang
pedih.

AYAT INI MAH UNTUK KAUM QURAISH ATAU ORANG ARAB YANG WAKTU ITU MENYEMBAH TIGA
ALLAH: AL LATA, AL UZZA, dan AL ….. ATAU TRIO KWEK KWEK ITU. BUKAN UNTUK AGAMA
KRISTEN?

Jadi percuma saja saya membahas hal ini.

wrote: Quote:

2. Secara tegas, kamu tidak menjawab pertanyaan saya : Jika Nabi Ibrahim adalah
muslim (beragama Islam), Kitab apa yang dibawa atau di pakai oleh Ibrahim ?

setiap nabi memiliki kitab nya sendiri. yg berisi ajaran tauhid dan kehidupan.
kitab ibrahim tentu beda dengan daud. dan daud tentu beda dengan musa. yg
menyamakan nya hanya bahwa di setiap kitab mengajarkan tauhid. sedangkan ajaran
kehidupan tentu beda2. allah menurunkan aturan kehidupan kepada suatu umat tentu
di sesuaikan dg kemampuan umat kala itu menerimanya. jadi yg menjadikan mereka
di sebut islam adalah tauhid.

islam adalah tauhid.

berserah diri kepada allah semata, secara tidak langusng menunjukan eksistensi
allah sebagai satu2 nya tuhan (tauhid).

Kamu terlalu memaksa argumen kamu dengan alasan yang tidak valid.

Telah sangat jelas Islam tidak/belum ada sebelum Muhammad.

Jadi Nabi2 sebelum Muhammad tidak pernah mengajarkan tentang Islam !

Apa yang diajarkan tentang Islam hanya terdapat di AlQuran.

Bagaimana Nabi2 sebelum Muhammad dikatakan Islam jika pengikut mereka (nabi2
sebelum Muhammad) disebut didalam AlQuran sebagai musrik dan kafir ?

Kalau Yahudi dan Kristen disebut KAFIR, maka nabi kamu Yahudi dan Kristen :
Abraham, Musa, Daud dan Nabi2 sebelum Yesus dan bahkan Yesus sendiri, adalah
KAFIR.

Dan jika demikian, Nabi2 tersebut bukanlah muslim/Islam, karena mereka adalah
KAFIR !

islam yg di bawa nabi muhammad adalah puncak kesempurnaan dari agama allah yg di
bawa nabi2 sebelum nya. setiap nabi dan rasul yg di kirim allah sebelum muhammad
adalah wujud dari wahyu progresif. ibarat nya di jaman adam islam laksana bunga
yg masih kuncup. maka ketika islam di jaman muhammad, bunganya sudah benar2
mekar. tapi esensi dari bunga tetap terlihat ketika kuncup maupun mekar.
begitulah islam. bukan seperti kepompong yg menjadi kupu2. dimana kepompong dan
kupu2 esensi sudah beda.

tauhid adalah esensi dari islam. dan itulah yg di ajarkan oleh setiap nabi2 dan
rasul2 sebelum muhammad.

... esensi ... bunga ... mekar ... kuncup mekar ... ?????????????????????

AlQuran bukanlah kitab yang menyempurnakan kitab2 sebelumnya (Taurat, Mazmur dan
Injil) !

Baca keterangan saya yang cukup jelas dan mudah dicerna. Karena Alkitab (Injil)
mengajarkan hukum kasih yang sudah sempurna dan tak perlu disempurnakan.

Tolong jawab pertanyaan saya : Apakah kamu telah mempelajari Kitab Taurat dan
Injil untuk kamu jadikan petunjuk dan mendapat pelajaran dari nya ?

Karena di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi). Dan yang terlebih
lagi, karena Aulloh membenarkan kitab sebelumnya, yaitu kitab Taurat. Dan Aulloh
sendiri telah memberikan Injil (?) kepada Isa Almasih serta Aulloh juga telah
memberikan AlQuran kepada Muhammad (?).

kecelakaan

KECELAKAAN DI MEKAH

Quote: MEKAH , (PR).-
Di saat sekira 2,8 juta jemaah haji melempar Jamarat dan segera meninggalkan
Mina untuk nafar awal menuju ke Mekah Al-Mukaramah, Sabtu (22/1), dua wilayah
ini justru diguyur hujan deras disertai petir sekira pukul 15.30 hingga pukul 16.00
WAS (pukul 19.30-20.00 WIB). Akibatnya, Jamarat dan Mina tergenang banjir
setinggi paha. Demikian pula Kota Mekah, banjir menenggelamkan ban bus, sehingga
banyak kendaraan yang mogok dan kota ini lumpuh total.

Hujan ini di Mekah ini adalah salah satu akibat badai yang mengamuk di kawasan
Timur Tengah, terutama Mesir. Sebelum hujan turun, terjadi badai debu dan pasir
di perkemahan jemaah haji di Mina, dan membuat besi penahan tenda-tenda di
lembah ini lepas serta menimbulkan suara sangat gaduh. Para jemaah sempat panik
melihat kondisi itu. Jalanan mulai dari terowongan menuju Jamarat juga macet
total. Karena itu jemaah di perkemahan yang sedang melakukan ibadah mabit (menginap)
di Mina dan akan melakukan lontar jumrah mengalami kesulitan, termasuk jemaah
yang pulang menuju Mekah. Hingga Sabtu sore jemaah memang lebih memilih tetap
berdiam di tendanya karena udara di luar sangat dingin dan berdebu, jarak
pandang juga semakin pendek.

Wartawan "PR" H. Wan Abas semalam sempat melaporkan via sms bahwa dirinya
menyaksikan dari atas bukit dan layar monitor, bahwa sekitar Jamarat diblokir.
Namun ia tidak bisa turun ke lokasi, mengingat banjir di sekitar tenda jemaah "Safari
Suci" kocar-kacir. Hujan ini baru kali pertama terjadi sejak kedatangan jemaah
haji Indonesia ke Arab Saudi tanggal 30 Desember 2003 lalu.

Banjir pernah melanda Mekah November lalu dan menewaskan 12 orang, enam di
antaranya anak-anak serta 50 lainnya luka. Banjir November itu adalah yang
paling buruk selama 12 tahun terakhir. Enam jemaah haji yang akan menunaikan
ibadah haji di Mekah, Jumat (23/1) dilaporkan meninggalkan ketika bus yang
mereka tumpangi bertabrakan dengan truk, di Al-Arish, Sinai Selatan akibat
terbatasnya jarak pandang.

Sopir bus yang mengangkut sekira 39 jemaah haji juga meninggal dan 14 penumpang
lainnya mengalami cedera, kata pihak kepolisian. Enam orang tewas dan 42 lainnya
cedera akibat kecelakaan lalu lintas di Mesir, Kamis (22/1) setelah hujan deras
dan badai pasir melanda kawasan itu. Bahkan telah jalur penerbangan ke Kairo
terpaksa dialihkan.

Pertanda apakah ini??? apakah Alloh swt tidak suka dengan kedatangan para
mujahidin? dan munafiquuuunn? atau tanah yg dulu dianggap suci sekarang sudah
tercemar???

dimana tempat beribadat campur baur dengan tempat berdagang? dimana mana banyak
sampah menumpuk dan kotoran serta kencing yg berceceran di sekitar makkah?

2004 ditutup dengan badai di serambi makkah, dan 2005 diawali dengan badai dan
banjir di majidil harom!

Semestinya ini menjadikan suatu peringatan yg teramat keras untuk umat Islam!
suapya mereka kembali menelaah perilakunya selama ini! sudah cukup manusiawikah
mereka selama ini? sudah benarkah mereka menjalankan ajaran dari langit?

tidak mungkin kan ajaran dari langit mengajarkan manusia untuk saling bunuh dan
saling bantai? dan tidak masuk aqal juga kalau ajaran dari langit mengajarkan
umat Islam untuk membenci sesama manusia, karena mereka beretnis YAHUDI!

Dunia sekarang menjadi saksi atas apa yang dilakukan langit kepada umat islam,
apa mereka masih tetap akan membatu?
menganggap dirinya yg terbaik?

Ada sejuta pertanyaan kepada umat Islam yg bisa dijawab dengan kata2 dan ada yg
bisa dijawab hanya dengan perbuatan amal soleh!

Hai umat Islam! sadarlah!!!!

jangan catut nama Alloh! demi kepentingan pribadi maupun golongan! jangan
hancurkan nama besar Muhammad saw! karena itu sama saja kalian melempari
Muhammad saw dengan kotoran kalian sendiri!

APAKAH DATANGNYA DARI LANGIT?

Yang menjadi pertanyaan BESAAAAAAAR adalah apakah benar Mohammad itu mendapat
wahyu dari Tuhan???????
Jawabannya adalah bukan dari Tuhan, melainkan dari Iblis.
Coba kita renungkan hal2 dibawah ini
1) Tidak mungkin Tuhan memilih seorang Nabi terhadap orang yang amat tercela
tingkah lakunya, yaitu menjadi raja yang diktator, menjadi hakim dan sekaligus
algojo kejam pada beberapa kasus, melakukan pembunuhan, pemerkosaan terhadap
tawanan perang dan budak wanita, melakukan perkawinan dengan anak dibawah umur,
memilikki istri resmi sebanyak 11 orang dan yang tidak resmi tak terhitung
banyaknya (yaitu budak2 dan tawanan perang wanita yang sewaktu-waktu bisa
diperkosanya) dan setumpuk lagi perilkau Muhammad yang sangat tidak pantas untuk
ditiru atau dijadikan teladan bagi orang2 yang hidup normal.
Dan perilaku yang amat tercela itu justru terjadi pada saat Ia mengaku mengemban
tugas kenabiannya. Hal ini semakin memantapkan keyakinan bahwa Muhmmad adalah
seorang NABI PALSU.
2) Muhammad tidak mampu melakukan suatu Mujizat, tetapi Ia sangat pandai membuat
mujizat2 tipuan dan memaksa orang supaya percaya kalau tidak maka akan disiksa
oleh Tuhan diakherat kelak, diantaranya:
a) ia berpura-pura tidak bisa baca dan tulis supaya orang percaya bahwa ayat2
yang ia bawah itu memang benar Tuhan, walaupun tidak langsung tetapi melalui dan
di-imlakan oleh malaikat Jibril. Hal ini merupakan strategi Muhammad supaya ia
bisa mencari/mencuri/merampas secara sah/legal bahan -masukan untuk membuat Al-qur'an
yang berasal dari kitab Taurat dan Injil. Ia mencontek dan mengutak-atik supaya
berbau Arab dan sebagian lagi malah diputar-balik jalan ceritanya, diantaranya
mengenai Iskak dan Ismail oleh Muhammad telah di TUKAR (diputar balik) perannya.
b) Peristiwa Israq-mirad juga merupakan mujizat tipuan, karena tidak ada yang
menyaksikan tapi orang disuruh percaya begitu saja.
3)Mungkinkah seorang yahudi memeluk Islam???????? Bagaimana persaan seorang
yahudi ketika ia membaca Al-QUR.AN dan Hadis, dimana didalamnya disani-sini
terdapat/berbau kebencian terhadap bangsa yahudi. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa yang membenci itu bukan Tuhan tetapi Muhammad sendiri, dan kebencian
Muhammad itu ikut mewarnai isi Al-Quran dan Hadis.

Quote: Al-Quran mengakui dan menyatakan kebenaran dari kitab-kitab sebelumnya,
yaitu Taurat and Injil, sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat dibawah ini.
Al-Quran 3:3: Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya;
membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan
Injil.
Al-Quran 5:46: Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israel) dengan Isa
putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu : Taurat. Dan Kami telah
memberikan kepadanya kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yatiu kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertaqwa.
Apakah Anda menyakini kebenaran dari ayat-ayat tersebut diatas? Jika ya, Apakah
Anda bisa menerima Taurat dan Injil sebagai kebenaran? Apakah Anda juga bisa
menerima ajaran Isa dan Kitab Injil sebagai petunjuk dan cahaya serta pengajaran
untuk orang-orang bertaqwa? Bagaimana Anda menempatkan sosok Yesus (Isa) dalam
kehidupan Anda?
Saya tunggu tanggapan dari Anda yang sejujurnya.
wrote: Mungkin jawaban saya tidak berbeda dengan Sdr. Menj… Kami beriman kepada
Kitab-kitab Suci Allah, Taurat, Zabur dan Injil… Al Quran bahkan menyebut nama
Isa lebih banyak dari Muhammad…
Kalo begitu Anda juga menempatkan Yesus sebagai salah satu dari 5 Nabi hebat dan
ajaran-ajarannya perlu dihormati, diterapkan, dan diamalkan? Dan tentu Anda juga
percaya tanpa keraguan ajaran-ajaran Yesus dalam Kitab Injil.
Bagaimana menurut Anda ayat-ayat dari Kitab Injil berikut ini yang meramalkan
mengenai Nabi palsu yang datang setelah Yesus dan sebelum kedatangannya yang
kedua:
Matius 7:15-23
7:15. "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar
seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
7:16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah
anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang
pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik,
ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
7:19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan
dibuang ke dalam api.
7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke
dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di
sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan,
bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan
mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku
tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat
kejahatan!"
Matius 24:24-26
24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan
mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya
mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
24:25 Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.
24:26 Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun,
janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu
percaya.

Karena Al-Quran adalah kata-kata atau wahyu langsung dari Allah dan dalam ayat-ayat
Al-Quran diakui bahwa Allah juga menurukan Kitab Taurat dan Injil, dan Anda
meyakini kebenaran kitab-kitab tersebut, maka Anda juga harus menerima ayat-ayat
dari Kitab Injil tersebut diatas sebagai kata-kata dari Allah yang menyatakan
bahwa jangan mempercayai nabi-nabi yang datang setelah Yesus.
"Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik ……".
Bukankah buah yang tidak baik seperti Osama Bin Laden, Mullah Omar, Taliban, Bom
Bali, Bom WTC, dll dihasilkan dari pohon Islam?
wrote: Kalau anda tulis Al Quran adalah kata-kata atau wahyu langsung dari Allah,
mestinya anda juga percaya dong bahwa Yesus itu Rasul Allah, bukan Tuhan, karena
Allah dalam Al Quran mengatakan demikian… apa lagi yang perlu diperdebatkan? lha
wong anda mengakui bahwa Al Quran adalah wahyu Allah…
Yang mengatakan Al-Quran itu adalah kata-kata atau wahyu langsung dari Allah
bukan saya tapi Nabi Muhammad, ajaran Islam-Nya, dan para penganut ajaran-Nya.
Anda belum dapat membedakan antara "mengutarkan" dan "mempercayai/mengakui"
suatu pandangan atau pernyataan. Jadi perdebatan masih tetap berlaku ("valid").
Quote: Itu semua adalah kalimah Allah SWT, bukan Rasulullah. Beliau itu nggak
bisa baca tulis; kenapa Allah begitu? Supaya Al Qur'an TIDAK DIPALSU. Biasanya
kalo orang itu pinter tapi moralnya jeblok, dia akan merusak isi kitabnya dan
mengubahnya sesuai dg nafsunya sendiri.
emang nya Allouh ga bisa menemukan yah org yg baik sekaligus pintar?
sulit dimengerti . Allouh lebih memilih org buta huruf tapi nafsu bunuh nya
besar, nafsu sex nya besar, dibanding org yg pandai tapi tanpa nafsu2 tersebut.
Pengamat wrote: Gua mah cuman ongkang2 kaki saja menyaksikan pertanyaan2 dan
komen2 lu lu pade yg lucu2 dan keliatan sekali gak ngerti ttg apa yg loe
tanyakan...
Sdr. Pengamat… maaf mengecewakan anda, dan anda harus kecewa lagi, karena saya
tidak pernah mendengarkan ustad dan ulama-ulama menjelekkan Yesus seperti yang
anda tuduhkan… cukuplah Al Quran menyatakan bahwa kami wajib menghormati Yesus…
Saya masih mengharapkan anda atau netter Kristen lainnya menjawab pertanyaan
saya tentang konsep penyaliban untuk penebusan dosa… supaya kami paham...
Saya sudah biasa dikecewakan oleh kesalahpahaman anda.
Gua gak pernah bilang bhw Ustad dan ulama menjelek-jelekkan Yesus.
Yang gua katakan adalah: "Pemahaman kamu mengenai ajaran Kristen itu ngawur
karena kesalahpahaman yg diajarkan ustad2/ulama kamu mengenai kristen"
Apakah Anda menyakini kebenaran dari ayat-ayat tersebut diatas? Jika ya, Apakah
Anda bisa menerima Taurat dan Injil sebagai kebenaran? Apakah Anda juga bisa
menerima ajaran Isa dan Kitab Injil sebagai petunjuk dan cahaya serta pengajaran
untuk orang-orang bertaqwa? Bagaimana Anda menempatkan sosok Yesus (Isa) dalam
kehidupan Anda?
Mungkin jawaban saya tidak berbeda dengan Sdr. Menj… Kami beriman kepada Kitab-kitab
Suci Allah, Taurat, Zabur dan Injil… Al Quran bahkan menyebut nama Isa lebih
banyak dari Muhammad… Tetapi, Al Quran tidak pernah menyatakan Isa itu Tuhan,
atau Allah menjadi manusia Isa… dan saya yakin Injil juga tidak pernah
menyatakan hal itu… Nama-nama tersebut adalah Rasul utusan Allah untuk
disampaikan kepada manusia… bahwa tiada yang patut disembah kecuali Allah…
Dari mana anda yakin injil tidak pernah mengatakan bhw Yesus itu Tuhan??? anda
tidak paham sama sekali ttg Kristen dan Injil! yg anda pahami adalah kesalah
pahaman.
Quote:
Al Quran selalu tegas dalam ayat-ayat Tauhid… pernah dengar ayat "Tiada Tuhan
selain Allah", "Tidak ada sesuatupun yang menyamai Allah"?? Itulah beberapa
ketegasan yang disampaikan Allah dalam Al Quran, dan Sdr. Gilang mengutip
Alkitab ayat Samuel yang kedua pasal 7 ayat 22 yang isinya SAMA… yaitu Tiada
yang dapat disamakan dengan dikau dan tiada Allah melainkan Engkau… kecuali jika
ayat iu tidak pernah ada… atau Sdr. Gilang berbohong kepada kami…
Sama Kristen juga mengajarkan hal diatas! Sayang kamu belum paham Kristen dng
benar!
wrote: Beliau itu nggak bisa baca tulis; kenapa Allah begitu? Supaya Al Qur'an
TIDAK DIPALSU.
Argumentasi Anda bahwa Nabi Muhammad itu tidak bisa baca dan tulis supaya Al-Quran
TIDAK DIPALSU adalah sama sekali tidak logis. Malah sebaliknya karena Nabi
Muhammad tidak bisa baca dan tulis, maka Al-Quran beresiko sangat besar untuk
dipalsukan.
Seperti diketahui bahwa Al-Quran "diturunkan" kepada Nabi Muhammad yang kemudian
"dibacakan/dinyanyikan secara keras" dan kemudian "dihafalkan" dan "dicatat"
oleh orang-orang yang khusus untuk hal tersebut. Karena tidak bisa membaca dan
menulis bagaimana Nabi Muhammad tahu kalo yang dicatat itu sudah benar? Kalo
Anda bilang dibaca ulang, bagaimana Nabi Muhammad bisa tahu kalo yang dibaca
ulang dan yang tertulis itu sudah sesuai sedangkan Nabi sendiri tidak bisa baca
dan tulis alias buta huruf? Bingung saya dengan logika Anda.
wrote: Biasanya kalo orang itu pinter tapi moralnya jeblok, dia akan merusak isi
kitabnya dan mengubahnya sesuai dg nafsunya sendiri.
Biasanya kalo orang itu buta huruf pasti dia tidak bisa merusak isi kitabnya
karena memang nggak tau apa isinya (nggak bisa baca dan tulis), tapi tentu
gampang sekali ditipu oleh orang lain dan sama sekali nggak tau kalo isi
kitabnya sudah dirubah orang lain. Itulah kerugiannya kalo buta huruf.

Coba pikirkan dua kemungkinan berikut ini:

Pertama: Jika memang Nabi Muhammad itu buta huruf berarti Nabi telah berdosa
terhadap Allah karena tidak menjalankan perintahNya, dan umat Islam yang tidak
buta huruf telah mengkhianati Nabi Muhammad karena tidak mencontoh perbuatan
beliau.

Penjelasan:
Berikut ayat Al-Quran mengenai "literacy":
Al-Quran 96:1-5
1 Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
2 Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah
3 Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah,
4 Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam
5 Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Note: Kalam = 1) pen terbuat dari tulang daun. 2) (Lit.) alat menulis.

Ayat-ayat tersebut di atas jelas menyatakan: Bacalah ………….. Dia yang mengajarkan
menulis ………….. mengajarkan kepada manusia apa yg tidak diketahuinya (melalui
tulisan dan bacaan).
Nabi Muhammad sebenarnya mempunyai waktu 23 tahun selama Al-Quran diturunkan
untuk belajar membaca dan menulis. Tetapi apakah waktu tersebut digunakan untuk
belajar membaca dan menulis? 23 tahun adalah waktu yang cukup lama untuk belajar
membaca and menulis jika memang serius. Mengapa Nabi, melalui Al-Quran,
mengajarkan membaca dan menulis ("literacy") untuk mendapatkan pengetahuan
sedangkan Nabi enggan mempelajarinya dan tetap buta huruf ("illiterate") sampai
wafat?
Kalo Nabi Muhammad tidak berminat belajar membaca/menulis dan kenyataannya tidak,
berarti membaca dan menulis adalah tidak baik dan tidak perlu karena Nabi tidak
berusaha untuk mencapainya, dan menjadikannya sunnah sehingga umat Islam juga
memcontoh hal ini.
Para wanita di negara-negara yang menjalankan syariat Islam secara ketat sudah
menjalankan sunnah ini. Tinggal prianya yang masih membandel.
Kedua: Jika memang Nabi Muhammad itu ternyata tidak buta huruf berarti Nabi
telah berdosa terhadap Allah karena telah menipu dan membohongi umat Islam
selama kurang lebih 1500 tahun.
Penjelasannya: Tidak perlu dijelaskan lagi, sudah jelas.
Muhammad punya waktu 23 tahun untuk belajar baca dan menulis sesuai dengan
perintah Alloh saat pertama kali wahyu diturunkan padanya. Namun sampai akhir
hayatnya beliau tetap tak mampu baca-tulis.
Kalau Muhammad saja yang asli Arab enggan belajar baca dan tulis Arab, kenapa
orang-orang bukan Arab mesti repot-repot belajar baca tulis Arab?
wrote: Rasulullah memang illiterate, tapi moral (HEY, MORAL!!) beliau itu bagus.
Inilah pertimbangan kenapa Allah menjadikan beliau seorang Nabi di gua Hira ada
usia 40 thn (usia kematangan. Ingat pepatah, "Life begins at 40"?).
Sahih Bukhari ,Volume 1, Book 4, Number 234:
Anas said, "Some people of 'Ukl or 'Uraina tribe came to Medina and its climate
did not suit them. So the Prophet ordered them to go to the herd of (Milch)
camels and to drink their milk and urine (as a medicine). So they went as
directed and after they became healthy, they killed the shepherd of the Prophet
and drove away the camels. The news reached the Prophet early in the morning and
he sent (men) in their pursuit and they were captured and brought at noon. He
then ordered to cut their hands and feet (and it was done), and their eyes were
branded with heated pieces of iron, They were put in 'Al-Harra' and when they
asked for water, no water was given to them." Abu Qilaba said, "Those people
committed theft and murder, became infidels after embracing Islam and fought
against Allah and His Apostle ."
Apakah penyiksaan dengan memotong kaki dan tangan, dan mata distempel dengan
besi panas yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad seperti tercantum dalam Hadis
di atas adalah MORAL yang Anda maksud?
wrote: Kenapa tuhan harus mono? dan kenapa agama harus monotheism?
Siapa bilang tuhan harus mono (singular), bisa juga poly (plural). Coba simak
ayat Quran berikut:
Al-Quran 69:43-47 : Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam.
Seandainya dia (Muhammad) mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,
Niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar
Kamipotong urat tali jantungnya. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu
yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.
Bukankah kata "Kami" menunjukkan bahwa Allah tidak satu (mono) melainkan banyak
(poly)?

Pembunuhan Ka`b bin al-Ashraf

Pembunuhan Ka`b bin al-Ashraf

Ketika Muhammad hijrah dan tinggal di Medina (Yathrib) perlahan-lahan dia
memperkuat kekuasaannya dengan terlebih dahulu mencari dukungan dari orang-orang
Yahudi dan Nasrani yang sudah terlebih dahulu menetap di Medina. Sampai-sampai
Muhammad juga memindahkan arah kiblat ke Yerusalem untuk mendapatkan dukungan
penduduk setempat. Tetapi dalam proses perjalanan dan sepak terjang Muhammad,
perbutaan dan klaim kenabiannya tidak sepenuhnya diterima dengan oleh penduduk
Medina dan sekitarnya. Cara-cara yang digunakan oleh Muhammad dan para sahabat
terhadap orang-orang yang bernani melawan, walaupun sebatas vocal, tidak bebeda
jauh seperti yang digunakan oleh para Mafia, yaitu pembunuhan, penyiksaan, dan
intimidasi.
Salah satu korbannya adalah Ka`b bin al-Ashraf seperti yang diceritakan dalam
Hadist Sahih Bukhari Volume 5 # 369. Pembunuh yang diperintahkan oleh Muhammad
untuk membunuh Ka`b bin al-Ashraf adalah Muhammad bin Maslama.

Sahih Bukhari Volume 5 # 369

Narrated Jabir Abdullah:
Rasulullah bersabda, "Siapa yang bersedia membunuh Ka`b bin al-Ashraf yang telah
menyakiti Allah dan Rasulnya?" Dari situ Maslama berdiri dan berkata, "Oh,
Rasulullah! Apakah kamu suka kalo saya membunuhnya?" Nabi bersabda, "Ya".
Maslama berkata, "Kalo begitu biarkan saya memfitnah (dengan kata lain menipu Ka`.
Nabi bersaba, "Anda boleh mengatakan demikian."
Maslama pergi ke Ka`b dan berkata, "Orang itu (i.e Muhammad) meminta Sadakah (i.e
Zakat, pajak) dari kita, dan dia menyebabkan masalah pada kita, dan saya dating
untuk meminjam sesuatu dari mu." Untuk itu, Ka`b berkata, "Oleh Allah, kamu akan
cape (bosan) menghadapi dia (Muhammad)!" Maslama berkata, "Sekarang sejak kami
sudah mengikutinya, kami tidak mau meninggalkan dia dan sampai kami melihat
bagaimana dia akhirnya. Sekarang kami mau kamu meminjamkan kepada kami satu atau
dua truk onta penuh dengan makanan." Ka`b berkata, "Ya, tapi kamu mesti
memberikan jamiman pada saya." Maslama dan temannya berkata, "Apa yang kamu mau?"
Ka`b menjawab, "Jaminkan perempuan anda pada saya". Mereka berkata, "Bagaimana
mungkin kami menjaminkan perempuan kami pada anda dan anda adalah yang
terganteng daripada semua orang Arab?" Ka`b berkata, "Kalau begitu jaminkan anak
anda kepada saya." Mereka berkata, "Bagaimana mungkin kami menjaminkan anak-anak
kami kepada mu? Di waktu yang akan datang, mereka akan dihina oleh orang-orang
bahwa si anu telah dijaminkan untuk satu truk onta penuh makanan. Hal itu akan
membuat kami malu, tapi kami akan menjaminkan senjata kami kepadamu."
Maslama dan temannya menjanjikan pada Ka`b bahwa Maslama akan kembali padanya.
Dia datang ke Ka`b pada malam harinya bersama dengan saudara lelaki angkat Ka`b,
Abu Na`ila. Ka`b mengundang mereak untuk masuk kedalam rumahnya dan pergi
bersama dengan mereka. Isterinya menanyakan padanya, "Kemana engkau akan pergi
di waktu malam demikian?" Ka`b menjawab, "Tidak lain tetepai Maslama dan saudara
angakat saya abu Na`ila yang datang." Isterinya berkata, "Saya mendengar suara
seakan-akan darah bercucuran darinya." Ka`b berkata, "Mereka tidak lain tetapi
saudara saya Maslama dan saudara angkat saya Abu Na`la. Seorang yang murah hati
selayaknya memenuhi undangan untuk melewatakan malam hari walaupun jika diundang
untuk dibunuh."
Maslama pergi dengan kedua lelaki tersebut. Jadi Maslama masuk bersama dengan
dua orang, dan berkata kepada mereka, "Ketika Ka`b datang, saya akan menyentuh
rambutnya dan menciumnya, dan ketika kamu melihat bahwa saya telah memegang
kepalanya, pukulah dia. Saya akan membiarkan anda mencium kepalanya."
Ka`b bin al-Ashraf turun dan menghampiri mereka dalam pakaiannya, dan
menyebarkan bau parfum. Maslama berkata, "Saya belum pernah mencium wangi yang
lebih baik dari pada ini." Ka`b menjawab, "Saya mempunyai wanita Arab terbaik
yang mengetahui cara penggunaan parfum kelas tinggi." Maslaam meminta Ka`b, "Bolehkan
saya mencium kepala anda?" Ka`b berkata, "Boleh." Maslama menciumnya dan membuat
temanya menciumnya juga. Kemudian dia meminta Ka`b lagi, "Apakah saya boleh (mencium
kepala anda)?" Ka`b berkata, "Boleh." Ketika Maslama berhasil memegangnya erat,
dai berkata (kepada teman-temannya), "Tankap dia!" Kemudian mereka membunuhnya
dan pergi kepada nabi untuk memberitahukan kepadanya.

Dari Ibn Sa'd, vol 1, halaman 37:
Mereka (Maslama dan teman-temannya) memotong kepalanya (Ka` dan membawanya ….
mereka menyuguhkan kepala Ka`b dihadapan Muhammad. Dia (nabi) memuji Allah atas
kematiannya (Ka`.

Pertanyaannya:
Nabi Muhmmad ingin membunuh Ka`b karena menurut Nabi Muhammad dia telah
menyakiti "Allah dan Rasulullah". Bagaimana mungkin seorang Ka`b menyakiti Allah?
Apakah Nabi Muhammad bisa seenaknya membunuh orang-orang yang tidak sepaham
dengannya?
Nabi Muhammad memerintahkan orang lain untuk melakukan pekerjaan kotor ini. Nabi
Muhammad mau dirinya bersih dari pembunuhan orang yang telah menyakiti Allah dan
dirinya. Bukankah ini suatu tindakan yang pengecut?
Nabi Muhammad merestui Maslama untuk berbohong, memfitnah, dan menipu Ka'b agar
dia bisa keluar rumah dan dibunuh. Apakah perbutaan pengecut dengan menghalalkan
segara cara beginikah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad? Bukankah hal ini sama
dengan tingkah laku para Mafia?

Pembunuhan Abu Afak

Nabi Muhammad rupanya tidak pilih bulu dalam hal memerintahkan pembunuhan
terhadap orang-orang yang menentang dia. Satu persatu dibungkam dengan
pembunuhan keji dan pengecut. Tidak peduli apakah itu pria muda, kakek tua renta,
atau perempuan yang masih menyusui. Perintah pembunuhan lainnya yang dikeluarkan
Muhammad saat di Madinah adalah terhadap seorang tua berumur 120 tahun bernama
Abu Afak.
Dari Sirat Rasul Allah (Kehidupan Rasul Allah) Oleh Ibn Ishaq, hal 675:

EXPEDISI SALIM B. UMAYR'S EXPEDITION UNTUK MEMBUNUH ABU AFAK

Abu Afak adalah salah satu dari B. Amr b, Auf dari klan B. Ubayda. Dia
menunjukkan ketidakpuasannya keitka Rasulullah membunuh al-Harith b. Suwayd b.
Samit dan berkata:

"Lama sudah saya hidup tapi tidak pernah saya melihat
Suatu kumpulan orang-orang
Yang lebih setia terhadap tanggung jawab mereka
Dan sekutu mereka ketika diperintahkan
Daripada anak-akan Qayla ketika mereka berkumpul,
Orang yang menaklukkan gunung dan tidak pernah menyerah,
Seorang penunggang yang datang kepada mereka memisahkan mereka menjadi dua (mengatakan)
"Diperbolehkan", "Dilarang", dari semua macam hal.
Jika seandainya anda percaya dalam kemuliaan atau martabat
Anda pasti akan mengikuti Tubba.

[Catatan: Tubba adalah pemimpin dari Yemen yang menyerbu yang merupakan bagian
dari Saudi Arabia sekarang ini. Qaylite menentang mereka]
Rasulullah bersabda, "Siapa yang akan berurusan dengan bajingan ini untuk saya?"
Kemudian Salim b. Umayr saudara laki-laki B. Amr b. Auf, salah satu dari "yang
berduka", pergi dan membunuhnya. Umama b. Muzayriya berkata mengenai hal itu:
Kamu memberikan kepada agama Allah dan orang yang bernama Ahmad! (Muhammad).
Melalui dia yang adalah ayahmu, kejahatan adalah anak yang dia hasilkan!. "Hanif"
memberikanmu dorongan di waktu malam dengan perkataan. "Ambilah Abu Afak itu
terlepas dari umurnya!" Walaupun saya tahu apakah itu perbuatan orang atau jin
Yang membunuhmua di kegelapan malam (Saya tidak akan memberi tahu).

Dari Kitab Al Tabaqat Al Kabir Volume 2, Oleh Ibn Sa`d, halam 32:
Kemudian terjadi serangan ("sariyyah") oleh Salim Ibn Umayr al-Amri terhadap Abu
Adak, orang Yahudi pada (bulan) Shawwal dipermulaan dari bulan ke duapuluh dari
hijrah Rasulullah. Abu Afak adalah dari Bani Amr Ibn Awf dan seorang yang sudah
tua yang telah mencapai umur 120 tahun. Dia seorang Yahudi, dan dulunya pernah
menghasut orang-orang untuk menentang Rasulullah, dan menyusun bait-bait puisi
yang bersifat menyindir (Muhammad).
Salim Ibn Umayr yang adalah salah seorang yang paling berduka yang
berpartisipasi dalam perang Badr berkata, "Saya bersumpah bahwa saya harus
membunuh abu Afak atau mati dihadapannya." Dia menunggu kesempatannya sampai
suata malam yang panas datang, dan Abu Afak tidur di ruang terbuka. Salim Ibn
Umayr mengetahui hal ini, sehingga dia menusukkan pedangnya pada hati Abu Afak
dan menekannya sampai tembus ke kasurnya. Musuh Allah berteriak dan orang-orang
yang menjadi pengikutnya segera datang kepadanya, membawa dia ke rumahnya dan
menguburkannya.
Abu Afak yang sudah tua renta yang sudah tinggal di Medina sebelum Nabi Muhammad
hijrah dari Mekkah mendorong orang-orang yang tinggal di Medina untuk meragukan
dan meniggalkan Nabi Muhammad. Afak merasa bahwa ajaran dan perkataan Nabi
Muhammad sangat aneh dan diktatorial. Dia mempertanyakan orang-orang Arab yang
percaya dengan Nabi Muhammad. Dia suka membuat puisi-puisi yang bersifat satire
untuk menynidir Nabi Muhammad. Kelihatannya Nabi Muhammad tidak senang sehingga
memerintahkan pengikutnya untuk menghabisi "bajingan" ("rascal") yang sudah tua
renta ini. Abu Afak sama sekali tidak mengacam atau menyakiti Nabi Muhammad
secara fisik. Hanya dengan kata-kata yang tidak pas di telinga Nabi Muhammad,
maka melayanglah nyawanya.

Pertanyaannya
Apakah pembunuhan Abu Afak yang dilakukan oleh Salim atas perintah Nabi Muhammad
bisa dibernarkan?
Apakah hanya karena sindrian dari puisi dan kata-kata Abu Afak yang tidak
berkenan dihati Nabi Muhammad, nyawanya bisa diambil oleh Muhammad begitu saja?
Apakah ini standard moral Nabi Muhammad sebagai seorang utusan Allah?
Tidakakah Anda melihat bahwa pembunuhan terhadap Abu Afak seorang tua renta oleh
Salim seorang pejuang Muslim dengan cara mencuri-curi pada saat Abu Afak
tertidur lelap sebagai perbutaan yang sangat pegecut?

Pembunuhan Asma Binti Marwan
Apakah ada yang berani mempertanyakan kediktatoran Nabi Muhmmad dan para sahabat?
Adakah yang berani vokal pada jaman Orba? Adakah rakyat Irak yang berani
menentang Saddam Hussein sebelum jatuh? Apakah yang akan terjadi pada mereka
yang berani menentang para diktator? Jawabanya, jelas akan dibunuh dengan keji.
Begitulah yang terjadi sesudah pembunuhan Abu Afak yang tua renta yang sudah
tidak bergigi itu. Asma bint Marwan menyuarakan ketidakpuasan atas kekejaman dan
ketidakadilan Nabi Muhammad dalam memerintahkan pembunuhan Abu Afak. Karena
berani mempertanyakan perbuatan keji Nabi Muhammad, nyawa Asma bint Marwan pun
melayang sia-sia tanpa bekas. Kambing pun tidak akan peduli, begitulah kira-kira
pernyataan Nabi Muhammad setelah Asma dibunuh.

Dari Sirat Rasul Allah (Terjemahan A. Guilaume, "The Life of Muhammad") halaman
675 - 676:

PERJALANAN UMAYR B. ADIYY UNTUK MEMBUNUH ASMA B. MARWAN.

Dia (Asma) berasal dari B. Umayya b. Zayd. Ketika Abu Afak telah dibunuh, dia
memperlihatakan ketidakpuasannya. Abdullah b. al-Harith b. Al-Fudayl dari
ayahnya berkata bahwa dia kawin dengan seorang pria dari B. Khatma yang bernama
Yazid b. Zayd. Menyalahkan Islam dan para pengikutnya dia (Asma) berkata:
"Saya memandang rendah B. Malik dan al-Nabit dan Auf dan B. al-Khazraj. Kalian
mematuhi seorang asing yang bukan dari antara kamu. Yang bukan "Murad" atau "Madhhij"
(dua suku berasal dari Yaman). Apakah kalian mengharapkan kebaikan dari dia
setelah pembunuhan atas pemimpin kalian, seperti orang lapar yang menunggu kaldu
dari tukang masak? Apakah tidak ada orang yang dapat dibanggakan yang akan
menyerangnya dengan tiba-tiba dan memutuskan harapan mereka yang mengharapkan
segala hal dari dia?"

Hassan b. Thabit menjawabnya:

"Bani Wa`il dan B. Waqif dan Khatma lebih rendah tingkatnya dari B. al-Khazrahj.
Ketika dia (Asma) memanggil kesengsaraan yang bodoh dalam dukanya. Karena
kematian sudah tiba. Dia membangkitan amarah seorang lelaki dari asal yang mulia.
Mulia dalam kepergian dan kedatangannya. Sebelum tengah malam dia mencelupkanya
dalam darahnya. Dan tidak menyebabkan rasa bersalah karenanya."
Ketika Rusulullah mendengar apa yang telah diucapkan oleh nya (Asma) dia
bersabda, "Siapa yang akan melenyapkan dari saya anak perempuan Marwan?" Umayr b.
Adiy al-Khatmi yang bersamanya mendengarnya, dan malam itu juga dia pergi ke
rumahnya (Asma) dan membunuhnya. Pada pagi harinya dia mendatangi Rasulullah dan
memberitahukan padanya apa yang telah dia lakukan dan dia (Muhammad) bersabda, "Kamu
telah membantu Allah dan Rasulnya, Oh Umayr!" Ketika dia bertanya apakah dia
harus menanggung konsekwensi jahat atas perbuatannya, Rasulullah bersabda, "Dua
ekor kambingpun tidak akan beradu kepala mengenainya (Asma)", jadi Umayr kembali
ke orang-orangnya.
Kemudian terjadi kebingungan diantara B. Khatma pada hari itu mengenai masalah
bint Marwan. Dia mempunyai lima anak laki-laki, dan ketika Umayr datang kepada
mereka setelah dari Muhammad dia berkata, "Saya telah membunuh bint Marwan, Oh
orang-orang Khatma. Hadapilah saya jika kamu bisa; jangan biarkan saya menunggu."
Itulah hari permulaan Islam menjadi sangat kuat diantara B. Khatma; sebelum itu
mereka yang Muslim menyembunyikan kenyataan. Yang pertama kali menerima Islam
adalah Umayr b. Adiy yang dijuluki "Pembaca", dan Abdullah b. Aus dan Khuzayma b.
Thabit. Hari sesudah bint Marwan dibunuh, orang-orang B. Khatma menjadi Muslim
karena mereka melihat kekuatan Islam.

Dari Ibn Sa`d, Kitab al-Tabaqat al-Kabir, terjemahan S. Moinul Haq, Vol. 2, hal.
31

SERANGAN (SARIYYAH) UMAYR IBN ADI
Kemudian terjadilah serangan (sariyyah) Umayr ibn Adi Ibn Kharashah al-Khatmi
terhadap Asma Bint Marwan dari Bani Umayyah Ibn Zayd, ketika lima malam sebelum
bulan suci Ramadhan, dipermulaan bulan keduapuluh sejak hijrah Rasulullah. Asma
adalah isteri Yazid Ibn Zayd Ibn Hisn al-Khatmi. Dia sebelumnya pernah mencerca
Islam, menyakiti hati nabi (Muhammad) dan mempengaruhi orang-orang menentang dia.
Dia membuat bait-bait puisi. Umayr Ibn Adi mendatanginya pada malam hari dan
masuk ke rumahnya. Anak-anaknya sedang tidur di sekitarnya. Ada satu yang sedang
dia susui. Dia (Umayr) mencarinya dengan tanganya karena dia buta, dan
memisahkan anak itu darinya. Dia menghujamkan pedangnya di dadanya hingga tembus
ke punggungnya. Kemudian dia melakukan sholat pagi bersama dengan nabi (Muhammad)
di al-Madina. Rasulullah bersabda padanya: "Apakah kamu sudah membantai anak
perempuan Marwan?" Dia berkata: "Sudah. Apakah adalah hal lain yang perlu saya
lakukan?" Dia (Muhammad) bersabda: "Tidak ada. Dua kambing tidak akan mengadu
kepala mengenai dia (Asma)." Inilah adalah kata-kata yang pertama kali didengar
dari Rasulullah. Rasulullah memberi julukan kepadanya Umayr, "basir" (yang
melihat).
Lagi-lagi suatu pembunuhan keji dan pengecut yang dilakukan oleh pengikut setia
Nabi Muhammad. Pembunuhan terhadap Abu Afak dan Asma bint Marwan dilakukan
dengan sangat pengecut secara diam-diam pada malam hari saat korban sedang tidur
lelap. Pembunuhan Asma seorang wanita yang sedang menyusui anaknya yang masih
balita adalah sangat kejam. Hanya karena puisinya dan pembelaannya atas kematian
Abu Afak yang tua renta, Asma dihabisi oleh Nabi Muhammad secara kejam dan keji.
Begitu teganya Nabi Muhammad menghabisi nyawa seorang perempuan tak berdaya yang
mempunyai lima anak dan satu diantaranya masih menyusui. Bisa dibayangkan
penderitaan keluarga Asma.
Yang lebih parah lagi, Nabi Muhammad mengatakan bahwa kambingpun tidak akan
beradu kepala mengenai hal ini. Yang artinya tidak akan ada yang peduli. Memang
Nabi Muhammad dan pengiktunya tidaklah akan peduli, tapi lima anak-anak Asma
yang masih kecil dan keluraganya tentunya sangat peduli.


Pertanyaannya:
Inikah moral yang dicontohkan dan disunnahkan oleh Nabi Muhammad?

Begitukah caranya Islam merekut umatnya dengan mendatangkan terror? Bukankah
setelah pembunuhan Asma orang-orang B. Khatma masuk Islam karena takut dan
melihat Islam yang begitu kejam? Lebih aman masuk Islam daripada dibunuh?
Apa bedanya cara-cara pembungkaman dan pembantaian ini dengan cara para Mafia
atau rezim-rezim diktator?
Mengapa Nabi Muhammad begitu pengecut sehingga harus selalu menggunakan tangan
orang lain untuk membunuh orang-orang yang tidak sepaham dengan dia, dan
kemudian mengatakan bahwa kambingpun tidak peduli alias tidak ada yang peduli
atau tidak berdosa sama sekali?
Inikah tawaran istimewa dari Islam bahwa membunuh ibu lima anak yang sedang
menyusui yang sekedar membuat puisi satire adalah hal yang tidak berdosa karena
perintah Nabi Muhammad dan Allah, sehingga orang-orang berbondong-bondong masuk
Islam?

Dari Kitab Al Tabaqat Al Kabir Volume 2, Oleh Ibn Sa`d, halam 32:
Kemudian terjadi serangan ("sariyyah") oleh Salim Ibn Umayr al-Amri terhadap Abu
Adak, orang Yahudi pada (bulan) Shawwal dipermulaan dari bulan ke duapuluh dari
hijrah Rasulullah. Abu Afak adalah dari Bani Amr Ibn Awf dan seorang yang sudah
tua yang telah mencapai umur 120 tahun. Dia seorang Yahudi, dan dulunya pernah
menghasut orang-orang untuk menentang Rasulullah, dan menyusun bait-bait puisi
yang bersifat menyindir (Muhammad).

Membunuh karena tidak tahan melihat kemurtadan di depan mata ? Jadi menurut anda
pembunuhan seperti ini diperbolehkan ?

QUOTE
Membunuh karena tidak tahan melihat kemurtadan di depan mata ? Jadi menurut anda
pembunuhan seperti ini diperbolehkan ?

Sekali lagi saya katakan bahwa Islam itu tidaklah membunuh orang tanpa alasan
dan dalam kasus ini bukanlah si Abu Afak murtad akan tetapi dia ini sudah
menghina nabi dan kaum Muslim dan telah menyebarkan permusuhan diantara orang
Muslim.Jadi sekali lagi saya harap bung Moonlight baca postingan saya dan
sejarah yg sesungguhnya dari versi Islam dan coba bandingkan dengan yang anda
ketahui.

Jadi menurut anda, boleh membunuh ketika curiga bahwa musuh akan menyerang kita
?

QUOTE (yusuf roni @ Oct 11 2004, 05:37 PM)
Nah ini juga namanya Jaka sembung nggak keramas bu , nggak nayambung Bu. Masa
sih kalo cuma curiga aja boleh membunuh,itu sih keterlaluaan namanya.Begini bu ,
ibukan tahu bagaimana kelakuannnya orang yahudi yang begitu sombong dan licik
sampai - sampai nabi-nabi dan rasulnya banyak yang dibunuh oleh kaum bani Israel
ini. hingga Yesus pun di salibnya bukan begitu bu. Jadi sebaiknya itu baca lagi
deh postingan saya mengenai Abu Afak orang Yahudi ,oke.

Saya tidak ingin berpolemik tentang kelicikan seseorang, saya hanya ingin
menanyakan, apakah boleh membunuh ketika curiga bahwa musuh akan menyerang kita
? (Musuh tersebut bisa saja musuh yang licik menurut anda). Boleh atau tidak ?
Kalau susah jawabnya, nggak usah dijawab juga nggak apa-apa.

QUOTE

Jadi alasan membunuhnya karena ini ya (saya posting kembali tulisan anda) :
Adalah Abu Afak,seorang Yahudi yg selalu menebar kebencian terhadap Rasullah saw.Setelah
perang Badar da kaum Muslimin meraih kemenangan yg gemilang,hatinya makin panas
dan kebenciannya makin memuncak terhadap Nabi saw dan kaum Muslimin.Dari hari ke
hari ,ia terus-menerus menampakkan permusuhan. Diantaranya ia menyuruh pengarang
syair untuk menggubah syair-syair celaan,cercaan,cacian.makin,dan penghinaan
terhadap Nabi saw dan Islam.Diantara perbuatan yg dilakukan dgn cara terang-2 an,yaitu
melemparkan kata-kata cemoohan kepada Nabi dan menghasut kawan-2 nya supaya
menentang dan melawan kaum muslimin.Terhadap para kawannya yg sudah beriman,ia
memaksanya supaya segera keluar dari Islam.Melihat tindak tanduk Abu afak yg
sangat membahayakan itu,diam diam salah seorang sahabat Nabi bernama Salim bin
Umair pergi ke Kediaman ABU AFAK.Dengan cara menyamar,Salim bin Umair mengawasi
gerak gerik Abu afak.Pada malam harinya,ia masuk ke rumah musuh Allah itu dan
mendapati Abu afak sedang tidur nyenyak di rumahnya.Dengan penuh keberanian,seketika
itu juga Salim bin Umair langsung meletakan pedangnya dibatang leher Abu Afak.seketika
itu,musuh Allah itu mati.

Itu hanya ringkasan saja dan kalo Ibu ingin jelas , Ibu bisa baca di buku-buku
sejarah nabawiyah versi Islam dan coba Ibu bandingakan tentang cerita tersebut.Sedangkan
cerita-cerita yg ditulis oleh Bung Nomind kebanyakan tidak fair karena
kebanyakannya hasil tulisan para orientalist yang sudah benci sama Islam.

Banyak tulisan dari NoMind dan BRW JUSTRU dari kalangan Islam sendiri. Baca dulu
sumber yang mereka kutip, baru komentar.

QUOTE (yusuf roni @ Oct 12 2004, 01:55 PM)
Bagaimana dari Islam, kalo isinya sudah diplinterkan kesana kemari. dan juga
pengambilan isi nya banyak dari website-websiite anti Islam dikatakan dari Islam.Makanya
Ibu lihat dulu dari yang dikemukan oleh Bung No Mind dan Bung Brw.

Ada yang dari sumber islam, ada yang dari sumber kafir.

QUOTE : Anda bisa memilah-milah mana yang sumber Islam, mana yang sumber kafir.
Kan anda pintar ?

Ah Ibu jangan suka memuji seperti itu . Ibu juga pintar. Bagaimana Ibu bisa kita
teruskan diskusi ini.

Oke, karena anda berniat baik, maka kita teruskan diskusi ini :

Pertanyaannya:1. Nabi Muhmmad ingin membunuh Ka`b karena menurut Nabi Muhammad
dia telah menyakiti "Allah dan Rasulullah". Bagaimana mungkin seorang Ka`b
menyakiti Allah? Apakah Nabi Muhammad bisa seenaknya membunuh orang-orang yang
tidak sepaham dengannya?

2. Nabi Muhammad memerintahkan orang lain untuk melakukan pekerjaan kotor ini.
Nabi Muhammad mau dirinya bersih dari pembunuhan orang yang telah menyakiti
Allah dan dirinya. Bukankah ini suatu tindakan yang pengecut?

3. Nabi Muhammad merestui Maslama untuk berbohong, memfitnah, dan menipu Ka'b
agar dia bisa keluar rumah dan dibunuh. Apakah perbutaan pengecut dengan
menghalalkan segara cara beginikah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad? Bukankah
hal ini sama dengan tingkah laku para Mafia?